Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTEK INSTALASI LISTRIK


MST-0205

Oleh:

Nyoman Yoga Adi Sanjaya


2015313007
2C

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas berkat dan
rahmat-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktek
Instalasi Listrik” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Praktek Instalasi Listrik. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bagaimana cara Merencanakan instalasi listrik sesuai dengan diskripsi kerja
dan Memasang instalasi listrik sesuai tata letak komponen dan diskripsi kerja dengan benar
bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Gusti Putu Arka,ST.MT,selaku


Dosen Praktek Instalasi Penerangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Singaraja,08 Juni 2021

( Nyoman Yoga Adi Sanjaya )

1
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
DAFTAR TABEL 4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 11
BAB III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat yang digunakan 13
3.2 Bahan/material yang diperlukan 14
BAB IV. PEMBAHASAN DAN ANALISA
4.1 Langkah Kerja 16
4.2 Gambar Rangkaian 17
4.3 Pembahasan Deskripsi Kerja 19
4.4 Analisa Gangguan 20
4.5 Tugas Rancangan Anggaran Biaya (RAB) 20

BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan 23
5.2 Saran 23

2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Pengawatan Group 1 17

Gambar 1.2 Diagram pengawatan group 3 dan 4 18

Gambar 1.3 Gambar rangkaian instalasi listrik 17

Gambar 1.4 Dokumentasi 19

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar kebutuhan bahan dan komponen 14

Tabel 2.1 Rancangan Anggaran Biaya 20

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instalasi listrik Menurut peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
nomor 023/PRT/1978, pasal 1 butir 5 tentang instalasi listrik, menyatakan bahwa instalasi
listrik adalah saluran listrik termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam dan atau di
luar bangunan untuk menyalurkan arus listrik setelah atau di belakang pesawat
pembatas/meter milik perusahaan.
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga pada rumah/gedung
terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh
perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain
itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik
bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi
dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung:
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan
dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi
Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana
pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data
teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
3. Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain :
- Rekapitulasi material dan harga
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
- Rekapitulasi tenaga dan biaya
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi
listrik dan tenaga, antara lain :

5
1. Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung
adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing
fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat
terjamin.
2. Pemasangan Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah
penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder/pengisi/incoming) dengan
menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara
pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa
instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur
cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai
ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas
masih dalam batas kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena
untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang
terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan
segera ke tanah.
3. Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan
ukuran ⅝" agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar
akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.
4. Saklar dan Kotak Kontak
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan
cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas) saklar
menjadi lebih kecil.
Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar
(hotel), saklar silang dan tombol tekan (push button) jenis inbow (terbenam dalam
tembok) atau jenis onbow (terpasang dipermukaan tembok).

6
Aturan pemasangan saklar :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban
dengan sumber listrik.
Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan
atau di sebelah bawah.
5. KWh-Meter 1 Fasa
Pada Kwh-meter ini pada dasarnya sama seperti Watt-meter yaitu mempunyai
kumparan tegangan dan kumparan arus.
Adapun cara menggunakan adalah sebagai berikut :
1.Kumparan arus diseri dengan beban, ujung masukan dihubungkan pada penghantar fasa
dan ujung keluaran dihubungkan ke beban.
2.Kumparan tegangan ujung masukan dihubungkan (dikopel) dengan masukan kumparan
arus dan ujung keluaran dihubungkan dengan netral sumber.
3.Penghantar netral dan keluara dari kumparan arus dihubungkan ke beban.

7
Keterangan :

Cp = Inti besi kumparan tegangan


Cc = Inti besi kumparan arus
Wp = Kumparan tegangan
Wc = Kumparan arus
D = Kepingan roda Aluminium
J = Roda-roda pencatat ( regester )
M = Magnet permanen sebagai pengerem keping aluminium, saat beban kosong
S = Kumparan penyesuai beda fase arus dan tegangan

Prinsip Kerja KWh-meter 1 fasa


Pada saat arus beban mengalir pada kumparan, arus akan menimbulkan flux magnit
φ1, sedangkan pada kumparan tegangan terjadi perbedaan fase antara arus dan tegangan
sebesar 900, hal ini karena kumparan tegangan bersifat induktor. Arus yang melalui

kumparan tegangan akan menimbulkan flux magnit φ2 yang berbeda fase 900 dengan φ1.

Perbedaan fase antara φ1 dan φ2 akan menyebabkan momen gerak pada keping

aluminium ( D ) sehingga berputar. Putaran keping Aluminium ( piringan ) dan di transfer


pada roda - roda pencatat.

8
6. Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)
Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang
berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban agar
pembagian beban merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara
lain rel (busbar), saklar utama, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.
7. Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar
dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal).Pengaman yang digunakan dalam
instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban
dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban.
Besarnya rating arus MCB maupun MCCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau
dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.

9
1.2 Tujuan
Praktek ini bertujuan untuk melatih mahasiswa di dalam merencanakan suatu instalasi
penerangan rumah tinggal sehingga diharapkan mampu :
1. Memahami deskripsi kerja rangkaian sesuai dengan job sheet
2. Merencanakan instalasi listrik sesuai dengan diskripsi kerja
3. Memasang instalasi listrik sesuai tata letak komponen dan diskripsi kerja.
4. Melakukan pekerjaan pemipaan dan pengawatan.
5. Melakukan pengujian instalasi listrik yang telah dipasang.
6. Melakukan analisa pekerjaan yang telah dilakukan
7. Membuat laporan hasil praktek.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dalam bidang kelistrikan Dasar hukum mengenai
persyaratan keselamatan listrik tertuang pada Permen Tenaga Kerja No.Per.O4/MEN/
1988. Secara umum Tujuan K3 adalah sebagai berikut :
⮚ Mencegah terjadinya kecelakaan

⮚ Mencegah agar kecelakaan yang serupa tidak terulang kembali


(repeated accident ).
⮚ Menjamin pekerjaan dapat mengembangkan potensinya sesuai harkat dan
martabatnya sebagai manusia
Peralatan perlindungan diri mungkin dipandang sebagai usaha terakhir dan hanya
dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah pengendaiian yang sesuai, namun K3
ini sangatlah penting bagi para pekerja. Adapun APD yang wajib digunakan pada saat
memasang instalasi penerangan diantaranya: kacamata pelindung, sepatu, sarung tangan,
helm pengaman, dsb.
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus
atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa
penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya :
1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbukan bahaya kejut listrik.Jaringan dengan hantaran tanpa selubung
2. Peralatan listrik yang rusak

11
3. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila
terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
4. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
5. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga
dapat menimbulkan bahaya kebakaran
6. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan
kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
Adapula pedoman penanganan K3 tentang Pencegahan dan Pengendalian Bahaya di
tempat kerja yang terdiri atas 4 bagian yaitu:
⮚ Antisipasi

⮚ Identifikasi

⮚ Penilaian dan Evaluasi

⮚ Pengendalian terjadinya luka dan sakit di tempat kerja

12
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat yang digunakan


1. Papan kerja
2. Tang Kombinasi
3. Tang Potong
4. Tang Kupas
5. Tang Lancip
6. Obeng min (-)
7. Obeng Plus (+)
8. Pensil
9. Gergaji Besi
10. Rol Meter
11. Penggaris Baja
12. Palu
13. Pisau Kupas
14. Tespen
15. AVO meter

13
3.2 Bahan/Material Yang Diperlukan

Table 2.1 DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN DAN KOMPONEN

N VOLUM
NAMA BAHAN/MATERIAL SATUAN KETERANGAN
O E
A. PIPA DAN ALAT BANTU
1 Pipa PVC 5/8" 7 m Lokal
2 Benda siku PVC 5/8" 8 pcs Lokal
3 Cabang T (T Dus) 1 pcs Lokal
4 Kotak hubung PVC 2 pcs Lokal
5 Klem Pipa PVC 16 mm 40 pcs Lokal
6 Klem kabel NYM 9 mm 14 pcs Lokal
7 Tap Conector 16 mm 2 pcs Lokal
B. SAKELAR DAN PERALATANNYA
8 Sakelar Tukar 2 pcs Tender
9 Sakelar Seri 1 pcs Tender
10 Sakelar Golongan/Selector Switch 1 pcs Tender
11 Sakelar Tekan dg. Lampu tanda IP 55 2 pcs Tender
12 Sakelar Tekan (sakelar Bel) 2 pcs Lokal
13 Lampu Tanda merah 1 pcs Tender
14 Kotak kontak (stop kontak) 1 P + PE 3 pcs Tender
15 Fitting Lampu OB 5 pcs Tender
16 LDR 1 pcs Lokal
17 Saklar Kartu/Key Switch 1 pcs Lokal
C. PANEL
18 Box Panel 35 x 25 x 10 cm 1 pcs Lokal
19 MCB 10 A 1 pcs Lokal
20 MCB 6 A 3 pcs Lokal
21 Relai 220 V/10 A 2 pcs Tender
22 Sakelar Relai Impuls 220 V 2 pcs Tender
23 Sakelar Waktu (Timer) 220 V 1 pcs Tender
24 Bus Bar tembaga 3 - 5 x 15 mm 2 pcs Lokal
25 Profil C 22 sd 12 mm Al 280 mm Lokal
26 Profil G untuk Line Up Terminal 150 mm Tender
27 Profil Ohmmega Rel dudukan relai 200 mm Lokal
28 Line Up Terminal 4 mm 26 pcs Tender
29 End piece 2 pcs Tender

14
30 End Plate 2 pcs Tender
31 Saluran kabel (wire duct) 400 mm Lokal
32 Plastik pengikat kabel (cable tis) 10 pcs Lokal
D. PENGHANTAR/KABEL
33 Kabel NYM 3x1,5 mm2 2 P + N 1,5 m Lokal
34 Kabel NYM 3x1,5 mm2 P + N + PE 1,5 m Lokal
35 Kabel NYM 3x4 mm2 P + N + PE 0,6 m Lokal
36 NYA 1,5 mm2 Merah 10 m Lokal
37 NYA 1,5 mm2 Kuning 5 m Lokal
38 NYA 1,5 mm2 Hitam 5 m Lokal
39 NYA 1,5 mm2 Biru 8 m Lokal
40 NYA 1,5 mm2 Hijau/Kuning 6 m Lokal
41 Kabel NYMHY 3 x 2,5 mm2 1,5 m Lokal
42 Kawat BC 6 mm2 1,5 m Lokal
43 Elektroda Pembumian 1 pcs Lokal
44 Steker 10 - 16 A PNE 1 pcs Lokal
E. ALAT UKUR
45 Kwh-meter 1 phasa 1 pcs Lokal

15
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1. Langkah Kerja


1. Berdoa sebelum mulai praktek
2. Pelajari job sheet dan kebutuhan material dengan baik
3. Buat gambar diagram pengawatan sesuai gambar job sheet dan periksakan pada
instruktur
4. Periksa semua kondisi alat dan bahan dalam keadaan baik dan siap digunakan
5. Buat garis bantu dan pasanglah semua komponen sesuai dengan lay out
6. Rangkailah instalasi listrik sesuai dengan diagram pengawatan
7. Jika sudah selesai merangkai periksa lagi sambungan-sambungan penghantar
8. Jika sudah yakin benar, laporkan pada instruktur untuk diperiksa
9. Dengan persetujuan instruktur sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
10. Amati cara kerja rangkaian instalasi penerangan dengan baik
11. Buat dokumen pada saat kerja dan setelah instalasi dicoba dengan sumber tegangan
12. Setelah selesai matikan sumber tegangan dan bongkar rangkaian
13. Kembalikan alat dan bahan ketempat semula.

16
4.2 Gambar Rangkaian

F PE N

17
Gambar 1.1 Diagram Pengawatan Group 1

Gambar 1.2 Diagram pengawatan group 3 dan 4

18
Gambar 1.3 Gambar rangkaian instalasi listrik

19
Gambar 1.4Dokumentasi

4.3 Pembahasan Deskripsi Kerja


a. MCB 1.
MCB 1 mengamankan instalasi penerangan dengan beban lampu penerangan kamar
tamu, (Lampu C) yang dioperasikan dengan menggunakan tombol tekan (C) dan relay
Impuls (K1) dan lampu kamar makan dan dapur ( B1 dan B2) dioperasikan oleh saklar
seri (C), dengan 2 buah kotak kontak (stop kontak KK1 dan KK2).
b. MCB 2
MCB 2 mengamankan instalasi penerangan kamar tidur (lampu D) yang dioperasikan
dari saklar kartu S2 sebagai saklar utama, kemudian dapat dioperasikan dari dua
tempat yaitu 2 saklar tukar (D), dengan 1 buah kotak kontak (stop kontak KK3).
Sebelum saklar kartu S2 dioperasikan maka kedua saklar tukar tidak akan berfungsi.
c. MCB 3
MCB 3 mengamankan instalasi penerangan jalan dan parkir (lampu A) yang
dioperasikan dari rangkaian kontrol manual maupun automatis.

d. MCB 4
MCB 4 khusus mengamankan rangkaian kontrol yang dioperasikan dari saklar
golongan S5 pada pintu panel yaitu :

1. Posisi Automatis (A)


Lampu akan menyala secara automatis jika keadaan diluar gelap dan padam jika
keadaan diluar terang yang dikendalikan oleh LDR (S8) dan Timer, dimana timer
diseting pada waktu pukul 18.00 sampai 06.00.
2. Posisi Manual (M)
Pada posisi manual ditandai dengan menyalanya lampu indikator H5 pada pintu panel,
maka lampu dioperasikan dari S6 (A).

4.4 Analisa Gangguan

20
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan saya mengalami ganguan yaitu kerusakan pada
komponen LDR dan Relay pada panel.
Setelah dianalisa kembali saya mendapatkan kesimpulan yaitu relay yang saya gunakan
pada panel mengalami kerusakan pada masukan coil 1 dan 3 pada relay yang
menyebabkan tidak adanya harus listrik yang mengalir ke relay dan mengapa otomatis
tidak mau menyala karena LDR rusak.
4.5 Tugas Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

Table 2.1 Rancangan Anggaran Biaya

N VOLUM
NAMA BAHAN/MATERIAL SATUAN KETERANGAN HARGA
O E
A. PIPA DAN ALAT BANTU
1 Pipa PVC 5/8" 7 m Lokal Rp.15.000
2 Benda siku PVC 5/8" 8 pcs Lokal Rp. 4.000
3 Cabang T (T Dus) 1 pcs Lokal Rp. 2.500
4 Kotak hubung PVC 2 pcs Lokal Rp. 5.000
5 Klem Pipa PVC 16 mm 40 pcs Lokal Rp .60.000
6 Klem kabel NYM 9 mm 14 pcs Lokal Rp. 5.000
7 Tap Conector 16 mm 2 pcs Lokal Rp .50.000
B. SAKELAR DAN PERALATANNYA
8 Sakelar Tukar 2 pcs Tender Rp.57.000
9 Sakelar Seri 1 pcs Tender Rp.14.000
10 Sakelar Golongan/Selector Switch 1 pcs Tender Rp.92.000
11 Sakelar Tekan dg. Lampu tanda IP 55 2 pcs Tender Rp.100.000
12 Sakelar Tekan (sakelar Bel) 2 pcs Lokal Rp.24.000
13 Lampu Tanda merah 1 pcs Tender Rp.5.000
14 Kotak kontak (stop kontak) 1 P + PE 3 pcs Tender Rp.96.000
15 Fitting Lampu OB 5 pcs Tender Rp.115.000
16 LDR 1 pcs Lokal Rp.35.000
17 Saklar Kartu/Key Switch 1 pcs Lokal Rp.215.000
C. PANEL
18 Box Panel 35 x 25 x 10 cm 1 pcs Lokal Rp.900.000
19 MCB 10 A 1 pcs Lokal Rp.68.000
20 MCB 6 A 3 pcs Lokal Rp.54.000
21 Relai 220 V/10 A 2 pcs Tender Rp.150.000
22 Sakelar Relai Impuls 220 V 2 pcs Tender Rp.198.000
23 Sakelar Waktu (Timer) 220 V 1 pcs Tender Rp.117.000
24 Bus Bar tembaga 3 - 5 x 15 mm 2 pcs Lokal Rp.90.000
25 Profil C 22 sd 12 mm Al 280 mm Lokal Rp.60.000
26 Profil G untuk Line Up Terminal 150 mm Tender Rp.20.000
27 Profil Ohmmega Rel dudukan relai 200 mm Lokal Rp.15.000

21
28 Line Up Terminal 4 mm 26 pcs Tender Rp.28.000
29 End piece 2 pcs Tender Rp.8.000
30 End Plate 2 pcs Tender Rp.6.000
31 Saluran kabel (wire duct) 400 mm Lokal Rp.44.000
32 Plastik pengikat kabel (cable tis) 10 pcs Lokal Rp.4.000
D. PENGHANTAR/KABEL
33 Kabel NYM 3x1,5 mm2 2 P + N 1,5 m Lokal Rp.18.000
34 Kabel NYM 3x1,5 mm2 P + N + PE 1,5 m Lokal Rp. 21.000
35 Kabel NYM 3x4 mm2 P + N + PE 0,6 m Lokal Rp.26.000
36 NYA 1,5 mm2 Merah 10 m Lokal Rp.32.000
37 NYA 1,5 mm2 Kuning 5 m Lokal Rp. 18.000
38 NYA 1,5 mm2 Hitam 5 m Lokal Rp.18.000
39 NYA 1,5 mm2 Biru 8 m Lokal Rp. 29.000
40 NYA 1,5 mm2 Hijau/Kuning 6 m Lokal Rp.19.000
41 Kabel NYMHY 3 x 2,5 mm2 1,5 m Lokal Rp.28.000
42 Kawat BC 6 mm2 1,5 m Lokal Rp.9.600
43 Elektroda Pembumian 1 pcs Lokal Rp.82.000
44 Steker 10 - 16 A PNE 1 pcs Lokal Rp.16.000
E. ALAT UKUR
45 Kwh-meter 1 phasa 1 pcs Lokal Rp.455.000

Rp.3.283.10
TOTAL 0

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan
Kesimpulan yang diperoleh adalah kita dapat mengetahui bagaimana cara Membuat
panel dan simulasi Instalasi Penerangan dan kita dapat belajar bagaimana cara
mengoprasikan komponen pada panel dan bagaimana cara kerja dari setiap komponen di
panel maupun komponen di Instalasi Penerangan dan LPJU (Lampu Penerangan Jalan
Umum).
5.2. Saran
1.Periksa dulu komponen yang akan dipasang.
2.Membaca dengan teliti job sheet yang di berikan.
3.Bekerja dengan aman dan safety sesuai arahan dosen.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://kindo.co.id/7-instalasi-listrik/

23

Anda mungkin juga menyukai