Anda di halaman 1dari 11

Hand out Biologi XII IA 3

KKN PPL UNM ANGK. V

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja


Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Alokasi waktu : 6 x 45 menit

I. Standar kompetensi
2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organaisme
II .Kompetensi Dasar
2.1. Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
III. Indikator.
1. Menjelaskan pengertian metabolisme
2. Menemukan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim
3. Menceritakan kembali cara menguji kerja enzim ptialin ( amilase )
4. Menjelaskan fungsi enzim dalam metabolisme
5. Mengidentifikasi ciri-ciri enzim

PETA PIKIRAN
Glikolisis

Dekarboksilasi
Oksidatif
Respirasi
aerob
Siklus Krebs

Transfer
Katabolisme
elektron

Fermentasi
Alkohol
Respirasi
Anaerob
Fermentasi
Asam Laktat
Metabolisme
Reaksi
Terang
Fotosintesis
Reaksi
Sintesis C
Gelap
Kemosintesis
Anabolisme

Sintesis
Sintesis N
Protein

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 1


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
A. METABOLISME
Keseluruhan reaksi kimia di dalam tubuh organisme yang melibatkan perubahan energi disebut
metabolisme. Reaksi kimia dalam tubuh terbagi dua yaitu katabolisme dan anabolisme. Proses
pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan membebaskan energi dan
electron dinamakan katabolisme. Adapun proses pembentukan senyawa kimia kompleks dari molekul
sederhana dengan menyerap energi dan mengikat elektron dinamakan anabolisme. Contoh anabolisme
adalah fotosintesis sedangkan katabolisme adalah respirasi. Molekul yang Berperan dalam Metabolisme:
1. Molekul Energi
Dalam proses transfer energi, terdapat beberapa jenis molekul energi yang berperan sebagai
molekul penyimpan energi, yakni NADH, FADH2, dan ATP. Semua molekul tersebut memiliki
kesetaraan dengan produksi ATP. NADH = 3 ATP dan FADH2 = 2 ATP.
2. Enzim
Enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas protein, berperan sebagai biokatalisator dalam
sel organisme yang hidup. Tanpa adanya enzim, reaksi kimia pada jalur metabolisme akan terhenti.
Enzim dapat bertindak sebagai katalis, yaitu dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia tetapi
tidak berubah dalam reaksi kimia tersebut. Molekul yang bereaksi di dalam suatu reaksi yang
dikatalisis oleh enzim disebut substrat, dan molekul yang dihasilkan disebut produk.
a. Struktur Enzim
Enzim memiliki sisi aktif, yakni bagian atau tempat pada enzim yang berfungsi sebagai tempat
menempelnya substrat. Berikut ini komponen kimia enzim:

Apoenzim
(Protein)
Terdiri dari senyawa
Komponen Enzim Gugus
logam ( Mn,Fe,Mg.Na
Konyugasi Prostetik
dll )
Kofaktor
(Nonprotein)
Terdiri dari beberapa
Koenzim
vitamin mis, B1,B6,B12

b. Sifat Enzim
1) Biokatalisator
2) Enzim adalah protein
3) Enzim bekerja secara spesifik/khusus
4) Enzim berfungsi sebagai katalis
5) Enzim hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit
6) Enzim dapat digunakan berulang kali
7) Enzim tidak berperan bolak-balik
8) Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
c. Cara Kerja Enzim
Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga energi awal minimum untuk
sebuah reaksi dapat diperkecil. Dua teori yang menerangkan cara kerja enzim:
1) Teori Lock and Key (Gembok dan Kunci)
menganalogikan mekanisme kerja enzim seperti kunci dan gembok. Substrat masuk ke
dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif enzim seolah-olah gembok dan substrat adalah
kunci.
2) Teori Induced Fit (Kecocokan yang terinduksi)
Mengemukakan bahwa setiap molekul substrat memiliki permukaan yang hampir pas
dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, akan
terbentuk kompleks enzim substrat yang pas (Keeton and Gould, 1986: 79)

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 2


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
d. Penamaan Enzim
Penamaan enzim disesuaikan dengan substrat yang diuraikan lalu dibubuhi akhiran –ase.
e. Jenis Enzim
1) Eksoenzim, enzim yang bekerja di luar sel
2) Endoenzim, enzim yang bekerja di dalam sel
f. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
1) Temperatur. Aktivitas enzim meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada titik
tertentu
2) pH. Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim memengaruhi bentuk tiga
dimensi enzim dan menyebabkan denaturasi enzim. Setiap enzim memiliki pH optimum.
3) Konsentrasi Substrat & Konsentrasi Enzim. Konsentrasi substrat yang terlalu banyak dan
konsentrasi enzim sedikit akan menyebabkan reaksi tidak optimal. Konsentrasi enzim
membatasi laju reaksi. Enzim akan “jenuh” jika sisi aktif semua molekul terpakai setiap
waktu. Pada titik jenuh, laju reaksi tidak akan meningkat meskipun substrat ditambahkan.
4) Kofaktor. Membantu proses transfer elektron.
5) Inhibitor Enzim. inhibit artinya menghalangi, inhibitor merupakan senyawa yang
menghambat kerja enzim. Ada dua macam: 1) Inhibitor kompetitif, bersaing dengan
substrat untuk bergabung dengan enzim. 2) Inhibitor nonkompetitif, tidak akan bersaing
dengan substrat untuk bergabung dengan enzim.
6) Kadar air. Rendahnya kadar air dapat menyebabkan enzim tidak aktif. Contoh, Biji.

Cara Menguji Kerja Enzim Ptialin (Amilase)


1. Alat :
a. Gelas aqua f. Pipet tetes
b. Gelas kimia
c. Gelas ukur
d. Tabung reaksi
e. Rak tabung reaksi

2. Bahan :
a. Air liur d. Larutan fehling A dan B
b. Aquades
c. Larutan kanji

3. Prosedur Kerja
1. Mengisi dua tabung reaksi dengan air liur sebanyak 3 ml
2. Memberikan label pada kedua tabung reaksi tersebut. Tabung I ditambahkan 1 ml
air liur, dan tabung II tidak ditambahkan air liur
3. Mengocok sampel pada tabung I dan tabung II
4. Meneteskan larutan fehling A dan B pada kedua tabung (± 5 tetes)
5. Mengocok tabung-tabung tersebut dan meletakkan pada penangas 37 oC selama 10
menit
6. Mencatat hasilnya dengan memberi tanda positif (+) untuk reaksi positif dengan
warna merah bata dan tanda negatif (-) untuk tabung yang tidak berubah warna.

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 3


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V

Cara Menguji Kerja Enzim Ptialin (Amilase)


1. Alat :
a. Tabung Reaksi
b. Rak Tabung Reaksi
c. Pipet
d. Pembakar Spritus

2. Bahan :
a. Aquades/Air Suling
b. Reagen Lugol
c. Iodine
d. Fehling A Dan B
e. Naoh
f. Cuka
g. Amilum (Kanji)

3. Prosedur Kerja:
1. Kegiatan I (pengaruh suhu terhadap kerja amilase)
a. Mengisi empat tabung reaksi dengan air liur setinggi 1 cm
b. Memberikan label pada empat tabung reaksi tersebut. Tabung I dengan 4 o,
tabung II dengan 25o, tabung III dengan 37o. dan tabung IV dengan 70o.
c. Meletakkan tabung I kedalam lemari es, tabung II ke dalam air kran, tabung
III kedalam penangas air 37o dan tabung IV kedalam penangas air 70o selama
10,15 dan 30 menit.
d. Setelah 10 menit tambahkan larutan kanji pada masing-masing tabung
sehingga isi tabung reaksi menjadi 2 cm, lalu masukkan kembali ketempat
semula.
e. Mengambil sedikit sampel pada setiap waktu yang ditentukan dan
meletakkannya di plat tetes kemudian menambahkan reagen lugol
f. Mencatat hasilnya pengamatan

2. Kegiatan II (Pengaruh pH pada kerja amilase)


a. Memasukkan air liur kedalam 3 tabung reaksi masing- masing setinggi 1 cm
dan meletakkannya dirak tabung reaksi.
b. Menambahkan beberapa tetes NaOH pada tabung I, dan Cuka pada tabung
II, sedangkan tabung III tidak ditambahkan apa-apa.
c. Menghomogenkan isi dari ketiga tabung, didiamkan 3 menit
d. Menambahkan larutan kanji ke dalam masing-masing tabung
e. Mengaduk dan memasukkan kedalam penangas air selama 5 menit.
f. Mengambil sampel pada waktu 5 menit, 15 menit, dan 30 menit dan
mengujinya dengan menambahkan reagen lugol.

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 4


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit

I. Standar Kompetensi
2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organaisme
II. Kompetensi Dasar
2.2 Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
III. Indikator.
1. Menjelaskan tahapan proses respirasi sel
2. Menjelaskan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel
3. Mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam respirasi sel
4. Menghitung jumlah energi yang diperoleh dalam respirasi aerob dan anaerob
5. Merakit alat pengamatan fermentasi gula
6. Menjelaskan cara melakukan pengamatan fermentasi gula
7. Menjelaskan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob
8. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan fotosintesis dan hasil-nya
9. Membuktikan bahwa fotosintesa menghasilkan amilum
10. Menjelaskan tahapan reaksi fotosintesa; reaksi terang dan reaksi gelap C3-C4
11. Menemukan tempat terjadinya reaksi terang dan reaksi gelap.
12. Menemukan bakteri yang melakukan kemosintesa karbohidrat/senyawa lain
13. Menemukan hasil-hasil kegiatan kemosintesa yang dihasilkan bakteri.

B. KATABOLISME & ANABOLISME KARBOHIDRAT


1. Katabolisme Karbohidrat.
Katabolisme merupakan reaksi eksergonik karena melepaskan energy. Jika yang
dilepaskan berupa energi panas, disebut reaksi eksoterm. Katabolisme dibedakan menjadi
Respirasi aerob dan Respirasi anaerob. Respirsi aerob melibatkan oksigen sebagai
penerima hidrogen, respirasi anaerob melibatkan senyawa tertentu seperti asam piruvat
dan asetaldehid sebagai penerima Hydrogen.
a. Respirasi Aerob (Menggunakan oksigen bebas)
Menurut Campbell, et al, (2006: 93) tahap-tahap reaksi respirasi aerob, yaitu:
1) Glikolisis, yaitu proses pemecahan glukosa (6C) menjadi asam piruvat (3C),
2) Dekarboksilasi oksidatif (reaksi antara) asam piruvat, yakni perombakan asam
piruvat menjadi asetil Co-A,
3) Daur Asam Sitrat (Daur Krebs), yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi
akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi,
4) Transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam proses
respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air. Oksigen berperan
sebagai akseptor terakhir.

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 5


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V

1) Glikolisis  Tempat: Sitoplasma

Phosphogluco
Isomerase

Glyceraldehyde
-3-phosphate
Dehydrogenase

Enolase

Pyruvat Kinase

Gambar 1. Tahap Tahap reaksi glikolisis serta enzim yang berperan

Alternatif 1: Jika ada oksigen, maka Asam Piruvat akan melalui tahapan dekarboksilasi oksidatif,
daur krebs dan sistem transport elektron.
Alternatif 2: Jika tidak ada oksigen, maka Asam Piruvat akan mengalami proses fermentasi

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 6


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
2) Daur Asam Sitrat (Daur Krebs)  Tempat: Matriks Mitokondria
Sebelum berlangsung siklus krebs. asam piruvat (3C) diubah menjadi asetil KoA
(2C) melalui decarboksilasi oksidatif.

Gambar 2. Reaksi antara (Dekarboksilasi oksidatif)


sebelum memasuk daur krebs

Gambar 3. Daur Krebs dan enzim yang berperan

3) Siistem Transfer Elektron  Tempat: Krista Mitokondria


Sintesis ATP selama proses ini disebut fosforilasi oksidatif. Oksigen adalah akseptor
elektron yang terakhir.

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 7


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V

Gambar 4. Tahapan Sistem Transpor Elektron

Jadi, Jumlah keseluruhan energi yang dihasilkan dari Proses respirasi aerob adalah:
Proses Akseptor ATP Tempat
Glikolisis
Sitoplasma
Glukosa 2 as. piruvat 2 NADH 2 ATP
Daur Krebs
2 As. Piruvat  2 Asetil Co A+2 CO2 2 NADH
Matriks Mitokondria
2 Asetil Co A  4 CO2 6 NADH 2 ATP
2 FADH2
Transpor Elektron
10 NADH+5O2  10 NAD + 10 H2O 30 ATP
O2 Krista Mitokondria
2 FADH2+O2  2 FAD + 2H2O 4 ATP
Jumlah energi yang dihasilkan 38 ATP
Ingat:
1 NADH = 3 ATP, Jadi 10 NADH = 30 ATP
1 FADH2 = 2 ATP, Jadi 2 FADH2 = 4 ATP
b. Respirasi Anaerob (Tanpa menggunakan oksigen)
Dikenal juga dengan istilah fermentasi. Dua tipe reaksi fermentasi:

Gambar 5. Perbedaan Fermentasi Alkohol dan Asam Laktat

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 8


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
Perbedaan Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob

2. Anabolisme Karbohidrat
a. Fotosintesis

Fotosintesis: reaksi pengubahan zat anorganik (air, karbondioksida) menjadi zat organik
(gula, amilum) oleh klorofil dengan bantuan energi cahaya. Terjadi di Kloroplas

Percobaan tentang fotosintesis:


Ingenhousz : Fotosintesis menghasilkan oksigen
Engelmann : Fotosintesis dilakukan oleh klorofil dengan bantuan cahaya
Sachs : Fotosintesis menghasilkan amilum
Hill : Energi cahaya untuk memecah air (Fotolisis), reaksi terang.
Blackman : Reduksi CO2 oleh H2 tanpa keterlibatan langsung dari cahaya, reaksi gelap.

Mekanisme Fotosintesis
Fotosintesis terdiri dari dua tahapan yaitu: Reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi Terang (bergantung cahaya) berlangsung di grana, memecahkan molekul air
untuk menghasilkan Oksigen dan Hidrogen (elektron). Reaksi Gelap (tidak
bergantung cahaya) berlangsung di stroma, memerlukan CO2 dan menghasilkan
C(H2O)n yakni glukosa/amilum.

1) Reaksi Terang
Sering disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya
berlangsung di Grana. Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu
fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II).
Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid yang mampu
menyerap energi cahaya maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan
untuk FS II dengan P 680 diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b.
Jika kloroplast mendapat cahaya, maka elektron dari klorofil pada kedua
fotosistem akan tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian dipindahkan
melalui akseptor-akseptor untuk dimanfaatkan energinya.

a). Fotosistem I ( FS I )
Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin
sebagai akseptor utama. Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com| 9


Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
sama juga menerima ion H+ sehingga terbentuk nikotinamida adenin
dinukleotid fosfat tereduksi (NADPH2).
NADP + 2 H+ + 2e NADPH2

b). Fotosistem II ( FS II )
Elektron dari FS II diterima oleh akseptor-akseptor elektron
(plastoquinon, sitokrom dan plastosianin) menuju FS I. Elektron ini
digunakan untuk mengisi lubang pada FS I. Waktu mengalir melaui ekseptor-
akseptornya, elektron ini melepaskan energinya. Energi ini digunakan untuk
mensintesis ATP dari ADP dan Pi (fotofosforilasi)
ADP + Pi ATP
FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti dari pemecahan air
(fotolisis) :
2 H2O 2 H+ + 2 OH-
2 OH - 2 e + H2O + ½ O2
H2O 2 H+ + 2 e- + ½ O2
2 H2O 4 H + + 4 e- + O2
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air
( 2 H2O ), Jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH 2 dan O2.

2) Reaksi gelap (Siklus Calvin)


Suatu proses fiksasi CO2 untuk membentuk glukosa dengan menggunakan
energi yang dihasilkan oleh reaksi terang. Reaksi ini terjadi di stroma pada
kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya berlangsung
melalui suatu siklus yang disebut siklus Calvin Benson.
Dalam siklus Calvin terdapat 3 tahap reaksi, yaitu:
a) Karboksilasi (pengambilan CO2) oleh akseptor RuBP membentuk 2 molekul
PGA yang mengandung 3 atom C.
b) Reduksi molekul PGA menjadi asam fosfogliseraldehid (PGAL) yang
selanjutnya akan membentuk karbohidrat berupa glukosa, sukrosa, dan
amilum.
c) Regenerasi (pembentukan kembali) akseptor CO2, yaitu RuBP, dari molekul
PGAL. Proses ini diperlukan karena CO 2 terus-menerus dihasilkan dari reaksi
terang sehingga harus selalu tersedia senyawa yang dapat mengikatnya, yaitu
RuBP.
Fotosintesis melalui jalur C3
Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO 2 oleh RuBP adalah
PGA ( asam fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom karbon. Oleh karenanya,
tumbuhan yang melakukan fotosintesis menggunakan cara ini disebut tumbuhan
C3.
Fotosintesis melalui jalur C4 (Jalur metabolisme Hatch – Slack)
Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu tumbuhan tebu, jagung,
berbagai rerumputan (crabgrass, shorghum dan Bermuda grass) dan beberapa
tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini digolongkan ke dalam tumbuhan C4 karena
senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi CO2 adalah asam oksaloasetat yang
merupakan senyawa dengan 4 atom karbon.
Kelebihan Tumbuhan C4 dibanding dengan C3
1. Membutuhkan lebih banyak ATP;
2. Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun;
3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi;

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com|


10
Hand out Biologi XII IA 3
KKN PPL UNM ANGK. V
4. Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase terhadap CO 2 lebih besar
dibanding dengan RuBP
5. Penambatan CO2 lebih efektif;
6. Proses fotosintesis berlangsung cukup baik dalam keadaan jumlah CO2 yang
sangat sedikit di udara.
7. Tumbuh lebih cepat.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Fotosintesis


1) Faktor Hereditas
2) Faktor Lingkungan
a) Temperatur
b) Intensitas Cahaya Matahari dan Lama Pencahayaan
c) Kandungan Air dalam Tanah
d) Kandungan Mineral dalam Tanah
e) Kandungan CO2 di Udara
f) Kandungan O2

b. Kemosintesis
Kemosintesis adalah proses penyususnan senyawa organik dengan menggunakan
energi yang berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik ( bukan dari cahaya).
Bakteri kemoautotrof antara lain:
1. Bakteri Sulfur : Thiobacillus, Beggiatoa, Thiotrix
2. Bakteri Nitrifikasi: Nitrobakter, Nitrococcus, Nitrosomonas, Bactoderma
3. Bakteri Besi: Cladothrix, Teptothrix
4. Bakteri Hidrogen: B. Panctotrophus

Contoh organisme kemosintesis dan tahapannya adalah :


1. Bakteri belerang, mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi unsur sulfur dan air
2H2S + O2 2S + 2H2O + 122,2 kkal

2. Bakteri nitrit ( Nitrosomonas, Nitrosococcus ) mengoksidasi amoniak menjadi


nitrit
2 NH3 + O2 2HNO2+ 2H2O + 158 kkal

3. Bakteri nitrat ( Nitrobakter dan Beggiatoa )


2HNO2 +O2 2HNO3 + 36 kkal

4. Bakteri feroksidan mengoksidasi ferrohidroksida menjadi ferrihidroksida


Fe(OH)2 +O2 Fe(OH)3 + 158 kkal

Andi Maryam Mogana Karpov iymo_bio iymo.ets@gmail.com|


11

Anda mungkin juga menyukai