Anda di halaman 1dari 4

No. Dokumen : FRM.

024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 02
Tgl.Tertib : 20 Mei 2019

NOTULEN

Hari : Selasa
Tanggal : 25 Mei 2021
Waktu : 07.30-08.00 WIB
Tempat : Lantai 3 Puskesmas Kecamatan Cilincing
Pimpinan :
Acara : Penyuluhan mengenai “Anemia”
Peserta : 14 orang

A. BAHASAN MATERI

Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi dimana kurangnya kadar hemoglobin dalam darah.
Anemia paling sering ditemukan pada remaja puteri akibat remaja puteri masih dalam
masa pertumbuhan serta mengalami haid. Angka anemia yang semakin tinggi terutama
pada wanita usia subur menjadi sorotan pemerintah untuk dilakukan sebuah dorongan
untuk pencegahan anemia lebih lanjut dimana salah satu program pemerintah dalam
pencegahan anemia adalah dengan mengkonsumsi tablet tambah darah terutama bagi
remaja puteri (Riskesdas, 2013).
Anemia dapat menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen akan berakibat pada
sulitnya berkonsentrasi sehingga prestasi belajar menurun, daya tahan fisik rendah
yang mengakibatkanmudah sakit karena daya tahan tubuh rendah dan mengakibatkan
jarang masuk sekolah atau bekerja. Akibat dari anemia ini jika tidak diberi intervensi
dalam waktu lama akan menyebabkan beberapa penyakit seperti gagal jantung
kongestif, penyakit infeksi kuman, thalasemia, gangguan sistem imun, dan meningitis.
Wanita lebih sering menderita anemia dibandingkan laki-laki terutama wanita
hamil, wanita muda dan miskin. Hal ini sesuai dengan kebutuhan fisiologis wanita yang
meningkat saat hamil dan juga faktor perdarahan melalui menstruasi yang terjadi setiap
bulan. 45,7 % wanita usia subur (WUS) di Asia Tenggara dan 47,5 % di Afrika
dilaporkan menderita anemia. Di Bangladesh 26 % kematian ibu disebabkan oleh
anemia dan perdarahan setelah melahirkan.
No. Dokumen : FRM.024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 02
Tgl.Tertib : 20 Mei 2019

PERMASALAHAN

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan bahwa


prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%. Kementerian kesehatan pada tahun 2014
juga mengeluarkan hasil penelitian bahwa penderita anemia berumur 15-24 tahun
sebesar 18,4%. (Riskesdas, 2013).

PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Melakukan promosi kesehatan tentang anemia serta tanda-tanda bahaya dari


anemia, Mengedukasi pasien untuk selalu rutin cek darah dan cara pencegahan agar
tidak terjadi anemia.

PELAKSANAAN

Promosi kesehatan dilakukan di Lantai 3 Puskesmas Kecamatan Cilincing pada


pukul 07.30-08.00. Diawali dengan perkenalan dan pembukaan. Menjelaskan apa itu
Anemia. Tanda dan gejala, pengobatan hingga komplikasi

EVALUASI

Evaluasi dengan memastikan masyarakat sudah paham mengenai anemia serta tanda
bahayanya

Jakarta, 25 Mei 2021

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing Notulis

dr. Dian anggrainy

NIP 19730411200604201
No. Dokumen : FRM.024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 02
Tgl.Tertib : 20 Mei 2019

LAMPIRAN 1 – FOTO FOTO PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai