NPM : 1940402063 LOKAL : B / EKONOMI PEMBANGUNAN SEMESTER : II (DUA) MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Mengapa dan bagaimana PAI di ajarkan di perguruan tinggi ?
Pendidikan agama islam diajarkan di perguruan tinggi merupakan sebagai wujud untuk memberikan landasan pengembangan pada kepribadian mahasiswa supaya menjadi kaum intelektual yang senantiasa beriman kepada tuhan yang maha esa, memiliki budi pekerti yang baik, berpikir kritis dan bersikap rasional. Dengan cara memberikaan keterampilan dan masukan kepada mahasiswa dengan cara pendekatan dan mengimplementasikannya.
2. Manusia dan Agama
Manusia dengan agama adalah bentuk pengaplikasian dari akal manusia yang di mana agama menjadi penyeimbang bagi manusia untuk memperoleh ketenangan jiwa dan menjadi alat untuk memperoleh kebenaran, agama secara tidak langsunag mengikat dan menjadi doktrin pada masyarakat yang di mana membuat manusia di tuntut untuk mematuhi segala norma - norma atau aturan yang ada di dalam agama yang di ajarkan oleh kitap sucinya, secara tidak langsung agama juga dapat menjadi tali penghubung komunikasi antar masyarakat yang di mana hal tersebut adalah hakikat manusia itu sendiri sebagai makluk social.
3. Islam dan Pancasila
Pancasila meletakkan nilai-nilai yang esensial dimana hal itu berafiliasi dengan konsep keislaman. Yaitu, ketuhanan, prinsip permusyawaratan, keadaban, kemanusiaan, dan keadilan. Semua esensi tersebut adalah substansi yang termaktub di dalam ajaran Islam. Justru itu lah, aktualisasi Islam dan dasar negara Pancasila selalu hidup bersatu. Memang di negara Indonesia masyarakatnya mayoritas umat Islam, tetapi klaim terkait negara harus berdasarkan Islam ini sangat krusial. Dan yang paling pentingnya lagi tokoh-tokoh bangsa menyapakati dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Sehingga, selain Islam menekankan pada prinsip-prinsip tersebut. Pancasila juga meletakkan nilai-nilai itu sebagai bentuk tujuan untuk mewujudkan simbol persatuan Indonesia. Karena itu lah, dasar negara Pancasila adalah ideologi yang final yang sangat tidak patut untuk dipertentangkan di kalangan masyarakat majemuk, sebab Pancasila merupakan ideologi yang bersahabat dengan agama (religiously friendly ideology), termasuk dengan Islam. Dan ini lah, kemudian mengakibatkan Indonesia mampu bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Islam dan Radikalisme
Hampir semua kasus radiklisme menunjukan bahwa kemunculan mereka senan tiasa berhadapan dengan barat. Eksperimen bermacam-macam, mulai dari oposisi terhadap rezim yang di anggap sekuler dan kapitalisme yang di pandang exploitative. Kenyataan ini menujukan bahwa peradaban moderen yang saat ini di terapkan oleh seluruh masyarakat di dunia belum mampu mengakomodasi kepentingan radikalisme. Kalangan radikalisme sendiri tampaknya sangat sulit menerima kecenderungan global yang mengatur hubungan antar bangsa sehingga kita perlu menjembatani agar tidak terjadi tindak kekerasan yang semakin merebak akibat dari kemunculan radikalisme tersebut sehingga dimasa mendatang kita perlu menerapkan prinsif-prinsif kebersamaan antar manusia untuk saling berbagi pemahaman tentang arti radikalisme.
5. Sejarah Islam di Indonesia
Agama Islam yang masuk ke Indonesia tentunya mengubah kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan lokal yang sudah ada di Indonesia sejak lama mulai bertransformasi dengan kebudayaan Islam. Agama Islam yang datang melalui jalur perdagangan tentunya membawa pengaruh besar kepada penduduk pribumi khususnya masyarakat melayu karena pada saat itu masyarakat melayu sering melakukan aktivitas perdagangan. Islam pertama kali diperkenalkan di Indonesia saat Dinasti Umayyah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Indonesia yang terkenal akan rempah- rempahnya, ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai penjuru dunia. Para pedagang Muslim pun juga berdatangan ke Indonesia untuk berdagang dan sudah berlangsung dari abad ke abad.Tidak hanya melakukan perdagangan saja, para pedagang muslim yang berasal dari Arab, Gujarat dan Persia itu pun juga mendakwahkan ajaran Islam kepada penduduk sekitar. 6. Islam dan Kawasan Perbatasan Islam di kawasan perbatasan sangat memperhatinkan. Faktor yang mendasari pengetahuan dan pemahaman tentu ini sangat berpengaruh dalam sistem ke khalifahan tapi hal ini tidak mempengaruhi semangat penuntut ilmu seorang muslim untuk mencaritahu tentang islam. 7. Islam dan Ekonomi Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya (kebendaan dan rohaniah). Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan keperluan rohani atauu etika yang diperlukan manusia. Sumber pedoman ekonomi Islam adalah al-Qur'an dan sunnah Rasul.