Bab Isi
Yang dimaksud dalam pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang tidak disebut
dalam bestek tetapi masih berada dalam lingkungan pekerjaan tetap kami harus
melaksanakannya.
II. Metode Penyelesaian Tahapan urutan pekerjaan untuk laburan aspal dua lapis (burda) dan Latasir Kelas A (SS A) :
A. Pengangkutan
Kondisi lapangan untuk hamparan waterbound maupun LPA kelas A sudah dipadatkan
dan di tes oleh Laboratorium dan sudah dinyatakan padat. Kami mendatangkan
bahan pengepenan ) secukupnya, dan abu batu untuk bahan penutup secukupnya.
B. Persiapan
- Pembakaran aspal sesuai dengan panas yang diinginkan
- Asphalt Sprayer, Three Wheel Roller, Alat Bantu ( Ompreng, sapu lidi, sikat, sekop,
gerobag dorong, betel aspal)
PEKERJAAN JALAN
BURDA
Pelaksanaan pekerjaan harus dipastikan cuaca panas pada saat akan dilaksanakan
penghamparan; lahan yang akan dikerjakan sudah benar-benar bersih dari debu, pasir, oli,
solar dan kotoran lainnya yang akan menyebabkan ketidaksesmpurnaan hasil
penghamparan. Rambu-rambu dalam keadaan terpasang safety yang akan mengendalikan
lalu lintas sudah dalam posisi masing-masing. Ketidaktepatan posisi rambu dan safety akan
mengakibatkan lalu lintas menjadi kacau yang akan berpengaruh pada mutu pekerjaan.
Setelah semua terkondisikan dengan baik pekerjaan penghamparan mulai dilaksanakan.
Mobilisasi Alat
Mobilisasi alat berat dilaksanakan pada minggu pertama schedule pekerjaan,
demobilisasi pekerjaan terhitung progress pada akhir pekerjaan. Alat – alat yang
digunakan adalah : Tandem Roller/Wales/Three Wheel Roller, Asphalt Distributor/Hand
Sprayer, Compressor dan Dump truck.
Bagian ini diterapkan pada semua pekerjaan pemeliharaan dan konstruksi pada semua fasilitas
lokasi konstruksi. Persyaratan melanjutkan prosedur ini didasarkan pada sifat dan ruang
lingkup dari kerja yang diberikan kepada kontraktor. Bagian ini mendeskripsikan persyaratan
umum untuk menjalankan SM K3 di tempat kerja.
Safety Induction
Untuk meningkatkan safety dalam bidang konstruksi, Keselamatan Kontraktor (Contractor
Safety) menjadi sangat penting dan membutuhkan sistim keselamatan kontraktor yang
baik. Keuntungan yang muncul dari program keselamatan yang komprehensif dan sistematis
adalah sebagai berikut :
3 Penurunan insiden diperlukan untuk aksi pemerintah dan biaya proyek yang lebih
terkontrol.
4 Adanya potensial kerusakan terhadap fasilitas perusahaan dan peralatan
kontraktor diminimalisasi.
Kebersihan
Kontraktor harus menjaga kebersihan pada area konstruksi, sehingga tidak
menyebabkan terjadinya kondisi tidak aman (unsafe condition). Jika memungkinkan area
konstruksi diberi pagar. Material yang tidak diperlukan tidak boleh disimpan dalam area
konstruksi kecuali ada ijin dari pengawas.
berbahaya yang dibawa ke dalam area konstruksi. Hanya pekerja yang terlatih dan
berpengalaman dengan peralatan pelindung diri yang dapat membawa material ini.
Dalam masa pemeliharaaan kami menempatkan beberapa tenaga yang bertugas memantau bila
ada kerusakan kecil yang dapat secara langsung ditangani atau dengan mendatangkan tenaga
ahli dibidangnya, dengan biaya yang ditanggung oleh kami selaku Penyedia Jasa. Kami
akan melakukan pemeliharaan atas kekurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kerusakan –
kerusakan dan cacat yang tersembunyi pada semua item pekerjaan selama masa pemeliharaan
berlangsung yaitu 180 ( seratus delapan puluh ) hari kalender terhitung sejak tanggal Berita
Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan ( PHO ), hingga batas waktu yang telah ditentukan
kami akan menjaga hasil pekerjaan sampai berakhirnya masa pemeliharaan dan untuk
melaksanakan penyerahan
yang ke 2 (dua) kalinya dengan hasil yang baik.
MU SLIH
Direktur