Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH

CAHAYA
MAKALAH BIOLOGI

TERHADAP
PERTUMBUHAN
TANAMAN

Vishiela Rudy Keneta, Jessie Monica, Aprilia


Montyongto, Mien-Mien, Silvia Santi Wijaya.
X IPA D
KATA PENGANTAR

Kita tidak pernah menyadari betapa pentingnya cahaya bagi kehidupan kita sehari-
hari, bahkan jika terlalu terik kita selalu mengeluh. Tapi ternyata banyak sekali manfaat
cahaya dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan sangat penting. Jika tidak ada cahaya di
bumi ini, maka tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Salah satu kegunaan cahaya adalah
untuk membantu proses pertumbuhan tanaman yang merupakan produsen makanan
utama.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatNya
kami dapat mengetahui manfaat cahaya dengan rinci setelah menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman”
dengan lancar.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit rintangan yang kami hadapi. Namun,
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak akan tercipta jika
tidak ada bantuan, dorongan, dan bimbingan dari guru Biologi serta orang tua kami yang
membantu kami dalam memecahkan persoalan-persoalan yang kami hadapi selama
pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ms.Sovia yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi untuk
menyelesaikan tugas ini. Orang tua yang telah turut membantu dan membimbing kami
dalam mengatasi berbagai kesulitan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Dan tidak lupa pula kami meminta maaf jika dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena itu kritik serta saran yang membangun sangat kami
harapkan agar kami dapat mengerjakan makalah lainnya dengan lebih baik.

Pekanbaru, 24 Agustus 2014

Penulis

I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………………………… I
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………………….. II
Bab I – PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………………. 1
I.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………………. 1
I.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………………………………………………………………. 1
I.3 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………………. 1
I.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………………………………………………….. 1
Bab II – KAJIAN TEORI …………………………………………………………………………………………………………………. 2
II.1 Cahaya dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman …………………………………………….. 2
II.2 Kacang Kedelai ………………………………………………………………………………………………………………….. 2
II.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman ……………………………………………………………………… 4
Bab III – METODE PENELITIAN ……………………………………………………………………………………………………. 8
III.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………………………………………………………………………. 8
III.2 Variabel Penelitian …………………………………………………………………………………………………………… 8
III.3 Alat dan Bahan ………………………………………………………………………………………………………………… 8
III.4 Cara Kerja ………………………………………………………………………………………………………………………… 8
Bab IV – HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN ……………………………………………………………………… 9
IV.1 Tabel ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 9
IV.2 Grafik ………………………………………………………………………………………………………………………………. 9
IV.3 Pembahasan dari Tabel dan Grafik …………………………………………………………………………………… 11
Bab V – Penutup …………………………………………………………………………………………………………………………. 12
V.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………….. 12
V.2 Saran ………………………………………………………………………………………………………………………………… 12
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………………………………. III
Lampiran ……………………………………………………………………………………………………………………………………. IV

II
Bab I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan makhlk hidup di alam
semesta. Semua makhluk hidup memerlukan cahaya matahari tanpa terkecuali; manusia, hewan,
dan tumbuhan. Manusia dan hewan memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerang, sedangkan
tumbuhan (yang berklorofil) menggunakan cahaya matahari sebagai sumber tenaga untuk proses
fotosintesis1.
Telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa tumbuhan sangat memerlukan matahari
untuk kelangsungan hidupnya, berarti dapat ditarik kesimpulan, jika tidak ada cahaya matahari,
tumbuhan tidak dapat berfotosintesis dan jika tidak dapat berfotosintesis, tumbuhan dapat mati
karena kekurangan nutrisi untuk pertumbuhannya.

I.2 Identifikasi Masalah


Jika kacang kedelai diletakkan dalam ruangan yang gelap, maka kacang kedelai akan tumbuh
lebih cepat, namun tidak ada daun dan batangnya pun kurus. Pada ruangan teduh, kacang kedelai
memiliki daun, batangnya lebih gemuk daripada yang diletakkan di ruangan gelap, namun tetap
tidak segemuk yang diletakkan diruangan terang. Dan kacang kedelai yang diletakkan di ruangan
terang yang memiliki pertumbuhan paling sempurna, dengan daun hijau subur dan batang yang
paling gemuk diantara semua kacang kedelai.

I.3 Rumusan Masalah


- Apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan?
- Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan?
- Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat teduh,
tempat gelap, ataupun tempat terang?
- Apa saja perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat teduh,
tempat gelap, ataupun tempat terang?

I.4 Tujuan Penelitian


- Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang kedelai.
- Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tiga
tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
- Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Biologi kita, yaitu Ms. Sovia

Bab II
1
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο-  [fó̱ to-], "cahaya," dan σύνθεσις  [sýnthesis],
"menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang
berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan
menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.

1
KAJIAN TEORI
II.1 Cahaya dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.  Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket
cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan
sebagai warna. 
Cahaya juga merupakan salah satu bahan dasar yang dimanfaatkan oleh tanaman untuk
melakukan fotosintesis. Fotosintesis sangat diperlukan dalam pertumbuhan tanaman, oleh karena
itu, jika tidak ada cahaya, maka kemungkinan besar suatu tumbuhan akan mati.
Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi,
di mana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat (namun lemah) dan daunnya berukuran lebih
kecil, tipis, dan pucat. Pengaruh cahata bukan hanya tergantung pada fotosintesis (kuat penyinaran),
namun ada factor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya.

II.2 Kacang Kedelai


Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi
bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia
adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan
kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada
akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan
tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada
lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm.
Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun
setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak
memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum
pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri
pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah
dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal),
sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap
pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga
pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani
yang mengabaikan untuk menghemat biaya.
Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran
akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan
setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari
daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia
akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini
menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.
Ada beberapa bagian penting dalam pertumbuhan kacang kedelai, yaitu :
a) Biji

2
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma.
Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji
(hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya
bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih.
b) Kecambah
Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah
kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu
bagian batang kecambah di bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut
dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang
berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran
(tauge).
c) Perakaran
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang
tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah
turun, akar akan berkembang lebih ke dalam
agar dapat menyerap unsur hara dan air.
Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak
40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. Selain
berfungsi sebagai tempat bertumpunya
tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur
hara, akar tanaman kedelai juga merupakan
tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil
akar tersebut berupa koloni dari bakteri
pengikat nitrogen Bradyrhizobium
japonicum yang bersimbiosissecara mutualis
dengan kedelai. Pada tanah yang telah
mengandung bakteri ini, bintil akar mulai
terbentuk sekitar 15 – 20 hari setelah tanam.
Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen
langsung dari udara dalam bentuk gas
N2 (nitrogen) yang kemudian dapat digunakan
oleh kedelai setelah dioksidasi
menjadi nitrat (NO3+).
d) Batang
Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm.
Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi
bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi
berkurang, atau tidak bercabang sama sekali.
Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas
(indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). Tipe terbatas memiliki ciri
khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan meninggi. Tanaman pendek sampai
sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama
besar dengan daun batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara
bertahap dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang
sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. Tipe setengah terbatas memiliki
karakteristik antara kedua tipe lainnya.
e) Bunga
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan alat
betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga
kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna

3
ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi
penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong.
f) Buah
Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong.
Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses
pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi
kehitaman.
g) Daun
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun
tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan
tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai
agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan
daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak
tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang
menempel di bagian bawah batang.

II.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat
terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui
proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama
muncul, yang menyobek selaput
biji adalah radikula yang
merupakan calon akar primer.
Radikula adalah bagian
dari hipokotil. Pada bagian ujung
sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang).
Berdasar letak kotiledonnya, ada
dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
a) Pertumbuhan Primer dan
Pertumbuhan Sekunder
Biji yang sudah
berkecambah akan segera
diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang
bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang
tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan
kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu
(floem), dan membelah
ke arah dalam
membentuk kayu
(xilem). Pada monokotil
tidak terdapat
kambium sehingga
hanya mengalami
pertumbuhan primer

4
saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan
tersebut hidup.
b) Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam
mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
o Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang
diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang
diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
o Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan
fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan
tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya
auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan
apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain
di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap
tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam
gelap ini disebut etiolasi.

Pot kiri adalah perkecambahan normal,


sedangkan sebelah kanan
perkecambahan yang mengalami
etiolasi

Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi


mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil,
pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun
terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap
fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap
pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan
menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah
bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis.
Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.

5
- Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah
bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis.
Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
- Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya
periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
o Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu
terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi
tidak aktif.
o Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan
akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit
yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-
sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah  hormon-
hormonyang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi
yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang
berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian
dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
 Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang
dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama,
sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah
dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang,
dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang
berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu
koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena
cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada
bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh
membelok ke arah datangnya sinar.
 Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang),
juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin
adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah
tanpa biji (partenokarpi).
 Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan
pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang
seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman.
Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia
jaringan.
 Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-
biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan
lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun,
merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi
(menghambat perkecambahan biji).
 Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai
hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas
etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam,
menjadi empuk dan berasa manis.
 Kalin : Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.
Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:

6
 Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
 Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah
diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
 Filokalin : merangsang pembentukan daun
 Antokalin : merangsang pembentukan bunga
 Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan
memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya
restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau
kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup
kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat
diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh
tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Lokasi Penelitian

7
 Waktu mulai
Tempat : Sekolah Menegah Atas Darma Yudha, Kelas X IPA D
Waktu : Pulang sekolah (14.00 WIB – selesai)
Tanggal : 21 Juli 2014
 Waktu selesai
Tempat : Rumah Jessie Monica – Jl. Nangka
Waktu : 13.30 WIB
Tanggal : 28 Juli 2014

III.2 Variabel Penelitian


 Variabel bebas : Intensitas cahaya yang didapatkan masing-masing tanaman di pot.
 Variabel terikat : Tinggi dan bentuk batang dan daun tumbuhan.

III.3 Alat dan Bahan


 Gelas Aqua atau botol Aqua yang telah dibagi dua (9 buah)
 Kacang kedelai (18 butir)
 Air
 Tanah
 Kamera atau Handphone
 Sumber cahaya
 Tempat teduh, gelap, dan terang

III.4 Cara Kerja


1. Masukkan tanah secukupnya ke dalam botol atau gelas Aqua yang telah disiapkan.
2. Tanamkan 2 butir kacang kedelai di tiap-tiap wadah, pastikan tidak terlalu dekat satu sama
lainya.
3. Siram dan beri label di masing-masing wadah agar dapat dibedakan.
4. Letakkan masing-masing tiga wadah tanaman di tempat teduh, gelap, dan terang.
5. Siram dan ukur setiap hari selama 1 minggu. Pastikan menyiram dengan volume air yang
sama setiap harinya.
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel.

Bab IV
HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
IV.1 Tabel

8
Tinggi (cm)
No. Hari Tempat Teduh Tempat Gelap Tempat Terang
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Hari Pertama (21 Juli 2014) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Hari Kedua (22 Juli 2014) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Hari Ketiga (23 Juli 2014) 0 0 0 0 0,5 1,2 0 0 0
4. Hari Keempat (24 Juli 2014) 0 0 1,4 0 4 4,9 0 0 0,5
5. Hari Kelima (25 Juli 2014) 0 0 3,5 0 9 8,6 3,9 4,1 2
6. Hari Keenam (26 Juli 2014) 0 0 6 0 18,6 11 5,4 5 4,9
7. Hari Ketujuh (27 Juli 2014) 0 0 13,1 0 24 18 7 6,3 6,1
8. Hari Kedelapan (28 Juli 2014) 0 0 20 0 28 23 7,9 7,9 6,5

IV.2 Grafik
i. Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Teduh

Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Teduh


25

20

15

10

0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Pot 1 Pot 2 Pot 3

ii. Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Gelap

9
Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Gelap

35

30

25

20

15

10

0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Pot 1 Pot 2 Pot 3

iii. Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Terang

Grafik Pertumbuhan Kacang Kedelai pada Tempat Terang

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Pot 1 Pot 2 Pot 3

iv. Grafik Perbandingan Pertumbuhan Kacang Kedelai di Tiga Tempat Berbeda

10
Grafik Perbandingan Pertumbuhan Kacang Kedelai di Tiga Tempat Berbeda

25

20

15

10

0
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3 Hari Ke-4 Hari Ke-5 Hari Ke-6 Hari Ke-7 Hari Ke-8

Teduh 3 Gelap 3 Terang 3

IV.3 Pembahasan Tabel dan Grafik


Tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat gelap memang tumbuh paling tinggi,
namun batangnya tidak kokoh dan kecil, daunnya juga terbilang sedikit dan kuning juga mengerut.
Dan juga, dari 3 percobaan yang dilakukan, hanya satu yang berhasil, sedangkan dua lainnya
membusuk atau mati.
Tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat teduh tumbuh kedua paling tinggi,
batangnya masih lumayan kokoh dan daunnya lebih banyak, lebih lebar, dan berwarna kehijauan jika
dibandingkan dengan tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat gelap. Dari tiga percobaan
yang dilakukan, hanya dua yang berhasil.
Sedangkan tanaman kacang kedelai yang diletakkan di tempat terang yang terkena sinar
matahari tumbuh tidak begitu tinggi dan paling pendek disbanding dua percobaan lainnya, namun
pertumbuhannya bisa dibilang paling stabil diantara dua percobaan lainnya. Batangnya paling kokoh,
daunnya banyak dan warna hijau. Dari tiga percobaan, ketiga-tiga percobaan berhasil.

Bab V
11
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tumbuhan. Cahaya sangat diperlukan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang karena cahaya merupakan salah satu energi yang paling
berpengaruh dalam proses fotosintesis, jika tidak ada cahaya matahari, sebuah tanaman tidak akan
bisa melakukan fotosintesis, dan karena alasan itu sebagian besar tanaman dapat terganggu
pertumbuhannya apabila tidak tersedia cahaya yang cukup.
Tanaman yang berada di tempat gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan kedua tanaman
lainnya, namun tanaman ini memiliki beberapa kekurnagan, yaitu batang tanaman tidak kokoh dan
daunnya sedikit, kuning, dan berkerut. Tanaman yang berada di tempat teduh memiliki
pertumbuhan yang normal, karena memiliki batang yang kokoh, daun yang lebar dan hijau, juga
pertumbuhannya tidak terlalu lama. Sedangkan tanaman yang berada di tempat terang memiliki
batang yang paling kokoh dan daun yang paling lebar dan hijau, namun, laju pertumbuhannya
terkesan agak lambat walaupun paling stabil.
Pada dasarnya, mendapatkan kekurangan dan kelebihan cahaya tidaklah bagus,
pertumbuhan tanaman jadi tidak tepat, terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Tanaman paling bagus
tumbuh di tempat yang teduh – tidak terkena terlalu banyak cahaya dan juga tidak terlalu sedikit
mendapatkan cahaya.

V.2 Saran
 Sebaiknya percobaan dilakukan lebih lama agar perbedaan antara ketiga tumbuhan dapat
terlihat jelas.
 Sebaiknya dilakukan percobaan dengan jenis tumbuhan berbeda, misalnya dengan
tumbuhan bayam atau yang lainnya.
 Sebaiknya kadar air dalam penyiraman tumbuhan sama disetiap pot agar pengaruh cahaya
dapat dilihat dengan lebih jelas.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

o http://gumimari.blogspot.com/2013/04/makalah-biologi-pengaruh-cahaya.html
o http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
o http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya
o http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-
dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
o http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai
o http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Soybean.USDA.jpg
o http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Soybeanvarieties.jpg

LAMPIRAN

III
IV

Anda mungkin juga menyukai