GICU Isma Yulnarti IS
GICU Isma Yulnarti IS
Keluhan Utama
Perdarahan dari kemaluan
RPS Pasien dirujuk dari spesialis Kandungan/Kebidanan dengan diagnosis kanker serviks
tahap IB.
Pasien yang dirawat mengalami pendarahan vagina sejak 3 bulan yang lalu, diikuti
dengan keluarnya cairan vagina yang berbau tidak sedap. Riwayat pembesaran
abdomen (-), nyeri perut (-), dispareunia (+). Riwayat penurunan berat badan dan
hilangnya nafsu makan (+). Pasien yang dirawat memiliki buang air kecil dan buang
air besar yang normal. Riwayat mual dan muntah (-).
Hasil Hb 14,1 g/dL RBC 4680/mm3 WBC 8570/mm3 Ht 41% PLT 497000/µL MCV 87,6
Laboratorium fL MCH 30pg MCHC 354g/dL RDW-CV 12,50% D/C 0/1/26//7 SGOT 27 U/L
14.03.24 SGPT 35 U/L Albumin 4,8 g/dL BSS 95 mg/dL ureum 15mg/dL Creatinine 0,65
mg/dL Na 145 meg/L K 3.6 mEg/L Cl 108 mmol/L
Hasil USG Tampak uterus anteflexi, bentuk dan ukuran normal, ukuran 3,08 x 3,52
Ginekologi Tampak irreguler stratum basaling, dengan endomterium line (+)
dr.Peby Maulina Tampak massa padat inhomogen pada cervix dengan peningkatan vaskularisasi pada
Lestari , Sp.O.G, cervix dengan ukuran 5,11 x 4,92 cm ~ massa malignanasi cervix
Subsp. K.Fm Ovarium kiri dalam batas normal
13.02.2024 Tampak pembesaran ovarium kanan dengan ukuran 3,35 cm x 2,92 cm ~ unruptured
follicle dd/ simple cyst
Hepar dan lien dalam batas normal
Kedua ginjal dalam batas normal
KGB paraaorta dalam batas normal
Asites (-)
Kesan :
- massa malignanasi cervix
Diagnosis Ca Cervix Stadium IB
Tatalaksana Laparoskopi Histerektomi Radikal
Laporan Operasi Pukul 11.30 WIB Operasi dimulai
28.03.2024 Pasien terlentang dalam narkose, lalu pasien diposisikan litotomi. Dilakukan
aseptik-antiseptik dengan alkohol dan povidon iodine 10% pada daerah abdomen,
vulva, dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan pengosongan kandung kemih dengan kateter FR 16.
Dilakukan pemasangan sims bawah, tampak vulva dan vagina tenang, OUE
Cairan masuk tertutup, sondase 9 cm, fluor (-), fluksus (-), erosi (-), laserasi (-), polip (-)
RL 2000cc Dilakukan pemasangan uterine manipulator
Darah 200cc Dilakukan pemasangan teleskop laparoskopi dengan cara :
Total 2200 cc Dilakukan insisi memanjang sepanjang 1 cm di umbilikus sambil melakukan
elevasi dinding abdomen
Cairan keluar Dilakukan insersi trochar dengan teknik direct trochar insertion, posisi
Darah 1000 cc
saluran gas terbuka pada luka insisi sampai menembus peritoneum
Urine 600 cc
Total 1600 cc
Memasang teleskop dan memasang saluran gas dan dilakukan
pneumoperitoneum dengan gas CO2 sampai pekak hati hilang.
Dimasukkan teleskop laparoskopi, dan setelah diyakinkan masuk kavum
abdomen, dilakukan eksplorasi lapangan pandang laparoskopik.
Selanjutnya dengan bantuan transluminasi dari teleskop laparoskopi
intraabdomen dilakukan insersi trokar kerja ke 2, 3, dan ke 4 dengan ukuran
5 mm.
Dilakukan eksplorasi pada rongga abdomen, pada lapangan pandang
laparoskopi didapatkan:
Tampak kedua ovarium dan uterus dalam batas normal
Diputuskan dilakukan histerektomi total dengan cara :
Menjepit, mengkoagulasi, dan memotong ligamentum rotundum
kiri dan kanan
Membuka plica vesicouterina dan menyisihkan vesica ke bawah
Menjepit, mengkoagulasi, dan memotong pangkal tuba kiri
Menjepit, mengkoagulasi, dan memotong pangkal tuba kanan
Menjepit, mengkoagulasi, dan memotong arteri uterina kiri dan
kanan
Menjepit, mengkoagulasi, dan memotong ligamentum cardinale
kiri dan kanan
Menjepit, mengkoagulasi, dan memotong ligamentum sakrouterina
kiri dan kanan
Menjepit, mengkoagulasi dan memotong tunggul vagina setinggi
serviks
Jaringan uterus dikeluarkan melalui vagina
Dilanjutkan dengan menutup puncak vagina per laparoskopi
dengan cara dijahit secara jelujur dengan benang PGA no 1.0
Dilanjutkan eksplorasi ulang pada daerah abdomen per
laparoskopi
Dilakukan limfadenektomi pada KGB parailiaka bilateral
Dilanjutkan eksplorasi ulang pada daerah abdomen. Setelah diyakini tidak
ada perdarahan aktif, alat laparaskopi dilepaskan.
Saluran gas dilepaskan dengan mematikan insuflator gas terlebih dahulu.
Pneumoperitoneum dihilangkan, teleskop dan trokar utama dilepaskan.
Luka insisi pada dinding abdomen dijahit secara terputus dengan PGA
no.3.0
Luka operasi ditutup dengan softratule dan opsite.
A/
Ca cervix stadium IB
Post laparoskopi HT radikal (HT total + limfadenektomi bilateral)
Post adhesiolisis ai perlengketan genitalia interna
Post stab wound drain
Tatalaksana Obgin dr. Irawan Sastradinata, Sp.O.G, Subsp. Onk, SH, MARS
P/
1. Observasi TVI (TD, N, RR, T, perdarahan)
2. IVFD RL gtt xx/m
3. Kateter menetap s/d 24 jam post operasi
4. Diet lunak 4x24 jam post op
5. Mobilisasi bertahap setelah pasien sadar penuh
6. Cek DR post operasi
7. Obat:
Inj Asam tranexamat 500 mg/8 jam IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam IV
Inj. Ceftriaxon 2x1gr IV
Hasil Lab Hb 12.4; RBC 4.08; WBC 24.65; PLT 440; HT 36; RDW CV 12.30; MCV 87;
29.03.23 MCH 30; MCHC 35; Albumin 3.6 ; Na 141; Ca 7.8; Cl 112; K 4.4; SGOT 18;
SGPT 22; Ur 11; Cr 0,63 ; GDS 210
pH 7.334
pCO2 33.4
pO2 87.7
SO3 99.7
Laktat 3.0
HCO3 17.9
PaO2/FiO2
ICU S/
Follow up Obgyn post operasi, POD – 1
29.03.24
Pukul 06.00 WIB O/
Sens : E4M6Vt
TD : 106/65 mmhg
HR : 65x/m
Input : 932 cc RR : 15x/m
Output : 1050 T : 36.2
SpO2 100 % on ventilator SIMv12 PS 10 peep 5 fio2 50%
Balans cairan : -
118 Pemeriksaan spesifik
Urine : 100 Abdomen : datar, lemas, luka post op tenang tertutup oppsite, perdarahan aktif (-),
terpasang drain
A/
Ca cervix stadium IB
Post laparoskopi HT radikal (HT total + limfadenektomi bilateral)
Post adhesiolisis ai perlengketan genitalia interna
Post stab wound drain
Tatalaksana Obgin dr. Irawan Sastradinata, Sp.O.G, Subsp. Onk, SH, MARS
P/
1. Observasi TVI (TD, N, RR, T, perdarahan)
2. IVFD RL gtt xx/m
3. Kateter menetap s/d 24 jam post operasi
4. Diet lunak 4x24 jam post op
5. Mobilisasi bertahap setelah pasien sadar penuh
6. Cek DR post operasi
7. Obat:
Inj Asam tranexamat 500 mg/8 jam IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam IV
Inj. Ceftriaxon 2x1gr IV
ICU
Follow up Anestesi CNS: E4M6Vt, pupil isokor 3mm/3mm, Reflek cahaya (+/+)
29.03.24 CVS: TD: 108/60 mmHg HR: 71x/mnt, support (-)
Pukul 06.00 WIB Respirasi: SIMV 12 PS 10 peep 5 VT : 400 mL, didapatkan RR 16-18 VTe: 406-
485 mL FiO2 : 50% SpO2 100 %
GIT : NGT(+), Residu (-)
GUT: Urine (+) 100 ml dalam 3 jam
A/
Respiratory failure on mechanical ventilation post laparoskopi histerektomi radikal
ai Ca cervix stadium 1B + operasi lama + gangguan asam basa
P/
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam IV E2
• Omeprazole 40 mg/24 jam IV
• Dexmedetomidine continous IV
• Morfin continous IV
Planning
• Izin observasi hemodinamik dan kesadaran
• Weaning setting ventilator
Terapi lain di lanjutkan
ICU S/
Follow up Obgyn post operasi, POD – 1
29.03.24
Pukul 18.00 WIB O/
Sens : E4M6V5
TD : 121/70 mmhg
HR : 78x/m
RR : 18x/m
T : 36.2
SpO2 100 %, nasal canul 4lpm
Pemeriksaan spesifik
Abdomen : datar, lemas, luka post op tenang tertutup oppsite, perdarahan aktif (-),
terpasang drain
A/
Ca cervix stadium IB
Post laparoskopi HT radikal (HT total + limfadenektomi bilateral)
Post adhesiolisis ai perlengketan genitalia interna
Post stab wound drain
Tatalaksana Obgin dr. Irawan Sastradinata, Sp.O.G, Subsp. Onk, SH, MARS
P/
1. Observasi TVI (TD, N, RR, T, perdarahan)
2. IVFD RL gtt xx/m
3. Kateter menetap s/d 24 jam post operasi
4. Diet lunak 4x24 jam post op
5. Mobilisasi bertahap setelah pasien sadar penuh
6. Cek DR post operasi
7. Obat:
Inj Asam tranexamat 500 mg/8 jam IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam IV
Inj. Ceftriaxon 2x1gr IV