Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

Nama : Lelyana Aryani


NIM : 0204521004
Jurusan : Pendidikan Seni S2
Mata Kuliah : Etnografi Kesenian Nusantara
Dosen Pengampu : Dr. Widodo, M.Sn

PERBEDAAN ARTI TARI DOLALAK


DI KABUPATEN PURWOREJO, PROVINSI JAWA TENGAH

Adeliana Galih Nurbaidhah 1


, Nurhadi 2 , Sigit Pranawa 3

ABSTRAK
Tari Dolalak adalah tarian rakyat yang gerakan dan kostumnya mengadopsi perang tentara
Belanda. Pelatihan gerakan menari dan kostum. Eksistensi seni tradisional menjadi degradasi
dalam setahun. Tari Dolalak juga dipengaruhi oleh perubahan budaya dari modernitas, maka
makna Dolalak akan hilang. Hal ini memungkinkan orang memaknai nilai ideal Tari Dolalak
dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan tari Dolalak di masa lalu yang penuh dengan
aturan hidup. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus untuk menjawab
perbedaan penafsiran tersebut, makna tari Dolalak menggunakan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Teori dalam penelitian ini
menggunakan budaya interpretatif dari Clifford Geertz. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
Dolalak mengalami kreativitas budaya dengan menggabungkan seni lain, yaitu dangdut dan
Campursari juga mengalami perubahan pemain, gerak, tata rias, kostum, dan waktu
pertunjukan. Sebagai tarian rakyat berperan dalam persatuan dan pedoman kehidupan
bermasyarakat. Tarian Dolalak adalah dimaknai sebagai simbol agama, keberanian,
keyakinan dan kondisi sosial. Saat ini, ia memiliki interpretasi yang baru sebagai kesetaraan,
efektivitas, efisiensi dan spesialisasi mengarah pada individualisasi dalam kelompok.
Kata kunci: Dolalak, Tari Tradisional, Sarana Aktual, Sarana Ideal, Modernitas

LATAR BELAKANG jumlah seni pertunjukan yang dimiliki


Seni dan budaya tercipta dari pikiran dan Indonesia mengalami penurunan selama
akal manusia, bercampur dengan imajinasi bertahun-tahun dari
dan kreativitas pikiran yang dimiliki oleh 2009 hingga 2012 dari 255 seni dan pada
manusia, setelah melihat hidup atau tidak 2014 dengan 151 seni. Sementara hanya
hidup objek dan mencoba untuk ada 62 seni kiri maestro (Kemdikbud,
menyamakan diri mereka dengan 2016b). Tidak hanya itu, pada tahun 2016
mengubah wujudnya menjadi unsur baik desa maupun
keindahan yang bertujuan untuk penduduk perkotaan lebih suka menonton
memuaskan pikiran manusia itu sendiri musikal. Kinerja semua genre dari pada
(Jazuli, 2014). Oleh karena itu, melalui menonton pertunjukan tari tradisional oleh
ekspresi ide dan ekspresi nilai dimiliki, 8,09% dibandingkan dengan 13,01% untuk
karya seni dalam seni akan mampu pedesaan dan 7,73% dibandingkan dengan
menentukan isi, makna dan substansi seni 13,27% untuk perkotaan (Kemdikbud,
melalui komunikasi seni usaha dengan 2016b). Di Kementerian Pendidikan dan
orang lain (Sumardjo, 2000). Namun,
Kebudayaan, jumlah tertinggi dari penari mengalami kesurupan yang
produksi budaya terjadi dalam seni musik membuat penari bisa menari dengan lebih
2,15% sedangkan tari tradisional 2,04% banyak membuat penari bisa menari
berikut seni teater dan wayang kulit dengan gerakan lebih fleksibel
sebesar 0,31%, seni kriya sebesar 0,67%, (BAPPEDA, 2002).
dan seni lukis sebesar 0,13% Perubahan budaya terjadi di tari Dolalak,
kombinasi dangdut dan musik
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan campursari . Lagu yang dinyanyikan
Volume 9 edisi 1, Januari-Juni 2020, hlm. dalam pertunjukan Termasuk Bojoku
39-47 Galak ,Bajing Loncat, Caping Gunung ,
ISSN: 2301-8496 ( Cetak ), ISSN: 2503- Suket Teki, Jaran Goyang, dan Ditinggal
1570 ( Daring ) Rabi dan ditemani modern
http://ejournal.stkip-pgri- alat musik seperti keyboard dan
sumbar.ac.id/index.php/jurnal-mamangan bass (Widiyanto, 2018). Tidak hanya itu,
Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna perubahan lainnya terjadi pada pemain,
Tari Dolalak.. gerakan, tata rias, kostum, durasi
pertunjukan, dan waktu pertunjukan.
Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial Perubahan ini berdampak pada pergeseran
Mamangan 40 standar tari Dolalak , yang sekarang
akhirnya patung 0,03% (Kemdikbud, memprioritaskan seni populer dari pada
2016a). Secara garis besar, data di atas seni tradisional. Proses perbedaan makna
dapat disimpulkan terjadi penurunan minat sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari
menonton tari tradisional dan seni yang dilakukan oleh masyarakat Desa
pertunjukan baik kegiatan di pedesaan Kaliharjo, Kecamatan Kaligesing,
maupun di perkotaan. Salah satu seni tari Kabupaten Purworejo pada lambang yang
tradisional yang masih bertahan di daerah mengandung nilai-nilai dari tari Dolalak
Purworejo, Tengah Jawa yaitu seni Tari telah terjadi. Interpretasi makna ideal
Dolalak . Tarian ini adalah seni tradisional dalam Dolalak tarian yang sarat akan nilai-
yang gerakannya diadopsi dari pergerakan nilai yang mampu mengatur dan
tentara Belanda selama pelatihan perang mempengaruhi kehidupan dalam
dan menari selama Belanda agresi militer I masyarakat, di sana telah ada pembaruan
di Indonesia. NS Pakaian yang digunakan di dalamnya. Perwujudan dari
hampir sama dengan pakaian yang arti ideal dalam Dolalak. Tari adalah
digunakan oleh tentara Belanda pada saat direpresentasikan melalui simbol-simbol
itu. Seperti celana, kemeja, topi dan berdasarkan tarian gerakan dan atribut,
kacamata hitam dengan dominasi warna iringan puisi. Representasi ini bertujuan
hitam. Pada awalnya, seni ini adalah untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan
dimainkan oleh penari pria dengan pujian nilai budaya bagi masyarakat sebagai
Jawa lagu untuk meningkatkan ketakwaan acuan untuk mengelola kehidupan
kepada Tuhan Yang Maha Esa masyarakat, perilaku dan sikap. Perubahan
(KEMDIKBUD, 1992). Komponen dari yang tak henti-hentinya membawa
alat musik yang digunakan cukup pembaruan kreativitas dalam hal musik,
sederhana dan hanya perlu dipukul untuk penari, pemain, atribut tarian, dan
menghasilkan suara. Beberapa alat musik penggabungan Seni campursari dalam tari
yang diadopsi oleh Kesenian Hadroh, yaitu Dolalak . Di sisi lain tangan, perubahan ini
alat musik yang dimainkan dengan cara mengubah nilai Tarian dolalak karena
ditepuk-tepuk dengan tangan, dan dipukul dimaknai dengan pola pikir modern baru
menggunakan tongkat. Durasi dari pada setiap seni
pertunjukan Tari Dolalak dilakukan simbol dan penyesuaian langsung terjadi
sepanjang malam dan ada saat-saat ketika pada kegiatan sehari-hari saat ini, untuk
selanjutnya makna ini disebut makna modernitas dalam bidang pendidikan,
sebenarnya. Arti akan diperiksa ekonomi, agama, dan lingkungan.
menggunakan Teori budaya Clifford Perubahan ini berdampak pada orang-
Geertz penafsiran. Dapat disimpulkan orang yang menjadi pluralis dengan
bahwa interpretasi budaya dilakukan memudarnya nilai-nilai dari Yakso Jati .
melalui analisis sistem simbol dan budaya Hanif, (2016)" Seni Dongkrek (Studi
makna secara mendalam dan komprehensif tentang Nilai Budaya dan Potensinya
dari perspektif praktisi budaya(Geertz, sebagai Sumber Pendidikan Karakter)".
2004). Dalam definisi ini, budaya adalah Makalah ini adalah tentang seni Dongkrek
dikomunikasikan, diabadikan, yang sarat dengan kepemimpinan,
dikembangkan dengan pengetahuan untuk kepahlawanan, kesetiaan, kesejahteraan
mengungkapkan perasaan dan memberikan dan nilai-nilai agama dari representasi
penilaian (Geertz, 2003). tokoh Raden Prawidopura dan RoroAyu
Ada enam studi yang relevan dengan yang dapat digunakan sebagai sumber
masalah dalam jurnal ini, yang disusun pendidikan karakter. Setyastuti, (2017)"
oleh Artanti (2013), “Analisis Bentuk dan Tari Topeng Ireng Bandungrejo, Ngablak,
Nilai Seni Ndolalak Putri Dwi Lestari Magelang". tentang Tari Topeng Ireng
dalam Desa Plipir, Kecamatan Purworejo, yang diadakan saat membersihkan desa
Kabupaten Purworejo". Makalah ini diartikan sebagai ungkapan rasa syukur
membahas tentang bentuk dan nilai seni atas rezeki dan memohon keselamatan
Ndolalak dari Dwi Kelompok seni Lestari kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada Di
di Desa Plipir sebagai karakteristik dan sisi lain, Tari Topeng Ireng memiliki
profil Ndolalak Putri Dwi saya Lestari. fungsi hiburan, estetika, masyarakat sistem
Nursyirwan, (2015), " Rarak Seni integrasi, ratifikasi sosial institusi dan ritus
(Calempong ) Perspektif Fungsi dan kehidupan, pendidikan dan upacara. Irianto
Kegunaan dalam Desa SeberangTaluk, (2017), “Kesenian Tradisional sebagai
Kuantan Singingi Riau”. Kajian ini Sarana Strategi Kebudayaan di Pusat
membahas tentang makna dan fungsi seni Penetapan Teknologi Komunikasi", yang
Rarak . Kesenian ini berfungsi sebagai menjelaskan bahwa seni tradisional dapat
media komunikasi, hiburan, dan ekspresi digunakan sebagai strategi diplomasi
estetis dan emosional dari masyarakat lunak. Keenam penelitian di atas
melalui musik pengiring di pertunjukan mengandung tradisi seni yang mengalami
adat nagari. Seni Rarak dimaknai sebagai perubahan makna dari dari waktu ke
representasi negara lingkungan, baik alam waktu, dari nilai, fungsi dan seni
maupun sosial. tradisional, hingga strategi penentuan
Menjadi gambaran nafsu manusia di dunia komunikasi di era kemodernan.
itu benar-benar dua dan berlawanan. Berdasarkan referensi di atas, maka
Kojatsiwi(2015)tentang “Fungsi peneliti mencoba mengungkapkan suatu
Perkembangan Seni Pertunjukan Yakso masalah yang belum hadir dalam enam
Jati di penelitian, yaitu perbedaan makna yang
diangkat oleh masyarakat tentang tari
Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna Dolalak . Penulis berfokus pada pencarian
Tari Dolalak.. makna sebenarnya yaitu makna yang
Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial dimaksudkan atau makna ideal dari Tarian
Mamangan 41 Dolalak .
Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo,
Kabupaten Boyolali". YaksoJati
seni pertunjukan
mengalami dinamika budaya dari ritual ke
hiburan. Dinamika terjadi karena
METODE PENELITIAN 2017
Penelitian ini bersifat kualitatif
interpretatif penelitian yang menggunakan Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna
metode studi kasus dengan analisis Tari Dolalak..
deskripsi tebal data budaya (Creswell JW, Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial
2003). Dalam penelitian ini digunakan tiga Mamangan 42
langkah analisis, ada pengelompokan Berikut ini adalah perbedaannya
berdasarkan kriteria, diagnosis simbolik Tarian Dolalak pada masa penjajahan
tindakan dan yang terakhir adalah menarik dan di tahun 2000-an hingga sekarang
kesimpulan (Geertz, 2004). Proses yang terjadi
pengumpulan data dalam hal ini penelitian dalam tari Dolalak :
menggunakan teknik wawancara
mendalam dengan semua informan. Ada Tabel 1
penari, musisi, penyanyi, dukun, pelatih, Perbedaan Tari Dolalak
mantan penari, penonton, dan budayawan. ELEMEN
Ada lima belas informan yang telah Periode 1915
diwawancarai dalam penelitian ini. Ini 2000-an –
penelitian menggunakan teknik observasi hadiah
selama proses pementasan dan pelatihan. Penari Pria, Wanita dan Pria
Mode Semua dalam warna hitam, dibawah
HASIL DAN DISKUSI lutut panjang dengan merah dan putih
Kata Dolalak berasal dari rincian, NS berpola adalah Cengkeh, padi,
peniruan masyarakat Purworejo terhadap bunga kapas. Dilengkapi dengan topi,
pengucapan notasi lagu diatonis sampur, kacamata dan kaus kaki. Semua
do la la oleh tentara Belanda di masa dalam warna hitam, tapi untuk wanita
kolonial penari, itu panjang daricelana ada di atas
periode, sambil menari di barak di lutut. Ndetail dan motif adalah bebas.
Purworejo. Pada tahun 1915 seni Tari Lengkap dengan topi, sampur, kacamata
Dolalak dan kaus kaki. Musikal Instrumen
kelompok ini diresmikan sebagai seni yang Kendang (kecil drum), bedug (besar
gerakan meniru gerakan Belanda drum), dan kemprang Kendang (drum
tarian tentara oleh tiga siswa di tradisional kecil), bedug (besar) drum), kemprang dan
sekolah Islam yaitu, Rejotaruno, Duliyat, papan ketik Musisi Pria dan bisa hanya
Ronodimejo yang berada di LoanoSejiwan bermain satu instrumen Siapapun yang
Desa (KEMDIKBUD, 1992). Tiga bisa memainkannya Penyanyi Seorang
siswa di sekolah Muslim tradisional pria dengan baik nyanyian dan memahami
memiliki keahlian mereka seperti ahli Kaligesingancroo cked Seorang pria
dalam membuat gerakan, membuat puisi dengan nyanyian yang bagus dan
dan membuat iringan dalam pengolahan memahami Kaligesinganc terguncang
Dolalak menari. Di desa Kaliharjo, Pelatih Pria yang bisa menari dengan baik
seorang Dolalak organisasi tari bernama Seorang pria yang bisa menari dengan baik
Budi Santoso adalah didirikan dengan Dukun Seorang penari pria yang punya
harapan bahwa usaha mereka akan terus spesial terkait kekuasaan dengan magis
menjadi kuat.Organisasi ini diizinkan oleh Seorang penari pria siapa memiliki
pemimpin bernama Cip dan juga Pak Jono kekuatan spesial berhubungan dengan
di awal nya pembentukan. Organisasi ini Gaib Upacara menawarkan Tumpeng ,
berkembang hingga 2019 dan memiliki golong nasi, bunga, secangkir teh,
puluhan penari dan pemutar musik secangkir manis dan pahit kopi, bunga,
terdaftar sebagai anggota. cangkir teh, secangkir manis dan kopi
Gambar 1. Tari Dolalak di Purworejo,
pahit, kelapa tradisional makanan ringan, terbatas pada daerah pegunungan di
kelapa, ingkung. Gerakan Asli pergerakan Purworejo
Tambahan pergerakan Musik dan Puisi Kabupaten, tepatnya di Desa Kaliharjo. Ini
musik asli Asli musik dengan tambahan karena pada tahun 2000 - an tari Dolalak
dangdut , dan campursari pernah
Memanggungkan Sepanjang malam
Beberapa jam Fungsi Untuk Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna
penyembuhan, rasa syukur, dan temukan Tari Dolalak..
yang hilang item Penghibur. Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial
Mamangan 43
Sumber: sumber dokumen (2018) ditarikan oleh wanita atas permintaan
Tari dolalak termasuk dalam jenis Bupati saat itu. Ketika wanita
salawat adalah tarian rakyat yang masa kolonial hanya sebagai
dibawakan di koncowingking dan berperan dalam
berpasangan. Jumlah seluruh anggota wilayah domestik saja, tetapi setelah
melakukan Tari Dolalak adalah sekitar 36 Bupati
orang dengan rincian 28 penari wanita, 6 permintaan situasi wanita banyak
as pemain alat musik dan vokalis, dan disorot. Hal ini membuat tingkat
2 sebagai penangan perantara masuk dan kesetaraan dalam partisipasi seni dalam
meninggalkan roh ke dalam tubuh penari gender mulai terlihat melalui
(BAPPEDA, 2002). hak otorisasi politik suatu daerah
Pertunjukan Tari Dolalak dimulai pemimpin. Kebijakan ini membuat penari
dengan 28 penari menari sama wanita
gerakan yang diambil dari gerakan seni bahkan lebih dicintai oleh masyarakat dan
bela diri seperti Sempok , Ngecek dan pasar. Para wanita mulai memiliki
Keplek (SK, 2000). Posisi kaki penari dompet pendapatan sendiri, dan secara
adalah terbuka dan ada yang tertutup. otomatis
Sebagai tambahan menari, penari juga kegiatan ekonomi di Kabupaten Purworejo
menampilkan " Sauran "yang merupakan terus bergerak karena
jawaban dari puisi yang dibawakan oleh kebutuhan konsumsi pakaian dan
penyanyi yang disebut " Bawan ". Setelah kebutuhan berpakaian para penari wanita
itu, salah satu dari 28 penari akan yang harus digunakan selama
mengalami ndadi (kesurupan) pertunjukan. Pada akhirnya, Budi Santoso
dan penari lainnya akan mundur. Penari kelompok seni menggabungkan wanita dan
siapa ndadi (trance) yang akan memakai pria penari di panggung pertunjukan yang
sunglasses dalam warna hitam, dia juga berasal dari anggota atau bukan anggota
akan menari lebih energik dengan iringan ( Bonbonan ). Ini jelas menunjukkan
musik dan sesekali mengundang penari bahwa kelompok seni berusaha
lain atau penonton untuk menari bersama. mempertahankannya alam tradisional dan
Di tengah-tengah proses pertunjukan keberadaan Kelompok Budi Santoso yang
menari, penari yang ndadi sesekali mencoba mendukung anggotanya.
berhenti untuk momen makan bunga dan Bon-bonan mengundang penari dari
juga minum muda air kelapa atau meminta kelompok seni lain untuk mengambil
hal lain untuk pawang. Pertunjukan tari bagian dalam
diakhiri dengan gerakan kedua tangan pertunjukan. Dengan hadirnya bon-
menghadap ke bawah seperti salam yang bonan , ada perpaduan tarian yang khas
semakin cepat dan diikuti dengan proses bergerak dari grup asli dengan
pelepasan roh oleh pawang dengan Kelompok seni Budi Santoso
membacakan doa untuk penari. Mulai menghasilkan
tahun 2019, penari pria adalah pembentukan elemen baru yang sedikit
menyamarkan tari Kaligesingan yang ada tentang tari Dolalak yang hidup dan
gerakan. Namun di sisi lain, bon- berkembang di masyarakat beragama
bonan adalah bentuk kerjasama sejalan sehingga sebagai bentuk pengamalan
dengan persaingan pasar antar kelompok dan ketakwaan sebagai pemeluk agama
tari Dolalak . Penari Dolalak memakai sebagaimana tercantum dalam aturannya
kostum seperti orang Belanda tentara. disepakati dalam kesederhanaan, dan suci
Pakaiannya berwarna hitam dan hijau tua. dan kesan bersih adalah pilihan
Warna dasar gelap dari pakaian adalah penggunaan pakaian.
serapan warna pakaian tentara Belanda di Aksesoris lainnya yang digunakan adalah
daerah Purworejo. Pilihan ornamen topi, sampur dan kacamata. Penggunaan
pada gaun penari dengan warna merah kacamata untuk pria penari mulai dari awal
putih detail pada bingkai menandakan karena sebagai pemanis dan penambah
proses inkulturasi nilai-nilai nasionalisme rasa percaya diri sedangkan penggunaan
pada waktu munculnya tari dolalak di kacamata untuk penari wanita
kolonialisme yang dipahami dan saat mengalami kesurupan sehingga penari
dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam makeup bisa dinikmati dulu dan menjadi
seni termasuk penonton dan penonton lebih trendi saat mengalami trance. NS
Tarian Dolalak . tambahan, detail cengkeh, penggunaan topi mewakili penari seperti
beras dan bunga kapas digunakan di zaman orang Belanda tentara yang menggunakan
kuno kali untuk mewakili kebanggaan dan tutup kepala. Penggunaan sampur
kepekaan milik negara produk alami di mengidentifikasi bahwa posisi tari Dolalak
dimana tarian Dolalak lahir, sendiri sebagai bagian dari tarian di dalam
dikembangkan dan tinggal di desa istana yang menggunakan sampur sebagai
Kaliharjo. Berbeda dengan kemunculan pelengkap estetika penambah gerak.
awal, detail pakaian sekarang Saat ini bahan baju yang digunakan adalah
menyesuaikan puisi yang ada, seperti puisi jauh lebih baik dari sebelumnya. bahan
kupu-kupu, ornamen kupu-kupu mengkilap ketika terkena seberkas cahaya
ditambahkan. Spiral bunga dan daun dan hanya
dipilih sebagai hiasan dalam pakaian yang
dibuat dengan sulaman dan manik-manik Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna
berwarna mencolok yang fungsinya untuk Tari Dolalak..
menyeimbangkan warna dasar pakaian. Ini Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial
menunjukkan bahwa sebagai orang seni, Mamangan 44
pemain masih pertimbangkan kondisi dimiliki oleh kelompok seni pertunjukan
pakaian yang berkilauan selama Budi Santoso bahwa kelas kelompok seni
pertunjukan. Namun, masih ada satu detail Budi Santoso adalah memang di atas
yaitu masih dipertahankan menjadi sehingga dapat memiliki grup aset yang
identitas Dolalak tarian, yaitu detail dapat mendukung kinerja. Aset ini
pangkat putih pita yang dibentuk oleh tiga diperoleh melalui aclass terikat erat
bola melingkar terhubung dan disulam di dengan kekuasaan sehingga kelompok seni
dada untuk menyerupai bentuk Gebleg dapat mudah mendapatkan arus kas yang
yaitu makanan khas Kabupaten Purworejo dapat membangun seni kelompok. Selain
yang secara langsung memperkuat itu, pakaian ini adalah alat untuk mengisi
keunikan yang menguasai wilayah pendapatan melalui sewa antar-grup
Kabupaten Purworejo di masyarakat luas layanan yang sama pentingnya dengan
dalam bentuk visual. Dengan peringkat ini, hasil tanggapan. Alat musik yang
para penari seperti tentara Belanda bangga. digunakan dalam Tari Dolalak pada masa
Sedangkan pemilihan warna baju penjajahan adalah sangat sederhana terdiri
pemutar musik, penyanyi, dan penangan dari instrumen
didasarkan
Jidur, Terbang, Kecer dan Kendang . digantikan oleh sifat efisiensi dan
Tidak hanya gerakannya beda sama efektifitas karena siapa saja bisa
adiluhung seni keratin yogyakarta, memainkan alat musik.
musiknya instrumen yang digunakan Karena ada permintaan dari pasar dan
dalam tari Dolalak juga sangat berbeda. kemajuan di bidang musik, apalagi di lagu
Keduanya hanya memiliki satu hal yang bener-bener gak bisa hanya ditemani
umum, yaitu penggunaan Kendang sebagai oleh lima sebelumnya alat musik seperti
penentu tempo gerakan. Saat seni tari campursari dan dangdut . Tari Dolalak
adiluhung akan menggunakan seperangkat mulai memasukkan yang baru alat musik,
gamelan , seni ini sebenarnya hanya yaitu keyboard yang dimainkan oleh
menggunakan tiga jenis alat musik dari pemutar musik di luar anggota kelompok
perpaduan Budaya Jawa, Cina, dan Arab seni Budi Santoso. Tapi kegunaannya
sebagai bentuk akulturasi budaya sangat minimal karena grup ini berusaha
masyarakat di daerah. Bentuk akulturasi untuk mempertahankannya tradisi asli
ini membuktikan penyerapan budaya dari berkelanjutan dan hanya digunakan jika
hasil kondisi jalinan keragaman etnis yang responden meminta lagu campursari untuk
terjalin secara harmonis sebagai ditambahkan. Sebagai seni yang lahir,
masyarakat yang toleran. Semua punya hidup, dan berkembang dalam Di tengah
nya masing-masing peran dan fungsi. masyarakat, tari Dolalak memiliki ciri
Seperti Kendang yang berasal dari budaya khas tersendiri tempat tersendiri dalam
Jawa sebagai penentu tempo, Bedug yang kehidupan masyarakat. Seni ini menjadi
datang dari budaya Tionghoa sebagai sebuah makna yang bisa menjadi pedoman
penentu gerakan ketukan, dan Kemprang dalam hidup bersama elemen yang berasal
yang datang dari budaya arab sebagai dari kehidupan masyarakat itu sendiri (arti
pelengkap semua tiga. Ketiganya adalah ideal). Pada Di sisi lain, tari Dolalak
gambaran harmoni dan toleransi antar adalah seni yang jauh di luar kawasan
budaya. Berbeda dengan Kemprang dan keraton Yogyakarta sebagai Pusat
Bedug , Kendang dianggap yang paling Kebudayaan. Gerakan-gerakan di Tarian
penting di seni ini. Di dalamnya, diyakini Dolalak menunjukkan tanda yang berbeda
sebagai tempat untuk semangat menjadi dari seni istana. Saat istana adiluhung tari
endang saat pertunjukan memasuki tubuh mampu membawakan cerita seperti Tari
penari. seni ini mewujudkan karakteristik Bedaya yang gerakannya sangat halus,
orang lain masyarakat agraris, yaitu dalam seni ini setiap gerakan memiliki
masyarakat yang masih kuat kepercayaan kecepatan dan tempo energik dan tidak ada
spiritual pada roh-roh di sekitar mereka perbedaan antara gerakan untuk wanita
jadi mereka percaya bahwa sesuatu berasal penari dan penari pria. Sebagai seni yang
dari bahan alami yang dipilih memiliki ada dalam masyarakat agraris dengan
gambar suci yang harus dihormati. Seperti kebiasaan bekerja cepat dan banyak hasil
rumah, ini dua instrumen memiliki ritual dalam waktu lama jangka waktu tertentu,
untuk dibersihkan setiap hari Jumat dan kesenian ini disepakati sebagai perayaan
Selasa Kliwon dan diberi bunga untuk syukur atas perjuangan untuk menanam
wewangian oleh pawangnya. Alat musik dan memanen melalui rapid and gerakan
ini yang awalnya dijaga dan hanya energik. Selain itu, kondisi daerah yang
dimainkan bukan oleh sembarang orang, bersinggungan dengan kolonial membuat
sekarang bisa dimainkan oleh siapa saja. pencipta seni ini meniru dan memodifikasi
Jadi musikal itu instrumen mengalami pergerakan tentara kolonial sementara
perubahan warna di atasnya berlatih perang dan menari sebagai hasil
kesucian. Namun dari sisi dampak dari
positifnya, sifat saling ketergantungan interaksi yang terjalin antara keduanya.
antar pemain merasa kehilangan karena Kondisi sosial yang dijajah dan
terus mendapat tekanan dari hubungan antara gerak dan rasa. Ini
tentara kolonial membuat dampak karena aliran Kaligesingan tidak
psikologis terhadap mengutamakan rasa selain gerak. Tidak
ikut serta membela negara atas hanya menumbuhkan rasa menari, di masa
lalu penari harus bisa menempatkan
Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna dirinya sendiri sebagai pedoman dalam
Tari Dolalak.. masyarakat. Hal ini karena penari selalu
menjadi fokus utama penonton saat tampil
Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial di dalam dan di luar desa mereka.
Mamangan 45 Sehingga timbul keterbatasan gerak,
posisi kolonial sebagai bentuk saling terutama dalam gerakan pinggang untuk
pemahaman dan kewajiban sebagai warga penari wanita sehingga secara tidak
negara. Oleh karena itu, beberapa gerakan langsung dia memiliki kewajiban menjaga
standar dalam hal ini tari, seperti Tanjak nama baik desa atau kelompoknya.
dan Liling gerakannya diadaptasi seperti Pertunjukan tari Dolalak adalah terkait erat
tentara Belanda membela gerakan bela diri dengan realitas dan sisi ilahi pada awal
dengan pasangan di kembali ke belakang penciptaannya. Tarian Dolalak pada masa
satu sama lain dan menempatkan tangan kolonial awal hanya diiringi lagu vokal
kiri di pinggang tangan kanan memegang erotis tanpa instrumen, sampai belum lama
satu sama lain sedikit membungkuk dan ini akhirnya disertai dengan 1-6-6
berbalik yang merupakan upaya untuk instrumen dan menggunakan
mempertahankan diri dari serangan musuh. Lagu jawa dan solawatan . Ini
Nggraji gerakan sebagai gerakan yang menunjukkan
diadaptasi dari sepasang gerakan tarian ajaran agama kepada masyarakat di
yang saling berpegangan siku bersama. Purworejo
Gerakan ngetol adalah dilakukan seperti Kabupaten yang belum banyak dipeluk
yang dilakukan tentara Belanda oleh agama dan memahami agama
meletakkan tangan kanan dan kiri mereka ketentuan. Berulang kali melalui sajak
mendayung depan pusar dan kemudian Lagu syair solawat mampu membius dan
bergerak maju agak cepat. Sedangkan mengarahkan bagaimana beragama dan
gerakan kiri adalah mengguncang bahu. berperilaku
Gerakan lainnya dalam tarian ini seperti umat beragama dalam pergaulan sehari-
Kirig gerakan, Kesutan gerakan, Bandulan hari. Keberadaan sauran dan bawan
gerakan, Taweng gerakan, Mayuk gerakan, puisi yang menggunakan berjanjen dan
SeblakSeleh gerakan dan gerakan sholawatan lagu dan doa yang didoakan
Kiprahan juga bentuk semangat yang oleh pawang adalah
mendorong dari masyarakat untuk representasi dari keyakinan yang dianut
membela diri dan wilayah jajahan kolonial oleh masyarakat khususnya pembuktian
belanda tentara saat itu. Sekarang keislaman agama yang bisa dipadukan
gerakannya ditampilkan dibuat oleh pelatih dengan pertemuan realita kebutuhan
sebagai bentuk kewajiban. Gerakan hiburan yang bisa mengumpulkan. Dengan
kultivasi yang dilakukan adalah gerakan menggunakan doa dan ritual dengan
yang berada di luar standar yang Dolalak mengundang arwah yang dipercaya
gerak tari yang merupakan berusaha nenek moyang yang melindungi seni tari
mencari pasar. dolalak harus memiliki Dolalak
kemampuan memiliki tingkat kesucian yang tinggi.
mengolah rasa dalam menari. Kontinuitas Mistik
gerak selaras dengan musik adalah kesan semakin menjadi kuat
persyaratan kedua untuk seorang penari di dengan penari yang mengalami kesurupan
pertunjukan. Jadi, ada yang tak terpisahkan sebagai
media untuk menyembuhkan penyakit dan langkah-langkahnya tidak lengkap tetapi
menemukan yang hilang masih mematuhi nilai-nilai tradisional.
item. Hal ini diperkuat dengan kondisi Dari awal sampai sekarang trance telah
tingkat pengetahuan dan pendidikan para menjadi bagian yang telah ditunggu oleh
masyarakat agraris pada waktu itu yang penonton dan telah menjadi elemen
masih rendah pada hegemoni kolonialisme penting dalam seni ini. Setiap tahap dari
tetapi kepercayaan pada kekuatan alam perform sampai akhirnya trance penari
yang tinggi mewakili keseimbangan sepenuhnya di bawah kendali pawang
antara kepercayaan kepada Tuhan dan Semua hal saat tampil adalah di bawah
agama berjalan beriringan dengan wewenang pawang. Ini adalah karena
keyakinan akan kesakralan doa-doa yang ketika kinerja terkait dengan dunia magis
mendukungnya. yang hanya bisa dijangkau oleh pawang.
Namun, sekarang kinerjanya adalah Untuk mencapainya pawang menggunakan
diartikan sebagai tempat terbentuknya persembahan untuk arwah sebagai tanda
kelompok seni. Banyaknya pertunjukan penghormatan berupa persembahan dan
adalah tidak lagi menjadi patokan tatanan doa khusus. Dalam persembahan, ada
kelas. NS perhitungan dasar untuk unsur kehidupan melalui perumpamaan
menyematkan tanda kelas dalam kelompok yang telah disepakati bersama sebagai
seni tidak tergantung pada kuantitas mengikat antara satu dan yang lain melalui
kinerja tetapi kualitas pertunjukan. kepercayaan pada kekuatan alam sebagai
Kualitas kinerja yang dimaksud adalah upaya untuk melindungi masyarakat
untuk siapa pertunjukan ini diberikan agraris. Oleh karena itu kami
dengan kata lain aktor yang merespons membutuhkan elemen terbaik dengan
dari tari Dolalak . Jadi semakin sering spesial proses. Menawarkan peralatan
pementasan untuk layanan pemerintah, adalah fisik kebutuhan seperti minuman
semakin tinggi kelas yang diselenggarakan yang terdiri dari manis dan kopi pahit, teh
oleh kelompok seni. Di dalam untuk manis dan hambar, rokok dan jajanan
mendemonstrasikan kelas lebih lanjut, pasar. Tumpeng adalah singkatan dari
Grup seni Budi Santoso akan memberikan Tumujuing Pangeran in menawarkan
yang terbaik kinerja dengan memadatkan presentasi tentang posisi manusia
gerakan dan waktu secara profesional dihadapan Tuhannya tentang kekuasaan
melalui karya sebagai tanda kreativitas tapi Tuhan yang selalu lebih tinggi dari yang
tetap sesuai dengan tradisi yang ada. lain. Samping hidangan yang disajikan
Dalam pertunjukan tersebut, responden bersama dengan berbagai jenis kerucut
yang datang dari layanan dan untuk acara dengan harapan membuat kinerja bisa
resmi. ramai. Kelapa muda yang tidak boleh jatuh
saat memetik, bunga, mur dan pisang raja
Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna adalah elemen utama dalam persembahan.
Tari Dolalak.. Hadirnya sesajen untuk Acara Karpet
Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial Merah sangat samar. Persembahan
Mamangan 46 disiapkan tidak selengkap yang seharusnya
atau peresmian disebut Karpet Merah menjadi dan hanya sebagai elemen
disana adalah gerakan dan puisi yang tidak pelengkap no lebih lama sebagai media
digunakan. Trance yang dilakukan atau ajakan bagi makhluk halus untuk
hanyalah trik untuk meramaikan memasuki tubuh penari. Selain unsur tari
presentasi pertunjukan. Sehingga dalam bentuk benda-benda yang harus ada
presentasi pementasan Red Carpet adalah dalam kinerja, hubungan antara masing-
dimaksudkan sebagai hiburan dan masing aktor dalam seni juga memiliki
mengurangi kesucian tari Dolalak karena peran yang sangat penting posisi.
Hubungan antara ini aktor saling terkait
dan saling memahami peran masing- oleh penjajah dan bangsawan. Sekarang
masing posisi. Larangan dan silih adalah seni tradisional hanya terfokus pada
dilakukan bersama sebagai bentuk pemenuhan hiburan bagi masyarakat.
komitmen menjadi aktor tari Dolalak dan Berfungsi sebagai media penari dengan
karakter masyarakat agraris yang arwah untuk menyembuhkan penyakit dan
mengedepankan kebersamaan dan gotong mencari yang hilang
royong kerja sama. Memahami ritual itu barang jarang dilakukan. Trance hanya
harus dilakukan selama persiapan sebelum digunakan sebagai
dan sesudah pertunjukan menjadi
kesepakatan bersama dan tidak membebani Adeliana Galih dkk—Perbedaan Makna
salah satu aktor dari tari Dolalak . Tari Dolalak..
Aktor yang memahami posisi satu sama Copyright © 2020, Jurnal Ilmu Sosial
lain dapat menumbuhkan rasa solidaritas Mamangan 47
yang tinggi terhadap syaratnya tari dolalak pemanis untuk kinerja dan suatu keharusan
tetap suci ketika sebelum, sedang dan untuk
setelah pertunjukan. Tapi hubungan yang memenuhi keinginan termohon dan
terjalin antara aktor tari Dolalak sekarang penonton sekaligus visualisasi artistik
memiliki menjadi seksional. Membuat ekspresi melalui gerakan garapan, tidak
dinding pemisah antara memahami peran lebih banyak upaya untuk menyiarkan
dan kewajiban setiap pelaku tari Dolalak . ajaran Islam.
NS hilangnya saling pengertian dan
keterkaitan peran antara Pelaku tari KESIMPULAN
Dolalak diasumsikan memiliki telah Sebagai seni tradisional yang populer,
selesai ketika peran dan tugasnya telah Dolalak tari memiliki posisi sebagai
selesai. Misalnya, sekarang sebagai Penari pengikat dan pedoman untuk kehidupan
Dolalak dan pelatih tari tidak tahu persis sehari-hari yang akhirnya ditafsirkan
apa fungsi rinci dari persembahan yang sebagai simbol ideal dan representasi
disajikan. Sebagai penari saat mengerjakan simbol agama, simbol keberanian,
kinerja yang solid saja menjadi visualisasi inkulturasi kedaerahan, dan memperkuat
dari pelatih arah. Posisi pelatih menjadi nasionalisme. Seiring waktu, makna
samar-samar ketika selama pelatihan menjadi makna baru yaitu sebenarnya
pelatih tidak tidak datang, jadi penarinya diartikan sebagai representasi dari kelas
seperti kehilangan nya arah perintah. kelompok seni dengan adanya mengalir
Sebelumnya, hubungan kepentingan dengan identitas yang khas. Tambahan
anggota untuk organisasi adalah upaya sebagai simbol kesetaraan tingkat seni
untuk mendapatkan penghasilan lain dari partisipasi melalui hak kekuasaan politik,
utama mereka kerja. Tapi sekarang, memperkuat situasi ekonomi wilayah,
anggotanya sangat bagus pentingnya meningkatkan kualitas panggung dengan
menjaga kesenian tradisional ini hidup. pemadatan waktu dan gerak,
Dulu prosesi penting untuk merayakan dannspesialisasi keahlian masing-masing
khitanan, pernikahan, selamatan, perayaan anggota dengan modernisasi musik
dan merti desa yang digunakan sebagai instrumen yang membuat sifat
media penyembuhan penyakit dan mencari individualisasi dalam organisasi seni
barang yang hilang. Ini dipercaya oleh kelompok.
lapisan masyarakat yang lebih rendah pada
saat itu, karena dengan kondisi REFERENSI
kemakmuran bagi penduduk asli Artanti, T. (2013). Analisis Bentuk dan
masyarakat selain para bangsawan sangat Nilai
rendah. Termasuk dalam bidang kesehatan, Kesenian Ndolalak Putri “Dwi Lestari”
pendidikan dan ekonomi yang dikuasai Desa Plipir Kecamatan Purworejo
Kabupaten Purworejo. Jurnal Gelar , 15 , 182–190.
Pendidikan, Bahasa, Sastra, Dan Budaya Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni .
Jawa , 03 , 12–16. Penerbit
BAPPEDA. (2002). Potensi Kabupaten ITB.
Purworejo . Bappeda. Widiyanto, D. (2018). Seni Tradisional
Creswell JW (2003). Penelitian Kualitatif Dolalak Kehilangan Pakem . Kedaulatan
dan Rakyat.
Desain Riset . Pustaka Pelajar. www.krjogja.com/web/news/read/571
Geertz, C. (2003). Kebudayaan dan 51/Seni_Tradisional_Dolalak_Kehilanga
Agama .
Kanisius.
Geertz, C. (2004). Tafsir Kebudayaan .
Kanisius.
Hanif, M. (2016). Kesenian Dongkrek
(Studi
Nilai dan Budaya dan Potensinya
sebagai Sumber Pendidikan Karakter).
Jurnal Gulawentah , 1 , 132–141.
Irianto, A. . (2017). Kesenian Tradisional
sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di
Tengan Determinasi Teknologi
Komunikasi. Jurnal Nusa , 12 , 90–100.
Jazuli, M. (2014). Sosiologi Seni Edisi 2
Pengantar dan Model Studi Seni . Graha
Ilmu.
Kemdikbud. (2016a). Analisis Partisipasi
Kebudayaan .
Kemdikbud. (2016b). Statistik
Kebudayaan .
KEMDIKBUD. (1992). Deskripsi
Kesenian
Dolalak .
Kojatsiwi, H. (2015). Perkembangan
Fungsi
Pertunjukkan Yakso Jati di Desa
Sukabumi, Kecamatan Cepogo,
Kabupaten Boyolali. Jurnal Gelar , 12 ,
178–188.
Nursyirwan. (2015). Kesenian Rarak
(Calempong) Sudut Pandang Fungsi dan
Guna di Desa Seberang Taluk Kuanta
Singingi Riau. Jurnal Ekspresi Seni , 17 ,
204–221.
SK, S. (2000). Teater Tradisional di
Sleman
Yogyakarta: Jenis dan Persebarannya. Di
dalam
Ketika Orang Jawa Nyeni . Galang Pers.
Setyastuti, B. (2017). Tari Topeng Ireng
Bandungrejo, Ngablak, Magelang. Jurnal
TUGAS 1
Nama : Lelyana Aryani
NIM : 0204521004
Jurusan : Pendidikan Seni S2
Mata Kuliah : Etnografi Kesenian Nusantara
Sumber : Jurnal Internasional
Dosen Pengampu : Dr. Widodo, M.Sn

REVIEW JURNAL
Judul Diferrences In The Meaning Dolalak Dance In Purworejo Districk,
Central Java Province
(PERBEDAAN ARTI TARI DOLALAK DI
KABUPATEN PURWOREJO, PROVINSI JAWA TENGAH)
Halaman 13
Tahun 2020
Peneliti 1. Adeliana Galih Nurbaidhah
2. Nurhadi
3. Sigit Pranawa
Reviewer Lelyana Aryani
Tanggal Reviewer 7 September 2021
Pendahuluan Tari Dolalak adalah tarian rakyat yang gerakan dan kostumnya
mengadopsi perang tentara Belanda. Pelatihan gerakan menari dan
kostum. Eksistensi seni tradisional menjadi degradasi dalam setahun.
Tari Dolalak juga dipengaruhi oleh perubahan budaya dari
modernitas, maka makna Dolalak akan hilang. Hal ini memungkinkan
orang memaknai nilai ideal Tari Dolalak dalam kehidupan sehari-hari
berbeda dengan tari Dolalak di masa lalu yang penuh dengan aturan
hidup.
Secara garis besar, data surve yang didapat dari peneliti dapat
disimpulkan terjadi penurunan minat menonton tari tradisional dan
seni pertunjukan baik kegiatan di pedesaan maupun di perkotaan.
Salah satu seni tari tradisional yang masih bertahan di daerah
Purworejo, Tengah Jawa yaitu seni Tari Dolalak . Tarian ini adalah
seni tradisional yang gerakannya diadopsi dari pergerakan tentara
Belanda selama pelatihan perang dan menari selama Belanda agresi
militer I di Indonesia. Pakaian yang digunakan hampir sama dengan
pakaian yang digunakan oleh tentara Belanda pada saat itu. Seperti
celana, kemeja, topi dan kacamata hitam dengan dominasi warna
hitam. Pada awalnya, seni ini adalah dimainkan oleh penari pria
dengan pujian Jawa lagu untuk meningkatkan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan Penelitian Penelitian ini mengungkapkan bahwa Dolalak mengalami kreativitas
budaya dengan menggabungkan seni lain, yaitu dangdut dan
Campursari juga mengalami perubahan pemain, gerak, tata rias,
kostum, dan waktu pertunjukan. Sebagai tarian rakyat berperan dalam
persatuan dan pedoman kehidupan bermasyarakat. Tarian Dolalak
adalah dimaknai sebagai simbol agama, keberanian, keyakinan dan
kondisi sosial. Saat ini, ia memiliki interpretasi yang baru sebagai
kesetaraan, efektivitas, efisiensi dan spesialisasi mengarah pada
individualisasi dalam kelompok.
Permasalahan 1. Terjadi penurunan minat menonton tari tradisional dan seni
pertunjukan baik kegiatan di pedesaan maupun di perkotaan.
Salah satu seni tari tradisional yang masih bertahan di daerah
Purworejo, Tengah Jawa yaitu seni Tari Dolalak .
2. Mengalami dinamika budaya dari ritual ke hiburan. Dinamika
terjadi karena modernitas dalam bidang pendidikan, ekonomi,
agama, dan lingkungan. Perubahan ini berdampak pada orang-
orang yang menjadi pluralis dengan memudarnya nilai-nilai
karakter.

Metodologi Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus untuk


Penelitian menjawab perbedaan penafsiran tersebut, makna tari Dolalak
menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan
dokumentasi untuk mengumpulkan data.
Hasil Penelitian Kata Dolalak berasal dari peniruan masyarakat Purworejo terhadap
pengucapan notasi lagu diatonis do la la oleh tentara Belanda di masa
kolonial periode, sambil menari di barak di Purworejo. Pada tahun
1915 seni Tari Dolalak kelompok ini diresmikan sebagai seni yang
gerakan meniru gerakan Belanda tarian tentara oleh tiga siswa di
tradisional sekolah Islam yaitu, Rejotaruno, Duliyat, Ronodimejo
yang berada di LoanoSejiwan
Desa (KEMDIKBUD, 1992). Tiga siswa di sekolah Muslim
tradisional memiliki keahlian mereka seperti ahli dalam membuat
gerakan, membuat puisi dan membuat iringan dalam pengolahan
menari Dolalak. Di desa Kaliharjo, seorang Dolalak organisasi tari
bernama Budi Santoso adalah
didirikan dengan harapan bahwa usaha mereka akan terus menjadi
kuat.Organisasi ini diizinkan oleh pemimpin bernama Cip dan juga
Pak Jono di awal nya pembentukan. Organisasi ini berkembang
hingga 2019 dan memiliki puluhan penari dan pemutar musik terdaftar
sebagai anggota.
Gambar 1. Tari Dolalak di Purworejo, 2017
Perbedaan Tari Dolalak ELEMEN Periode 1915- 2000-an –hadiah
Penari Pria
Wanita dan Pria
Mode Semua dalam warna hitam, dibawah lutut panjang dengan
merah
Dan putih rincian, NS berpola adalah Cengkeh, padi, bunga kapas.
Dilengkapi dengan topi, sampur, kacamata dan kaus kaki. Semua
dalam warna hitam, tapi untuk wanitapenari, itu panjang dari celana
ada di atas
lutut. NS detail dan motif adalah bebas. Lengkap dengan topi,
sampur , kacamata dan kaus kaki.
Musikal Instrumen Kendang (kecil drum), bedug (besar drum), dan
kemprang Kendang (drum kecil),bedug (besar) dan kemprang
Kendang (drum kecil), bedug (besar) drum), kemprang dan
papan ketik Musisi Pria dan bisa hanya bermain satu instrumen
Siapapun yang bisa memainkannya Seorang penyanyi pria dengan
baik.
Kaligesingancroo cked Seorang pria dengan nyanyian yang bagus dan
memahami Kaligesingan terguncang Pelatih Pria yang bisa menari
dengan baik. Seorang pria yang bisa menari dengan baik.
Dukun Seorang penari pria yang punya spesial terkait kekuasaan
dengan magis Seorang penari pria siapa memiliki kekuatan spesial
berhubungan dengan Gaib Upacara menawarkan Tumpeng , golong
nasi, bunga, secangkir teh, secangkir manis dan pahit kopi, bunga,
cangkir teh, secangkir manis dan kopi pahit, kelapa tradisional
makanan ringan, kelapa, ingkung. Gerakan Asli pergerakan
Tambahan pergerakan Musik dan Puisi musik asli Asli musik dengan
tambahan dangdut , dan campursari Memanggungkan Sepanjang
malam Beberapa jam. Fungsi Untuk penyembuhan, rasa syukur, dan
temukan yang hilang item Penghibur.
Kesimpulan Sebagai tarian rakyat berperan dalam persatuan dan pedoman
kehidupan bermasyarakat. Tarian Dolalak adalah dimaknai sebagai
simbol agama, keberanian, keyakinan dan kondisi sosial. Saat ini, ia
memiliki interpretasi yang baru sebagai kesetaraan, efektivitas,
efisiensi dan spesialisasi mengarah pada individualisasi dalam
kelompok.
Kelebihan Sebagai seni tradisional yang populer, tari Dolalak memiliki posisi
sebagai pengikat dan pedoman untuk kehidupan sehari-hari yang
akhirnya
ditafsirkan sebagai simbol ideal dan representasi simbol agama,
simbol
keberanian, inkulturasi kedaerahan, dan memperkuat nasionalisme.
Seiring waktu, makna menjadi makna baru yaitu sebenarnya diartikan
sebagai representasi dari kelas kelompok seni dengan adanya mengalir
dengan identitas yang khas. Tambahan sebagai simbol kesetaraan
tingkat seni
partisipasi melalui hak kekuasaan politik, memperkuat situasi
ekonomi
wilayah, meningkatkan kualitas panggung dengan pemadatan waktu
dan gerak, dan spesialisasi keahlian masing-masing anggota dengan
modernisasi musik instrumen yang membuat sifat individualisasi
dalam organisasi seni
kelompok.
Kekurangan 1. Seni pertunjukan mengalami dinamika budaya dari ritual ke
hiburan. Dinamika terjadi karena modernitas dalam bidang
pendidikan, ekonomi, agama, dan lingkungan. Perubahan ini
berdampak pada orang-orang yang menjadi pluralis dengan
memudarnya nilai-nilai karakter.
2. perubahan lainnya terjadi pada pemain, gerakan, tata rias,
kostum, durasi pertunjukan, dan waktu pertunjukan. Perubahan
ini berdampak pada pergeseran standar tari Dolalak , yang
sekarang memprioritaskan seni populer dari pada seni
tradisional.

Anda mungkin juga menyukai