I. Iblis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “iblis” memiliki arti yaitu
mahluk halus yang selalu berupaya menyesatkan manusia dari petunjuk Tuhan,
roh, jahat.1 Dalam bahasa Ibrani, iblis disebut “satan” yang mempunyai arti lawan
atau musuh (Bilangan 22:22). Dalam bahasa Yunani, iblis disebut “diabolos”.
Sebagaimana manusia memiliki nama yang menunjukkan sifat atau harapan yang
menunjukkan sifat dan pekerjaaannya. Makna kata “lawan” dalam arti nama
menunjukkan bahwa iblis bekerja sebagai lawan bagi Allah dan manusia.2
Setan memiliki sifat-sifat iblis. Sedikit banyaknya, sifat Iblis adalah juga
disebut malaikat. Malaikat diciptakan sebelum ada langit dan bumi, karena itu
3
mereka sangat bergembira menyaksikan proses penciptaan Allah (Ayub 38:7).
Allah tidak menciptakan Iblis, yang Allah ciptakan adalah malaikat yang
belakangan menjadi Iblis, atau Setan. Iblis atau setan sendiri berasal dari malaikat
yang berkuasa dan dipercayakan oleh Allah. Ia adalah anak fajar yang menerangi
sorga, ia memiliki kekuasaan yang amat tinggi, namun ia kurang berkuasa dari
pada Allah. Ia adalah Lucifer, Lucifer sendiri jatuh ke dalam kegelapan karena
keinginannya yang lebih dari pada Allah. Ia mengijinkan pusat alamnya perpindah
dari Allah kepada dirinya sendiri. Lucifer memiliki karunia yang jarang didapati
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Iblis”.
2
https://rubrikkristen.com diakses pada hari Minggu, 07 Oktober 2019 pukul 13.00 WITA.
3
Willam W. Orr, Setan Ada atau tidak? (Bandung: 2007), 11
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
kesanggupan yang luar biasa ini, Allah memberikan dia kedudukan sebagai wakil
pemerintah atas ciptaanNya. Dalam kedudukan yang penting ini, Lucifer dengan
pribadi yang baik dan sempurna. Jadi, tadinya Setan adalah putra surgawi Allah.
Bagaimana mungkin seorang malaikat menjadi Iblis? Malaikat yang menjadi Iblis
memilih untuk menentang Allah dan menghasut pasangan manusia pertama untuk
”Penentang” (Kejadian 3:1-5). Sama seperti ciptaan yang cerdas lainnya, malaikat
yang menjadi Iblis bebas memilih untuk melakukan yang benar atau yang salah,
petunjuk Tuhan. Ia adalah sesuatu yang jahat dan berlawanan dengan Allah. setan
yang memiliki sifat iblis digambarkan sebagai makhluk roh. Setan disebut
Gordon Lindsay, Setan Malaikat-malaikat yang Jatuh dan Roh-roh Iblis (Jakarta:
4
Immanuel, 1969), 4.
5
` ibid
2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
berakhlak rendah, karena sama sekali tidak ada yang baik dalam dirinya. Ia
dikenal keji, perusak, dan penyiksa.6 Siasat iblis adalah menghimpunkan setan-
setan dari seluruh penjuru dunia untuk menghalangi dan menggagalkan tujuan
Kristus datang ke dunia ini.7 Ia tidak mempunyai tubuh yang dapat dilihat, namun
percaya akan Allah dan mereka gemetar di hadapan-Nya (Yakobus 2:19), namun
melakukan perbuatan yang cemar. Pengetahuan yang tinggi ini pula dibarengi
menjadikan orang buta dan tuli, dan menyebabkan penyakit jiwa, keinginan
membunuh, melukai diri sendiri, dan bermacam-macam cacat. Semua setan keji
dan kejam, bahkan beberapa diantaranya ada yang lebih jahat daripada yang lain
(Matius 12:45). Korban dari tindakan setan adalah manusia, namun sebenarnya
karena kesombongan dan kemarahan iblis yang begitu besar, sehingga ia buta
Allah.8
6
Willam W. Orr, Setan Ada atau tidak? (Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 2007), 11.
7
Ibid, 27.
8
Ibid, 19-21.
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Iblis adalah musuh kekal bagi Tuhan dan kita orang percaya. Iblis diyakini
Nya yang baik, menimbulkan penderitaan bagi manusia dan menggoda orang
percaya agar memberontak kepada Allah dan pada akhirnya jatuh ke dalam jurang
Iblis adalah Makhluk Roh, Iblis bukanlah makhluk biasa seperti halnya
manusia, yang bisa dilihat secara kasat mata, sekalipun manusia sering
menggambarkannya dengan tubuh dan wajah manusia atau binatang yang paling
buruk. Iblis adalah makhluk roh seperti halnya Tuhan atau malaikat. Tentu dia
bisa menampakkan diri dalam berbagai bentuk yang dapat dilihat oleh manusia.
Sebagai contoh adalah ketika iblis datang kepada Hawa dalam bentuk ular,
sehingga ular menjadi salah satu gelar untuk iblis. Namun demikian, pada
sekali tidak ada yang baik di dalam diri mereka. Mereka keji, perusak dan
penyiksa.9
Dalam Perjanjian Baru, Iblis mencobai Yesus. Kisah ini tertulis dalam Injil
Matius, Markus, dan Lukas. Setelah Yesus diurapi dengan Roh Kudus, Ia
bergumul dengan Iblis. Ia harus menyatakan bahwa Ia lebih kuat dari kekuasaan
Iblis. Iblis mencobai Yesus di padang gurun dan mengutip bagian-bagian dari
Alkitab untuk menipu Yesus. Pengutipan ayat Alkitab ini menjadi serangannya
9
Willam W. Orr, Setan Ada atau tidak? (Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 2007), 11
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
11:14).10 Namun upaya-upaya yang dilakukan Iblis tersebut tidak dapat menang
atas Yesus.
Pada kitab Wahyu dalam Perjanjian Baru, ditemukan juga bahwa Iblis
disebut sebagai,” naga, sang ular purba”. Kitab Wahyu mengisahkan bahwa Iblis
dikalahkan oleh Malaikat Agung Mikael. Iblis jatuh dari langit ke bumi dalam
pernyataan Paulus bahwa Iblis dapat menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor.
11:14). Dalam surat yang sama juga Paulus tentang kegiatan yang membutakan
pikiran orang-orang sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil (2 Kor. 4:4). Hal
ini memberikan gambaran jelas bahwa sifat Iblis adalah kegelapan. Ketika Paulus
akan datang melalui “pekerjaan Iblis”(2 Tes. 2:9). Namun, Paulus yakin bahwa
memberi kesempatan kepada Iblis dan bertahan melawan tipu muslihat Iblis (Ef.
4:27; 6:11). Dalam 1 Timotius 3:6, Paulus mengingatkan supaya tidak kena
Alkitab memakai banyak istilah atau nama untuk iblis, selain daripada
istilah lawan atau musuh. Beberapa di antaranya adalah: Lucifer; si jahat (Matius
5:37); bapa segala dusta (Yohanes 8:44); ular tua (Wahyu 12:9); dan lain
sebagainya. Tuhan Yesus juga menyebut iblis sebagai si jahat, yang pekerjaannya
10
J. H. Bavinck, Sejarah Kerajaan Allah 2 (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2007), 113-121.
11
Encyclopedia of The Bible(Yogyakarta : Kanisius, 2011), 6.
12
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1 (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008), 136.
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
hanya melakukan kejahatan. Gelar iblis sebagai si jahat banyak ditemukan dalam
perkataan Tuhan Yesus dalam kitab-kitab Injil. Iblis juga disebut sebagai bapa
segala dusta, yang disebutkan langsung oleh Yesus. Jika manusia berdosa atau
berdusta, ada kemungkinan karena dipengaruhi oleh iblis. Tetapi jika iblis yang
berbuat jahat, berdosa, berdusta atau menipu manusia, maka hal itu berasal dari
dirinya sendiri, bukan pengaruh dari luar dirinya. Sebab ia adalah bapa segala
dusta dan tidak ada kebenaran pada dirinya. Sedangkan istilah ular tua
yang pertama dalam menggoda manusia (Hawa) untuk jatuh ke dalam dosa. Dapat
diakui bahwa iblis sering mencari alasan yang tepat untuk menjatuhkan manusia,
menakjubkan. Iblis sering memberontak dan hal ini masih terjadi sampai saat ini
13
Gordon Lindsay, Setan Malaikat-malaikat yang Jatuh dan Roh-roh Iblis (Jakarta: 1969),
6