Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan dan Saran

Dari penelitian menunjukkan bahwa Balita dengan


Picky Eater sebagian besar memiliki status gizi
normal dan sebagian kecil anak tidak berperilaku
Picky Eater memiliki status gizi tidak normal. Status
gizi yang tidak normal tidak hanya di pengaruhi oleh
Picky Eater saja melainkan dipengaruhi oleh faktor
lain seperti aktifitas fisik, pendapatan, pengetahuan
orang tua, penyakit infeksi, hygiene sanitasi
makanan dimana pada penelitian ini tidak di teliti.

Upaya perlu dilakukan konsultasi dan penyuluhan


dari pihak puskesmas kepada orang tua yang
memiliki anak usia balita, sehingga perilaku Picky
Eater dapat diubah.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab status


gizi kurang pada anak yaitu pola makan yang tidak
baik yang dimana anak jarang menghabiskan porsi
makan nya (83,2%), tidak pernah mengkonsumsi
sayuran (51,5%), tidak mau mencoba makanan baru
( 56,4%) dan hanya makan makanan yang ia sukai
saja (39,6%).

Saran kepada orang tua untuk memberikan variasi


menu terhadap jenis makanan dan cara pengolahan
makanan yang sehat..

Penelitian ini menunjukkan anak usia Toddler


merupakan konsumen pasif yang artinya anak
menerima makanan apa saja yang di sediakan oleh
ibunya. Kesulitan makan yang berlangsung lama
sering di anggap biasa sehingga akhirnya timbul
komplikasi dan gangguan tumbuh kembang pada
anak.

Saran bagi ibu memberikan makanan dengan gizi


seimbang dan beragam, agar anak dapat
mengkonsumsi makanan yang lebih bervariasi
dengan tampilan yang menarik. Bagi kader
posyandu melakukan pemantauan lebih intensif
terhadap balita yang mengalami masalah status gizi.

Berdasarkan hasil penelitian ini anak usia


prasekolah mempunyai kemampuan untuk bergerak
aktif serta perkembangan yang semakin baik oleh
karena itu anak membutuhkan nutrisi dan asupan
yang lebih untuk mengimbangi energy yang keluar.
Pada masa anak prasekolah mempunyai
kecenderungan mengalami perilaku Picky Eaters/
memilih makanan.

Saran diharapkan orang tua dapat memberikan


makanan yang beragam kepada anak usia pra
sekolah agar mendapat gizi yang seimbang.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini subyek yang


berperilaku Picky Eater memiliki tingkat
kecukupan gizi lebih rendah.

Saran untuk responden dan subyek dengan perilaku


picky Eater sebaiknya memperbaiki kebiasaan
makan dan memperbanyak konsumsi serat untuk
mencegah kejadian gizi kurang.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini anak dengan


Picky Eating berhubungan dengan asupan serat dan
karbohidrat, tetapi tidak berhubungan dengan
asupan energi, protein dan lemak dikarenakan
kurang asupan sayur, buah, ikan, dan nasi. Namun
mereka mengkonsumsi susu, biscuit, wafer, bakso,

Anda mungkin juga menyukai