Anda di halaman 1dari 2

Traveling saat ini telah menjadi gaya hidup tersendiri dan bukan sekadar kegiatan yang

bisa dilakukan kelompok tertentu saja. Saat traveling ke sebuah tempat, apalagi dengan
pemandangan yang indah, pasti tergoda untuk mengambil swafoto (selfie). Ditambah adanya
teknologi pada kamera smartphone yang mendukung dalam mengambil foto selfie. Banyak
yang menganggap bahwa selfie adalah alat yang efektif untuk presentasi diri, dalam hal ini,
selfie tidak hanya dapat mencerminkan kepribadian individu tetapi juga membantu
menyampaikan konsep diri ideal mereka (Kusrini, 2013). Selfie telah menjadi sangat populer
di media sosial, selfie adalah potret diri seseorang (atau diri sendiri dan orang lain), yang
diambil dengan kamera (ponsel) yang dipegang dengan lengan atau diarahkan ke cermin, yang
biasanya dibagikan melalui media sosial (Maharani, F.M., 2017).
Aktivitas selfie adalah trend baru dalam gaya hidup modern yang dapat dilihat dari
bagaimana para pelaku selfie konsumtif menggunakan kuota paket data internet, pembelian
peralatan pendukung untuk selfie, atau pelaku selfie bertujuan menjadi populer di media sosial
(Raditya, M.H., 2014). Setiap hari, ribuan foto diunggah secara online di jaringan media sosial.
Foto-foto yang posting ini berbagai maksud dan tujuan, salah satunya adalah posting tentang
promosi destinasi pariwisata. Swafoto merupakan kata yang terbilang baru dalam KBBI yang
dimana kata swafoto ini merupakan kata pengganti dari kata selfie. Arti dari swafoto menurut
KBBI adalah potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera ponsel/digital,
biasanya untuk diunggah ke media sosial (Arsana, I.G.N, dkk 2019).
Dalam perkembangannya selfie menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat, tanpa
mengenal usia, tua atau muda, semua melakukan tindakan ini. Dalam keberlangsungannya,
hasil dari selfie tidak lagi dinikmati secara pribadi oleh orang yang melakukan selfie tersebut.
Kemajuan teknologi membuat mereka mengupload atau memposting hasil selfie mereka ke
media sosial yang ada. Dunia maya sangat signifikan dalam perkembangannya, kini dapat
dijumpai media sosial yang menyediakan dan memamerkan posting selfie pribadi ke ranah
publik (Wulandari, dkk. 2018). Secara otomatis, semua foto dapat diupload ke media sosial,
dan dinikmati oleh orang banyak. Sehingga fenomena yang saat ini juga muncul adalah
banyaknya orang-orang berburu spot atau latar foto sebagus mungkin untuk dijadikan latar foto
selfie mereka. Dari sini, timbulah inovasi wisata minat khusus berupa wisata selfie.
Foto selfie dapat menciptakan destination image, Destination image merupakan
representasi dari keyakinan, ide, dan tayangan dari sebuah tujuan perjalanan (Yuniarso, dkk.
2018). Destination image berdampak pada pemilihan tujuan wisata dan niat wisatawan untuk
meninjau suatu destinasi wisata. Dalam konteks ini destination image menjadi bisa menjadi
magnet yang sangat kuat untuk menarik minat pengunjung, karena itu pengembangan wisata
minat khusus selfie hendaknya didasari dengan kaidah-kaidah penataan ruang. Dengan
pengembangan wisata selfie melalui penataan ruang, diharapkan terciptanya daya tarik wisata
selfie yang menarik, unik dan sesuai dengan selera masyarakat saat ini.

Anda mungkin juga menyukai