Anda di halaman 1dari 5

Pengkajian Keperawatan Kepada Ibu

Hamil
Kehamilan adalah pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa yang diikuti
dengan perubahan fisiologis dan psikologis. Pengkajian keperawatan kepada ibu hamil
bertujuan untuk memastikan kehamilan, untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil,
mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin dan untuk menyusun rencana perawatan
yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin.

Berikut adalah proses pengkajian yang dilakukan oleh perawat kepada ibu hamil
yaitu mengidentifikasi identitas klien yang dimana perawat menanyakan mengenai
identitas pasien dan suaminya yang meliputi nama, usia, agama, pendidikan terakhir,
pekerjaan dan alamat. Selanjutnya mengenai keluhan utama atau alasan kunjungan.
Riwayat perkawinan yang meliputi umur kawin pertama dan lama perkawinan
tersebut. Berikutnya ialah riwayat menstruasi dimana perawat mengidentifikasi tentang
menarche, siklus haid, lama, banyaknya, teratur tidaknya haid, sifat darah, disminore
(nyeri), HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), fluor albus yang bertujuan
untuk mempermudah menentukan tafsiran persalinan. Riwayat KB yang meliputi jenis
kontrasepsi yang pernah digunakan, lama pemakaian, keluahan, alasan pasang dan alasan
lepas. Selanjutnya ialah riwayat kesehatan klien, penyakit menurun, menular dan
kelahiran kembar. Perawat juga dapat mengidentifikasi adanya masalah kardiovaskuler,
hipertensi, diabetes, malaria, penyakit kelamin HIV/AIDS, heptitis, TBC,dsb. Riwayat
Obsterti yang bertujuan untuk mengetahui informasi kehamilan sebelumnya, seperti
jumlah kehamilan, jumlah anak yang hidup, jumlah kelahiran prematur, jumlah
keguguran, persalinan dengan tindakan (opetaso caesar,dsb), riwayat perdarahan pasa saat
persalinan, berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg, penolong persalinan dan masalah
lainnya. Riwayat kehamilan/ANC meliputi frekuensi ANC, tempar ANC, imunisasi TT,
kebiasaan minum jamu/obat- obatan, minuman keras, merokok dan pergerakan janin.
Selanjutnya tanyakan tentang keluhan yang dirasakan saat ini, pola pemenuhan setiap hari
seperti nutrisi, eliminasi, personal hygiene, aktifitas, istirahat tidue dan seksualitas. Data
psiko spiritual ibu juga harus dikaji agar mendapatkan informasi
tentang pengetahuan ibu, penerimaan dan dukungan ibu, ketaatan beribadah dan
kegiatan sosial spiritual lainnya.

Setelah melakukan wawancara, dalam proses pengkajian juga dapat melakukan


pemeriksaan fisik guna untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi.
Pemeriksaan fisik bisa berupa pemeriksaan tanda-tanda vital, yang meliputi tekanan
darah, nadi yang dimana frekuensi norrmalnya 60-
90x/menit. Selanjutnya pernapasan yang berkisar antara 16-24x/menit, suhu normal
selama hamil adalah 36,2-
37,6◦C.

Pemeriksaan sistem kardiovaskular, mengidentifikasi adanya bendungan vena


yang memicu terjadinya varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva
dan rektum. Selanjutnya, mengidentifikasi adanya edema atau pembengkakan, edema
yang terjadi pada tangan dan wajah memicu terjadinya hipertensi.

Pemeriksaan sistem muskuloskleteal yaitu mengidentifikasi adanya perubahan


postur yang biasanya terjadi pada otot punggung dan tungkai. Tinggi dan berat badan,
identifikasi berat badan ibu hamil pada saat sebelum hamil dan saat hamil, berat badan
yang
rendah dapat memicu terjadinya bayi prematur. Pengukuran pelviks berguna untuk menentukan
diameter untuk persalinan per vaginaan. Abdomen, perawat harus melakukan pengukuran
terhadap tinggi fundus.

Pemeriksaan sistem integumen, biasanya dilakukan pemeriksaan pada bagian kulit untuk
mengkaji adanya kelainan seperti lesi, pucat dan tanda- tanda tidak normal lainnya.
Pemeriksaan sistem endokrin, pada trimester kedua tiroid akan membesar, tetapi jika terjadi
pembesaran yang berlebihan akan mengakibatkan hipertiroid.

Sistem gastrointestinal, pemeriksaan pada mulut, mengkaji apakah keadaan normal atau
ada gangguan pada area mulutnya. Pada usus, untuk mengkaji bising usus, apakah
normal atau memicu adanya diare.

Sistem urinarius, pengumpulan urine untuk pemeriksaan yang dapat mendeteksi tanda
infeksi saluran kemih dan zat yang ada didalam urine yang menandakan ada masalah. Protein,
seharusnya tidak ada didalam urine,jika ada maka menandakan adanya kontaminasi sekret
vagina, penyakit
ginjal. Glukosa, jika pada jumlah yang sedikit maka masih batas normal. Keton, ditemukan
apabila melakukan aktivitas yang berat dan pemasukan cairan yang adekuat. Bakteri,
peningkatan bakteri dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pada saluran kemih.

Pemeriksaan pada sistem reproduksi. Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting dan
apakah adanya benjolan di area payudara. Pemeriksaan pada organ intim yang menandakan
adanya lesi,varises atau keadaan baik-baik saja.

Anda mungkin juga menyukai