Anda di halaman 1dari 10

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan

informasi penting seputar dunia pendidikan


NASIONALISME
Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme merupakan kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk
merebut kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun
sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa dan negaranya.

Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa


bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan
dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita
merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara
lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang
berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap
saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-
bangsa lain.

Jadi Nasionalisme dapat juga diartikan:


 Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.
 Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku,
ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa
nasionalisme bangsa Indonesia, tinggi ataupun rendahnya rasa
nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor yang
mempengaruhi. Faktor yang berpengaruh terhadap tinggi atau
rendahnya rasa nasionalisme tersebut antara lain pengaruh budaya-
budaya barat yang dengan sangat mudahnya masuk dan
mempengaruhi budaya Indonesia yang jati dirinya adalah budaya
timur. Adapula faktor ekonomi yang mempengaruhi rasa
nasionalisme bangsa Indonesia. Terlepas dari faktor-faktor tersebut
sebenarnya dalam sejarah bangsa menyebutkan bahwa rasa
nasionalisme pada jaman penjajahan lebih tinggi dari pada saat ini,
memang tidak bisa dipungkiri hal tersebut membuat bangsa
Indonesia dapat terlepas dari penjajahan Belanda yang tentu saja
dulu bisa dibilang dipelopori oleh Bung Karno dan kawan-kawan.

Nasionalisme yang selalu mengagung-agungkan sejarah dan


kebudayaan bangsa, namun pelaksanaanya pada keadaan aktual
justru nol atau sebaliknya, menginjak-injak budaya dan sejarah
bangsa serta memanfaatkannya untuk kepentingan kekuasaan.
Maka, jual beli ideologi dan penghianatan atas kepercayaan rakyat
tidak terhindarkan. Hubungan antara nilai-nilai unik yang dimuliakan
itu dan tingkah laku sosial-politik kian serba tidak jelas, seringkali
sambil membanggakan kebudayaan bangsa, dengan mudahnya
mencabut nyawa orang. Atau sambil menyerukan toleransi, tanpa
malu-malu menculik orang-orang yang berbeda pendapat. Dan
sambil berkotbah mengenai tepo sliro, tapi mencuri uang milik
rakyat, merampas tanah penduduk.

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nasionalisme di
Indonesia

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nasionalisme di


Indonesia, faktor-faktor ini sangat berpengaruh kepada tingkat
atau kadar ataupun seberapa tinggi rasa nasionalisme yang
tertanam di masyarakat Indonesia ini.

Adapun beberapa faktor tersebut adalah :


a. Faktor Ekonomi
Pada tahun 1997, dunia dilanda krisis moneter yang menjalar
dari mexico, terus ke Asia seperti Jepang, Korea, Thailand,
Malaysia dan Indonesia. Negara-negara di asia seperti Jepang,
Korea, Thailand, dan Malaysia cepat keluar dari krisis, karena
Negara-negara itu kuat dasar perekonomian dan mempunyai
upaya yang kuat dan etos kerja yang tinggi ingin cepat-cepat
keluar dari krisis. Akan tetapi di Indonesia, krisis moneter ini
amat membuat Indonesia terpuruk. Kemiskinan, pengangguran,
perekonomian yang lemah, krisis politik, krisis kekuasaan,
bahkan krisis kepercayaan dan yang paling parah krisis
nasionalisme. Tingkat kemiskinan yang tinggi dan pengangguran
yang dimana-mana membuat rasa akan bangga terhadap
bangsa Indonesia memudar. Rasa percaya pun ikut hilang, dan
timbulnya berbagai macam kecurigaan yang berlebihan ikut
memperburuk dan memperumit masalah bangsa ini.

Keterkaitan rendahnya rasa nasionalisme dengan ekonomi


adalah dimana kita dapat melihat dan menyimpulkan bahwa
seseorang yang miskin ataupun pengemis, pengamen dan
sejenisnya pastinya jauh dari pikiran apa yang bisa kita berikan
pada bangsa dan Negara ini. Mereka lebih mementingkan

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
urusan perut mereka sendiri. Karena memang itu seharusnya
jika kitapun berada pada situasi yang sama. Artinya memang
rendahnya rasa nasionalisme sangat berkaitan erat dengan
faktor ekonomi. Bisa dikatakan jika dengan penghidupan yang
layak seperti maka kesadaran akan rasa nasionalime yang
tumbuh dari diri kita sendiri akan sangat subur.

b. Faktor Budaya
Budaya merupakan faktor utama yang bisa dibilang
menentukan rasa nasionalisme suatu bangsa. Dalam faktor ini
budaya negative baik dari budaya barat ataupun dari budaya
internal masyarakat kita berpengaruh terhadap tinggi atau
rendahnya rasa nasionalisme. Apabila dilihat lebih jauh budaya
barat lebih kepada gaya hidup mereka seperti free sex, loyal,
dan serba bebas lainnya membuat rasa akan cinta tanah air
khususnya Indonesia semakin terkuras, sebagai contoh kita
lebih banyak melihat masyarakat khususnya para remaja yang
lebih mengagung-agungkan tokoh-tokoh lain yang bisa dianggap
tidak sesuai dengan jati diri bangsa, dan membuat mereka lupa
akan rasa yang pernah kita miliki bersama disaat meraih
kemerdekaan dari penjajah. Yaitu rasa persatuan dan kesatuan,
rasa nasionalisme yang tinggi dan rasa yang menginginkan
adanya perubahan.

Ditambah lagi dengan bermacam-macam suku bangsa di


Indonesia ini yang tentunya lebih banyka perbedaanya
dibandingkan dengan persamaan, yang tentu saja dapat
menimbulkan konflik-konflik internal bangsa, seperti kejadian di
Madura dan Maluku serta Jakarta beberapa decade silam lalu.
Hal tersebut memang bias dibilang telah menodai rasa
Nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia. Dan bagaimana

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
mungkin kita akan dianggap sebagai bangsa yang menghargai
sejarah dan Nasionalisme tinggi jika dengan hal yang kecil pun
kita mudah sekali dipecah belahkan. Oleh sebab itu pastinya
factor ini sangat berpengaruh terhadap rasa nasionalisme di
Indonesia.

2. Mengukur Tingkat Nasionalisme Masyarakat Indonesia


Dalam hal ini memang susah untuk mengukur tingkat
Nasionalisme bangsa Indonesia secara matematis. Akan tetapi
dari berbagai faktor yang mempengaruhinya kita dapat juga
mengira-ngira bagaimana tingkat Nasionalisme yang dimiliki
bangsa Indonesia saat ini.

Faktor ekonomi dan budaya yang telah dibahas diatas


memang sangat berperan dalam rasa Nasionalisme Bangsa
Indonesai karena bagaimana akan bisa membanggakan bangsa
dan Negara ini jika kemiskinan masih banyak, pengangguran
masih numpuk, tingkat kriminalitas makin tinggi. Orang pun akan
memikirkan dua kali jika mugkin ditanyakan apakah anda cinta
dengan bangsa dan Negara ini?. Tapi tentunya pendapat orang
berbeda tergantung dari pemikiran mereka, akan tetapi sebagain
masyarakat indonesiakan masih berada di garis kemiskinan.
Dengan kata lain pemikiran itu mungkin saja bisa dibenarkan.

Contoh lainnya yang bisa dibilang mengurangi dan


mengotori rasa nasionalisme adalah dimana banyaknya kasus
korupsi bahkan kolusi dan nepotisme yang jelas sekali membuat
Negara ini tetap dalam keadaan terpuruk. Bagaimana mungkin
orang yang benar mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dapat
menguras harta yang bukan haknya. Harta yang seharusnya untuk
kemakmuran masyarakat. Apalagi kasus-kasus yang menyangkut

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
para elit politik dan orang nomor sekian di Indonesia. Itu sudah
menodai nasionalisme.

Ditambah lagi perbedaan sedik saja di negeri ini bisa jadi


masalah besar. Contohnya dalam masalah supporter sepak bola
yang sering terjadi kerusuhan, pengrusakan dan tawuran antar
supporter, rasisnya para suporter. Kapan bangsa Indonesia ini
akan dewasa dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi jika
adanya perbedaan sedikit saja bisa jadi masalah besar?

Kapan Indonesia akan seperti Negara Jepang yang bisa


dibilang jiwa patriotisme dan nasionalisme sangat tinggi sekali.
Jika kita Tanya saja pada masyarakat mungkin saja masih banyak
yang tidak tahu Pancasila, padahal pancasila bisa dibilang wadah
tempat menyatukan berbagai penghalang yang menghantui
bangsa Indonesia ini.

Tapi rasa optimis ini akan terus ada karena dari gejala
situasi saat ini. Sebagai contoh pengakuan budaya batik oleh
Negara tetangga menimbulkan rasa persatuan dan nasionalisme
sebab kita pun tidak mau budaya bangsa yang asli kita miliki
menjadi hilang begitu saja menjadi milik orang. Rasa tersebut
timbul dari rasa senasib untuk memiliki bangsa Indonesia ini. Akan
tetapi jika rasa itu tidak di imbangi dengan rasa penghormatan
terhadap bangsa dan Negara lain maka akan menimbulkan sikap
cauvinisme.Sikap yang mengagungkan bangsa dan Negara sendiri
tanpa menghormati bangsa dan Negara lainnya.

Rasa optimis itu tentu saja harus diimbangi dengan


pembenahan diberbagai aspek kehidupan seperti pembenahan
system perekonomian dan perpolotikan serta system hokum yang

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
bagus. Karena sekali lagi jika faktor yang mempengaruhinya
kurang baik maka Indonesia akan tetap tertinggal dan rasa
nasionalisme itu mungkin saja akan menghilang dan rasa percaya
terhadap para pemimpin akan habis. Dan tentu mungkin apa yang
kan diprediksikan setelah itu adalah mungkin saja kita akan
mengalami evolusi seperti tahun 98? Tapi saya harapkan tidak
demikian karena kita yakin masih punya semangat untuk menjadi
yang lebih baik lagi.

3. Menegakan Kembali Ideal Nasionalisme Indonesia


Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah
Proklamasi Kebangsaan Indonesia yang merupakan ikrar tentang
eksistensi nasion dan nasionalisme Indonesia yang telah tumbuh
puluhan tahun dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Perjuangan bangsa Indonesia tersebut pada tanggal 17 Agustus
1945 mencapai titik kulminasi dengan dikumandangkannya
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Hal itu
membuktikan bahwa nasionalisme Indonesia sudah merupakan
faktor penentu perkembangan sejarah Indonesia – sejarah
berdirinya negara Republik Indonesia.

Substansi Nasionalisme Indonesia mempunyai dua unsur:


Pertama, kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang terdiri atas banyak suku, etnik, dan agama. Kedua,
kesadaran bersama bangsa Indonesia dalam menghapuskan
segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi Indonesia.
Semangat dari dua substansi tersebutlah yang kemudian
tercermin dalam Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945 dan dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam
pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan jelas
dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
Pembukaan UUD 1945 secara tegas dikatakan, "Segala bentuk
penjajahan dan penindasan di dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Kegagalan atas upaya tersebut di atas akan mempercepat


berlanjutnya proses penipisian kesadaran nasionalisme Indonesia,
yang akan berakibat semaraknya gerakan disintegrasi bangsa dan
negara. Inilah tugas berat pemerintahan dewasa ini. Maka adalah
tugas kita semua untuk membantu pemerintahan dalam
memperbaiki kerusakan-kerusakan negara dewasa ini.

Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan


informasi penting seputar dunia pendidikan
Follow IG @mooridapp untuk mendapatkan
informasi penting seputar dunia pendidikan

Anda mungkin juga menyukai