Anda di halaman 1dari 16

AKAD JUAL BELI

DALAM ISLAM
Dr. Irwan Maulana, Lc, M.Si
AHAD, 1 AGUSTUS 2021
EKOSISTEM EKONOMI SYARIAH

EKONOMI SYARIAH
=
NILAI-NILAI ILAHIYAH

MEMBANGUN EKOSISTEM EKONOMI SYARIAH


=
MEMBANGUN PERADABAN ISLAMI
‫ﱠ‬
َ ‫حر‬
‫م‬ ۡ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫حل ٱ ُ ٱل َب ۡي‬
َ ‫ع َو‬ َ
َ ‫وَأ‬...
.... ‫ٱل ِرّب َٰو ْ ۚا‬
...Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli
dan mengharamkan riba...
AKAD AKAD
menurut TUJUAN menurut KEABSAHANNYA

Tijari ‫تـجـاري‬ Fasid ‫فاسـد‬


Sahih ‫صحيح‬
Dimasudkan untuk (Voidable)
(Valid)
Mencari dan Mendapatkan Semua RUKUN
Keuntungan dimana Memenuhi semua terpenuhi, namun
RUKUN & SYARAT ada SYARAT yang
Rukun dan Syarat
telah terpenuhi Tidak dipenuhi

Tabarru’ ‫تـبـرع‬ Bathal ‫باطل‬


Dimasudkan untuk (Void)
menolong dan murni Salah satu RUKUN tidak
semata-mata mengharap Terpenuhi, otomatis
Ridha dan Pahala SYARAT-nya juga
dari Allah Ta’ala Tidak terpenuhi
AKAD-AKAD JUAL BELI

1.Murabahah
2.Salam
3.Istishna
1. MURABAHAH

• Al-Murabahah berasal dari kata “Ribh” yang berarti adalah


keuntungan.
• Menurut Wahbah Zuhayli:
‫ هو بيع بمثل الثمن اﻷول مع زيادة ربح‬: ‫بيع المرابحة‬
“Jual-beli denan harga perolehan disertai tambahan sebagai
keuntungan”
• Dengan kata lain, Murabahah adalah transaksi penjualan barang
dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati antara penjual dan pembeli.
Dalil Landasan
ْ
...ۚ‫م ٱل ِرّب َٰوا‬ ‫ﱠ‬
َ ‫حر‬َ ‫ع َو‬ ۡ ۡ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
َ ‫حل ٱ ُ ٱلبَي‬ َ
َ ‫وَأ‬...
“Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”
(QS.2:275)
‫ح َرا ًما‬
َ ‫ل‬ َ َ‫حﻼ َﻻ ً أَ ْو أ‬
‫ح ﱠ‬ َ ‫ح ﱠر‬
َ ‫م‬ َ ‫م إِﻻ ﱠ‬
َ ‫ش ْرطًا‬ ْ ‫ط ِه‬ ُ ‫ون َعلَى‬
ِ ‫ش ُرو‬ َ ‫م‬ُ ‫س ِل‬ ُ ‫ْال‬
ْ ‫م‬
(Ummat Islam harus tunduk dan patuh terhadap persyaratan
(Perjanjian) yang dibuat, kecuali mengharamkan yang halal,
ataupun menghalalakan yang haram”
Dan juga Ijma’ Ulama dalam kehalalan Jual-beli Murabahah
2. SALAM

• Secara etimologi, salam adalah salaf (pen-dahulu-an) =


sesuatu yang didahulukan.
• Secara Terminologi, “Penjualan suatu komoditi untuk
pengiriman yang ditangguhkan dengan pembayaran
segera/di muka”

Pesan barang
Bayar dimuka
Barang dikirim kemudian
Dalil Landasan

....‫س ۬مى َفٱ ۡ ُت ُبو ُه‬ ٍ۬ ‫ى أَج‬


َ ‫َل ﱡم‬ ٓ ٰ َ‫ن إِل‬
ٍ ۡ
‫َي‬‫د‬ِ ‫ب‬ ‫م‬ ُ
‫ت‬ ‫َن‬ ‫ي‬ ‫َا‬
‫د‬ َ ‫ت‬ ‫ا‬‫ذ‬َ ِ ‫إ‬ ْ ‫ي َٰـٓأَيﱡهَا ٱل ﱠ ِذينَ ءَا َم ُنو‬
‫ٓا‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah [1] tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya…” (QS.2:282)
ِ ‫ون فِى ال ِثّم‬
‫َار‬ َ ‫سلِ ُف‬ ْ ‫م ُي‬ ْ ‫ه‬ُ ‫ة َو‬ َ ‫م ِدي َن‬ َ ‫م ا ْل‬ َ ‫َسل ﱠ‬
َ ‫هو‬ ِ ‫ﷲ َعل َ ْي‬ُ ‫ى صَلﱠى‬ َ ‫َق ِد‬
‫م ال ﱠن ِب ﱡ‬
‫ل‬ ْ
‫ي‬ َ
‫ك‬ ‫ى‬ِ ‫ف‬ ْ
‫ف‬ ‫ل‬
ِ ‫س‬ْ ُ
‫ي‬ ْ ‫مر َف‬
‫ل‬ ْ َ ‫ت‬ ‫ى‬ ِ ‫ف‬ َ
‫ف‬ َ ‫ل‬‫س‬ ْ َ‫َن أ‬
ْ ‫م‬:‫ل‬ َ ‫ن َف َقا‬ ‫الس َن َة و ﱠ‬
‫َالس َن َت ْي‬ ‫ﱠ‬
ٍ ٍ َ‫ن م َْعلُوم إلَى أ‬ ِ
‫َل م َْعلُو ٍم‬ ٍ ‫ج‬ ِ ٍ ٍ ْ
‫ز‬ َ
‫و‬ َ
‫و‬ ‫م‬
ٍ ‫و‬‫ل‬ُ ‫م َْع‬

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di kota Madinah,


penduduk Madinah telah biasa memesan buah kurma dengan
waktu satu dan dua tahun. maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa memesan kurma, maka
hendaknya ia memesan dalam takaran, timbangan dan tempo
yang jelas (diketahui oleh kedua belah pihak).” [Muttafaqun
‘alaih]
3. ISTISHNA

• Secara etimologi istishna’ berarti minta dibuatkan


• Secara terminologi berarti , “suatu kontrak jual beli
antara pembeli (mustasni’) dan penjual (shani’) di mana
pembeli memesan barang (mashnu’) dengan kriteria
yang jelas dan harganya dapat diserahkan secara
bertahap”.
Dalil Landasan
....‫س ۬مى َفٱ ۡ ُت ُبو ُه‬
َ ‫َل ﱡم‬ َ ٓ َ‫ي َٰـٓأَيﱡهَا ٱلﱠ ِذينَ ءَا َم ُنو ْٓا إ َذا تَدَايَن ُتم بد َۡين إل‬
ٍ ۬ ‫ى أج‬ٰ ِ ٍ ِ ِ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah [1] tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya…” (QS.2:282)

‫وخلط البر باالشعير للبيت ﻻ للبيع)ابن‬ ‫اجل‬ ‫ المقارضة والبيع الى‬: ‫البركة‬ ‫ثﻼثة فيهن‬
(‫ماجه‬
Dari Shuhaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda :
”Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan :
jual beli secara tangguh,
muqarradhah(mudharabah), dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk
dijual.” (hr Ibnu Majah)
Perbandingan antara akad Salam
dengan Istishna:
Subyek SALAM ISTISHNA’ Aturan dan
Keterangan
Objek Muslam fiih Mashnu’ Barang ditangguhkan dengan
Pembeli Muslam Mustashni’ spesifikasi barang yang jelas dan durasi
Penjual Muslam ilaih) Shani’ waktu yang disepakati bersama

Harga Dibayar full diawal Bisa saat kontrak, dicicil, Terdapat perbedaan Pola yang
kontrak atau diakhir mendasar dari segi harga

Produk Umumnya pada Umumnya pada pemesasan Contoh Salam : hasil pertanian,
pemesasan barang barang yang dapat dibuat perikanan dan peternakan, perkebunan
yang tidak bisa oleh penerima pesan Contoh istishna’ : bangunan, pakaian,
dibuat oleh (Manufaktur) furniture, jalan raya
penerima pesan
(Komoditas)
Kontrak pada Salam paralel Istishna’ paralel (Muwazy) Baik salam paralel maupun istishna’
LKS (Muwazy) paralel sah asalkan kedua kontrak
secara hukum terpisah

Anda mungkin juga menyukai