Anda di halaman 1dari 7

2.1.12.

Asuhan Keperawatan
-Pengkajian
Dasar pemeriksaan fisik ‘head to toe’ harus dilakukan dengan singkat tetapi
menyeluruh dari bagian kepala ke ujung kaki. Pengkajian data dasar menurut Doenges
(2000), adalah :
1. Aktifitas / istirahat
Data Subyektif : Pusing, sakit kepala, nyeri, mulas.
Data obyektif : Perubahan kesadaran, masalah dalam keseimbangan cedera (trauma).
2. Sirkulasi
Data Obyektif : kecepatan (bradipneu, takhipneu), pola napas (hipoventilasi,
hiperventilasi, dll)
3. Integritas ego
Data Subyektif : Perubahan tingkah laku/kepribadian (tenang atau dramatis)
Data Obyektif : Cemas, Bingung, Depresi

4. Eliminasi
Data Subyektif : Inkontinesia kandung kemih/usus atau mengalami gangguan fungsi.
5. Makanan dan cairan
Data Subyektif : Mual, muntah, dan mengalami perubahan selera makan
Data Obyektif : Mengalami distensi abdomen.
6. Neurosensori
Data Subyektif : Kehilangan kesadaran sementara, vertigo
Data Obyektif : Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status mental,
kesulitan dalam menentukan posisi tubuh.

7. Nyeri dan kenyamanan


Data Subyektif : Sakit pada abdomen dengan intensitas dan lokasi yang berbeda,
biasanya lama
Data Obyektif : Wajah meringis, gelisah, merintih
8. Pernafasan
Data Obyektif : Perubahan pola napas
9. Keamanan
Data Subyektif : Trauma baru/trauma karena kecelakaan
Data Obyektif : Dislokasi ganggaun kognitif, gangguan rentang gerak.

-Diagnosa Keperawatan
1.Kekurangan volume cairan b/d perdarahan
2.Nyeri akut b/d adanya trauma abdomen atau luka penetrasi abdomen.
3.Resiko infeksi b/d tindakan pembedahan, tidak adekuatnya pertahanan tubuh
4.Defisit nutrisi b/d intake yang kurang
5.Gangguan mobilitas fisik b/d kelemahan fisik.

-Rencana Asuhan Keperawatan


N Diagnosa Tujuan dan
Intervensi Rasional
O Keperawatan Kriteria hasil
1 Kekurangan Setelah dilakukan 1.     Kaji tanda- 1.    Untuk
. volume cairan tindakan tanda vital. mengidentifi
b/d perdarahan keperawatan … kasi defisit
2.     Pantau cairan
x…jam, volume volume
parenteral
cairan tidak cairan.
dengan
mengalami
elektrolit, 2.     Mengidenti
kekurangan,
antibiotik dan fikasi
diharapkan kriteia
vitamin keadaan
hasil:
perdarahan,
3.     Kaji tetesan
- Intake dan output serta Penurun
infus.
seimbang an sirkulasi
4.     Kolaborasi volume
- Turgor kulit
:Berikan cairan cairan
baik
parenteral menyebabkan
-  Perdarahan sesuai indikasi. kekeringan
(-) mukosa dan
5.     Cairan pemekatan
parenteral ( IV urin. Deteksi
line ) sesuai dini
dengan umur. memungkink
6.     Pemberian an terapi
tranfusi darah. pergantian
cairan segera.
3.     Awasi
tetesan untuk
mengidentifi
kasi
kebutuhan
cairan.
4.     Cara
parenteral
membantu
memenuhi
kebutuhan
nuitrisi
tubuh.
5.     Mengganti
cairan dan
elektrolit
secara
adekuat dan
cepat.
6.     Menggantik
an darah yang
keluar.
2 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1.     Kaji 1.    Mengetahui
. adanya trauma tindakan karakteristik tingkat nyeri
abdomen atau keperawatan … nyeri. klien.
luka penetrasi x…jam, Nyeri
2.     Beri posisi 2.    Mengurngi
abdomen. klien teratasi,
semi fowler. kontraksi
diharapkan kriteia
abdomen
hasil: 3.     Anjurkan
tehnik 3.    Membantu
- Skala nyeri 0
manajemen mengurangi
(nyeri teratasi)
nyeri seperti rasa nyeri
- Ekspresi distraksi dengan
tenang. mengalihkan
4.     Managemant
perhatian
lingkungan
yang nyaman. 4.    Lingkungan
yang nyaman
5.     Kolaborasi pe dapat
mberian memberikan
analgetik sesuai rasa nyaman
indikasi. klien
5.    Analgetik
membantu
mengurangi
rasa nyeri.
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan 1.     Kaji tanda- 1.     Mengidenti
. b/d tindakan tindakan tanda infeksi. fikasi adanya
pembedahan, keperawatan … resiko infeksi
2.     Kaji keadaan
tidak x…jam, infeksi lebih dini.
luka.
adekuatnya tidak terjadi,
2.     Keadaan
pertahanan diharapkan kriteia 3.    Kaji tanda-
luka yang
tubuh. hasil: tanda vital.
diketahui
-  Tanda-tanda 4.    Lakukan  cuci lebih awal
infeksi (-) atau tangan sebelum dapat
tidak terjadi kntak dengan mengurangi
infeksi. pasien. resiko        
infeksi.
5.    Lakukan
pencukuran pada 3.     Suhu tubuh
area operasi (perut naik dapat di
kanan bawah indikasikan
adanya
6.    Perawatan proses
luka dengan infeksi.
prinsip
sterilisasi. 4.     Menurunka
n resiko
terjadinya
7.    Kolaborasi kontaminasi
pemberian mikroorganis
antibiotik me.
5.     Dengan
pencukuran
klien
terhindar dari
infeksi post
operasi
6.     Teknik
aseptik dapat
menurunkan
resiko infeksi
nosokomial
7.     Antibiotik
mencegah
adanya
infeksi
bakteri dari
luar.
4 Defisit nutrisi Setelah dilakukan 1.    Ajarkan dan 1.     Keletiha
. b/d intake yang tindakan bantu klien n berlanjut
kurang. keperawatan … untuk istirahat
x…jam, nutrisi sebelum makan menurunkan
klien terpenuhi, keinginan
2.    Awasi
diharapkan kriteia
pemasukan untuk makan.
hasil:
diet/jumlah
2.     Adanya
- Nafsu kalori, tawarkan
makan makan sedikit pembesaran
meningkat tapi sering dan hepar dapat
tawarkan
- menekan
pagipaling
BBMeningkat.
sering. saluran gastro
- Klien tidak intestinal dan
lemah
3.    Pertahankan menurunkan
hygiene mulut kapasitasnya.
yang baik
sebelum makan
dan sesudah
3.     Akumul
makan .
asi partikel
4.    Anjurkan
makan pada makanan
posisi duduk dimulut dapat
tegak.
menambah
5.    Berikan diit baru dan rasa
tinggi kalori,
rendah lemak tak sedap
yang
menurunkan
nafsu makan.

4.     Menuru
nkan rasa
penuh pada
abdomen dan
dapat
meningkatka
n pemasukan.
5.     Glukosa
dalam
karbohidrat
cukup efektif
untuk
pemenuhan
energi,
sedangkan
lemak sulit
untuk
diserap/dimet
abolisme
sehingga
akan
membebani
hepar.
5 Gangguan Setelah dilakukan 1.     Kaji 1. Identifikasi
. tindakan kemampuan kemampuan
mobilitas
keperawatan … pasien untuk
fisik klien dalam
x…jam, bergerak.
b/d diharapkan dapat mobilisasi.
2.     Dekatkan
bergerak bebas,
kelemahan peralatan yang
diharapkan kriteia 2.     Meminimal
fisik dibutuhkan
hasil: isir
pasien.
 Mempertahan 3.     Berikan pergerakan
latihan gerak kien
kan mobilitas
aktif pasif.
optimal 3.     Melatih
4.     Bantu otot-otot
kebutuhan klien.
pasien.
4.     membantu
5.     Kolaborasi dalam
dengan ahli mengatasi
fisioterapi. kebutuhan
dasar klien.
5.     terapi
fisioterapi
dapat
memulihkan
kondisi klien.

-Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan.

-Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan yang
memungkinkan perawat untuk menentukan apakah intervensi keperawatan telah
tercapai atau tidak dalam meningkatkan kondisi pasien. Dan ditulis dalam bentuk
SOAP.

Anda mungkin juga menyukai