Anda di halaman 1dari 19

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum RSUD Lewoleba

RSUD Lewoleba merupakan RSUD milik Pemerintah


Daerah Kabupaten Lembata yang berdiri pada tanggal 08 Juni
2004. Berdasarkan klasifikasi penilaian fasilitas dan
kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah Lew6oleba, maka di
terbitlah SK Menkes RI No : 831/Menkes/SK/VI/2005 tanggal
02 Juni 2005 RSUD Lewoleba ditetapkan sebagai RSUD Kelas
D hingga sekarang. Sejalan dengan perkembangan dan
kemajuan dalam bidang teknologi, RSUD Lewoleba yang
merupakan satu – satunya Rumah Sakit Pemerintah Daerah
Kabupaten Lembata di tuntut untuk membenahi dan
Meningkatkan sarana dan prasarana guna menunjang
pelaksanaan dan Percepatan Visi dan Misi Kepala Daerah
Periode 2017 – 2022.

1.2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah.


A. Tugas
Tugas RSUD Lewoleba sebagai tempat pelayanan
kesehatan mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna sesuai dengan
Undang – undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
perorangan adalah : setiap kegiatan pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan

B. Fungsi
Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana
tertuang dalam UU Rumah Sakit Tahun 2009 maka
Rumah Sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 1


 Penyelenggaraaan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit
 Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis
 Penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

1.3. Kondisi Pegawai ASN RSUD


1. Data PNS/CPNS Menurut Golongan
Tabel 1.1. Jumlah Pegawai ASN RSUD Berdasarkan
Pangkat/Golongan

Status Kepegawaian
No Pangkat Golongan Jumlah %
PNSD CPNSD

           
1 Juru Muda (I/a) 0 Orang   Orang 0 Orang  
2 Juru Muda Tk.I (I/b) Orang   Orang Orang  
3 Juru (I/c) 0 Orang 0 Orang 0 Orang  
4 Juru Tk.I (I/d) 0 Orang 0 Orang 0 Orang  
5 Pengatur Muda (II/a) 3 Orang 0 Orang 3 Orang  1,11
6 Pengatur Muda Tk.I (II/b) 2 Orang 0 Orang 2 Orang  0,74
7 Pengatur (II/c) 14 Orang 0 Orang 14 Orang  5,18
8 Pengatur Tk.I (II/d) 27 Orang 0 Orang 27 Orang  10
9 Penata Muda (III/a) 20 Orang 0 Orang 20 Orang  7,40
10 Penata Muda Tk.I (III/b) 45 Orang 0 Orang 45 Orang  16,6
11 Penata (III/c) 94 Orang 0 Orang 38 Orang  34,81

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 2


12 Penata Tk.I (III/d) 59 Orang 0 Orang 59 Orang  21,85
13 Pembina (IV/a) 6 Orang 0 Orang 6 Orang  2,22
14 Pembina Tk.I (IV/b) 0 Orang 0 Orang 0 Orang  
Pembina Utama Muda
15 (IV/c) 0 Orang 0 Orang 0 Orang  
Pembina Utama Madya
16 (IV/d) 0 Orang 0 Orang 0 Orang  
27
Total
0 Orang Orang 270  

2. Data PNS Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai PNS dan PPNPNS RSUD Lewoleba


Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Jumlah %
No
Pendidikan PNSD NON PNS JUMLAH

1 SD Orang Orang Orang  

2 SLTP Orang Orang Orang  

3 SLTA 38 Orang 52 Orang 95 Orang

4 Diploma I 4 Orang Orang 4 Orang

5 Diploma II Orang Orang Orang

6 Diploma III 189 Orang 14 Orang 203 Orang


Diploma
7 IV/Strata 1 (S1) 36 Orang 19 Orang 55 Orang
8 Starata 2 (S2) 3 Orang 4 Orang 7 Orang
Total 270 Orang 89 Orang 359 Orang  

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 3


3. Data Pegawai ASN Menurut Eselonering
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai ASN RSUD berdasarkan
Eselonering

Nama Jabatan Eselon III Eselon IV Total


Jabatan 1 Orang 4 Orang 5 Orang
Struktural

4. Data Pegawai PNS dan Non PPNPNS RSUD Lewoleba


Menurut Jenis Kelamin
Tabel 1.4 Jumlah Pegawai PNS dan KSO RSUD Lewoleba
berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin PNS KSO

1 Laki-laki 49
33
2 Perempuan 221 56

Total 270 89

1.4. Kondisi Sarana dan Prasarana

Tabel 1.5. Kondisi Sarana dan Prasarana RSUD per 31


Desember 2019.
Kondisi
(Rusak/Baik Keterangan
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah )
1 Tanah 1 Bidang B  

2 Gedung dan Bangunan 39 Unit B  

3 Peralatan dan Mesin  


a. Alat - Alat Besar 2 Unit B
 
b. Alat - alat Angkut 26 Unit B
 
c. Alat - alat Bengkel dan 10 Unit B
Alat Ukur
 
d. Alat - alat Kantor dan
  rumah Rangga

- Alat Kantor dan 1,249 Unit


Rumah Tangga
 

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 4


- Alat Komputer 89 Unit B
 
e. Alat - alat Studio dan 26 Unit B
Komunikasi
 
f. Alat - alat Kedokteran 4081 Unit B
 
g. Alat-alat Laboratorium 781 Unit B
h. Instalasi 1 Unit B

1.5. Permasalahan Utama yang dihadapi Rumah Sakit Umum


Daerah Lewoleba

Adapun permasalahan utama RSUD Lewoleba yang


harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di
bidang Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Lembata adalah
sebagai berikut :
1. Sumber daya manusia yang kurang memadai.
2. Sarana prasarana yang menjadi standar rumah sakit
masih kurang.
3. Ketersediaan anggaran yang masih kurang dari harapan.

1.6. Sistematika Penyajian


Lakip RSUD Lewoleba Kabupaten Lembata disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut

Bab I : Pendahuluan, memuat Gambaran Umum


Organisasi, kondisi sarana dan prasarana,
permasalahan utama yang dihadapi Rumah
Sakit Umum daerah
Bab II : Perencanaan Kinerja
Bab III : Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018
Bab IV : Penutup

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 5


BAB II.
PERENCANAAN KINERJA

2.1. PERENCANAAN KINERJA.


 Pelaksanaan Visi dan Misi Bupati dalam RPJMD Tahun
2017-2022 oleh Perangkat Daerah.
 Visi.
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba, mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang Kesehatan
yang menkadi kewenangan daerah sesuai ketentuan
peraturan perundang – undangan yang berlaku dalam
rangka mewujudkan visi. Visi Pemerintah Kabupaten
Lembata yang tertuang dalam RPMJD Kabuapten Lembata
Tahun 2017 -2022 yaitu : ”Terwujudnya Lembata yang
Produktif dan Berdaya Saing untuk Kesejahteraan Rakyat
Berkelanjutan “

 Misi.
Adapun pelaksanaan Tugas pokok dan Fungsi Rumah
Sakit Umum Daerah Lewoleba dalam menjalankan Misi
Bupati Lembata Pertama Yaitu :Meningkatkan Kualitas
Pendidikan, Meningkatkan Derajat Kesehatan,
Mengoptimalisasi Peran Pemuda dan Perempuan Dalam
Pembangunan Daerah serta meningkatkan Kesadaran
Hukum Masyarakat.

 Sasaran Stretegis dan Indikator Kinerja.


Sesuai dengan Rencana Trategis tahun 2017-2022, Rumah
Sakit Umum Daerah Lewoleba melaksanakan 1. Sasaran
strategis dan 6 Indikator sebagai berikut :
 Sasaran Strategis Ke-1 : Meningkatkan Mutu Layanan
Kesehatan Masyarakat memiliki 6 Indikator
1. Presentase ketersedian Bahan medis habis pakai;
2. Rasio Kebutuhan obat : Ketersedian Obat;
3. Presentase Layanan Kefarmasian sesuai Standar;
4. Cakupan Penanganan Gawat Darurat;

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 6


5. Cakupan Ketersedian prasarana serta peralatan
kesehatan sesuai standard rumah sakit;
6. Presentase sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan sesuai standar rumah sakit.
 Target Kinerja.
Target Kinerja adalah hasil yang akan dicapai dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja terkait. Target Kinerja
biasanya termuat dalam DPA SKPD. Atau dengan kata lain:
target kinerja adalah pengukuran indikator kinerja yang
dilaksanakan dalam program dan kegiatan. Terget Kinerja
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba adalah sebagai
1. Presentase ketersedian Bahan medis habis pakai dengan
target Capaian 80 %
2. Rasio Kebutuhan obat : Ketersedian Obat dengan target
capaian 0,77 %
3. Presentase Layanan Kefarmasian sesuai Standar dengan
target capaian 90 %
4. Cakupan Penanganan Gawat Darurat dengan target
capaian 86 %
5. Cakupan Ketersedian prasarana serta peralatan
kesehatan sesuai standard rumah sakit dengan target
capaian 65 %
6. Presentase sarana, prasarana dan peralatan kesehatan
sesuai standar rumah sakit dengan target capaian 77,22
%

1.2. PERJANJIAN KINERJA


Perjanjian Kinerja berisi tentang perjanjian antara Bupati
sebagai Kepala Daerah dengan Kepala SKPD dalam
mewujudkan kinerja yang ditargetkan.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah
yang efektrif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
pada hasil, pada tahun 2019 Kepala SKPD telah melakukan
Perjanjian Kinerja dengan Bupati Lembata untuk

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 7


mewujudkan target kinerja sesuai program dan kegiatan yang
telah ditetapkan ( Perjanjian Kerja antara Kepala SKPD dan
Bupati Terlampir)
Guna mewujdkan kenerja yang telah diperjanjikan,
maka Rumah sakit Umum Daerah Lewoleba melaksankan 12
program 48 kegiatan pada tahun 2019 yang didukun oleh
APBD kabupaten Lembata sebesar Rp. 33.071.353.827,-
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara
Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah
disepakatai antara Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Lewoleba dengan Bupati Lembata Tahun 2019, secara
lengkap tercantum pada Lampiran 1.

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 8


BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran I: Meningkatnya Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat.

Capaian Tahun
Capaian
N II Renstra/Tahun 2019 Target
hingga
o Indikator Kinerja Akhir
Tahun I Targe Realisa Prosen
Renstra
Renstra t si tase
1. Prosentase 80 % 85% 68,16 80,18 100%
Ketersediaaan % %
Bahan Medis
Habis Pakai

2. Rasio Kebutuhan 0,77 0,82 0,68 82,72 0,95


Obat:Ketersediaa %
n Obat
3. Prosentase 80% 90% …% …. % 95%
Layanan
Kefarmasian
Sesuai Standar
4. Cakupan 98,8% 89% % …. % 94,75%
Penanganan
gawat darurat
5. Cakupan 65% 68,75 69,% …. % 75,95%
Ketersediaan %
Prasarana serta
Peralatan
Kesehatan sesuai
Standar Rumah
Sakit
6. Prosentase 52% 79,98 …% …. % 90,05%
Sarana, %
Prasarana dan
Peralatan
Kesehatansesuai
Standar Rumah
Sakit

Dari Tabel di atas, dapat diketahui bahwa:


1. Prosentase Ketersediaaan Bahan Medis Habis Pakai.
Kondisi hingga Tahun I Renstra Rumah Sakit Umum Daerah
Tahun 2017-2022, Prosentase Ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai
tercapai 80%, dimana terdapat 233.780 bahan medis yang dipakai
dari 292.226 Bahan medis yang disediakan.
Pada Tahun 2019, Prosentase Ketersediaan Bahan Medis Habis
Pakai tercapai 68,16%, dimana terdapat 298.237 bahan medis yang
dipakai dari 437.558 Bahan medis yang disediakan.
Jika dibandingkan dengan kondisi Tahun Pertama Renstra, maka
pada tahun 2019 Prosentase Ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 9


mengalami penurunan dari 80% ke 68,16%. Hal ini disebabkan
karena peningkatan derajat kesehatan masyarakat semakin
meningkat sehingga kunjungan pasien semakin menurun.
Manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat terhadap
pelaksanaan Indikator Kinerja ini adalah meningkatnya kualitas
derajat kesehatan masyarakat.

Adapun kendala yang dialami dalam melaksanakan program


dan kegiatan yang mendukung Indikator Kinerja ini adalah
Menurunnya jumlah kunjungan pasien di RSUD Lewoleba
mengakibatkan permintaan Bahan Medis Habis Pakai di Instalasi
Farmasi semakin menurun. Semakin banyak kebutuhan pasien
akan Bahan Medis Habis Pakai mengakibatkan berkurang
persediaan yang ada di instalasi farmasi. Masih terdapat pasien
BPJS maupun pasien non BPJS yang membeli obat di apotek luar
rumah sakit disebabkan karena persediaan obat dan perbekalan
kesehatan yang belum dipilah secara baik untuk pengadaannya.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp.
6.350.451.758 atau 99,87% dari pagu anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 6.358.862.020. Penggunaan sumber
daya keuangan untuk pencapain Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja ini efisiensi karena capaian pelaksanaan
program 80,18% dan alokasi anggaran dalam melaksanakan
program dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja ini tercapai 99,87%.
Pencapaian Indikator Kinerja ini didukung oleh pelaksanaan
Program Obat dan Perbelakan Kesehatan dengan kegiatan
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
2. Ratsio Kebutuhan Obat / Ketersediaan Obat.
Kondisi hingga Tahun I Renstra Rumah Sakit Umum Daerah
Tahun 2017-2022, Rasio Kebutuhan Obat / Ketersediaan Obat
tercapai 0,77%, dimana terdapat 753.373 obat yang dibutuhkan
berbanding 978.407 Obat yang disediakan.
Pada Tahun 2019, Ratsio Kebutuhan Obat: Ketersediaan Obat
tercapai 0,68%, dimana terdapat 736.308 obat yang dibutuhkan
berbanding 1.085.576 obat yang disediakan.

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 10


Jika dibandingkan dengan kondisi Tahun Pertama Renstra,
maka pada tahun 2019 Ratsio Kebutuhan Obat/Ketersediaan Obat
mengalami penurunan dari 0,77% ke 0,68%. Hal ini disebabkan
karena persediaan obat mencukupi dan memadai sampai dengan
akhir tahun dan mengantisipasi kebutuhan obat untuk awal tahun
berikutnya.

Adapun kendala yang dialami dalam melaksanakan


program dan kegiatan yang mendukung Indikator Kinerja ini
adalah
1. Masih Terdapat obat yang tidak sesuai dengan fornas
dan formularium rumah sakit;
2. Pergantian dokter ahli setiap bulan sangat berpengaruh
terhadap perese-pan yang harus disesuaikan dengan
masing-masing dokter, sehingga masih terdapat pasien
BPJS maupun pasien non BPJS yang membeli obat di
apotek luar rumah sakit;
3. Belum ada staf dari pihak rumah sakit yang bersertifikat
pengadaan barang dan jasa sehingga tim pengadaan obat
semuanya berasal dari instansi luar rumah sakit.
Solusi yang di perlu dilakukan adalah :
1. Perlu adanya peningkatan fungsi KFT untuk memiliki
obat yang memenuhi standar afficacy dan safety
sebagai kriteria dalam seleksi obat;
2. Mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barang dan
jasa;
3. Pengadaan tenaga dokter ahli tetap oleh pemerintah
daerah dan perlu penetapan standar terapi oleh pihak
rumah sakit.

4. Prosentase Layanan Kefarmasian Sesuai Standar.


Kondisi hingga Tahun I Renstra Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba Tahun 2017 – 2022, Prosentase Ketersedia
Farmasi tercapai 80 %, dimana terdapat 1 Paket Ketersedia
Farmasi dari 1 Paket Farmasi yang disediakan.

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 11


Pada Tahun 2019, Prosentase ketersedian Farmasi
tercapai 100% dimana terdapat 1 Paket Farmasi yang di pakai
dari 1 Paket Farmasi yang disediakan
Jika dibandingkan dengan kondisi Tahun Pertama
Renstra, maka pada tahun 2019 Prosentase Ketersediaan
Farmasi mengalami peningkatan Hal Ini disebabkan karena
jumlah pasien yang semakin meningkat.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terhadap
pelaksanaan Indikator kinerja ini derajat kesehatan
masyarakat semakin membaik.
Untuk tahun 2019 tidak ada Kendala yang dialami dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung
indikator Kinerja ini.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp.
12,391,410 atau 69,00% dari pagu anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 17.957.280. Penggunaan sumber daya
keuangan untuk pencapain Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja ini efisiensi karena capaian pelaksanaan program
99,78% dan alokasi anggaran dalam melaksanakan program
kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja ini tercapai 69,00%.
Pencapaian Indikator Kinerja ini didukung oleh
pelaksanaan Program Obat dan Perbelakan Kesehatan dengan
kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan
Rumah Sakit.

5. Cakupan Penanganan gawat darurat.

Kondisi hingga Tahun I Renstra Rumah Sakit Umum


Daerah Lewoleba Tahun 2017 – 2022, prosentase Cakupan
Penanganan Kegawat Daruratan pencapaiainnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel Indikator Kegawat Daruratan 2018

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 12


No Indikator Standar Pencapaian
SPM RS Standar RS
1 Kemapuan Pmenangani life
100 % 100 %
saving
2 Jam Buka Pelayanan 24 Jam 24 Jam
3 Pemberian Pelayanan yang
bersertifikat 100 % 63,34 %
ATLS/BTLS/PPGD/GELS
4 Ketersedian tenaga
1 Tim 0
penanggulangan bencana
5 Waktu tanggap pelayanan
15 Menit 13,3 Menit
Dokter di gawat darurat
6 kematianmatian pasien <2 0/00 5,5 0/00
7 Tidak Ada pasien yang
diharuskan membayar uang 100 % 100 %
muka

Pada Tahun 2019, Prosentase ketersedian kegawat


daruratan
Tabel Indikator Kegawat Daruratan 2019

No Indikator Standar Pencapaian


SPM RS Standar RS
1 Kemapuan Pmenangani life
100 % 99 %
saving
2 Jam Buka Pelayanan 24 Jam 24 Jam
3 Pemberian Pelayanan yang
bersertifikat 100 % 87 %
ATLS/BTLS/PPGD/GELS
4 Ketersedian tenaga
1 Tim 1 Tim
penanggulangan bencana
5 Waktu tanggap pelayanan 10
5 Menit
Dokter di gawat darurat Menit
6 kematianmatian pasien <2 0/00 13 0/00
7 Tidak Ada pasien yang
diharuskan membayar uang 100 % 100 %
muka

Jika dibandingkan dengan kondisi Tahun Pertama


Renstra, maka pada tahun 2019 Prosentase indikator kegawat

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 13


darutan ada yang mengalami peningkatan dan ada yang
mengalami penurunan yakni pada tahun 2018 Kemapuan
menangani plife saving mencapai 100 % dan peninggakatannya
pada tahun 2019 waktu tanggap pelayanan dokter digawat
darurat menjadi 5 Menit.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terhadap
pelaksanaan Indikator kinerja ini derajat kesehatan
masyarakat semakin membaik.
Kendala yang dialami dalam melaksanakan program
dan kegiatan adalah Kurang Terlatihnya Petugas IGD secara
berkala.
Solusi yang di lakukan pihak RSUD menganggarkan
Kegiatan Bimtek internal maupun eksternal agar selalu
melayani kegawat daruratan dengan tepat waktu.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian


Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp
9.570,916.376 atau 92,54% dari pagu anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 10.342.252.132. Penggunaan sumber
daya keuangan untuk pencapain Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja ini efisiensi karena capaian pelaksanaan
program 99,31% dan alokasi anggaran dalam melaksanakan
program kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja ini tercapai 92,54%.
Pencapaian Indikator Kinerja ini didukung oleh
pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Mayarakat dengan
kegiatan Peningkatan Penanggulan Masalah Kesehatan.

6. Cakupan Ketersediaan Prasarana serta Peralatan Kesehatan sesuai


Standar Rumah Sakit.

Kondisi hingga Tahun I Renstra Rumah Sakit Umum


Daerah Lewoleba Tahun 2017 – 2022, Prosentase
Ketersedia Bahan Habis Pakai tercapai 100 %, dimana
terdapat sarana prasarana 1 Paket sarana Prasarana dari
1 Sarana Prasarana

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 14


Pada Tahun 2019, Prosentase ketersedian Sarana
Prasarana tercapai 100 % dimana terdapat 1 Paket sarana
prasarana dari 1 paket sarana prasarana yang disediakan.
Jika dibandingkan dengan kondisi Tahun Pertama
Renstra, maka pada tahun 2019 Prosentase Ketersediaan
sarana prasarana mengalami peningkatan Hal Ini
disebabkan karena tuntutan akreditasi yang
mengharuskan sarana dan prasarana kesehatan yang
sesuai dengan standar tipe rumah sakit.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terhadap
pelaksanaan Indikator kerja ini derajat kesehatan
masyarakat semakin membaik dan rujukan keluar daerah
semakin berkurang.
Adapun Kendala yang dialami dalam melaksanakan
program dan kegiatan yang mendukung indikator Kinerja
adalah
1. kurang ada pemetaan kebutuhan akan sarana
prasarana disetiap ruangan;
2. Tidak Ada Perincian Berapa Jumlah Sarana dan
Prasarana yang dibutuhkan dalam Tahun 2019 dan
berapa yang disediakan, berapa banyak yang sudah
terpakai karena semua dalam bentuk paketan.

Solusi yang Diambil Pihak RSUD:


1. Membuat Daftar kebutuhan secara berkala disetiap unit atau
ruangan pelayanan.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian


Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp
12.714.682.834 atau 96,21% dari pagu anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 13.213.986.628. Penggunaan sumber
daya keuangan untuk pencapain Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja ini efisiensi karena capaian pelaksanaan
program 99,31% dan alokasi anggaran dalam melaksanakan
program kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja ini tercapai 96,21%.
Pencapaian Indikator Kinerja ini didukung oleh
pelaksanaan Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 15


Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
paru/Rumah Sakit Mata dan kegiatan ini terdiri dari
1. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit
2. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah
Sakit (dapur, Ruang Pasien, Loundry, ruang
Tunggu dan Lai.lain)
3. Pengadaan Bahan-bahan Logistik Rumah Sakit
4. Pengadaan Percetakan Administrasi dan Surat
Menyurat Rumah Sakit

3.1. REALISASI ANGGARAN

Pada Tahun 2019 Dalam rangka mendukung


pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba didukung dengan Anggaran sebesar Rp.
33.071.353.817,00,- Angaran tersebut bersumber dari APBD
II dan APBN (APBD II, APBD I, APBN, Dana Tugas
Pembantuan, dll), secara ringkas komposisi penggunaan
sebagai berikut :

Tabel 3.2. Realisasi Anggaran

N PROSE
BELANJA TARGET REALISASI
O NTASE
1. Belanja Pegawai Rp. 2.175.705.000 Rp. 89,69%
1.951.565.000
2. Belanja Barang dan Rp. 25.882.232.560 Rp. 95,68%
24.707.031.960
Jasa
3. Belanja Modal Rp5.073.416.257,- Rp. 4.717.74.124 92,99%
4. Total Rp. 33.071.353.817 Rp.31.376.370.08
4

Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam


mendukung pencapaian sasaran sebagaimana terdapat dalam
Lampiran II.

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 16


Dilihat dari sisi penyerapan anggaran pada Tahun 2019,
penyerapan anggaran sebesar Rp. 31.376.370.084,00,- atau 94,87%
dari pagu sebesar Rp. 33.071.353.817,00,- atau 100%.

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 17


BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Dengan memperhatikan capaian dari pelaksanaan
program dan kegiatan yang mendukung sasaran strategis dan
Indikator Kinerja yang dilaksanakan pada Rumah Sakit
Umum Daerah Lewoleba maka disampaikan bahwa Capaian
Kinerja RSUD Lewoleba pada Tahun 2019 masuk dalam Skala
Capai 94,87 % dengan Kategori “Sangat Baik” dengan
gambaran sebagai berikut :
 Sasaran Strategis Ke-1 : Meningkatkan Mutu Layanan
Kesehatan Masyarakat memiliki 3 Indikator
1. Presentase ketersedian Bahan medis habis pakai 100
%
2. Rasio Kebutuhan obat : Ketersedian Obat 100%
3. Presentase Layanan Kefarmasian sesuai Standar
89,85%
4. Cakupan Penganan Gawat Darurat 99 %
5. Cakupan Ketersedian prasarana serta peralatan
kesehatan sesuai standard rumah sakit 100 %
6. Presentase sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan sesuai standar rumah sakit. 100 %
4.2. SARAN
Dalam rangka menunjang pencapaian kinerja SKPD
yang optimal dalam penetapan IKU dan perjanjian Kinerja
harus disesuaikan dengan Tugas, pokok, fungsi dan
kewenangan SKPD, sehingga proses pencapaian IKU ada
dalam kendali SKPD.

Lewoleba, Januari 2020

Direktur RSUD Lewoleba,

LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 18


LAKIP RSUD LEWOLEBA 2019 Page 19

Anda mungkin juga menyukai