024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 02
Tgl.Tertib : 20 Mei 2019
NOTULEN
Hari : Senin
Tanggal : 01 Maret 2021
Waktu : 07.45-08.00 WIB
Tempat : Lantai 3 Puskesmas Kecamatan Cilincing
Pimpinan : dr. Rifqi
Acara : Penyuluhan Diabetes Melitus
Peserta : 20 Orang
A. BAHASAN MATERI
Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah penyakit yang terjadi karena pancreas tidak dapat
menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi Ketika tubuh tidak dapat secara
efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Hal tersebut bisa meningkatkan
konsentrasi glukosa dalam darah atau hiperglikemia (WHO 2013).
Menurut American Diabetes Association / ADA (2011), DM adalah suatu
kelompok penyakit metabolic yang karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. DM dapat menyebabkan
komplikasi pada organ mata, jantung, saraf, ginjal hingga gangrene sehingga butuh
amputasi (Tandra, 2014).
PERKENI (2011), di Laporan Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
Melitus Tipe 2 menuliskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia,
diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa,
dengan prevalensi penderita diabetes melitus sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5
juta di daerah rural.
No. Dokumen : FRM.024/PKC/ADMEN
No.Revisi : 02
Tgl.Tertib : 20 Mei 2019
Permasalahan
Diabetes melitus merupakan penyakit yang prevalensi nya cukup tinggi di
Indonesia dan merupakan penyakit yang memiliki banyak komplikasi yang berbahaya,
maka dari itu perlu dilakukan edukasi mengenai penyakit tersebut untuk menimbulkan
kewaspadaan bagi masyarakat untuk memperbaiki pola hidup sebagai pencegahan
penyakit diabetes melitus, dan kesadaran untuk rutin minum obat bagi masyarakat yang
sudah menderita penyakit agar tidak mengalami komplikasi.
B. KESIMPULAN
Angka kejadian diabetes di Indonesia masih tinggi, sehingga perlu dilakukan
penyuluhan dan edukasi secara rutin kepada masyarakat agar masyakat yang belum
terkena penyakit dapat menghindari penyakit diabetes dan bagi yang sudah
terdiagnosis diabetes bisa mengonsumsi obat secara rutin.
D. ARAHAN PIMPINAN