Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KERJA

PENGUKURAN TITIK KOORDINAT PADA POLIGON TERTUTUP

Kelompok 2
NOPRI RAMADHANI

XII GEOMATIKA

SMKN 2 DUMAI

TH. 2020/20
Pengukuran titik koordinat pada polygon terbuka

Juru ukur/hitung : kelompok 2

 DEVID JUNECHO
 NOPRI RAMADHANI
 ZULFADLI
 DICKY SAPUTRA PURBA
 LISA PUTRI HANDAYANI
 TIARA SALSABELLA
 PEBRIANSAH
 FAUZIL AKBAR

Hari /tanggal pengukuran :

 Waktu : Senin – Rabu /


 Cuaca : Carah

Soal / tugas

1. Dari gambar sketsa lokasi pengukuran dan table pengukuran yang telah disiapkan
penguji/instruktur, lakukanlah pengukuran horizontal polygon terbuka sebanyak 6 titik.
2. Bacalah besar sudut azimuth awal.
3. Lakukan pengukuran sudut horizontal dengan pembacaan biasa dan luar biasa.
4. Buatlah sketsa pengukuran.
5. Hitunglah koreksi, azimuth, dan koordinat titik.
6. Gambarlah polygon pada kertas millimeter ukuran A2 dengan menggunakan pensil.
7. Lakukan lah ploting gambar polidon pada kertas millimeter ukuran A2 dengan
menggunakan rapido
8. Buatlah laporan pada kertas folio bergaris dan lampirkan hasil perhitungan gambar kerja
dan gambar hasil ploting.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa penulis panjatkan, karena rahmat serta
bimbingannya penulis berhasil berhasil menyelesaikan laporan praktikum pengukuran polygon ini.
Adapun laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran ilmu ukur tanah dan pemetaan.
Laporan ini berisikan tentang bagaimana prosedur yang dilaksanakan dalam melakukan
pengukuran polygon serta hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan.

Semoga laporan praktikum pengukutan polygon ini memberikan informasi yang berduna
bagi pembaca serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
PENDAHULUAN
 Latar belakang

Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara cara
menggambarkan keadaan fisik sebagian maupun keseluruhan permukaan bumi untuk menentukan
posisi relative atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, diatasnya atau dibawahnya, dalam
memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relative suatu daerah.

Pemetaan khusus untuk bidang tertentu biasa dilakukan dikawasan yang sempit, sehingga
bumi masi dianggap bidang datar dan distorsi yang disebabkan kelengkungan bumi dapat
diabaikan. Pemetaan dilakukan dengan menentukan titik-titik koordinat dan ketinggian yang
tersebar merata dalam kawasan terlebih dahulu sehingga memudahkan penggunaan selanjutnya

Di dalam proses pemetaan terdapat pengukuran keranka dasar horizontal (pengukur


mendatar untuk mendapatkan jarak, sudut, dan koordinat mendatar antara titik-titik yang diukur
diatas permukaan bumi) dan pengukuran kerangka dasar vertical (pengukuran tegak/vertical
untuk mendapatkan jarak, sudut, dan koordinat tegak antara titik-titik yang diukur serta
pengukuran titik-titik detail).

Titik-titik yang telah diperoleh kerangka dasar horizontal dan vertical inilah yang akan
membentuk sebuah polygon yang dapat dilihat dengan adanya garis-garis yang menghubungkan
titik-titik tersebut. Dengan metode poligon, posisi titik yang belum diketahui koordinatnya
ditentukan dari titik yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengukur semua jarak dan sudut
yang ada dalam poligon. Dalam pembuatan suatu peta diperlikan pengukuran dilapangan,
pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan sistem poligon yang dilakukan dengan pengukuran
detail situasi

 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari poligon?
2. Bagaimana cara kerja dan proses pengukuran poligon?
3. Bagaimana cara menghitung hasil pengukuran piligon?
4. Bagaimana cara mengolah hasil data dari pengukuran poligon?
 PENGETAHUAN DASAR

Poligon merupakan rangkaian titik-titik membantuk segi banyak. Rangkaian titik tersebut
dapat digunakan sebagai kerangka peta. Koordinat titik tersebut dapat dihitung dengan data
masukan yang merupakan hasil dari pengukuran sudut dari jarak. Posisi titik-titik dilapangan dapat
ditentukan dengan mengukur jarak dan sudut searah titik kontrol. Posisi titik-titik control haruslah
mempunyai ketelitian yang tinggi dan distribusinya dapat menjangkau semua titik.

Berdasarkan bentuk geometrinya, poligon dapat dibedakan atas poligon terbuka dan poligon
tertutup

 MAKSUD DAN TUJUAN

Poligon tertutup adalah rangkaian titik yang dihubungkan dengan garis lurus membentuk suatu
bidang dimana titik awal dan titik akhir memiliki koordinat yang sama.

Parameter dalam praktikum poligon tertutup:

Azimuth : sudut yang diukur dari arah utara U = 0 0’0” searah putaran jarum jam.

Jarak optis : jarak antara titik 1 dan titik lainnya

Beda tinggi : selisih ketinggian antara titik yang diukur

Koordinat titik : letak suatu titik pada poligon yang diproyeksikan

I. KESELAMATAN KERJA
 Gunakan alat sesuai fungsinya.
 Lindungi pesawat dengan payung dari cuaca panas dan hujan.
 Konsentrasi dalam bekerja dan jangan bergurau ujian praktek berlangsung.
 Pakailah pakaian praktek dan keselamatan kerja.
 Lakukan pengukuran yang peduli lingkungan dengan tidak mengotori.
 Kembalikanlah alat dalam keadaan bersih ketempatnya.

II. ALAT –ALAT YANG DIGUNAKAN


 Theodolite 1 unit
 Pita ukur 1 buah
 Kompas 1 buah
 Patok kayu 6 buah
 Data board, kalkulator, GPS
III. LANGKAH-LANGKAH KERJA
 Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita menentukan titik-titik poligon dan titik
detail.
 Buatlah sketsa gambar kerja.
 Setelah menentukan titik, letakkan alat pada titik pertama (BM/P1) kemudian seting alat.
 Dirikan rambu ukur dititk poligon lainnya baik titik detail ataupun titik poligon.
 Pertama yang harus dilakukan mencari azimuth titik BM menembaki U ke P1.
 Selanjutnya mencari beta titik BM dengan cara seting alat P akhir menjadi 0 kemudian putar
kearah P awal untuk mendapatkan bata BM.
 Lakukan pengukuran dengan membaca BA, BT, BB untuk mendapatkan jarak optis dan
bacalah bacaan sudut.
 Setelah melakukan poligon dititik BM selanjutnya menembaki titik detail yang ada disekitar
titik BM poligon.
 Tentukan titik sesuai perintah atau keinginan seberapa banyak titik yang diinginkan.
 Pindahkan alat ketika semua pengukuran telah ditentukan.
 Setelah pindah alat lakukan secara bersamaan seperti yang diukur dititik BM tadi.
 Ketika ada masalah dalam pengukuran seperti hujan, angin ribut, untuk diberhrntikan
pengukuran sejenak sampai keadaan stabil.
 Setelah selesai melakukan pengukuran, simpan alat kedalam kotaknya dan susun alat yang
digunakan dalam pengukuran.
 Buatlah laporan dan analisa data yang telah diukur dilapangan, ketika selesai laporan yang
telah dibuat.
 Simpan data laporan pengukuran ditempat yang selalu kita ingat.

IV. RUMUS-RUMUS YANG DIGUNAKAN


 Jarak optis = (BA-BB)x100
 Beda tinggi = TA-BT
 Azimuth = αp2+Σp1-180˚
 Tinggi titik = T.alat pertama + BT

V. ANALISA DATA HASIL PENGUKURAN


 Jarak optis

Jo =(BA-BB)*100

Jo=(1.110-0.665)*100

Jo=44.5 M
 Koreksi sudut

Fx = (n+2)*180˚-Σβ

Fx = (4+2)*180˚- 1079˚59’52”

Fx = 1080˚- 1079˚59’52”

Fx = 8”

 Beda tinggi

ΔT = TA-BT

ΔT = 1.530 – 1.749

ΔT = (-0.219)

 Azimuth

αp3 = αp2 + Σp1 - 180˚

αp3 = 176˚30’48” + 269˚30’40” -180˚

αp3 = 266˚1’33”

 Tinggi titik

Titik P2 = T titik P1 +ΔT

Titik P2 = 13 – 0.220

Titik P2 = 12.78

Anda mungkin juga menyukai