UNIVERSITAS MULAWARMAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segenap limpahan rahmat dan
karunia-Nya hingga makalah dengan judul “ Pelayanan Kesehatan pada Lansia di Panti
Werdha” ini disusun sebagai penugas mata kuliah keperawatan gerontik. Dalam
penyelesaian tugas makalah penulis mendapat bantuan dari banyak pihak, maka
sepantasnya penulis mengatakan terima kasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.
Kami berharap dengan makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penuli pada khususnya. Makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca demi
kebaikan makalah ini.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Panti Werdha merupakan unit pelaksana teknis di bidang pembinaan
kesejahteraan sosial lansia yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi
lansia berupa pemberian penampungan, jaminan hidup seperti pakaian, pemeliharaan
kesehatan, pengisian waktu luang termasuk rekreasi, bimbingan sosial mental serta
agama sehingga mereka dapat menkmati hari tua diliputi ketentraman lahir dan batin
(Kholifah,2016).
Perubahan struktur di dalam keluarga menyebabkan keluarga memandang
bahwa keberadaan lansia di dalam lingkungan keluarga merupakan sebuah beban.
Keluarga mengalami kesulitan untuk melakukan pelayanan dalam rangka memenuhi
kebutuhan lansia dengan kondisi anak-anak begitu sibuk dengan masalahnya sendiri
sehingga mengakibatkan anak-anak secara tidak langsung kurang memperdulikan
keberadaan lansia serta jalinan komunikasi antara orang tua dengan anak semakin
berkurang. Selain itu, terdapat perubahan peran dan fungsi di dalam keluarga yang
130 menyebabkan pihak keluarga mulai menempatkan para lansia di panti werdha.
(Afrida dkk, 2002)
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui Pengertian dari Panti Werdha
2. Mengetahui Tujuan Panti Werdha
3. Mengetahui jenis pelayanan Panti Werdha
4. Mengetahui fase-fase kegiatan Panti Werdha
C. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan panti werdha ?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep panti werdha?
3. Apa yang dimaksud dengan jenis pelayanan panti werdha?
4. Apa yang dimaksud dengan fase kegiatan panti werdha?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Panti Werdha
1. Pengertian Panti Werdha
2. Upaya preventif
3. Upaya Rehabilitatif
Rehabilitatif : Merupakan upaya untuk mempertahankan fungsi organ
seoptimal mungkin yang dilakukan oleh petugas kesehatan berupa (rehabilitasi
mental, vokasional serta kegiatan fisik).
Psikologis
1) Kurang pelayanan
2) Kurang asesibilitasi
3) Masalah asuransi
c. Langkah 3
Tujuan untuk mengembalikan fungsi yang hilang. Sangat
tergantung berapa besar kemampuan fungsional yang hilang, dan
seberapa berat kondisi penyakitnya. Bila mungkin pasien kembali
mampu berpakaian, jalan, aktif menolong diri dan bekerja, serta
bersosialasi. Hilangnya penyebab gangguan fungsi, bukanlah tujuan
utama. Artinya walaupun penyebab gangguan tak dapat dihilangkan,
pasien tetap mampu mandiri atau beraktifitas dengan bantuan ringan.
d. Langkah 4
Latihan dilangkah ke 3, mengacu kepada masalah yang terjadi
pada komponen dasar fisik (kekuatan, kelenturan, keseimbangan,
koordinasi dan daya tahan jantung paru) dan tingkat penilaian fungsi
aktifitas menggunakan indeks barthel. Adaptasi pasien kemampuan
beradaptasi bagi pasien, agar mampu bersosialisasi dilingkungannya.
Adaptasi bagi pasien meliputi adaptasi fisik, dengan bantuan berbagai
jenis alat bantu (kursi roda, walker, tongkat dan lain-lain) adaptasi
penyesuaian psikis dan adaptasi sosial.
e. Langkah 5 Adaptasi Lingkingan
Ciptakan lingkungan yang bersahabat untuk kemudahan pasien
beraktifitas. Seandainya pasien secara fisik telah mampu ambulasi
dengan walker, tetapi pintu rumah terlalu sempit untuk dilalui, dengan
sendirinya kemandirian pasien tidak tercapai.
f. Langkah 6
Adaptasi keluarga. Hampir 85% aktivitas pasien dilakukan
dirumah, dilingkungan keluarga. Tanpa dukungan keluarga, program
rehabilitasi tak akan tercapai tujuannya. Tidak mudah bagi para Lanjut
Usia , untuk mengubah cara hidup menyesuaikan dengan kondisi
kecacatan. Mereka butuh waktu untuk mengerti, memahami, dan
menerima kondisinya yang ”berbeda”. Dukungan positif dari keluarga
menjadi dorongan semangat bagi pasien. Sangat diperlukan informasi
dari tenaga medis/para medis untuk keluarga, agar keluarga tidak
canggung untuk mendampingi pasien.
b. Fase identifikasi
Setelah data terkumpul pada fase orientasi, maka dapat disimpulkan masalah
kesehatan yang terjadi pada lansia di Panti. Kemudian merencanakan tindakan
yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada lansia.
c. Fase intervensi
Melakukan tindakan sesuai dengan rencana, misalnya memberikan
penyuluhan kesehatan, konseling, advokasi, kolaborasi dan rujukan.
d. Fase resolusi
Pada fase resolusi yang dilakukan adalah menilai keberhasilan tindakan pada
fase intervensi dan menentikan perkembangan kondisi pada lansia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sasaran khusus : Usia lanjut penghuni panti berusia 60 tahun ke atas, tidak
berdaya mencari nafkah sendiri untuk kelangsungan hidupnya, tidah mempunyai
keluargadan atau memiliki keluarga tetapi tidak mampu memelihara lansia tersebut .
1. Upaya promotif
2. Upaya preventif
3. Upaya Rehabilitatif
Rehabilitatif : Merupakan upaya untuk mempertahankan fungsi organ
seoptimal mungkin yang dilakukan oleh petugas kesehatan berupa (rehabilitasi
mental, vokasional serta kegiatan fisik).
B. Saran
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang
kesehatan mengenai panti werdha bagi pembaca. Memeberikan wawasan tentang
panti werdha serta menambah wawasan pengetahuan khususnya dibidang
keperawatan.
Daftar Pustaka
khalifah, siti nur. KEPERAWATAN GERONTIK. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
2016.
Triwanti, Shinta Puji, Ishartono, and Arie Surya Gutama. "PERAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANSIA." Jurnal Share, 2014: 134.