LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
No RM
: 105649
Nama
: Ny. YD
Umur
: 34 tahun
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Suku
: Melayu
Nama Suami
: Mr. SH
Umur
: 35 tahun
: Islam
Suku
: Melayu
Masuk RS
: 02 11 - 2014
B. ANAMNESIS
(Tanggal 02-11-2014)
Keluhan utama : Hamil cukup bulan dengan bekas SC 1x
Perjalanan Penyakit Sekarang:
C. RIWAYAT OBSTETRI:
Kehamilan II : Abortus
D. KETERANGAN TAMBAHAN:
Riwayat Marital:
Menikah :
, 34 th, IRT
, 35 th, Wiraswasta
Menikah pada tahun 2009
Riwayat kontrasepsi:
Tidak ada riwayat KB
Riwayat ANC:
: 03 February 2014
TP
: 10 November 2014
Menarche
: 16 tahun
Siklus
Lama
Sifat
E. STATUS PRESENT
Status Generalis:
KU
: Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital
: T: 120/90 mmHg
R: 18x menit
N: 80x/menit
S : 36,4 oC
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
: Konjungtiva
Sklera
Leher
Thoraks
: KGB
: tidak ikterik
: tidak teraba membesar
JVP
: tidak meningkat
Kelenjar thyroid
: Jantung
Paru-paru
Abdomen
: tidak anemis
: sulit dinilai
Lien
: sulit dinilai
Ekstremitas
: Edema
: -/-
Varises
: -/-
Akral
: hangat
F. STATUS OBSTRETRIKUS
Pemeriksaan Luar
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
: Convergen
Pemeriksaan Dalam
Vagina touche
Tidak Dilakukan
Pemeriksaan Penunjang :
- Dopller : DJJ : 130 -140 x/menit
- Laboratorium (Tanggal 31 oktober 2014)
Darah Lengkap:
Urinalisa:
Hb
: 10,8
Ht
: 31%
Leukosit
: 13500/ul
Eritrosit
Warna
: Kuning
Kejernihan
: Jernih
: 4,3 juta/ul
Lekosit
: +3
Trombosit
: 386 ribu/ul
Protein
: +1
GDS
: 117
Keton
: Negatif
BT
: 2'
CT
: 9'
HIV
: Negatif
HbSAg
: Negatif
G. DIAGNOSIS KERJA
G3P1A1H1 Gravida 39 - 40 minggu + Bekas SC 1x ai CPD + Riwayat ashma
H. RENCANA TERAPI
Operasi SC
Konsul dr. Sp. An.
Advice :
- mengenai Ashma Konsul ke spesialis paru
14.30
15.00
03-11-2014
22.00
05.00
07.00
09.20
10.00
Combivent inhalasi
Metilprednisolon 62,5 gr IV
11.40
13. 10
Selesai OP SC
Lahir bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat
badan 3.770 gr
IVFD RL 20 gtt/menit
Observasi TNRS
Inj. Transamin
Khusus:
A
P
Sklera
: tidak ikterik
Thorax : DBN
Abdomen : BU (+) Normal, Acites (-), Nyeri bekas OP (+)
Ekstremitas : Oedem (-), Akral Hangat
P2A1H1 + Post SC atas indikasi ReSC 1x + Dengan Perlengketan
IVFD RL 20 gtt/menit
Pasang Kateter (+)
Injeksi Ceftriaxone
Injeksi Gentamicin
Injeksi Tramadol
Injeksi transamin 3x1
Plan : cek Hb 2 jam post SC.
Tanggal : 4/11/2014
S
Nyeri pasca operasi (+) ringan
Flatus (+)
BAK (+) Normal
BAB (+) sedikit keras
Mobilisasi (+) Normal
O
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: CM
T : 120/80 mmHg
N : 80x/i
R : 20x/i
S : 36,2 oC
Mata : Konjungtiva
A
P
: tidak anemis
Sklera
: tidak ikterik
Thorax : DBN
Abdomen : BU (+) Normal, Acites (-), Nyeri bekas OP (+)
Ekstremitas : Oedem (-), Akral Hangat
P2A1H1 + Post SC atas indikasi ReSC 1x + Dengan Perlengketan
IVFD RL 20 gtt/menit
Injeksi Ceftriaxone
Injeksi Gentamicin
Injeksi Tramadol
Tanggal : 5/11/2014
S
Nyeri pasca operasi (+) ringan
Flatus (+)
BAK (+) Normal
BAB (+) Normal
Mobilisasi (+) Normal
O
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: CM
T : 120/80 mmHg
N : 80x/i
R : 20x/i
S : 36,2 oC
A
P2A1H1 + Post SC atas indikasi ReSC 1x + Dengan Perlengketan
P
Os boleh pulang
Terapi oral dilanjutkan
13. RESUME
14. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Definisi
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
(Sarwono, 2009)
B.
2.Sectio
sesar
ismika
atau
profundal
(low
servical
tindih
dari
peritoneal
flap
baik
sekali
dapat
tanpa
membuka
peritoneum
parietalis
C.
ya n g
sesarea
normal
proses
persalinan
perlu
tindakan
sectio
l a m a / k e g a g a l a n proses
baru
setelah
gagal
dilakukan
S C sekunder.
Riwayat SC pada kehamilan sebelumnya.
Tumor jalan lahir yan g menimbulkan obstruksi.
Stenosis servix/vagina.
Ruptur uteri imminens.viii-Partus lama.
Partus tak maju
Pre-eklampsi dan Hipertensi.
b). Indikasi Janin
Kelainan letak, presentasi, sikap dan posisi janin.
P r e s e n t a s i b o k o n g p a d a kehamilan cukup bulan hanya 3%4%
saja,
tetapi
dilaporkan,
di
79%
Amerika
dari
seluruh
12
serikat
pada
tahun
presentasi
1985
bokong
seksio
sesarea
dan
distosia
merupa kan
di
barat
lainnya.
Walaupun
kita
tidak
mungkin
m e m b u a t d a f t a r m e n ye l u r u h s e m u a i n d i k a s i ya n g l a y a k
u n t u k seksio caesarea lebih dari 85 % sectio caesarea dilakukan atas
indikasi:
1.Riwayat sectio caesarea
2.Distosia persalinan
3.Gawat
janin
4.Letak sungsang
D.
kerr
belum
direkomendasikan
sampai
pada
Merril dan gibss (1978) melaporkan dari university of texas di san antonio
bahwa pelahiran pervaginam secara aman dapat dilakukan pada 83 persen pasien
yang pernah mengalami sectio sesarea. Pelaporan ini memicu minat terhadap
pelahiran pervaginam dengan riwayat sectio sesarea (VBAC) ketika hanya 2
persen wanita amerika yang pernah menjalani sectio sesarea berupaya
melahirkan pervaginam. Di amerika serikat VBAC meningkat secara sangat
bermakna sehingga pada tahun 1996 telah terjadi peningkatan 14 kali lipat
(menjadi 28 persen) wanita dengan riwayat sectio sesarea melahirkan
pervaginam.
Sejak
diterbitkan
tahun
di
menyarankan
seluruh
bahwa
diperkirakan
1989
Amerika
VBAC
(leveno
( 1 9 9 1 ) menyarankan
terdapat
lebih
1999)
pandangan
beberapa
Serikat
dan
beresiko
sebagai
alternatif
laporan
Kanada
ya n g
yang
daripada
yang
contoh
scott
terhadap
keharusan
kematian
perinatal
dan
dua
bayi
mengalami
gangguan
mengeluarkan suatu practice buletin revisi tahun 1998 dan 1999 yang mendesak
agar percobaan pelahiran pervaginam dilakukan secara lebih berhati-hati.
Dalam satu bagian tertulis karena ruptur uteri dapat sangat membahayakan,
VBAC harus dicoba hanya dii n s t i t u s i y a n g m e m i l i k i p e r l e n g k a p a n
u n t u k b e r e s p o n t e r h a d a p k e d a r u r a t a n dengan dokter yang selalu siap
untuk memberikan perawatan darurat.
14
ibu
dan
bayi.
Perkembangan
ini
yang
mendorong
rekomendasi
VBAC
dari
dari
itu
American
the
American
Obsterticians
kandidat
untuk
and
pelahi ran
p e r v a g i n a m d e n g a n r i w a ya t s e c t i o s a e s a r e a (VABC)
Kriteria Seleksi
Riwayat satu atau dua kali seksio saesarea transversal rendah.
Panggul adekuat secara klinis.
Tidak ada parut atau riwayat ruptur uteri lain.
S e p a n j a n g p e r s a l i n a n a k t i f s e l a l u t e r s e d i a d o k t e r ya n g m a m p u
m e m a n t a u persalinan dan melakukan seksio saesarea darurat.
Ketersediaan anestesi dan petugas untuk seksio saesarea darurat.
Dari american college of obstetricans and ginecologists (1999).
Dari tabel diatas juga harus diperhit ungkan pada kasus riwayat
sectio sesar m u l t i p e l ,
jaringan
parut
yan g
tidak
diketahui,
15
No. Kriteria
Nilai
1
Usia dibawah 40 tahun
2
2
Riwayat persalinan pervaginam:
- sebelum dan setelah seksio sesarea
4
- setelah seksio sesarea pertama
2
- sebelum seksio pertama
1
- Belum pernah
0
Indikasi seksio sesarea pertama bukan kegagalan kemajuan
3
1
persalinan
4
Pendataran serviks pada saat masuk rumah sakit
- > 75%
2
- 25 75 %
1
- < 25%
0
5
Pembukaan serviks pada saat masuk rumah sakit 4 cm
1
Selanjutnya
poin
dijumlah,
dan
dilihat
nilai
t e r h a d a p p e r s e n t a s e keberhasilan :
0-2
: 42 49 %
: 59 - 60 %
: 64 - 67 %
: 77 -79 %
: 88-89 %
: 93%
8 - 10 : 95 99 %
Bila persentase keberhasilan kurang dari 50%, pasien sangat dianjurkan
melalui sesar lagi. Tetapi bila lebih dari 90%, dianjurkan melalui vagina.
E.
beriku tnya.
Secara
umum
angka
16
dkk.
(1997)
mel aporkan
ruptur
uteri
rendah
tidak
memper lihatkan
peningkatan
resiko
yang
pernah
mengalami
ruptur
ruptur
sebatas
di
segmen
bawah
mengenai
bahayanya bersalin
tanpa
bantuan
dan tanda-tanda
17
pada
penelitiannya
mendapatkan
keberhasilan
penanganan VBAC boleh dihubungkan dengan indikasi ceksio sesar yang lalu
seperti pada tabel dibawah ini :
18