Anda di halaman 1dari 22

SUB TOPIK/ SUB JUDUL : TAHAP PERKEMBANGAN MENTAL & PERUBAHAN

STATUS KESEHATAN ( PERKEMBANGAN ANAK , DEWASA


ORANG TUA / LANSIA )

TUJUAN INSTRUSIONAL :

A. Menjelaskan Definisi Perkembangan


B. Menjelaskan Definisi Pertumbuhan
C. Menjelaskan Ciri Ciri Pertumbuhan & Perkembangan
D. Menjelaskan Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Manusia
( Perkembangan Anak , Dewasa Orang Tua / Lansia )
E. Menjelaskan Perubahan Status Kesehatan Pada Anak , Dewasa , Dan Lansia

INDIKATOR :

Ketepatan menjelaskan tentang tahap perkembangan mental dan perubahan status kesehatan
(Perkembangan Anak , Dewasa Orang Tua / Lansia )

URAIAN MATERI:

A. Definisi perkembangan
B. Definisi pertumbuhan
C. Ciri ciri pertumbuhan dan perkembangan
D. Tahap tahap tumbuh kembang menusia
( Perkembangan Anak , Dewasa Orang Tua / Lansia )
E. Tipe tipe perubahan status kesehatan pada anak dewasa dan lansia

TAHAP PERKEMBANGAN MENTAL & PERUBAHAN STATUS KESEHATAN

( PERKEMBANGAN ANAK , DEWASA ORANG TUA / LANSIA )

A. Definisi Perkembangan

Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan
terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian
perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma
dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan
dalam diri individu.

Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock ). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses
perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan
pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar yang
menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif ( dapat diukur) yang menyebabkan perubahan
pada diri individu tersebut.

Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari
sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23), menandung arti bahwa perkembangan merupakan peubahan
sifat indiviu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.

Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah


sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui
pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa


perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap.

B. Definisi Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan
menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi
kalsium dan nitrogen tubuh).

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh
atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran
dan struktur biologis.

C. Ciri Ciri Pertumbuhan & Perkembangan


Terjadi pertambahan ukuran, volume, tinggi, dan massa.
Adanya penambahan jumlah sel, misalnya pada makhluk hidup bersel satu.
Bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali.
Dapat diukur secara kuantitatif dalam satuan panjang dan berat.

D. Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Manusia

1. Masa Neonatus (0-28 hari)

Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu dimana
terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh,
dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali
permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung
menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat
untuk memenuhi kebutuhan gizi.
2. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)

Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :

Usia 1-4 bulan

tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat badan. Bila gizi anak baik,
maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak
stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan. Perkembangan :

• mengangkat kepala
• mengikuti obyek dengan mata
• melihat dengan tersenyum
• bereaksi terhadap suara atau bunyi
• mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
• mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang

Usia 4-8 bulan

pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata
kenaikan berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhan tinggi badan tidak mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.

Perkembangan :

• tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain


• mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
• duduk tanpa dibantu
• tengkurap dan berbalik sendiri
• merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
• memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
• bergembira dengan melempar benda-benda
• mengeluarkan kata-kata tanpa arti
• mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
Usia 8-12 bulan

pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan
berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12
bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada
saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai
75 cm. Perkembangan :

• berdiri sendiri tanpa dibantu


• berjalan dengan dituntun
• menirukan suara
• mengulang bunyi yang didengarnya
• belajar menyatakan satu atau dua kata
• mengerti perintah sederhana atau larangan
• minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
• ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya

3. Todler (1-3 tahun)

Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik. Pada
tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan
tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar
kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu, termasuk gigi
geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun,
pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah
mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan
naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar
50 cm. peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik

Anak usia 12-18 bulan :

 mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah


 menyusun 2 atau 3 kotak
 dapat mengatakan 5-10 kata
 memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Anak usia 18-24 bulan :

 mampu naik turun tangga


 menyusun 6 kotak
 menunjuk mata dan hidungnya
 menyusun dua kata
 belajar makan sendiri
 menggambar garis di kertas atau pasir
 mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
 menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
 memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

Anak usia 2-3 tahun :

 anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki


 membuat jembatan dengan 3 kotak
 mampu menyusun kalimat
 mempergunakan kata-kata saya
 Bertanya
 mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
 menggambar lingkaran
 bermain dengan anak lain
 menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah risiko keselamatan
harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak tetap optimal.

4. Pra sekolah (3-6 tahun)


Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2kg/tahun. Tubuh anak
terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh mencapai kematangan dalam
hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap
tahun.

Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya mengalami kesulitan
untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.Dan Dunia pra
sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial.
Pertumbuhan fisik lebih lambat.

Anak usia 3-4 tahun:

 berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga


 berjalan pada jari kaki
 belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
 menggambar garis silang
 menggambar orang (hanya kepala dan badan)
 mengenal 2 atau 3 warna

Anak usia 3-4 tahun :

 bicara dengan baik


 bertanya bagaimana anak dilahirkan
 mendengarkan cerita-cerita
 bermain dengan anak lain
 menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
 dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

Anak usia 4-5 tahun :

 mampu melompat dan menari


 menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
 dapat menghitung jari-jarinya
 mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
 minat kepada kata baru dan artinya
 memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
 membedakan besar dan kecil
 menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

Anak usia 6 tahun:

 ketangkasan meningkat
 melompat tali
 bermain sepeda
 menguraikan objek-objek dengan gambar
 mengetahui kanan dan kiri
 memperlihatkan tempertantrum
 mungkin menentang dan tidak sopan

Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi social

5. Masa Sekolah (6-12 tahun)

Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12 tahun, sama
dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar
membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas
dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula. Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak.
Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan
komunikasi.

Anak usia 6-7 tahun :

 membaca seperti mesin


 mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
 membaca waktu untuk seperempat jam
 anak wanita bermain dengan wanita
 anak laki-laki bermain dengan laki-laki
 cemas terhadap kegagalan
 kadang malu atau sedih
 peningkatan minat pada bidang spiritual

Anak usia 8-9 tahun:

 kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat


 menggunakan alat-alat seperti palu
 peralatan rumah tangga
 ketrampilan lebih individual
 ingin terlibat dalam segala sesuatu
 menyukai kelompok dan mode
 mencari teman secara aktif

Anak usia 10-12 tahun:

 pertambahan tinggi badan lambat


 pertambahan berat badan cepat
 perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
 mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
 memasak, menggergaji, mengecat
 menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
 membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
 teman sebaya dan orang tua penting
 mulai tertarik dengan lawan jenis
 sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar hoby dan
aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi anak.

6. Masa Remaja (12-18/20 tahun)


Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan proses
menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah
perubahan bentuk tubuh.

Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas seksual
yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa krisis identitas
dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga
membutuhkan bantuan dari orang tua.

Remaja (12-18/20 tahun)

 Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi


 Mencoba nilai-nilai yang berlaku
 Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan
 Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
 Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
 Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual
mulai terlihat
 menyesuaikan diri dengan standar kelompok
 anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara
 tentang pakaian, make-up
 hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai
 melepaskan diri dari orang tua
 takut ditolak oleh teman sebaya
 Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir,
 identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri,
 kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol,
 membentuk hubungan yang menetap.

Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi
mengatasi konflik.

Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja


 Perubahan emosi : Sensitif atau peka, Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan
atau rangsangan luar yang mempengaruhinya, Ada kecenderungan tidak patuh pada
orang tua, dan lebih senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah.
 Perkembangan intelegensia : Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka
memberikan kritik; Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku
ingin mencoba-coba.

Perubahan fisik yang cepat dan terjadi secara berkelanjutan pada remaja menyebabkan para
remaja sadar dan lebih sensitif terhadap bentuk tubuhnya dan mencoba membandingkan dengan
teman-teman sebaya. Jika perubahan tidak berlangsung secara lancar maka berpengaruh terhadap
perkembangan psikis dan emosi anak, bahkan terkadang timbul ansietas, terutama pada anak
perempuan bila tidak dipersiapkan untuk menghadapinya. Sebaliknya pada orangtua keadaan ini
dapat menimbulkan konflik bila proses anak menjadi dewasa ini tidak dipahami dengan baik.

7. Dewasa muda (20-40 tahun)

Gaya hidup personal berkembang.

 Membina hubungan dengan orang lain


 ada komitmen dan kompetensi
 membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
 Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat
 pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat.

Implikasi keperawatan : menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam penyesuaian
diri, menerima komitmen & kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk
kesehatan.

8. Dewasa menengah (40-65 tahun)


 Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak
meninggalkan rumah
 anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
 dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan
lain-lain
 waktu untuk bersama lebih banyak
 Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi
(dangerous age).

Implikasi keperawatan: bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap


perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan
fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.

9. Dewasa tua
 Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan
penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.

Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan sosialnya,
mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.

 Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan


kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan
terhadap orang lain.

Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan,


kematian orang tercinta).

 Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

Implikasi keperawatan : bantu individu dalam perawatan diri dan mempertahankan kemampuan
mandirinya jika memungkinkan

E . Perubahan Status Kesehatan

 perubahan Kesehatan pada Anak

• Mudah terinfeksi → daya tahan tubuh yg masih dlm proses pembentukan, contoh : flu, ISPA
• Diare → pola makan yg belum teratur, serta kebiasaan bermain dgn hal2 yg kotor

• Demam → daya tahan tubuh yg kurang, fisiologi tubuh yg belum sempurnah → sehingga
mekanisme homeostatis di dlm tubuh mudah terganggu

• Kurang Gizi → anak cenderung memiliki pola makan yg kurang baik

 Perubahan kesehatan pada Dewasa

Pada usia dewasa perubahan satatus kesehatan banyak didominasi oleh masalah yang terkait pola
hidup yg tidak sehat,faktor stress antara lain :

• Obesitas

• Diabetes melitus

• Hipertensi

 Perubahan Kesehatan pada Lansia

Pada lansia perubahan satatus kesehatan banyak didominasi oleh masalah terkait penurunan
fisiologis sistem di dlm tubuh antara lain :

• Osteoporosis

• Reumatoid Arthritis

• Hipertensi

• Gout
Ringkasan
Pertumbuhan (growth), merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.Perubahan-perubahan yang berkaitan
dengan kejiwaan pada remaja, Perubahan emosi : Sensitif atau peka, Mudah bereaksi bahkan
agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yang mempengaruhinya, Ada kecenderungan
tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di
rumah. Perkembangan intelegensia : Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka
memberikan kritik; Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.

Latihan penerapan
1 Di suatu rumah sakit, ada seorang klien dengan diagnosis depresi berat yang telah mencoba melakukan
percobaan bunuh diri berkata kepada perawat, “Saya seharusnya mati, saya selalu gagal. Tidak pernah ada
hal yang baik bagi saya”. Apakah respons yang menunjukkan komunikasi terapeutik?

a.Anda mempunyai segalanya untuk hidup


b.Mengapa anda melihat diri anda sebagai suatu kegagalan

c.Merasa seperti ini adalah sebagian dari depresi

d.Kamu sudah merasa gagal untuk beberapa lama?

e.Kamu tidak boleh mengatakan seperti itu

2. Ketika perawat komunitas mengunjungi klien menyatakan “Saya belum tidur sama sekali selama
beberapa malam kemarin”. Berikut adalah respons perawat yang menggambarkan komunikasi
terapeutik untuk klien ini?

a.Saya melihat

b.Sungguh

c.Anda mengalami kesulitan tidur

d.Kadang-kadang saya mengalami kesulitan tidur juga

e.Saya tahu masalah anda

3..Laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang isolasi Panti Tresna Wreda sejak satu minggu yang
lalu. Dari hasil pengkajian klien terlihat lemah, bau feses, kulit perianal kemerahan, dan terdapat
rembesan feses lunak, klien mengatakan tidak ada keinginan BAB. Apa diagnosa keperawatan
yang tepat pada kasus diatas?

a. Disfungsi motilitas gastrointestinal

b. Inkontinesia defekasi

c. Persepsi konstipasi

d. Risiko konstipasi

e.osmosis
4. Seorang lansia yang baru didiagnosa menderita penyakit kencing manis menanyakan tentang
perawatan penyakit ini. Diagnosis keperawatan yang dapat dirumuskan adalah ?

A. Cemas

B. Kurangnya pengetahuan

C. Risiko ketidakefektifan manajemen terapeutik

D. Risiko terjadinya ketidakpatuhan

E. Risiko terjadinya cidera fisik

5. Seorang lansia dirawat dengan keluhan mengalami kesulitan tidur dan Mengatakan bingung
yang tidak tahu penyebabnya. Berikut ini upaya yang harus Dilakukan perawat dalam aspek fisik
untuk mengatasi hambatan komunikasi Dengan lansia adalah ….

A. Meminta pasien untuk tenang

B. Menganjurkan klien untuk relaksasi

C. Menyediakan waktu untuk mengobrol dengan perawat

D. Menyediakan lingkungan tenang

E. Memaksa pasien untuk tidur

6. Seorang Perempuan berusia 70 tahun datang ke puskesmas diantar oleh keluarga dengan
keluhansering terbangun saat tidur dimalam hari, kesulitan saat akan mulai tidur kembali,
badan lemas dan sering merasa ngantuk dipagi hari. Apakah pengkajian selanjutnya pada kasus
diatas?

a. Kognitif

b. Daya ingat
c. Katz indeks

d. Status mental

e.status gizi

7. Seorang perawat di ruang melati sedang mengajarkan satu terapi untuk menurunkan ketegangan
dan stres. Yang selanjutnya dilakukan perawat setelah pelaksanaan terapi selesai adalah ….

A. melakukan kontrak yang akan datang

B. melakukan evaluasi subjektif dan objektif

C. menganjurkan pasien mencobanya kembali

D. memotivasi menggunakan jika merasa tegang

E. Menganjurkan pasien untuk tidur

8. Seorang laki-laki usia 60 tahun tinggal di Panti Tresna Wreda sejak 2 tahun yang lalu. klien
memerlukan bantuan minimal dalam tindakan keperawatan dan pengobatan. Klien
mampumelakukan aktivitas perawatan diri sendiri secara mandiri, hanya sesekali memerlukan
bantuan petugas kesehatan. Apakah Kategori keperawatan klien menurut Swanburg dari kasus
diatas ?

a. Self-care

b. Minimal care

c. Intensive care

d. Intermediate care

e.tidak ada yang benar


9. Seorang anak perempuan usia 4 tahun sedang dirawat di rumah sakit karena Panas dan diare.
Anak selalu menangis dan tidak mau diperiksa atau dilakukan Prosedur perawatan. Teknik
komunikasi yang tepat digunakan pada anak Tersebut adalah ….

A. Bercerita penyebab tidak mau diperiksa

B. Menggambar bersama anak

C. Bermain

D. Menggambar bersama keluarga

E. Memarahinya

10.Seorang perempuan usia 65 tahun dirawat di ruang perawatan geriatri sebuah RS dengan acute
miocard infarction. Pasien mampu melakukan ADL, mampu mandi, makan dan minum sendiri,
ambulasi dengan pengawasan, pemantauan tanda-tanda vital setiap pergantian shift. Apakah
tingkat ketergantungan perawatan pada pasien tersebut menurut Douglass ?

a. Total care

b. Partial care

c. Minimal care

d. Mediate care

e.medikal care
Latihan pemahaman

1.apakah yang dimaksud dengan perkembangan

Jawaban

Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus
berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian
perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma
dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan
dalam diri individu.

2.sebutkan ciri ciri pertumbuhan dan perkembangan

Jawaban :

pertambahan ukuran, volume, tinggi, dan massa.

Adanya penambahan jumlah sel, misalnya pada makhluk hidup bersel satu.

irreversibel atau tidak dapat kembali.

Dapat diukur secara kuantitatif dalam satuan panjang dan berat.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ( Growth ) ?

Jawaban : Merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel
tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah
berat secara keseluruhan atau sebagian.
4.jelaskan yang dimaksud pengertian tua menengah menurut Middle-old .

Jawaban :

diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan
peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.

5. Sebutkan apa saja perkembangan Anak usia 18-24 bulan :

Jawaban :

mampu naik turun tangga

menyusun 6 kotak

menunjuk mata dan hidungnya

menyusun dua kata

belajar makan sendiri

menggambar garis di kertas atau pasir

mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil

menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar

memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka


GLOSARIUM

Eliminasi : proses pembuangan sisa metabolism tubuh baik berupa urine atau feses.

gout : sejenis penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah

Kronik : catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya

rheumatoid : penyakit yang menyebabkan radang, dan kemudian mengakibatkan rasa nyeri,
kaku, dan bengkak pada sendi.
DAFTAR PUSTAKA

Cameron, N. 2002. Human growth and Development. California: Academic Press.

Narenda, M. B. 2003. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.

http://www.scribd.com/doc/82953652/Penyuluhan-Retardasi-Mental#scribd(diakses pada
tanggal

20 Maret 2015 jam 15.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai