Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PENGANTAR ILMU KEPENDIDIKAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI


PELAKSANAAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 LAWANG

Dosen Pengampu: Ni Luh Sakinah Nuraini, S.Pd, M.Pd.


Disusun Oleh
Aulia Winan Yanuariska
NIM(200721639643)/OFFERING G3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2020
ABSTRAK
Kegiatan observasi seputar pendidikan di SMAN 1 Lawang pada 8 Mei 2021 terlaksana dengan
cukup baik, namun terdapat beberapa indikator masalah yang utama yaitu kurang efektif dan
efisiennya penerapan kurikulum pendidikan, pemahaman guru terhadap integrasi kemajuan
teknologi dengan pendidikan dan pengajaran masih terlambat, ketersediaan sarana prasarana
penunjang belum memadai serta masih banyak lagi. Atas masalah tersebut kegiatan observasi ini
bertujuan untuk menggali informasi seputar sistem pendidikan, mengamati dan menganalisis
respon baik dari guru maupun siswa. Harapannya melalui kegiatan observasi tersebut dapat
menjadi bahan evaluasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang lebih efektif bagi tenaga
pendidik dan menjadikan kualitas pendidikan lebih baik lagi kedepannya. Metode yang digunakan
adalah dengan cara yaitu pengumpulan data melalui observasi pembelajaran yang ada di SMAN 1
Lawang melalui website yang tersedia. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bagaimana
metode pembelajaran yang berlaku di SMAN 1 Lawang, dan dapat menjadi problem solver
terhadap permasalahan pembelajaran.
Kata Kunci: Kegiatan, Observasi, Sistem Pembelajaran, Gurru
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia.
Dengan adanya pendidikan memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan bangsa.
Bahkan pendidikan menjadi salah satu indicator kemajuan suatu bangsa. Pendidikan
menjadi faktor terpenting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia yang berada
pada suatu bangsa. Pendidikan selalu mengalami perubahan, perkembangan serta
perbaikan mengikuti arah zaman dan kemajuan teknologi. Perubahan, perkembangan dan
perbaikan di bidang pendidikan meliputi berbagai aspek yang terlibat, yaitu mutu
pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana dan mutu manajemen pendidikan.
Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan
yang ada di Indonesia agar dapat menjadi lebih baik.
Didalam pendidikan terdapat suatu pembelajaran, sehingga pendidikan dan
pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.
Menurut Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah.
Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik., sedangkan belajar oleh peserta didik.
Menurut Corey pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seeorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku dalam kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan sikap, proses yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan. Dalam proses pembelajaran seorang guru di tuntut untuk dapat mewujudkan
dan menciptakan keadaaan yang membuat siswa untuk dapat aktif dan kreatif. Pada sistem
pendidikan saat ini, diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar secara optimal,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan dan terwujud secara maksimal.
Sistem pendidikan adalah suatu strategi yang di gunakan dalam proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan tertentu yang ditujukan agar peserta didik dapat secara
aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dalam system pembelajaran terdapat
beberapa komponen yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, dan alat pendidik. Tujuan
merupakan batasan dari hal-hal yang akan dicapai. Pendidik adalah seseorang sebagai
pelaksana kegiatan pendidikan, biasa disebut guru. Peserta didik dapat dikatakan sebagai
pihak yang diajar atau dididik, dipimpin, diarahkan, dan diberi ilmu pengetahuan serta
ketrampilan oleh pendidik. Alat pendidik adalah sesuatu hal yang dapat membantu
terlaksananya proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan yang berlaku pada SMA Negeri Lawang.
2. Bagaimana pelaksanaan karakter yang ada pada SMA Negeri 1 Lawang.
3. Bagaimana penerapan multicultural yang ada pada SMA Negeri 1 Lawang.
4. Apa saja permasalahan dalam penerapan pembelajaran SMA Negeri 1 Lawang.
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem pendidikan yang berlaku pada SMA Negeri Lawang.
2. Mengetahui pelaksanaan karakter yang ada pada SMA Negeri 1 Lawang.
3. Mengetahui penerapan multicultural yang ada pada SMA Negeri 1 Lawang.
4. Dapat mengetahui permasalahan dalam penerapan pembelajaran SMA Negeri 1
Lawang.
D. Manfaat Observasi
Setelah melakukan observasi diharapkan dapat mencari permaslahan pembelajaran
yang ada pada SMA Negeri 1 Lawang sehingga dapat diperoleh adanya jalan keluar dari
permasalahan yang terjadi. Serta dapat memahami bagaimana cara mengajar yang benar dan
mengaplikasikannya ketika kita menjadi guru dimasa yang akan datang.
E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah observasi
langsung pada website SMA Negeri 1 Lawang.
BAB II
KAJIAN HASIL PUSTAKA

A. Definisi dan Kajian Pendidikan Sebagai Sistem


Secara harfiah, definisi dari pendidikan sebagai suatu sistem adalah suatu komponen yang
saling berhubungan secara teratur dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
agar para peserta didik mampu mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka dibutuhkan komponen pendukung yang
meliputi :
1. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan tergantung pada nilai-nilai maupun paradigma
setiap individu dalam menjiwai tingkah laku manusia, mengembangkan potensi peserta
didik berdasarkan minat dan bakat, serta melatih untuk lebih bertanggungjawab.
2. Peserta Didik Peserta didik menjadi salah satu komponen penting dalam berjalannya
proses pendidikan, peserta didik tidak hanya mereka yang ada pada usia sekolah akan
tetapi termasuk kalangan orang dewasa yang ada didalamnya.
3. Pendidik Pendidik terdapat beberapa jenis tergantung pada ruang lingkupnya, misal
pada lembaga sekolah ada guru, dalam lingkungan keluarga ada orang tua, dan
sebagainya.
4. Metode Pendidikan Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pendidikan,
diantaranya :
a) Metode Diktatoral Metode diktatoral yaitu metode yang menimbulkan sikap
dictator atau otoriter, artinya pendidik menentukan segalanya.
b) Metode Liberal Liberal itu sendiri memiliki arti kebebasan, maka metode liberal
adalah suatu metode dimana pendidik tidak berhak ikut campur dalam
perkembangan peserta didik.
c) Metode Demokratis Seorang pendidik tidak boleh terlalu menguasai tetapi harus
membimbing perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan dari pendidikan
nasional.
5. Materi Pendidikan Materi pendidikan merupakan kajian dalam kurikulum nasional
dalam pendidikan formal, untuk macam-macam isi materi pendidikan yaitu pendidikan
agama, pendidikan sosial, pendidikan keterampilan, dan lain-lain.
6. Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan meliputi segala hal dari berbagai segi
kehidupan. Hal tersebut didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan sebagai
kebudayaan yang tidak ada batasnya. Secara sederhana, lingkungan pendidikan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar peserta didik dan komponen-komponen pendidikan
lainnya.
7. Alat dan Fasilitas Pendidikan Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan dalam
proses pendidikan. Dengan adanya fasilitas pendidikan, maka proses pendidikan akan
berjalan dengan lancar sehingga tujuan pendidikan dapat di wujudkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam observasi seputar sistem pendidikan SMA Negeri 1 Lawang adalah
menggunakan kualitatif, metode studi kasus dan penelitian descriptive. Penelitian ini dilakukan
dengan mengamati artikel yang ada pada website SMA Negeri 1 Lawang yaitu https://sman1-
lawang.sch.id/category/umum/.
A. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah Lembaga Pendidikan, diantaranya lembaga
pendidikan SMA Negeri 1 Lawang. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2012) penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postposivitisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif/ kualitatif dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono
(2002: 2) metode deskriptif menjelaskan bahwa suatu metode dengan melakukan suatu
penelitian yang mengemukakan keadaan sebenarnya yang ada di sekolah, kemudian hasil
dari penelitian yang diperoleh itu dilakukan suatu analisa untuk memperoleh gambaran
mengenai masalah yang ada.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data primer dan sekunder.
Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
yang langsung memberikan data kepada pegumpul data (Sugiyono, 2012). Sumber data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung oleh peneliti.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi website pada website lembaga
pendidikan.
Data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dokumen-dokumen yang telah
ada. Alasan penggunaan data sekunder antara lain:
1) Lebih mudah diperoleh jika dibandingkan dengan data primer.
2) Tidak memakan banyak biaya dan waktu.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi sistem
pendidikan di Indonesia yang terdapat dalam website lembaga pendidikan Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Sumber data penelitian ini diperoleh dari:
1. Website SMA Negeri 1 Lawang, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
2. Berbagai artikel, buku, internet dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai
sumber.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode:
1. Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu.
Hal ini data diperoleh melalui buku-buku, penelitian terdahulu, serta sumber tertulis
lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
2. Observasi website lembaga keuangan syariah dengan tahap-tahap:
Mencari nama-nama lembaga pendidikan. Website lembaga pendidikan SMA Negeri
1 Lawang. Serta Website lembaga pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Peneliti menggunakan search engine yang
umum digunakan seperti Google.
a) Website lembaga lembaga pendidikan diakses untuk menguji aksesbilitasnya dan
untuk keperluan pengumpulan data.
b) Menggunakan kerangka kerja yang berada di Bab II, yaitu:
1) Ketesediaan Website
Mendata beberapa lembaga keuangan syariah yang telah memiliki website.
2) Mengobservasi dan menganalisa Ketersediaan Website, laporan pembelajaran,
sistem pembelajaran dan permasalahan yang ada pada kegiatan pembelajaran.
3) Kesimpulan
Menyimpulkan hasil penelitian dari Ketersediaan Website, laporan
pembelajaran, sistem pembelajaran dan permasalahan yang ada pada kegiatan
pembelajaran.
E. Gambaran Umum Objek Observasi
1) Profil Sekolah
o Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Lawang
o Alamat : Jl. Pramuka No.152 Lawang, Malang, Jawa Timur
o Status Sekolah : Negeri
o Program : 3 Tahun
o Akreditasi :A
o NSS : 321056103021
o NPSN : 20517739
o Kurikulum : 2013
o Jumlah Siswa : 1573
o Situs Web : www. sman1lawang.sch.id
o Telp./Faks. : (0341) 426265)
2) Visi dan Misi Sekolah
o Visi : Menciptakan generasi yang unggul dalam prestasi dan seni,
berahklak, terampil dan mandiri
o Misi :
a) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agama
sehingga peserta didik menjadi tekun beribadah, jujur,
disiplin, sportif, tanggung jawab,
berkarakter, percaya diri hormat pada orang tua,
dan guru serta menyayangi sesama.
b) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif
kepada seluruh warga sekolah.
c) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan
secara efektif sehingga setiap peserta
didik berkembang secara optimal, sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
d) Melaksanakan pendampingan secara efektif sehingga
setiap peserta didik dapat berkembang secara
optimal, unggul dalam keterampilan sebagai bekal
hidup di masyarakat.
e) Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler untuk memperoleh prestasi sesuai
bakat minat.
f) Menumbuhkan sikap gemar membaca serta rasa ingin
tahu yang tinggi secara mandiri.
g) Mewujudkan budaya sekolah yang bersih, hijau dan
asri.
h) Meminimalisir sampah berbahan plastik dan
sterofoam.
F. Pemaparan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan
data dari artikel yang ada pada website SMAN 1 Lawang. Objek pada penelitian ini adalah
Lembaga Pendidikan SMA Negeri 1 Lawang. Jenis kajian penelitian adalah terkait sistem
pendidikan, proses KBM, problem atau kendala dalam pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran.
Penelitian dimulai dengan pembuatan instrumen pengumpulan data yaitu melalui
pengamatan dari artikel yang sudah tertera pada laman website sekolah yang berupa 4
materi yang berisi mengenai bagaimana sistem pendidikan, metode pembelajaran,
kompleksitas materi atau bahan ajar dan permasalahan pembelajaran. Kemudian
selanjutnya melakukan kajian tentang materi penelitian tersebut data yang diperoleh berupa
catatan tentang sistem pembelajaran di SMA Negeri 1 Lawang. Catatan tersebut dirangkum
sesuai dengan kebutuhan penelitian berdasarkan analisis mendalam agar hasil yang
disajikan akan lebih terfokus pada tujuan penelitian tersebut. Setelah merangkum data
selanjutnya peneliti melakukan pengembangan dan evaluasi sehingga hasil yang
dipaparkan tidak terdapat penyimpangan serta mampu dipertanggungjawabkan.
Pemaparan lebih lanjut mengenai metode penelitian dalam kegiatan observasi seputar
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Observasi Website
Pada observasi ini menggunakan artikel yang sudah ada pada website sekolah. Dengan
mengobservasi artikel pada website yang tersedia ini menggunakan artikel yang
berkaitan dengan 4 materi yaitu:
1) Sistem pendidikan yang berlaku di lembaga tersebut.
2) Pelaksanaan Pendidikan karakter di lembaga tersebut.
3) Penerapan pendidikan multikultural di lembaga tersebut.
4) Permasalahan dalam penerapannya.
2. Studi Pustaka
Dengan melakukan pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu.
Hal ini data diperoleh melalui buku-buku, penelitian terdahulu, serta sumber tertulis
lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. Tujuan adanya studi
pustaka ini agar dapat memberikan informasi tambahan dari data yang telah diperoleh
dari data yang sudah ada pada website.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan kegiatan observasi dengan menggunakan dua metode observasi website,
sehingga dapat dipaparkan beberapa penjelasan terkait sistem pendidikan yang ada di SMA Negeri 1
Lawang. Kurikulum nasional yang digunakan adalah kurikulum 2013 yang mana menuntut siswa untuk
lebih aktif dan partisipatif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan
selaras terhadap kemajuan IPTEK yaitu dibuktikan dengan adanya pembelajaran daring (online) disertai
sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai. Berdasarkan analisis hasil wawancara diketahui bahwa
keseluruhan tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Lawang sudah berstatus PNS.
1. Sistem Pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan menengah
pada pendidikan formal di Indonesia yang dilaksanakan setelah lulus dari Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau sederajat. Jenjang pendidikan ini dimulai dari Kelas 10
sampai Kelas 12 dengan siswa yang umumnya berusia 15-18 tahun. Sebagai salah satu
sekolah negeri, kehadiran SMA Negeri 1 Lawang ini sejak berdirinya banyak mengalami
perkembangan, baik dari segi siswa, guru, fasilitas maupun sistem yang digunakan. SMA
Negeri 1 Lawang menggunakan sistem pendidikan berdasarkan pada penggunaan
Kurikulum 2013. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 atau yang sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 pada beberapa
sekolah. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam
materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn dan
beberapa materi lain, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif, cepat dan
tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih untuk menumbuhkan keberanian
dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan suatu
permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk
siswa yang berkarakter. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, Kurikulum ini mempunyai
empat kompetensi inti yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti
tersebut tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah:
 Kompetensi inti sikap spiritual
 Untuk kompetensi inti sikap sosial
 Kompetensi inti pengetahuan
 Kompetensi inti keterampilan
2. Pelaksanaan Karakter
Pelaksanaan karakter yang ada di SMA Negeri 1 Lawang sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional. Keberhasilan pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru terhadap siswa di
ukur dari perubahan sikap siswa dari yang tidak baik menuju perilaku yang baik, yaitu
perilaku yang disiplin, percaya diri dan mandiri. Sekolah-sekolah yang menerapkan
pendidikan karakter, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik.
Hal ini berarti, dengan termotivasinya siswa dalam meraih prestasi akan mengakibatkan
siswa akan belajar dengan rajin yang nantinya prestasi belajar siswa akan meningkat atau
bertambah bagus. Pendidikan karakter ditanamkan oleh guru kepada siswa akan membuat
siswa memiliki karakter yang baik, antara lain karakter disiplin, percaya diri dan mandiri.
Karakter inilah yang membuat prestasi belajar siswa meningkat. SMA Negeri 1 Lawang
telah menerapkan pendidikan karakter kepada siswa yang terlihat dalam perangkat
pembelajaran seperti silabus dan RPP. Dengan adanya penerapan pendidikan karakter
tersebut diharapkan siswa memiliki karakter yang baik, yaitu karakter disiplin, percaya diri
dan mandiri. Siswa di SMA Negeri 1 Lawang sudah memiliki karakter disiplin, percaya
diri dan mandiri yang makin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya prestasi yang
telah diraih para siswa.
3. Penerapan Multikultural
Dari artikel website yang telah di observasi didapatkan hasil bahwa penerapan
multicultural yang ada di SMA 1 Lawang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan
budaya, bahasa, ras, suku dan agama yang beragam menyebabkan adanya beragamnya
budaya yang ada di Indonesia. Dengan adanya hal ini menimbulkan adanya dampak positif
dan negative. Terlebih banyak masyarakat yang masih mempermasalahkan perbedaan
budaya ini. Hal ini tentunya harus diluruskan pemikiran yang tidak dapat menerima adanya
perbedaan dengan memulainya dari sedini mungkin. Hal yang paling mendasar adalah
penerapan multikultural yang berada pada lingkup sekolah. SMA Negeri 1 Lawang
merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan multicultural.
Penyelenggaraan pendidikan multikultural di dunia pendidikan diyakini dapat menjadi
solusi nyata bagi konflik dan disharmonisasi yang terjadi di masyarakat, khususnya yang
kerap terjadi di masyarakat Indonesia yang secara realitas adalah masyarakat yang plural.
Dengan kata lain, pendidikan multikultural dapat menjadi sarana alternatif pemecah
konflik sosial-budaya. Selain sebagai sarana alternatif pemecahan konflik dan juga dapat
menjadi sebuah cara agar budaya yang ada tidak hilang begitu saja. Pendidikan
multikultural juga signifikan dalam membina siswa agar tidak tercerabut dari akar budaya
yang ia miliki sebelumnya, tatkala ia berhadapan dengan realitas sosial-budaya di era
globalisasi.
Penerapan multicultural di SMA Negeri 1 Lawang dapat dilihat dari beragamnya suku,
budaya, agama siswa yang bersekolah di sekolah ini. Meskipun adanya perbedaan tersebut
belum ada konflik yang sumber utamanya merupakan perbedaan RAS. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan multicultural disini sudah baik dan harus ditingkatkan lagi.
Penerapan multicultural dengan mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran.
Pengintegrasian dalam mata pelajaran dilakukan di setiap pokok bahasan atau tema dalam
pembelajaran. Selain itu berdasarkan studi dokumen pendidikan multikultural di sekolah
dapat terlihat dalam struktur dan muatan kurikulum sekolah. Beberapa mata pelajaran
dalam muatan kurikulum yang mengintegrasi pendidikan multikultural yaitu Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan untuk pendidikan
multikultural di dalam kegiatan pengembangan diri yang juga bentuk dari pendidikan
multikultural di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan sekolah. Dapat
diketahui bahwa sekolah menjadi faktor pendukung yang banyak berpengaruh dalam
implementasi pendidikan multikultural di sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah memiliki
prinsip menerima dan menghargai perbedaan, sehingga warga sekolah juga bersikap
terbuka terhadap perbedaan dan menjadi lebih mudah untuk terbiasa dengan keberagaman
yang ada di sekolah. Selain itu, berdasarkan observasi diperoleh data bahwa sekolah juga
menerapkan pendidikan multikultural di sekolah dengan cara memfasilitasi atau
memberikan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang implementasi
pendidikan multikultural. Fasilitas dan sarana prasarana yang terdapat di sekolah antara
lain tersedianya guru bimbingan dan konseling, tersedianya beberapa tulisantulisan yang
menggambarkan keragaman dan sikap menghargai keragaman, seperti tulisan nilai-nilai
seperti demokratis, semangat kebangsaan, kejujuran, disiplin, tut wuri handayani, dan lain-
lain.
4. Permaslahan dalam penerapan sistem pembelajaran
SMA Negeri 1 Lawang memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik. Sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Namun dalam melaksanakan praktik pendidikan
terdapat suatu kendala dan permaslahan. Salah satunya berasal dari jumlah guru yang
terbatas dalam mengajarkan pembelajaran kepada siswa. Sehingga kegiatan pembelajaran
tidak berlangsung secara efektif terutama pada mata pelajaran muatan local Bahasa jawa.
Terbatasnya guru ini menyebabkan pembelajaran berlangsung secara tidak efektif dan
jumlah guru yang tersedia sangat sedikit. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap
pembelajaran yang berlangsung, sedangkan pada mata pelajaran muatan local ini
meruapakan mata pelajaran yang mengajarkan terhadap kebudayaan lokal Jawa Timur.
Permaslahan yang sangat berpengaruh terhadap pembelajaran adalah jumlah guru yang
mengajar tidak sesuai dengan jumlah siswa dan kelas yang ada. Selain itu penerapan
kebijakan dalam pembelajaran yang lebih memberatkan pada siswa karena jumlah jam
pembelajaran yang sangat padat karena SMA Negeri 1 Lawang menerapkan sistem full day
school sehingga sangat memberatkan siswa untuk menerima pelajaran dan terlebih masih
ada pelaksaan pekerjaan rumah yang memberatkan siswa, kurang efektifnya kegiatan
belajar mengajar yang terlaksana. Selain itu juga masih terdapat siswa yang belum aktif
dalam proses pembelajaran sehingga sedikit menghambat kegiatan pembelajaran di kelas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan penelitian
mengenai kegiatan observasi seputar pendidikan di SMA Negeri 1 Lawang, maka dapat
disimpulkan bahwa masih banyak indikator masalah yang perlu diperbaiki mulai dari
penetapan kebijakan dalam pembelajaran yang lebih memberatkan pada siswa, kurang
efektifnya kegiatan belajar mengajar yang terlaksana, dan sebagainya. Bahan evaluasi
untuk perbaikan kualitas sistem pendidikan meliputi beberapa aspek yaitu mulai dari
sumber daya tenaga pendidik, kompetensi atau bidang keahlian yang relevan, dan
kebijakan terkait pelaksanaan pendidikan serta pengajaran. Dibutuhkan kerjasama dari
berbagai pihak tidak hanya guru dengan siswa tetapi juga dengan pemangku kebijakan
seperti kepala sekolah maupun divisi-divisi lain yang ada dalam ruang lingkup sekolah.
B. Saran
Berdasarkan atas kesimpulan tersebut, maka diajukan beberapa saran diantaranya yaitu
Guru harus dapat menggerakkan siswa untuk lebih aktif dan partisipatif sesuai standar
kompetensi dalam kurikulum nasional 2013. Guru juga diharapkan untuk lebih memiliki
hubungan yang erat dengan peserta didik, hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan
kenyamanan bagi peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien tanpa
ada masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Data Sekolah. 2021. Data Sekolah Kemdikbud.
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/AA5F9EF4-B549-465C-BDCB-
C4E8108F4022. Diakses pada 09 Mei 2021
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2021. Website Kemdikbud.
https://www.kemdikbud.go.id/. Diakses pada 09 Mei 2021
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung :
ALFABETA. 2012
SMAN 1 Lawang. 2021. Website SMAN 1 Lawang. https://sman1-lawang.sch.id/kurikulum/.
Diakses pada 09 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai