Anda di halaman 1dari 4

ETNISITAS (KEBANGSAAN/KESUKUAN)

DI KAWASAN PASIFIK BARAT DAYA

Kepulauan Pasifik dihuni pertama kali oleh migrant dari Asia Tenggara.
Walaupun tidak diketahui persis kapan migrasi itu dilakukan, cukup jelas mereka
mulai menghuni di akhir jaman es, selama masa Pleistosin ( berakhir 10.000 tahun
lalu ). Selama jaman es, luas laut lebih kecil daripada sekarang, Selat Sunda dan
Sahul tidak tertutup air pada saat itu. Selat Sunda menghubungkan semenanjung Asia
Tenggara dan menghubungkan banyak pulau di bagian barat Indonesia, seperti Pulau
Jawa dan Sumatra. Selat Sahul menghubungkan Australia, New Guinea, dan
kepulauan Aru di Indonesia. Ketika Selat Sunda dan Sahul tertutup, New Guinea
terpisah dari Australia dan kepulauan bagian timur Indonesia semakin memisah dari
Indonesia Tengah karena tertutup oleh air. Ras kulit hitam, yang disebut Austroloit,
berlayar sampai ke New Guina dan pulau-pulau lain di Melanesia.

Gelombang selanjutnya dalam migrasi, ras Asia yang berbahasa Melayu-


Polinesia, mendiami New Guinea dan sampai ke tenggara dengan menggunakan
kano. Mereka menjangkau Kepulauan Fiji sekitar 3.500 tahun lalu. Diawal sekitar
5.000 tahun lalu, gelombang migrasi lainnya, bertubuh lebih pendek dan berkulit
lebih terang, menjelajah kea rah timur dari Indonesia dan Filipina ke kepulauan
Mikronesia.

Kepulauan Pasifik yang terakhir dihuni adalah Polinesia. Penduduk Polinesia,


dengan karakteristik ras Asian, beberapa berasal dari Asia Tenggara. Pelayar
Polinesia menempuh daerah Pasifik menggunakan bintang sebagai penunjuk. Mereka
melengkapi wilayah oseania dengan menemukan Hawai pada sekitar abad ke 7
sampai 13. Karena hamper semua populasi Kepulauan Pasifik melewati Melanesia,
wilayah tersebut memiliki penduduk yang menrupakan pencampuran dari banyak ras
lainnya..
Penduduk dan Kebudayaan Melanesia

Melanesia yang berarti pulau hitam dalam bahasa Yunani ini membentang
dari Papua hingga ke New Caledonia dan Fiji disebelah tenggara. Divisi ini
mencakup 5 negara yakni Papua New Guinea, Salomon Islands, Vanuatu, New
Caledonia dan Fiji. Karekteristik penduduk berkulit hitam, postur tubuh pendek,
berambut keriting, hidup dari bertani dan menganut sistem patrilineal. Kultur ini
mulai menunjukkan gejala nasionalisme yang kuat. Di bidang ekonomi, swasta mulai
berperan penting, utamanya pihak asing. Selain itu, Malenesia terdiri dari negara-
negara yang cukup mandiri dengan posisi dan kondisi awalnya stabil karena ditunjang
oleh sumber daya alam yang cukup memadai.

Walaupun terdapat banyak keberagaman penduduk asli di Melanesia, secara


keseluruhan, penduduk di sana berkulit hitam dan berambutt keriting. Suku asli New
Guinea bermigrasi bermigrasi ke pulau tersebut lebuh dari 30.000 tahun yang lalu.
Kelompok kedua, suku Papua, mendominasi populasi penduduk di New Guinea.
Kelompok ketiga adalah suku Melanesia, yang mendiami prtama kali dan merupakan
suku asli Melanesia yang mendiami bagian ujung selatan New Guinea dan beberapa
pulau dia Melanesia. Ketiga kelompok suku ini, merupakan keturunan ras Austroloid
yang mendiami Australia dan beberapa bagia dari Asia Tenggara. Ras yan tidak
berkulit gelap yang berada di wilayah Melanesia dapat kita temui di Fiji, yang
memiliki kulit lebih terang yang biasa kita temui di wilayah Polinesia. Juga, beberapa
penduduk Fuji juga berasal dari suku Indian yang dibawa oleh kapal Inggris anatara
tahun 1979 dan 1916 untuk bekerja di pergebunan tebu. Kebanyakan penduduk
Melanesia berkehidupan dari bertani dan sangat menganut budaya patrilineal.

Penduduk dan Kebudayaan Mikronesia

Di sebelah utara, Mikronesia yang berarti pulau kecil dalam Bahasa Yunani
melingkupi lebih dari 2000 pulau yang umumnya berupa atol dan pulau koral kecil.
Divisi ini menaungi 5 unit politik yaitu pulau Marshall Island, Kiribati, Nauru, dan
Fedorated States of Micronesia. Pulau-pulau di mikronesia didiami oleh penduduk
yang karakteristiknya berkulit lebih terang/ coklat dan berambut hitam lurus atau
bergelombang, tapi tidak ikal. Di ujung bagian barat kepulauan, ras kulit coklat
Melayu dan kulit hitam Melanesia juga ditemukan. Sebagian besar mata pencaharaian
mereka adalah melaut. Secara umum, penduduk mikronesia hidup dipinggir pantai
karena senantiasa bepergian atau pulau. Selain di Kiribati, kebudayaan di Mikronesia
menganut sistem matrilineal. Di sana, kekeluargaan juga masih sangat dijunjung
tinggi. Oleh karena itu, nasionalisme di wilayah ini tidak sekuat di Malanesia.

Istilah Mikronesia untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Jules Dumont d’


Urville pada thaun 1831 untuk membedakan teritoria ini dari kelompok kelompok
pulau lain. Sebelumnya telah dicetuskan Polynesia untuk kelompok2 pulau2 disekitar
Samudra Pasifik lainnya yang berada agak ke selatan.

Sebelum jaman colonial, penduduk Mikronesia adalah penganut politeisme,


yaitu kepercayaan yang menganut lebih dari satu tuhan atau dewa. Mereka percaya
tuhanlah yang mengatur kesehatan, cuaca, dan kondisi-kondisi lainnya. Misionaris
dari Amerika dan Eropa mengubah sebagian besar penduduk Mikronesia menjadi
beragama Kristea, terutama Katolik Roma. Seni dan kerajinan di Mikronesia berupa
ornament, tato, dan kerajinan kayu.

Penduduk dan Kebudayaan Polinesia

Polinesia merupakan kumpulan pulau-pulau terbesar di Samudra Pasifik


membentang dari barat Pasifik hingga ke selatan Malanesia. Luasnya sekitar 294.000
km² dengan luar pemukaan air lebih dari 50 juta km². Polinisia mencakup sekitar
1000 pulau yang terkabung dalam 11 unit politik Amerika Samoa, Cook Island,
French Polynesia, New Zealand, Nieu, Pitcairn Island, Samoa, Tokelau, Tonga,
Tuvalu dan wallis and Futuna Island. Polinesia, tidak seperti di Micronesia dan
Melanesia memiliki kebudayaan, bahasa dan kondisi fisik yang hampir serupa semua.

Polinesia berasal dari Ras Mongoloi yang berkulit lebih terang dan tubuh
lebih tinggi dari pada peduduk di Mikronesia dan Milinesia. Rambut mereka hitam
dan lurus atau bergelomang. Penduduk polinesia mengembangkan bermacam teknik
menangkap ikan. Mereka juga sangat lihai dalam seni kerajinan tangan, dan memahat
patung besar. Seni suara dan tarian, mereka juga termansyur di seantero Pasifik.
Penduduk Polinesia bahkan pecaya bahwa mereka adalah keturunan lansung dari
dewa-dewa mereka. Namun, seperti kebanyakan kepulauan pasifik lainnya, penduduk
polinesia sekarang menganut ajaran Kristen. Perekonomian Polinesia tak ubahnya
dengan yang terbatas membuat mereka cukup bergantung pada bantuan luar.

Sebelum jaman colonial, penduduk polinesia juga menemikan berbagai


macam cara menangkap ikan, seperti menggunakan perangkap, jarring dan bermacam
teknik menangkap ikan lainnya. Penduduk polinesia juga membuat patung besar yang
terdapat di kepulauan bagian timur. Mereka sangat lihai dalam seni kerajinan tangan,
yang keahlian tersebut diturunkan dari keluarga mereka hingga sekarang. Seni dan
kebudayaan lainnya adalah seni suara dan tarian, yang cukp terkenal hingga sekarang
di Kepulauaan Pasifik.

Pada jaman colonial, penuduk Polinesia percaya pada banyak tuhan, yang
mewakilkan banyak aspek dalam lingkungan. Penduduk polinesia bahkan percaya
bahwa mereka adalah keturunan langsung dari dewa-dewa mereka. Namun, seperti
kebanyakan kepulauan pasifik lainnya, penduduk Polinesia sekarang menganut ajaran
Kristen. Mayoritas beragama Protestan, dan minoritas menganut Katolik Roma. Di
French Polinesia, terdapat 55 persen populasi yang menganut Protestan, dan sekitar
36 persen yang menganut Katolik.

Sumber

Burhanuddin. 2015. Dinamika Kawasan Pasifik Barat Daya Dalam Percaturan


Global. Jurnal Sosial Ilmu Politik Vol. 1 No. 1. 143 – 155

NN. 2010. Pembagian Etnis Di Kawasan Pasifik Barat Daya (Asal Mula Penduduk
Kepulauan Pasifik). https://studipbd.blogspot.com/2010/03/pembagian-etnis-di-
kawasan-pasifik.html diakses pada 2 September 2021

Anda mungkin juga menyukai