Asuhan Keperawatan
-Pengkajian
Racun adalah zat yang ketika tertelan dalam jumlah yang relatif kecil
menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.Keracunan adalah
masuknya suatu zat toksik kedalam tubuh melalui sistem pencernaan baik kecelakan
maupun sengaja, yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapt menimbulkan
kematian. Zat – zat yang dapat menimbulkan keracunan pencernaan pada sistem
pencernaan dapt berupa zat ki,ia (baygon, alkohol, minyak tanah, bensin, dll),
makanan (jengkol, ikan, jamue dll), obat – obatan.
B. Keracunan Baygon
Kaji adanya bau baygon dari mulut dan muntahan, sakit kepala,
sukar bicara, sesak nafas, tekanan darah menurun, kejamg – kejang, gangguan
pengelihatan, hipersekresi hidung, spasme larinks, bronkho kontriksi, aritmia
jantung dan syok.
C. Keracunan Alkohol
Kaji adanya bau alkohol pada mulut klien, kekacauan mental, gangguan
kesadaran, pupil mata dilatasi, sering muntah.
D. Keracunan Jengkol
Kaji adanya nafas bau jengkol, air kemih bau jengkol, sakit pinggang yang
disertai sakit perut (kolik ureter dan renal), nyeri waktu BAK dan kadang
kadang disertai darah (hematuria), oliguria dan kadang – kadang anuria.
E. Keracunan Botulisme
2. Gangguan rasa
Setelah dilakukan 1. Observasi tanda – 1. Untuk
asuhan tanda vital, mengetahui
nyaman nyeri
keperawatan terutama nadi dan keadaan umum
berhubungan selama ....x ... jam tekanan darah. pasien
diharapkan nyeri 2. Anjurkan banyak 2. Untuk
dengan
dapat terkontrol minum air putih 2 meningkatkan
keracunan atau hilang. – 2.5 liter. status kebutuhan
Dengan kriteria 3. Atur posisi tidur cairan pasien.
jengkol
hasil : klien sesuai 3. Untuk
1. Skala Nyeri dengan kondisi memberikan
klien untuk posisi yang
klien berkurang
mencapai rasa nyaman kepada
nyaman. pasien
4. Pasang kateter 4. Untuk
pada klien memperlancar
keracunan jengkol. pengeluaran
5. Lakukan kompres cairan tubuh.
hangat pada daerah 5. Untuk
pinggang dan mengurangi rasa
perut. nyeri.
6. Kolaborasikan 6. Untuk
dalam pemberian mempercepat
analgetik dan vit. proses
K penyembuhan
penyakit.
3. Resiko tinggi
Setelah dilakukan 1. Observasi intake 1. Untuk
asuhan dan output cairan mengetahui
gangguan
kepeeawatan serta tanda – tanda adanya tanda–
keseimbangan selama ... x ... jam kekurangan cairan. tanda dehidrasi.
diharapkan 2. Kaji adanya 2. Untuk
cairan
kebutuhan cairan keluhan mual dan mengetahui
berhubungan terpenuhi. Dengan muntah. gangguan pada
kriteria hasil : 3. Observasi kulit pasien.
dengan output
1. Tidak adanya kering berlebihan 3. Untuk
yang berlebihan. dan membrane mengetahui
tanda – tanda
mukosa, apakah klien
dehidrasi pada penurunan turgor kekurangan
kulit. cairan dengan
klien
4. Kolaborasikan mengamati
pemberian cairan sistem
parentral sesuai integument.
indikasi 4. Untuk membantu
dalam kebutuhan
cairan pasien
yang hilang.
-Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan.
-Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan yang
memungkinkan perawat untuk menentukan apakah intervensi keperawatan telah
tercapai atau tidak dalam meningkatkan kondisi pasien. Dan ditulis dalam bentuk
SOAP.