Anda di halaman 1dari 52

PERENCANAAN INDUSTRI

PENENTUAN LOKASI
INDUSTRI
PEMILIHAN LOKASI FASILITAS

• ??? PENTING:
• Berdampak jangka panjang
• Berdampak terhadap biaya operasi industri (Biaya Tetap dan
Biaya Variabel) :
• Pabrik harus pindah / tutup
• Produksi tidak efisien
• Masalah pasokan bahan baku
• Biaya transportasi / distribusi
• Masalah tenaga kerja (jumlah / keterampilan / etos )
• ??? Tujuan :
• Memaksimumkan manfaat lokasi bagi Industri.
• Tergantung kepada Jenis Industri:
INDUSTRI PENGOLAHAN , berorientasi pada MINIMASI BIAYA
INDUSTRI JASA , berorientasi pada MAKSIMASI PENDAPATAN →
“expose maksimum” kepada konsumen / calon konsumen.
PENGGUDANGAN, berorientasi pada Minimasi Biaya & Kecep.
“Delivery”.

FAKTOR-FAKTOR DALAM PERENCANAAN LOKASI:


• Bervariasi tergantung kepada Jenis Industri.
• Dapat Dikelompokkan:
• Faktor KRITIS : apabila tidak ada atau tidak memenuhi syarat, maka
alternatif lokasi akan gugur, walaupun faktor lain memenuhi syarat.
• Faktor OBJEKTIF (Tangible): apabila akan atau dapat dinilai &
diperhitungkan dalam satuan Uang.
• Faktor SUBJEKTIF / KUALITATIF (Intangible): apabila akan atau hanya
dapat dinilai / dalam ukuran kualitatif/diskriptif (SKOR).
KARAKTERISTIK PENGOLAHAN, BAHAN & PRODUK
• LOKASI DEKAT SUMBER BAHAN BAKU:
• Pengolahan Primer Hasil Pertanian (Agroindustri Level-1)
• Karakteristik bahan lebih mudah rusak dibandingkan produk
• Tujuan utama Pengolahan : pengurangan volume dan bobot.
• Proses tidak memerlukan Input lain yang memerlukan biaya
transport lebih tinggi.

• LOKASI DEKAT DENGAN PASAR:


• Produk yg dihasilkan reltif lebih mudah rusak dibandingkan
bahan
• Proses pengolahan akan menambah bobot/volume
dibandingkan bahan.
• Proses memerlukan tambahan Input yang biaya trasnportasinya
“significant”
• Pengolahan Sekunder / Tertier Hasil Pertanian (Agroindustri
Level –II /III)
KARAKTERISTIK PRODUKSI BAHAN BAKU

• Distribusi Geografi Produksi Bahan Baku /


Konsentrasi Lokasi Produksi.
• Aksessibilitas ke Lokasi Produksi Bahan Baku:
• Jarak, Biaya Trasnportasi, Kondisi Jalan.
• Kecenderungan Produksi

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI
• Infrastruktur Transportasi dikaitkan dengan karakteristik
Bahan/ Produk
• Biaya , Waktu, dan Resiko Kemanan bahan / produk
• Jasa Transportasi
KARAKTERISTIK INFRASTRUKTUR
• Tenaga Listrik:
• Sumber , Ketersediaan dan Reliabilitas.
• Air :
• Sumber, Ketersediaan (Jumlah dan Kontinyuitas) dan Kualitas:
• Bahan dan Proses Produksi (Pembersihan, Boiler, Air
Pendingin) .
• Komunikasi
• Infrastruktur Sosial

KARAKTERISTIK TENAGA KERJA


• Ketersediaan
• Jumlah, Keterampilan
• Karakteristik:
– Etos kerja,
• Tingkat Upah:
• Serikat Pekerja
KARAKTERISTIK LOKASI
• Harga Lahan
• Luas Area (pengembangan)
• Topografi
• Penanganan dan Pembuangan Limbah
• Kondisi Sosial – ekonomi
• Peraturan & Kebijaksanaan Pemerintah Daerah:
• Rencana Pengembangan
• Peruntukan
Teknik/Metode Penentuan Lokasi

• Faktor Weighthing Method ( BAYES atau MPE)


• Matriks Prioritas
• Break Even Analysis
• Center of Gravity Method
• Simple of Media
• Prosedur“Brown and Gibson”
• Model Transportasi
1. Metode Faktor Terbobot
• Pemilihan lokasi hanya
berdasarkan penilaian subjektif
setiap Faktor TS i =  Sik Bk
• Tentukan Bobot setiap faktor ke-k k
( Bk )
• Tentukan Skor setiap lokasi ke-I,
TS i =  (Sik )
B*k
untuk Faktor ke-k ( Sik )
• Hitung Total Nilai Skor Terbobot k
untuk setiap alternatif lokasi:
B*k : bilangan bulat.
• Metode Bayes
• Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE)
• Pilih Lokasi berdasarkan Total
Nilai Skor Terbobot.
Contoh :

Sebuah perusahaan akan mengembangkan


usahanya ada tiga lokasi yang akan
dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha
yaitu : Yogya, Solo, Semarang. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam penentuan lokasi adalah
▪ kedekatan dengan pasar,
▪ harga tanah dan bangunan,
▪ tingkat upah,
▪ pajak usaha,
▪ transportasi,
▪ infrastruktur dan faktor lainnya.
Bobot tiap faktor dan skor tiap lokasi adalah sbb :

Skor
Faktor Bobot Yogya Solo Semarang

Kedekatan dengan pasar 0.3 90 95 90

Harga tanah & gedung 0.2 70 90 60

Tingkat upah 0.15 85 70 70

Pajak usaha 0.1 80 90 70

Transportasi 0.1 70 60 85

Infrastruktur 0.1 85 70 90

Faktor lainnya 0.05 80 80 80


Hasil perkalian antara bobot dan skor

Skor
Faktor Yogya Solo Semarang
Kedekatan dengan pasar 27 28.5 27
Harga tanah & gedung 14 18 12
Tingkat upah 12.75 10.5 10.5
Pajak usaha 8 9 7
Transportasi 7 6 8.5
Infrastruktur 8.5 7 9
Faktor lainnya 4 4 4
Jumlah bobot skor 81.25 83 78

Lokasi terpilih : Skor terbesar (Solo)


2. MATRIKS PRIORITAS
Menentukan prioritas elemen2 dengan membuat perbandingan
berpasangan dengan menggunakan bobot dengan skala banding :
1 = Keduanya sama pentingnya
5 = Elemen yang satu lebih penting dari lainnya
10 = Elemen yang satu sangat lebih penting dari lainnya
1/5 = Elemen yang satu kurang penting dari lainnya
1/10 = Elemen yang satu sangat kurang penting dari
lainnya
Contoh :

Suatu perusahaan akan mengembangkan usaha,3 lokasi yang


dipertimbangkan sebagai alternatif lokasi yaitu : Yogya, Solo,
Semarang. Kriteria yang digunakan untuk bahan pertimbangan
adalah :
A = kedekatan dengan pasar
B = harga tanah dan bangunan
C = tingkat upah
D = pajak usaha
E = transportasi
F = infrastruktur
Dari kriteria dilakukan perbandingan berpasangan. Perbandingan
juga dilakukan untuk setiap alternatif lokasi untuk setiap kriteria
Matriks prioritas dari kriteria penilaian

A B C D E F∑ %
A 1 5 5 10 1 5 27.0 0.35
B 1/5 1 1/5 1 1/5 1 3.6 0.05
C 1/5 5 1 10 1 1 18.2 0.24
D 1/10 1 1/10 1 1 1/10 3.3 0.04
E 1 5 1 1 1 1 10.0 0.13
F 1/5 1 1 10 1 1 14.2 0.19
2.7 18.0 8.3 33.0 5.2 9.1 76.3 1.00
Matriks prioritas alternatif lokasi
A yogya solo semarang ∑ %
yogya 1 5 1 7.0 0.45
solo 1/5 1 1/5 1.4 0.09
semarang 1 5 1 7.0 0.45
15.4

B yogya solo semarang ∑ %


yogya 1 1/5 1 2.2 0.14
solo 5 1 5 11 0.71
semarang 1 1/5 1 2.2 0.14
15.4
C yogya solo semarang ∑ %
yogya 1 1/5 5 6.2 0.26
solo 5 1 10 16 0.68
semarang 1/5 0 1 1.3 0.06
23.5

D yogya solo semarang ∑ %


yogya 1 1 5 7 0.45
solo 1 1 5 7 0.45
semarang 1/5 1/5 1 1.4 0.09
15.4
E yogya solo semarang ∑ %
yogya 1 1 5 7 0.45
solo 1 1 5 7 0.45
semarang 1/5 1/5 1 1.4 0.09
15.4

F yogya solo semarang ∑ %


yogya 1 5 1/5 6.2 0.26
solo 1/5 1 10 11.2 0.48
semarang 5 0 1 6.1 0.26
23.5
Rangking fasilitas

0.35 x 0.45 =0.051

A B C D E F
Bobot
Kriteria 0,35 0,05 0,24 0,04 0,13 0,19

yogya 0,051 0,007 0,062 0,018 0,058 0,049 0,245

solo 0,031 0,035 0,163 0,018 0,058 0,091 0,369

semarang 0,051 0,007 0,014 0,004 0,012 0,049 0,137

Lokasi terpilih : Skor Tertinggi (Solo)


3. BREAK EVENT ANALYSIS
Merupakan sebuah analisis biaya-volume
produksi untuk membuat perbandingan
ekonomis alternative lokasi. Data yang
diperlukan adalah biaya baik biaya tetap dan
biaya variable, sedangkan analisanya dapat
dilakukan secara matematis maupun grafis.
Akan tetapi pendekatan grafis memiliki
kelebihan karena memberikan rentang jumlah
volume dimana lokasi dapat dipilih.
Langkah2 dalam melakukan analisa
pulang pokok adalah:
1. Tentukan semua biaya yang berkaitan dengan
alternative lokasi yang dijadikan nominasi baik
berupa biaya tetap maupun biaya variable
2. Buat dalam bentuk grafis semua data biaya
yang telah dikumpulkan pada langkah 1
menggunakan gambar dua dimensi dengan
biaya pada sumbu vertikal dan volume pada
sumbu horizontal.
3. Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling
rendah untuk jumlah produksi yang
diharapkan.
Contoh:

Sebuah perusahaan yang memproduksi suatu


barang mempertimbangkan tiga lokasi untuk
didirikan pabrik baru. Studi yang telah dilakukan
menghasilkan data sebagai berikut:
Harga jual = Rp 120.000,-
Jumlah produksi paling ekonomis = 2.000 unit per
tahun
Cara matematis.
Lokasi Biaya tetap Biaya variable per Biaya Total
(F) unit (V) TC = F + Vx
Akron L Rp 30.000.000,- Rp 75.000,- 30.000.000 +
(X) (75.000x2.000) =
Rp 180.000.000,-
Bowling Rp 60.000.000,- Rp 45.000,- 60.000.000 +
Green (Y) (45.000x2.000) =
Rp 150.000.000,-
Chicago Rp Rp 25.000,- 110.000.000 +
(Z) 110.000.000,- (25.000x2.000) =
Rp 160.000.000,-

Jadi dengan jumlah produksi yang


diharapkan 2.000 unit maka Lokasi Y yang
memberikan biaya paling kecil,
direkomendasikan untuk dipilih.
Cara Grafis

200000

150000
Annual Cost

100000

50000 Akron lowest Bowling Green Chicago


cost lowest cost lowest cost

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Dari gambar terlihat:
Pada Volume 1.000 unit biaya X dan Y sama
Pada Volume 2.500 unit biaya Y dan Z sama
Jika volume < 1.000 unit biaya terendah X
Jika volume > 1.000 unir dan < 2.500 unit biaya
terendah Y
Jika Volume > 2.500 unit biaya terendah Z
Jadi pada produksi 2.000 unit biaya terendah Y
4. Metode “Center of Gravity”
• Penentuan satu alternatif Lokasi pada suatu
wilayah.
• Lokasi ditentukan hanya berdasarkan Faktor
Jarak ke lokasi Pemasaran atau lokasi Bahan
Baku.
• Penentuan Lokasi berdasarkan Koordinat.
• Tentukan Volume Bahan atau Produk dari / ke
Lokasi – k (Wk) dan Jarak dari / ke Lokasi – k (dk)
• Tentukan Lokasi Absis (Lx) dan Lokasi Ordinat
(LY)
Coordinate Locations of Four Quain’s
Department Stores and the Center of
Gravity
Center of Gravity Method Equations
Koordinat X
dix = koordinat x pada
 d ix Wi lokasi i
Cx = i
 Wi Wi = Volume Barang
i
yang
Koordinat Y dipindahkan dari
dan ke lokasi i
 d iy Wi
Cy = i diy = koordinat y pada
 Wi lokasi i
i
CONTOH SOAL
Sebuah gudang akan direncakan dibangun untuk menampung produksi dari
7 lokasi. Koordinat peta dan beban pengiriman masing-masing kota
diberikan pada tabel berikut :

Kota Koordinat peta (X,Y) Beban Pengiriman

A (5,10) 5
B (6,8) 10
C (4,9) 15
D (9,5) 5
E (7,9) 15
F (3,2) 10
G (2,6) 5
Nilai bobot tiap lokasi

Lokasi Koordinat X Koordinat Y Bobot (W) WX WY


A 5 10 5 25 50
B 6 8 10 60 80
C 4 9 15 60 135
D 9 5 5 45 25
E 7 9 15 105 135
F 3 2 10 30 20
G 2 6 5 10 30
65 335 475
X = 335/65 = 5.15
Y = 475/65 = 7.31
Koordinat lokasi (X, Y) = ( 5.15 , 7.31 )
Contoh Soal :
Diinginkan penempatan peralatan mesin baru pada
departemen perawatan. 5 Mesin yang ada mempunyai
hubungan material handling dengan mesin baru. Mesin-
mesin yang ada terletak pada titik P1=(1,1), P2 = (5,2),
P3=(2,8), P4=(4,4) dan P5=(8,6). Biaya persatuan jarak
pengangkutan antara mesin baru dengan tiap-tiap mesin
yang ada adalah 5, 6, 2, 4, dan 8.
Tentukan koordinat mesin baru tersebut di tempatkan?
5. SIMPEL MEDIAN METHODE
• Digunakan untuk menempatkan sebuah fasilitas
(fisik) baru diantara fasilitas yang sudah ada
• Didasarkan kepada jumlah seluruh beban
(akumulasi beban) yang terinteraksi antara fasilitas
baru dengan fasilitas yang lainnya
• Titik absis (x) dan titik ordinat (y) fasilitas baru
merupakan titik-titik absis atau ordinat dari fasilitas
yang telah ada
• Cara : mengurutkan nilai absis atau ordinat dari
bilangan yang terkecil sampai terbesar, dan
penentuan titik absis dan ordinat didasarkan pada
nilai tengah dari akumulasi beban
CONTOH

Sebuah gudang akan direncakan dibangun untuk


menampung produksi dari 7 lokasi. Koordinat peta dan beban
pengiriman masing-masing kota diberikan pada tabel berikut :

Kota Koordinat peta (X,Y) Beban Pengiriman


A (5,10) 5
B (6,8) 10
C (4,9) 15
D (9,5) 5
E (7,9) 15
F (3,2) 10
G (2,6) 5
Urutan Koordinat X
Koordinat x Bobot
G 2 5 5
F 3 10 15
C 4 15 30 < 32.5
A 5 5 35 > 32.5
B 6 10 45
E 7 15 60
D 9 5 65
Nilai Tengah beban = 65/2 = 32.5
Urutan Koordinat Y
Koordinat Y Bobot
F 2 10 10
D 5 5 15
G 6 5 20
B 8 10 30 < 32.5
C 9 15 45 > 32.5
E 9 15 60
A 10 5 65

Nilai Tengah beban = 65/2 = 32.5

LOKASI TERPILIH (5, 9)


5. Prosedur “Brown and Gibson”
• Tentukan Faktor Kritis, Objektif dan Subjektif.
• Evaluasi Ukuran Faktor Kritis (UFKi )
• Evaluasi Ukuran Faktor Objektif (UFOi ):
• Hitung Biaya Faktor Objektif ke-k untuk lokasi ke-i (BFOik)
• Hitung Total Biaya Faktor Objektif lokasi ke-i. (TBFOi)
• Tentukan Pembobot Faktor Subjektif (PFSJ ) .
• Tentukan Pembobot Lokasi – untuk setiap Faktor Subjektif (PLiJ )
.
• Tetapkan Bobot Faktor Objektif (X)
• Hitung Ukuran Lokasi (ULi ).
• Lakukan Analisa Sensitifitas
• Lakukan Pemilihan Lokasi Berdasarkan Nilai Ukuran Lokasi
ULi = UFK i x( XxUFOi ) + (1 − X )UFSi 

1
UFOi =
  1 
TBFOi x   
 i  TBFOi 
TBFOi =  (BFOik )
k

UFSi =  (PFS j xPLij )


j
Ditentukan lokasi pabrik baru dengan 3 aternatif lokasi yaitu Yogyakarta
(Y) Solo (S) dan Semarang (Sg)
1. Seluruh faktor kritis ada dan dipenuhi oleh ketiga lokasi tersebut
2. Total biaya pertahun untuk ketiga lokasi tersebut adaah :
Y = 4 milyar
S = 3 milyar
Sg = 5 Milyar
3. Terdapat 3 faktor subjektif yaitu Lingkungan, Pendidikan, dan
Keamanan
Lingkungan lebih penting dari keduanya; pendidikan dan keamanan
sama pentingnya
Untuk lokasi :
1. Faktor lingkungan di Y dan S sama baik dan di Sg lebih baik dari
keduanya;
2. Faktor Pendidikan, Y lebih baik dari S dan Sg, dan Sg lebih baik dari
S;
3. Faktor Keamananan, Sg lebih baik dari S, dan S lebih baik dari Y
Sama baik dan lebih baik = 1, … (tidak diisi),
Pilih lokasi jika faktor objektif 3 kali lebih penting dari faktor subjektif
FAKTOR OBJEKTIF
ALTERNATIF LOKASI
Ofi =1/
Lokasi Biaya (Ci) 1/Ci (Ci ∑1/Ci)
yogya 4 0.25 0.319149
solo 3 0.333333 0.425532
semarang 5 0.2 0.255319
0.783333 1
PERBANDINGAN BERPASANGAN
FAKTOR SUBJEKTIF
Faktor Perbandingan Berpasangan Jumlah Index
Subjektif 1 2 3
link 1 1 2 0.5
pend 0 1 1 0.25
keam 0 1 1 0.25
4 1

Faktor Lingkungan
Lokasi Perbandingan Berpasangan Jumlah Site
1 2 3 Rangking
yogya 1 0 1 0.25
solo 1 0 1 0.25
semarang 1 1 2 0.5
4
Faktor Pendidikan
Lokasi Perbandingan Berpasangan Jumlah Site
1 2 3 Rangking
yogya 1 1 2 0.666667
solo 0 0 0 0
semarang 1 0 1 0.333333
3

Faktor Keamanan
Lokasi Perbandingan Berpasangan Jumlah Site
1 2 3 Rangking
yogya 0 0 0 0
solo 1 0 1 0.333333
semarang 1 1 2 0.666667
3
RANGKUMAN FAKTOR SUBJEKTIF
Faktor Site Rangking Relatif
Important
Lingk. Pendidikan Keamanan Index
yogya 0,25 0,666667 0 0,917 0.305
solo 0,25 0 0,333333 0,583 0.194
semarang 0,50 0,33333 0,666667 1,500 0.500
Jumlah 3,000 1
UFS :
yogya 0.305
solo 0.194
semarang 0.500

UL :
K (3X) 0.75 0.25
yogya 0.239 0.076 0.315
solo 0.319 0.048 0.367
semarang 0.191 0.125 0.316
6. Metode Transportasi
(Transportation Method)
yaitu teknik untuk memecahkan masalah
program linier. Tujuannya adalah untuk
menentukan pola yang terbaik untuk
pengiriman barang dari beberapa lokasi
sumber (supply) ke beberapa lokasi tujuan
(demand) dengan meminimalkan total biaya
produksi dan total biaya transportasi.
Contoh kasus : Goodfeel Shirt
Company
Goodfeel shirt Company sedang
mempertimbangkan lokasi baru untuk Denver atau
Phoenik. Pabrik yang ada di tempatkan di New York
dan San Fransisco. Mereka mengirim ke empat
gudang nasional di Chicago, Atlanta, Kansas City,
dan Los Angeles. Biaya transportasi per unit,
ketersediaan barang dan kebutuhan disajikan di
table bawah ini :
Biaya transportasi per unit dari kota
Asal ke berbagai tujuan
Kota Biaya pengiriman Unit
Asal Tersedia
Chicago Atlanta Kansas LA
1.1 1.2 1.3 1.4
New York 6 3 5 7 100
2.1
San Fransisco 5 9 2.2 7 2.3 2 2.4 150
3.1
Denver 3 5 3.2 2 3.3 4 3.4 150
4.1
Phoenik 5 7 4.2 3 4.3 2 4.4 150
Unit dibutuhkan 75 100 125 100
Misalkan notasi yang digunakan
adalah sebagai berikut :
X11 = Jumlah pengiriman dari New York ke Chicago
X12 = Jumlah pengiriman dari New York ke Atlanta
X13 = Jumlah pengiriman dari New York ke Kansas
X14 = Jumlah pengiriman dari New York ke L A

X21 = Jumlah pengiriman dari San Fransisco ke Chicago


X22 = Jumlah pengiriman dari San Fransisco ke Atlanta
X23 = Jumlah pengiriman dari San Fransisco ke Kansas
X24 = Jumlah pengiriman dari San Fransisco ke L A
X31 = Jumlah pengiriman dari Denver ke Chicago
X32 = Jumlah pengiriman dari Denver ke Atlanta
X33 = Jumlah pengiriman dari Denver ke Kansas
X34 = Jumlah pengiriman dari Denver ke L A

X41 = Jumlah pengiriman dari Phoenik ke Chicago


X42 = Jumlah pengiriman dari Phoenik ke Atlanta
X43 = Jumlah pengiriman dari Phoenik ke Kansas
X44 = Jumlah pengiriman dari Phoenik ke L A
Persamaan Matematis
Jika pabrik dibangun di Denver :
Min 6X11 + 3X12 + 5X13 + 7X14 + 5X21 + 9X22 +
7X23 + 2X24 + 3X31 + 5X32 + 2X33 + 4X34
kendala
X11 + X12 + X13 + X14 = 100
X21 + X22 + X23 + X24 = 150
X31 + X32 + X33 + X34 = 150
X11 + X21 + X31 = 75
X12 + X22 + X32 = 100
X13 + X23 + X33 = 125
X14 + X24 + X34 = 100
Jika pabrik dibangun di Phoenik :
Min 6X11 + 3X12 + 5X13 + 7X14 + 5X21 + 9X22 + 7X23
+ 2X24 + 5X41 + 7X42 + 3X43 + 2X44
kendala
X11 + X12 + X13 + X14 = 100
X21 + X22 + X23 + X24 = 150
X41 + X42 + X43 + X44 = 150
X11 + X21 + X41 = 75
X12 + X22 + X42 = 100
X13 + X23 + X43 = 125
X14 + X24 + X44 = 100
Distribusi barang jika pabrik di Denver
Kota Biaya pengiriman Unit
Asal Chicago Atlanta Kansas L A Tersedia
New York 100 100
San Fransisco 50 100 150
Denver 25 125 150
Unit dibutuhkan 75 100 125 100
Maka biaya pengiriman adalah
(3x100) + (5x50) + (2x100) + (3x25) + (2x125) = 1.075
Distribusi barang jika pabrik di Phoenik
Kota Biaya pengiriman Unit
Asal Chicago Atlanta Kansas L A Tersedia

New York 100 100


San Fransisco 50 100 150
Phoenik 25 125 150
Unit dibutuhkan 75 100 125 100

Maka biaya pengiriman adalah


(3x100) + (5x50) + (2x100) + (5x25) + (3x125) = 1.250

Kesimpulan
Biaya pengiriman paling minimum jika lokasi pabrik di buka
di Denver.

Anda mungkin juga menyukai