Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yudha pratama – 20.010.

034

Jurusan : Manajemen Administrasi 2B

Mitos dan Sejarah Gerhana Bulan

Pendahuluan

Mitos adalah kejadian atau cerita yang kebenarannya masih di


ragukan. Mitos hanya mengandalkan saksi dari orang ketiga yang
belum pernah mengalami kejadian tersebut. Seringkali terdengar
mitos-mitos yang melekat di lingkungan kita, khususnya orangtua kita
sendiri. Mitos tersebut sudah bisa kita dengar selagi anak-anak.
Banyak mitos berupa larangan, teguran, bahkan hanya sekedar untuk
di ketahui. Bahkan di Indonesia mitos seringkali di kaitkan dengan
hal-hal yang berbau mistis.

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang di pelajari manusia untuk


menyelidiki, menemukan, membuktikan suatu kebenaran, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Dan kaitan mitos dengan ilmu pengetahuan
adalah hal yang sudah biasa didengar seperti mitos “ Bulan di makan
Batara Kala” yang di percaya oleh masyarakat Jawa. Di mana di
yakini bahwa gerhana terjadi akibat bulan di makan oleh Batara kala
sehingga perlu di lakukan ritual tertentu selama fenomena alam itu
berlangsung. Padahal menurut ilmu pengetahuan atau ilmiah gerhana
bulan merupakan peristiwa alam yang terkadang membuat orang
antusias melihatnya. Yonanda Nancy, (17 Juli 2019 .
Pembahasan

Di sejumlah daerah Indonesia, misalnya, terutama di Jawa, mitos yang


paling di percaya mengenai gerhana bulan adalah sosok Batara Kala.
“Di yakini, gerhana terjadi akibat bulan di makan oleh Batara Kala
sehingga perlu di lakukan ritual tertentu selama fenomena alam itu
berlangsung salah satunya adalah membuat suara-suara berisik dengan
memukul-mukul kentongan atau pekakas dapur agar Batara Kala
memuntahkan kembali bulan yang di makannya. Batara Kala atau
Kala Rahu konon adalah seorang putra dewa yang berwujud raksasa
akibat terkena kutukan”. Ensiklopedia Wayang Purwa, (1991).

Namun, secara ilmu pengetahuan gerhana bulan adalah fenomena


alam yang terjadi ketika posisi bumi berada diantara matahari dan
bulan. Dan ada tiga jenis gerhana bulan, yaitu pertama gerhana bulan
total adalah gerhana yang di mana semua bagian akan ditutupi oleh
bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak tertutupi. Ketika gerhana
bulan total ini terjadi, bulan akan berwarna kemerahan. Kedua
gerhana bulan sebagian yang dimana hanya sebagian bumi yang
menghalangi bulan dari matahari. Ketiga gerhana bulan penumbra
adalah semua bagian bulan berada di penumbra, namun demikian
bulan masih bisa di lihat oleh manusia walaupun itu gelap dan dengan
warna gelap. Dan dampak positif yang terjadi yaitu, tidak berbahaya
bagi mata walaupun di lihat dengan mata secara langsung. Tidak
berbahaya bagi wanita hamil, meningkatkan mood, perkuat iman, dan
memberikan ilmu kepada manusia.

Penutup

Jadi, gerhana bulan dapat terjadi di seluruh belahan dunia.


Gerhana bulan tersebut merupakan suatu fenomena alam yang sering
terjadi di muka bumi, dimana posisi bulan, bumi dan matahari berada
dalam satu garis serta terjadinya gerhana bulan tersebut. Namun
gerhana bulan tidak memiliki dampak yang buruk bagi mata manusia
bahkan beberapa dampak positif yang terjadi pada gerhana bulan yaitu
tidak berbahaya bagi ibu hamil, meningkatkan mood, perkuat iman,
dan memberikan ilmu kepada manusia. Dan mitos gerhana matahari
itu merupakan adat atau kebiasaan bagi setiap kelompok atau budaya
yang bisa dipercaya atau tidak.

daftar pustaka

https://systempemerintahan-Indonesia.blogspot.com/pengertian-
gambar-jenis-gerhana-bulan

https://amp-tirto-id-cdn.ampproject-org

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/mitos-dan-sejarah-
gerhana-bulan

Anda mungkin juga menyukai