Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA


DENGAN KASUS TUBERCULOSIS (TBC)

Disusun Oleh :
NETRA JUANSYAH
P0 5120421 035

Pembimbing Akademik

Ns. Agung Riyadi, S. Kep, M. Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
I. Kasus ( masalah utama )
Tuberculoasis ( TBC ) dengan pasien Resiko harga diri rendah karna penyakit yg
diderita
II. Proses terjadinya masalah (tinjauan teori )
A. Konsep TBC
a. Pengertian
Penyakit TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang bdan bersifat tahan
asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam ( BTA ). Bakteri ini
pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil koch.
Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch
Pulmonum (KP )
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit infeksius yang terutama
menyerang parenkim paru. Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular
yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan
salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah (Wijaya, 2013, Hal.
137).
b. Klasifikasi tuberkulosis
1) Pembagian secar patologis
 Tuberkulosis primer (childhood tuberkulosis)
 Tuberkulosis post-primer (adult tuberkulosis)
2) Pembagian secara aktivitas radiologis
 tuberkulosis paru (kochpulmonum) aktif, non aktif
 quiescent (bentuk aktif yang membunuh)
3) Pembagian secara radiologis (luas lesi)
 Tuberkulosis minimal
 Moderatery advanced tuberkulosis
 Far advanced tuberkulosisi

c. Etiologi
Etiologi Penyebab tuberkulosis paru menurut Danusantoso (2012, Hal. 101)
adalah sebagai mana telah diketahui, tuberkulosis paru disebabkan oleh basil
TB (mycobacterium tuberculosis humanis).
 Mycobacterium tuberculosis termasuk family mycobacteriaceae yang
mempunyai berbagai genus, satu diantaranya adalah mycobacterium,
salah satu speciesnya adalah M. tuberculosis.
 Mycobacterium tuberculosis yang paling berbahaya bagi manusia adalah
type humani (kemungkinan infeksi type bovinus saat dapat diabaikan,
setelah hygiene peternakan makin di tingkatkan
 Basil tuberculosis mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan asam
basa. Karena itu, kuman disebut pula Basil Tahan Asam (BTA)
 Karena pada umumnya mycobacterium tahan asam, secara teoritis Basil
Tahan Asam (BTA) belum tentu identik dengan basil tuberculosis,
mungkin saja Basil Tahan Asam (BTA) yang ditemukan adalah
mycobacterium atipik yang menjadi penyebab mycobacteriosis.
 Kalau bakteri – bakteri lain hanya memerlukan beberapa menit sampai 20
menit untuk mitosis, basil tuberculosis memerlukan waktu 12 sampai 24
jam.
 Basil tuberculosis sangat rentan terhadap sinar matahari, sehingga dalam
beberapa menit saja akan mati. Basil tuberculosis juga akan 6 terbunuh
dalam beberapa menit bila terkena alcohol 70 % atau lisol 5%
d. Manifestasi klinis
Menurut Wijaya, (2013, Hal. 140) Gambaran klinik TB paru dapat di bagi
menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik :
1) Gejala respiratorik, meliputi
 Batuk : Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan
yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif
kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan
jaringan.
 Batuk darah : darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi,
mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darah, gumpalan
darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak.
 Sesak napas : gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru
sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura,
pneumothorax, anemia, dan lain – lain
2) Gejala sistemik
 keringat malam
 anoreksia
 penurunan berat badan
 malaise
e. Komplikasi
Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada
penderita tuberculosis paru stadium lanjut yaitu
1) Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau karena
tersumbatnya jalan napas.
2) Atelektasis (parumengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus
akibat retraksi bronchial.
3) Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat) dan fibrosis (pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru. 12
4) Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan
ginjal.

B. Hubungan penyakit tuberculosis dengan resiko harga diri rendah


Penderita TB Paru, biasanya mengalami perubahan bentuk fisik menjadi lebih
kurus dan tampak pucat, sering batuk-batuk, badan lemah dan kemampuan
fisikpun menurun.Keadaan seperti ini, akan mempengaruhi harga diri
penderitaTB Paru. Aspek psikososial, ekonomi dan spiritual perlu dikaji pada
penderita karena 2 aspek ini mempengaruhi harga diri dan perilaku penderita
yang terdiagnosa penyakit TB Paru.
Sulistiyawati dan Kurniawati (2012) mengatakan bahwa TB Paru dapat
mengganggu keadaan fisik dan psikososial penderita yang mempengaruhi harga
diri penderita TB Paru.PenderitaTBParudengan pengobatan lama akan
mengalami tekanan psikologis dan merasa tidak berharga bagi keluarga dan
masyarakat.
Daulay (2009) menemukan bahwa penderita TB Paru mengalami
gangguan harga diri. Penderita merasa malu karena mengetahui penyakitnya
menularkan kepada orang lain. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini,
penderita memerlukan dukungan keluarga agar harga diri penderita meningkat.

C. Pohon masalah
Tuberculosis (TBC) penderita merasa malu dengan penyakitnya

Merasa rendah diri karna

Menarik diri

MK : resiko harga diri rendah

D. Data yang perlu di kaji

Data yang ditemukan Data yang perlu dikaji


 Penyakit TB Paru dapat  menghindari kontak mata,
mempengaruhi konsep diri  penampilan tidak rapi
penderitanya.Individu yang  terlalu kritis atau marah berlebihan,
menderita penyakit TBParu sering menangis atau menangis yang
 sering merasa tidak berdaya, tidak tepat waktu
 menolak  menilai diri negatif,
 merasa bersalah  ketergantungan yang berlebihan,
 merasa rendah diri dan menarik diri  ragu-ragu untuk menunjukkan
dari orang lain karena khawatir pandangan atau pendapat
penyakit yang diderita  kurang berrminat pada apa yang terjadi
menularkepada orang lain.Konsep  bersikap pasif dan kesulitan dalam
diri seseorang tidak membuat keputusan.
 perawakan yang sangat kurus
 permintaan maaf yang berlebihan,
berbicara yang ragu-ragu

E. Diagnosa keperawatan
Resiko harga diri rendah ( HDR) berhubungan dengan penyakit yang diderita

F. Rencana tindakan keperawatan


1. SP 1
 Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki:
- Diskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan
aspek positif seperti kegiatan pasien dirumah, adanya keluarga dan
lingkungan terdekat pasien.
- Beri pujian yang realistis dan hindarkan setiap kali bertemu dengan
pasien penilaian yang negatif.
 Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
- Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih digunakan saat ini
- Bantu pasien menyebutkannya dan member penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien
- Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
 Pilih kemampuan yang akan dilatih
 Diskusikan dengan pasien beberapa aktifitas yang dapat dilakukan dan
dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari
 Bantu pasien menetapkan aktifitas mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri
- Aktifitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga
- Aktifitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau
lingkungan terdekat pasien
- Beri contoh cara pelaksanaan aktifitas yang dapat dilakukan pasien
- Susun bersama pasien aktifitas yang dapat dilakukan pasien
 Nilai kemampuan pertama yang telah dipilih
2. SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
 Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
 Latih kemampuan yang dipilih
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
3. SP 3
 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 & SP 2)
 Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Anda mungkin juga menyukai