Anda di halaman 1dari 2

Depresi adalah masalah Kesehatan mental yang termasuk serius, diketahui

mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Resiko untuk terkena depresi meningkat pada
wanita selama masa hamil dibandingkan tidak. Terdapat bukti bahwa wanita postpartum akan
lebih sering menderita depresi dibandingkan dengan wanita yang tidak postpartum. Lebih dari
50% wanita postpartum melaporkan gejala depresi yang meningkat setelah 12 bulan kelahiran
dan 6,5% di 12 bulan kemudian.

Kehamilan adalah salah satu periode yang unik dalam hidup wanita. Berbagai macam
perubahan hormone, psikologi, dan biomekanik yang terjadi, seperti peningkatan volume darah
dan denyut jantung, beratambah berat badan. Untuk wanita yang menjalani kehamilan normal,
aktivitas fisik yang regular dengan intensitas sedang direkomendasikan selama 20 sampai 30
menit dalam sehari selama tiap minggunya menurut American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) in 2015 dan direvisi pada 2017. Selain itu, 2008 physical activity
guidelines for americans merekomendasikan 150 sampai 300 menit seminggu untuk kegiatan
aerobic intensitas sedang selama kehamilan dan postpartum sepanjang minggu. Rekomendasi
ini dibuat sebagai upaya untuk mencegah beberapa komplikasi yang bisa terjadi selama masa
gestasi. Komplikasi tersebut termasuk diabetes, hipertensi, dan gangguan pertumbuhan janin
yang berhubungan dengan mortalitas ibu. Factor resiko yang merupakan predisposisi bagi
wanita untuk menderita depresi postnatal adalah episode depresi sebelumnya, merasa cemas
dengan kehamilan, kepercayaan diri yang rendah, hubungan yang buruk dengan suami, status
sosialekonomi yang rendah, dan kesepian. Stress juga berkaitan dengan cara mengurus bayi
dan kurangnya kesanggupan tubuh untuk mengurus bayi menyebabkan depresi pada wanita
postnatal.

Terdapat juga bukti bahwa selama masa postpartum, wanita mungkin bisa tidak Kembali
ke kondisi tubuhnya yang semula dengan alas an kurangnya waktu, kelelahan atau gejala
depresi. The 2018 Physical Activity Guidelines Advisory Committee (PAGAC) Pregnancy and
Postpartum Work Group baru-baru ini melakukan systematic review mengenai bukti yang
berhubungan dengan hubungan antara aktivitas fisik dan berbagai masalah Kesehatan yang
muncul selama kehamilan dan periode postpartum. Diperkirakan hal tersebut dapat terjadi
pada 15,3% dari 84% ibu.
Depresi post partum didefinisikan sebagai masalah Kesehatan serius yang muncul dalam
waktu satu bulan setelah kelahiran. gejala utamanya adalah rasa cemas, rasa putus asa,
gangguan tidur, gangguan focus dan rasa lapar, kurangnya ketertarikan dengan anak dan
lingkungan. Depresi postpartum dapat bertahan dari tiga hingga Sembilan bulan dan terkadang
hingga satu tahun setelah kelahiran. munculnya depresi postnatal dipengaruhi oleh perubahan
hormone selama proses kelairan dan postpartum. Konsentrasi progesterone turun secara
signifikan, sedangkan level estrogen menurun setelah keluarnya plasenta.
Aktivitas fisik memiliki efek yang signifikan baik untuk kondisi fisik maupun mental dari
ibu hamil. Secara keseluruhan, terdapat bukti bahwa aktivitas fisik intensitas sedang secara
regular selama kehamilan sangat baik bagi pertumbuhan janin di dalam kandungan. Olahraga
selama kehamilan dapat menurunkan resiko terjadinya depresi dan juga mengurangi gejala
depresi.
Systematic review ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik dan
depresi postpartum. Secara lebih rinci, objektif dari review ini adalah untuk menggambarkan
hubungan dari tipe, intensitas, dan durasi olahraga yang tepat untuk mengurangi resiko terkena
depresi postnatal.

Discussion

Kami meneliti bahwa efikasi dari olahraga yang dilakukan secara regular untuk
mencegah terjadinya depresi postpartum. Namun sayangnya, rendahnya kepatuhan terhadap
protocol olahraga, terutama pada wanita muda dan wanita yang kurang edukasi, dapat
menyebabkan kurangnya kepahaman akan pentingnya olahraga.

Anda mungkin juga menyukai