Anda di halaman 1dari 9

ANALISA ARTIKEL PICO

PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA


LANSIA DENGAN TERAPI DZIKIR DI PSTW TRESNA
WERDA BUDI LUHUR

Tanggal 10 September 2021

Oleh :

KELOMPOK E

Ainun 2130913320037
Ayu Maulida 2130913320009
Dedi Iswari 2130913310029
Oca Apriyani 2130913320006
Muhammad Farriz Satriatama 2130913310031
Muzdalifah 2130913320041

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA ARTIKEL PICO

PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA


LANSIA DENGAN TERAPI DZIKIR DI PSTW TRESNA
WERDA BUDI LUHUR

Oleh :

KELOMPOK E

Ainun 2130913320037
Ayu Maulida 2130913320009
Dedi Iswari 2130913310029
Oca Apriyani 2130913320006
Muhammad Farriz Satriatama 2130913310031
Muzdalifah 2130913320041

Banjarbaru, 10 September 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase KDP Pembimbing Akademik,

Devi Rahmayanti, Ns., M.Imun Agianto,Ns., M.N.S., Ph.D


NIP. 197801012008122002 NIP. 19820818 2008 12 1003
ANALISA ARTIKEL PICO

PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA


LANSIA DENGAN TERAPI DZIKIR DI PSTW TRESNA
WERDA BUDI LUHUR

1. Profil Penelitian
a. Judul
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA LANSIA
DENGAN TERAPI DZIKIR DI PSTW TRESNA WERDA BUDI LUHUR
b. Pengarang dan Tahun
Pengarang:
1. Faridah
2. Iin Indrawati
Tahun: Januari 2021
c. Sumber Artikel
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 3 No 1, Januari 2021
d. Tujuan
Mengetahui efektifitas terapi murottal Al-Qur’an terhadap kualitas tidur
e. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian artikel ini untuk dijadikan intervensi bagi perawat
dalam mengatasi gangguan tidur.
f. Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu diskusi, sosilaisasi dan demonstrasi tentang
penyuluhan dan praktik langsung dengan terapi dzikir.
g. Hasil
Hasil yang telah dicapai adalah lansia mau melakukan kegiatan terapi zikir
ketika mengalami kesulitan tidur, namun untuk tahap awal ini lansia
membutuhkan pendampingan untuk memahami langkah-langkah kegiatan
terapi zikir.
h. Kesimpulan
Dari penelitian ini menunjukkan kegiatan pengabdian masyarakat lansia yang
hadir mulai mengerti dan memahami tentang gangguan tidur dan cara
mengatasi dengan terapi dzikir.
i. Kelebihan dan Kekurangan Artikel
Kelebihan :
1. Latar belakang atau pendahuluan di sertai data yang memperkuat
permasalahan dan isi dijabarkan dengan rinci.
2. Pada bagian metode dijelaskan secara rinci tahap-tahap yang
dilaksanakan.

Kekurangan :
1. Masih ada penggunaan kata yang tidak ilmiah seperti pada bagian hasil
dan pembahasan paragraf terakhir yang menjelaskan hasil.
2. Hasil tidak menggunakan data atau tabel distribusi.
j. Implikasi Keperawatan
Terapi dzikir merupakan penanganan non farmakologi yang dapat
bermanfaat bagi lansia dengan insomnia karena tidak memiliki efek samping.
Ketika seseorang berdzikir, hal tersebut memasukkan dan menghidupkan
sifat-sifat dan asma-asma Allah yang mempunyai kekuatan yang tak
terhingga di dalam tubuh. Dengan hal tersebut merasa nyaman dan tentram
dan kembali seimbang. Keadaan seimbang didalam tubuh dapat
mengembalikan dan menormalkan fungsi organ tubuh seperti sedia kala.
Dengan mekanisme tersebut dimana dzikir dapat membuat jiwa merasa
nyaman dan tentram sehingga dapat mencegah insomnia pada lansia.
2. Analisis Artikel (PICOT)
No. Kriteria Jawaban Analisis

1. P Ya Insomnia adalah gangguan tidur yang sering


(Problem/ dikeluhkan lansia yang ditandai dengan
Population) kesulitan untuk tidur dan mempertahankan
tidur.
Pada lansia terjadi perubahan sistem neurologis
yang secara fisiologis akan mengalami
penurunan jumlah dan ukuran neuron pada
sistem saraf pusat yang mengakibatkan lansia
tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur
normalnya. Perubahan sistem neurologis
mengakibatkan fungsi neurotransmitter pada
sistem fisiologi neurologi menurun, sehingga
distribusi norepinefrin yang merupakan zat
yang merangsang tidur juga menurun. Hal
tersebut menyebabkan perubahan irama
sirkadian. Perubahan irama sirkadian pada
lansia ditunjukkan dengan terjadinya
perubahan tidur lasia pada fase NREM 3 dan 4,
sehingga lansia hampir tidak memiliki fase 4
atau tidur dalam. Apabila lansia berhasil masuk
kekeadaan tidur, lansia akan mengalami
gangguan lain berupa tidur yang tidak
berkualitas karena tidak mencapai fase tidur
yang dalam (NREM) pasien sering terbangun
tengah malam dan mengalami mimpi buruk.
Terapi pada penderita insomnia dapat berupa
terapi non farmakologi karena biaya lebih
murah dan lebih efektif dibandingkan dengan
terapi farmakologi yang dapat menimbulkan
efek samping. Terapi non farmakologi yang
dapat diterapkan untuk menurunkan insomnia
adalah dengan mengguakan terapi dzikir.
Ketika seseorang berdzikir dapat membuat
jiwa merasa nyaman dan tentram sehingga
dapat mencegah insomnia pada lansia.

2. I Ya Diskusi, sosialisasi dan demonstrasi tentang


(Intervention)
penyuluhan dan praktik langsung dengan terapi
dzikir dengan target lansia dan petugas di Panti
Sosial Tresna Werdha Jambi melalui media
poster dan leafleat.

3. C Ya Dalam artikel ini penelitian dibandingkan


(Comparison)
dengan penelitian yang dilakukan oleh :

Penelitian Asmaroh dkk (2020) dengan judul


“Pengaruh Pemberian Terapi Psikoreligius
(Dzikir Tasbih) Terhadap Kualitas Tidur
Lansia di RW 02 Jebres Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Sibela”. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan rancangan
penelitian Pre Experimental dengan one group
pretest posttest design without control. Sampel
diambil secara total sampling sebanyak 46
lansia yang mengalami gangguan kualitas tidur
buruk. Tempat penelitian adalah di RW 02
Jebres wilayah kerja Upt Puskesmas Sibela.
Terapi diberikan dengan cara lansia membaca
kalimat dzikir tasbih sebanyak 33 kali.
Pengukuran kualitas tidur menggunakan
kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index
(PSQI). Analisis data menggunakan uji
Wilcoxon. Hasil penelitian terdapat perbedaan
kualitas tidur setelah intervensi dengan p value
= 0,000< = 0,05. Kesimpulan, terdapat
pengaruh pemberian terapi psikoreligius (dzikir
tasbih) terhadap kualitas tidur lansia di RW 02
Jebres wilayah kerja Upt Puskesmas Sibela.
4. O Ya Hasil yang dicapai adalah respon lansia sangat
(Outcome)
baik dan mau melakukan kegiatan terapi zikir
ini ketika mengalami kesulitan tidur. Respon
dari lansia sangat baik bahkan ketika dilakukan
demonstrasi terapi zikir ada beberapa lansia
yang dapat tertidur setelah dibangunkan baru
lansia terbangun lagi. Namun untuk tahap awal
ini lansia membutuhkan pendampingan untuk
memahami langkah-langkah kegiatan terapi
zikir. Para lansia belum bisa melakukan
kegiatan secara mandiri dikarenakan kondisi
fisik lansia. Ketika seseorang berdzikir, hal
tersebut memasukkan dan menghidupkan sifat-
sifat dan asma-asma Allah yang membuat para
lansia merasa nyaman dan tentram sehingga
dapat mencegah insomnia pada lansia.
Lampiran
Artikel 1 (Artikel Utama)
Lampiran
Artikel 2 (Artikel Pembanding)

Anda mungkin juga menyukai