Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH DESA SUMBEROTO

PERATURAN DESA SUMBEROTO


NOMOR TAHUN 2019

TENTANG
LINGKUNGAN SEHAT
DAN
LARANGAN BUANG AIR BESAR (BAB)
DISEMBARANG TEMPAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA SUMBEROTO,

Menimbang : a. Bahwa guna terciptanya suatu lingkungan yang bersih dan


sehat,maka seluruh masyarakat berkewajiban menjaga,
mengawasi dan memelihara kelestarian lingkungan yang
ada dilingkungannya sebagaimana tersebut;
b. Bahwa dalam rangka percepatan pencapaian angka Bebas
Buang Air Besar (BAB) disembarang tempat (ODF) di Desa
Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang serta
mendukung Peraturan Bupati Malang nomor 51 Tahun
2016 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan
Desa Sumberoto tentang Larangan Buang Besar (BAB) di
Sembarang Tempat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan
Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 41),sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang perubahan
Batas Wilayah kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II
Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota
Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur,Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor
19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2730);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587),sebagaimana telah diubah
beberapa kali,terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang system
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008Nomor 127,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
199);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana
Pengawasan Kualitas air Minum;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 nomor 193);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 1 Seri
D),sebagaimana telah diubah beberapa kali,terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2014
tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Daerah
Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2014 Nomor 2
seri C);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016 Nomor 1
Seri C);
16. Peraturan Bupati Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan (Berita
Daerah Kabupaten Malang Nomor 4/D);
17. Peraturan Bupati Malang Nomor 51 Tahun 2016 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (Berita Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2016 nomor 19 Seri D);

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUMBEROTO

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA SUMBEROTO TENTANG


LINGKUNGAN SEHAT DAN LARANGAN BUANG AIR
BESAR (BAB) DI SEMBARANG TEMPAT

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :


1. Desa adalah Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang
2. Dusun adalah wilayah dari Desa Sumberoto yang merupakan lingkungan kerja
pelaksanaan Pemerintahan Desa Sumberoto
3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa Sumberoto dab Badan Permusyawaratan Desa Sumberoto
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat –istiadat setempat yang diakui.
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Sumberoto
5. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa
Seumberoto
6. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh BPD
bersama Kepala Desa.
7. Lembaga Kemasyarakatan adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat
sesuai kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam
memberdayakan masyarakat.
8. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT,adalah organisasi
kemasyarakatan yang mempunyai tugas dan kewajiban mengkoordinasikan
sejumlah kepala keluarga dalam lingkungannya.
9. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW,adalah Organisasi
kemasyarakatan yang mempunyai tugas dan kewajiban mengkoordinasikan
Rukun Tetangga (RT) dalam lingkungannya
10 Hak adalah Sesuatu yang boleh dilakukan dan boleh tidak dilakukan
11 Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku
12 Larangan adalah sesuatu yang tidak dibolehkan sesuai ketentuan yang
berlaku
13 Sanksi adalah sesuatu yang dikenakan pada pelaku pelanggaran peraturan.

BAB II
KETENTUAN LARANGAN
Pasal 2

1. Pemerintah Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo sesuai hasil musyawarah


bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan beberapa larangan
sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Desa ini.
2. Pemerintah Desa Sumberoto bekerjasama dengan Tim Teknis STBM
Kecamatan Donomulyo dan Puskesmas Donomulyo bekerjasama
menggerakkan masyarakat dalam hal kegiatan memicu masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3. Pemerintah Desa Sumberoto bekerjasama dengan Tim Teknis STBM
Kecamatan Donomulyo dan Puskesmas Donomulyo membentuk wadah atau
Gerakan ditiap-tiap dusun untuk Gerakan Pemberdayaan masyarakat
membuat jamban sehat.
4. Bentuk Larangan ditetapkan sebagaimana dimaksud ayat (1)antara lain
√ Larangan BAB di Sepanjang Aliran Sungai;
√ Larangan BAB di Sekitar / kawasan ladang;
√ Larangan BAB di Pekarangan atau tempat terbuka;
√ Larangan membuang limbah ternak di sungai;
√ Larangan membuang limbah rumah tangga di sungai

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3
11. Dalam pelaksanaan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ketentuan
umum,maka seluruh masyarakat memiliki hak dan kewajiban.
22. Seluruh Masyarakat Desa Sumberoto tanpa terkecuali wajib menutup jamban
yang sudah ada (yang bukan closed)
22. Seluruh Masyarakat Desa Sumberoto tanpa terkecuali berhak menggunakan
air sungai yang bersih dan sehat baik untuk kebutuhan rumah tangga
maupun non rumah tangga dengan tetap memperhatikan Peraturan
Desa/Peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
33. Seluruh Masyarakat Desa Sumberoto tanpa terkecuali berkewajiban menegur
atau melaporkan apabila terdapat warga yang melanggar ketentuan larangan
sebagaimana dimaksud pada pasal 2 tentang bentuk larangan.

BAB IV
SANKSI-SANKSI
Pasal 4

1. Barang siapa dengan sengaja dan atau kelalaian melanggar ketentuan


sebagaimana dimaksud pada pasal 2 tentang bentuk larangan Peraturan Desa
ini,dikenakan sanksi peringatan/teguran pada yang bersangkutan.
2. Apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran untuk kedua kalinya
maka yang bersangkutan membuat pernyataan tertulis diatas kertas
bermaterai dihadapan Pemerintah Desa.
3. Apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran untuk yang ketiga
kalinya,maka yang bersangkutan membayar denda sebanyak-banyaknya Rp.
100.000,-(seratus ribu rupiah).

BAB V
KETENTUAN SANKSI
Pasal 5

1. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 akan dikenakan jika terdapat


laporan dari masyarakat pada RT setempat dan diteruskan ke Pemerintah
Desa.
2. Denda atas sanksi yang diberlakukan akan masuk pada Kas RT yang mana
wilayahnya menjadi TKP (Tempat Kejadian Perkara)

BAB VI
PENUTUP
Pasal 6

1. Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Desa ini


menjadi Pedoman dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Sumberoto
2. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur lebih
lanjut oleh Kepala Desa Sumberoto
3. Peraturan Desa ini dimulai berlaku pada tanggal ditetapkan,agar setiap warga
masyarakat Desa Sumberoto mengetahuinya.

Ditetapkan di Sumberoto
Pada tanggal 2019
KEPALA DESA SUMBEROTO,

BUDI UTOMO, S.E

Diundangkan di Sumberoto
Pada Tanggal 2019
PEJABAT SEKRETARIS DESA SUMBEROTO

SETIYO HADI
Berita Desa Sumberoto
Tahun 2019 Nomor: ………...

Anda mungkin juga menyukai