Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL PERTOLONGAN BENCANA DI PELAYANAN

KESEHATAN RUMAH SAKIT DI POLIKLINIK RAWAT JALAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Bencana

Dosen Pembimbing : Dafid Arifiyanto, M. Kep., Sp. Kep MB.

Oleh Kelompok 8 :

1. Didi Rethodi (17.1310.S)


2. Eka Rahayuning Tyas (17.1316.S)
3. Nevita Candra Pangestika (17.1354.S)
4. Riska Andriyani (17.1380.S)
5. Yekti Kurniastuti (17.1406.S)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja di seluruh penjuru
dunia. Bencana dapat berdampak kepada individu, keluarga dan komunitas.
Bencana adalah gangguan serius yang mengganggu fungsi komunitas atau
penduduk yang menyebabkan manusia mengalami kerugian, baik kerugian
materi, ekonomi atau kehilangan penghidupan yang mana berpengaruh
terhadap kemampuan koping manusia itu sendiri.
Bencana dapat terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan semua orang
panik. Bencana dapat mengakibatkan kerusakan dari kecil sampai besar.
Gedung- gedung, sistem infrastruktur dan lainnya akan mengalami kerusakan.
Rusaknya fasilitas kesehatan, mengakibatkan terjadinya gangguan dalam
pelayanan kesehatan disamping itu juga terdapat banyak korban dengan
berbagai jenis cedera yang membutuhkan pertolongan segera.
IGD adalah titik kontak pertama untuk semua pasien yang
memerlukan perawatan di rumah sakit. Perawat IGD memiliki tanggung
jawab utama untuk penilaian pasien, triase, dan pengobatan. Perawat harus
mampu memberikan penanganan yang cepat, tepat dan aman serta dapat
diakses secara mudah untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan. Sebagai kelompok terbesar dari tenaga kesehatan, perawat harus
mengembangkan kompetensi dalam tanggap darurat penanggulangan bencana
(FitzGerald dkk, 2010).

B. Tujuan
Untuk mengetahui pertolongan bencana di pelayanan kesehatan rumah
sakit di rawat jalan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Pelayanan rawat jalan adalah salah satu unit kerja di Rumah Sakit
yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
termasuk seluruh prosedur diagnostic dan terapeutik.

B. Tugas penanggung jawab unit rawat jalan


1. Mengelola pelayanan kesehatan di unit rawat jalan
2. Mengkoordinasikan pemilahan pasien untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan pasien
3. Memastikan dilaksanakannya pemeliharaan peralatan dan inventarisasi
semua barang di unit rawat jalan
4. Mengkoordinasi pelayanan konsultasi, pengobatan, dan rehabilitasi
5. Mengkoordinasi sistem rujukan dengan unit lain atau fasilitas kesehatan
lainnya
6. Mengatur sumber daya unit rawat jalan (SDM, sarana prasarana)
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit rawat
jalan ke koordinator pelayanan medik dan keperawatan
BAB III

ANALISA JURNAL

A. Judul
Kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu dalam Penanganan
Korban Bencana
B. Penulis
Ismunandar (Poltekkes Kemenkes Palu)
C. Tujuan
Untuk mengetahui kesiapan RSUD Undata Palu dalam Penanganan Korban
Bencana
D. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Undata
Palu Propinsi Sulawesi Tengah untuk mengetahui kesiapan Rumah Sakit
dalam Penanganan Korban Bencana baik korban akibat bencana internal
maupun korban akibat bencana ekternal Rumah Sakit.
Rumah Sakit Undata secara tertulis sudah memiliki dokumen Standar
Pelayanan Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana, ada
prosedur Penanggulangan Bencana (Disaster Program). Pada situasi bencana,
Rumah Sakit akan menjadi tujuan akhir dalam menangani korban sehingga
memerlukan persiapan yang cukup. Persiapan tersebut dapat diwujudkan
diantaranya dalam bentuk penyusunan perencanaan menghadapi situasi
darurat atau rencana kontingensi.
Saat bencana dan situasi darurat, fasilitas-fasilitas kesehatan sangat
diperlukan untuk menyelamatkan jiwa para korban, karena itu, fasilitas-
fasilitas kesehatan harus ditata dengan baik, dengan fasilitas yang baik dan
dengan renaga kesehatan yang terlatih dalam menangani kegawatdaruratan.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Setiap rumah sakit pasti memiliki pelayanan rawat jalan dimana
pelayanan yang diberikan adalah pelayanan pasien yang berobat jalan dan
tidak lebih dari 24 jam. Pada pertolongan bencana rawat jalan digunakan
untuk pasien yang mengalami luka ringan atau penyakit yang tidak
membutuhkan untuk rawat inap (opname)
Saat situasi darurat terutama saat terjadi bencana perawat harus siap
siaga dalam memberikan asuhan keperawatan baik itu perawat yang bertugas
di poliklinik rawat jalan.

B. Saran
Untuk penanganan bencana setiap rumah sakit sudah seharunya ada,
baik dari rawat jalan, rawat inap, maupun IGD. Tim pertolongan bencana pun
juga sudah harus dikoordinasi dengan baik agar saat terjadi bencana
manjemen rumah sakit tidak kesulitan dalam menangani pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. 2005. Sistem Penanggulangan Gawat


Darurat Terpadu (SPGDT): Seri PPGD. Cetakan kedua. Jakarta, Indonesia:
Departemen Kesehatan.

Ismunandar. 2013. Kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu dalam
Penanganan Korban Bencana. Vol 8 (3). Hlm 143-158.

Widyastuti, P. 2008. Pedoman Pengelolaan Rumah Sakit Lapangan untuk Bencana.


Jakarta : Menteri Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai