Anda di halaman 1dari 18

Video Session:

Ligasi Arteri Hipogastrika dan


Sesarean Histerektomi

I Nyoman Bayu Mahendra

Konsultan Onkologi-Ginekologi
Divisi Onkologi-Ginekologi Bagian/SMF Obgin FK Unud/RSUP Sanglah
Non Surgical

Konservatif

Ligasi arteri
Surgical
hipogastrika

Histerektomi

www.uptodate.com (2017)
Key Success
Pengetahuan anatomi organ pelvis yang
baik

Pengalaman operator

Kompetensi operator

Kerjasama operator dan tim kamar


operasi

Ketenangan operator dan tim

www.uptodate.com (2017)
www.uptodate.com (2017)
Membuka Ruang Retroperitoneal

Baggish Karram, Atlas of Pelvic Anatomy and Gunecology Surgery, 3rd Ed, 2011
Langkah Ligasi Arteri Hipogastrika
Membuka broad ligament anterior dengan gunting atau elektrokauter dan membuka
jaringan areolar di dalam ruang retroperitoneal

Arteri iliaka eksterna berjalan medial dari muskulus psoas dan ke proksimal menjadi
arteri iliaka komunis (bifurkasio). Arteri hipogastrika berada di sisi medial arteri iliaka
eksterna dengan panjang ± 4 cm sebelum bercabang menjadi cabang anterior dan
posterior

Diseksi sheath arteri hipogastrika dengan right angle. Diseksi diperluas hingga sisi
anterior dan lateral. Hal yang sama dikerjakan pada batas dengan vena iliaka interna
di medial posterior. Kemudian sisipkan benang Silk no. 1 pada arteri hipogatrika,
untuk dilanjutkan penyimpulan yang kuat

Pastikan tidak meligasi arteri iliaka eksterna dengan jalan meraba pulsasi di dorsalis
pedis atau posterior tibia ipsilateral

www.uptodate.com (2017)
Ligasi Arteri Hipogastrika (Iliaka Interna)

www.uptodate.com (2017)
Sesarean Histerektomi

Histerektomi saat SC merupakan pilihan terakhir ketika menghadapi atonia uteri

Pada kondisi plasenta akreta/inkreta/perkreta serta ruptur uteri, metode terbaik


kontrol perdarahan adalah dengan mengerjakan histerektomi

Supraservikal Vs Total: tidak terdapat keuntungan mengerjakan suprasevikal


histerektomi dibandingkan total histerektomi, kecuali atas pertimbangan waktu dan
meyakini tidak terdapat sumber perdarahan dari OUI

Secara teknik tidak berbeda dengan histerektomi pada kasus histerektomi Ginekologi.
Yang diperhatikan bahwa terjadi dilatasi pembuluh darah

www.uptodate.com (2017)
www.uptodate.com (2017)
Point Penting!!

1. Kompresi pada suplai arteri ke uterus dikerjakan jika


memungkinkan
2. Upayakan ekspose lapangan operasi dan traksi uterus
untuk meminimalisasi cedera ureter dan vaskular
3. Palpasi dan inspeksi posterior bladder dari interior,
memudahkan diseksi dengan uterus. Kecuali pada kasus
plasenta perkreta, sulit menghindari cedera pada
bladder
4. Kontrol hemostasis adalah lebih penting daripada
mengidentifikasi berupaya mempertahankan ureter
tetap intak. Konsultasi lintas Departemen dapat
dikerjakan jika mencurigai cedera ureter dan bladder

www.uptodate.com (2017)
Komplikasi

Perdarahan

Cedera traktus urinaria

Infeksi

Koagulopati
Sertifikat
o. SKP: 15/111/2017/SKP/IDI-BALI
Diberikan Kepada :

yoman 8ayu Mahe

Pembicara
BALI UROGYNAECOLOGY - ONCO[OGIC MEETING
(BUGOM)
I

PESERTA : 8 SKP PEMBICARA : 8 SKP MODERATOR: 2 SKP


Denpasar, 8-9 April 2017

Ketua Bagian / S SUP Sanglah


__ ---:j~vv......-v"'-1 ~ ........
Dr. d; TjOk.~ Sawardewa. S;OG(K)

Anda mungkin juga menyukai