Anda di halaman 1dari 4

DASAR-DASAR KONSELING

TUGAS

Disusun guna memenuhi tugas Dasar-dasar Konseling

Disusun oleh : Amanda Eka Audisya (J91219088)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
Secara etimologi, konseling diambil dari bahasa latin yaitu consilium yang berarti dengan
atau bersama. Istilah konseling dalam bahasa Anglo Saxon berarti menyerahkan atau
menyampaikan1. Konseling merupakan salah satu dari sekian banyak teknik dalam bimbingan
yang fleksibel dan komprehensif. Konseling dapat merubah sikap, pemikiran, pandangan dan
perasaan individu atau klien2. Berikut merupakan beberapa definisi konseling menurut para ahli,
yaitu:

a. Menurut Burks dan Stefflre (1979: 14) bahwa konseling mengindikasikan


hubungan profesional antara konselor telatih dengan klien. Hubungan ini biasanya
bersifat individu ke individu, walaupun terkadang melibatkan lebih dari satu
orang3
b. Menurut Shertzer dan Stone (1980), konseling adalah upaya membantu individu
melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dengan konseli agar
konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli
merasa bahagia dan efektif perilakunya
c. ASCA (American School Counselor Assosiation) mengemukakan, bahwa
konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor
mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien
mengatasi masalah-masalahnya 4
d. Carl Rogers, seorang psikolog humanistik terkemuka, berpandangan bahwa
konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang bertujuan untuk
melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien5

Dari beberapa definisis di atas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa konseling
merupakan proses hubungan antara konselor dengan klien secara langsung yang bersifat rahasia
dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi klien.

1
Farid Mashudi, Psikologi Konseling, (Yogyakarta: Ircisod, 2012), hal 16
2
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2016) hal 2
3
John Mc Leod, Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus, (Jakarta: Kencana, 2008), hal 5
4
Ahmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Refika Aditama, 2011), hal 10
5
Latipun, Psikologi Konseling, (Malang: UMM Press, 2011), hal 3
Brammer dan Shostrom (1982) menyebutkan bahwa psikologi konseling adalah paduan
berbagai hal yang berkaitan dengan gerakan bimbingan, kesehatan mental, psikometri, kasus
social, dan psikoterapi menjadi satu kesatuan yag utuh dan selaras6. Konseling akan memberikan
arahan pada klien untuk menuju kedewasaan dan kemandirian. Proses tersebut tentunya tidak
dapat dilalui dengan mudah oleh klien. Proses menuju kedewasaan dan kemandirian yang
dialami setiap individu tentunya tidak dapat dilalui dengan mudah. Maka dari itu konseling akan
dibutuhkan bagi klien untuk menambah wawasan dan pemahaman akan lingkungan dan situasi
yang akan dihadapinya. Bukan hanya itu, konseling juga akan menumbuhkan harapan bagi klien.
Menurut Leona E. Tylor terdapat lima prinsip konseling, yaitu:

a. Konseling berbeda dengan nasihat karena pemecahan masalah akan ditemukan


oleh klien sendiri
b. Perubahan pola hidup yang fundameltal akan dihasilkan oleh konseling
c. Konseling akan menyangkut sikap daripada tindakan
d. Emosional akan mendominasi sesi konseling daripada intelektual
e. Konseling berhubungan dengan relasi klien dan individu lain 7

6
Hartono, Psikologi Konseling (Jakarta : Kencana, 2012), hal 2
7
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2016) hal 2
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. (2012). Psikologi Konseling. Jakarta : Kencana.

Hikmawati, Fenti. (2016). Bimbingan Konseling. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

John Mc Leod. (2008). Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana.

Latipun. (2011). Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Mashudi, Farid. (2012). Psikologi Konseling. Yogyakarta: Ircisod.

Nurihsan, Ahmad Juntika.(2011). Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai