Anda di halaman 1dari 76

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

LAPORAN AKTUALISASI

UPAYA MENURUNKAN ANGKA PENYAKIT HIPERTENSI


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UN

DISUSUN OLEH :
CLAUDINNATA IYUT KARMOMYANAN, S.Kep.,Ns
NDH : 17.Kelas C / Latsar CPNS Gol.III- XIV / 2020

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIV


LINGKUP PEMERINTAH KOTA TUAL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI MALUKU

AMBON, 2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini. Penulis menyadari
bahwa dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
akan tetapi semoga segala usaha yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi semua, sebagai ilmu yang
bermanfaat.
Rancangan kegiatan ini dibuat berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Puskesmas Un
dengan harapan dapat menjawab permasalahan tersebut.
Penulis juga menyadari bahwa selama proses penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu teriring salam dan Doa serta ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan nasehat, doa, serta dukungan moril maupun
materil untuk penulis dalam menuntut ilmu sehingga penyusunan rancangan aktualisasi ini dapat
terselesaikan.
2. Bpk. Adam Rahayaan, S.Ag. M.Si. SelakuWalikotaTual
3. Bpk. A. Yani Renuat, S.Sos.,M.Si. selaku Sekertaris Daerah Kota Tual
4. Bpk. Hi. Abdul Notanubun, S.Sos,M.Si. selakuPlt. Kepala BKPSDM Kota Tual
5. Bpk. Drs. Hadi, M.Si. selaku Kepala BPSDM Provinsi Maluku
6. dr. Betty Zoebaedah selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual
7. Rizal Renoat,SKM selaku Mentor
8. Ibu. Dina L.M. Oraplean, S.KM selaku Kepala Puskesmas UN Kota Tual
9. Bpk. Johnny RJ. Lewerissa, S.Pd.,M.Kes selaku coach
10. Panitia penyelenggara Diklat Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan XIV Lingkup Pemerintah
Kota Tual.
11. Seluruh teman seperjuangan Latsar Gol III Angkatan XIV khususnya kelas C .
12. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan
Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rancangan Kegiatan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, untuk itu sangat di harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Rancangan Aktualisasi ini.

iv
DAFTAR ISI

HALAM JUDUL ...................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ iii

KATA PENGANTAR................................................................................................ iv

DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL...................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Tujuan Aktualisasi............................................................... 2

C. Ruang Lingkup Aktualisasi................................................... 3

BAB II GAMBARAN UNIT KERJA

A. Deskripsi Unit Kerja............................................................. 4

B. Visi,Misi,dan,Nilai-Nilai Organisasi........................................ 5

C. Struktur Organisasi.............................................................. 7

D. Tugas dan Fungsi ................................................................ 8

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU................................................................ 10

B. ISU PRIORITAS.................................................................... 11

C. GAGASAN PEMECAHAN ISU................................................. 11

D. KEGIATAN PEMECAHAN ISU................................................ 11

BAB IV AKTUALISASI

v
A. Deskripsi core isu................................................................ 20

B. Strategi PEMECAHAN ISU..................................................... 21

C. Proses penerapan kegiatan/inisiatif......................................... 21

D. Analisis dampak................................................................... 37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 40

B. Saran.................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks Analisis Usg ................................................................................ 10

Tabel 3.2 Formulir Rancangan Aktualisasi .............................................................. 12

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 19

Tabel 4.1 Kegiatan 1 ................................................................................................ 21

Tabel 4.2 Kegiatan 2................................................................................................. 25

Tabel 4.3 Kegiatan 3................................................................................................. 29

Tabel 4.4 Kegiatan 4................................................................................................. 33

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi kegiatan I

Lampiran 2 Dokumentasi kegiatan II

Lampiran 3 Dokumentasi kegiatan III

Lampiran 4 Dokumentasi kegiatan IV

Lampiran 5 Penilaian sikap perilaku

Lampiran 6 Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach

Lampiran 7 Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor

Lampiran 8 Nilai penguatan kompetensi teknis

Lampiran 9 Sertifikat

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan negara Indonesia yang berkualitas dan bersih maka kita
harus memiliki negara dengan sistem pemerintahan yang kuat. Salah satunya adalah
didukung oleh penyelenggara negara yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan
menjalankan tugas dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA didalam
pekerjaannya.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat 3 dan 4 menyatakan bahwa
seorang CPNS wajib menjalani masa percobaan. Masa percobaan yang dimaksud
adalah melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam melaksanakan pendidikan dan latihan dasar CPNS pada pola yang baru
adalah seorang Calon Pegawai Negeri Sipil harus mempelajari dan memahami
mengenai nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Publik, dan Anti Korupsi. Selain lima nilai ini ada tiga nilai
tambahan yang harus diterapkan dalam menjalankan tugas yang diembani yaitu
Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI yaitu Manajamen ASN, Pelayanan Publik,
dan Whole of Government. Fungsi seorang ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayanan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu,terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat(UU No 36, 2009, Hal.2).

1
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya (Permenkes No 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan
terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit (UU No. 36 Tahun 2009).
Sebagai seorang ASN yang menjalankan tugas kurang lebih selama 10 bulan
pada Unit Kerja Puskesmas UN, saya melihat adanya beberapa masalah yang terjadi
di Unit Puskesmas UN tempat saya bertugas. Tingginya kasus penyakit Hipertensi di
wilayah kerja puskesmas Un, Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
Hipertensi di wilayah Puskemas Un, Kurangnya dukungan keluarga terhadap
kepatuhan kontrol pasien Hipertensi di wilayah Puskemas Un. Berdasarkan data 10
penyakit terbesar bulan januari-desember tahun 2019, penyakit hipertensi ada pada
posisi 3 termasuk10 penyakit terbanyak tahun 2019, yaitu 1043 penderita.
Berdasarkan data penyakit Hipertensi pada bulan februari berjumlah 116 orang yang
terdiri dari 91 pasien baru dan 21 pasien lama. Penyakit Hipertensi jika tidak
ditangani maka dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yaitu Stroke, gagal ginjal,
bahkan kematian. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat judul
“Upaya menurunkan angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Un”.

B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan penulisan laporan aktualisasi ini dibuat dalam rangka Diklat Latsar
Golongan III Angkatan XIV Lingkup Pemerintah Kota Tual Tahun 2020 pada Badan
Pendidikan Dan Pelatihan Propinsi Maluku, guna memahami lebih dalam mengenai
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencakup ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu nilai dasar Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government.

2
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi adalah tugas pokok dan fungsi seorang Perawat
Ahli Pertama di Puskesmas Un dalam pelayanan kepada masyarakat dengan
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI. Kegiatan –
kegiatan dilakukan dalam tahapan – tahapan yang jelas dan rinci, sehingga
memungkinkan diaktualisasikannya nilai – nilai dasar profesi PNS oleh Perawat Ahli
Pertama di Puskesmas Un dapat terwujud melalui kegiatan sebagai berikut:
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan di Puskesmas Un dari
tanggal 11 Maret 2020 hingga tanggal 6 April 2020 meliputi :
1. Melakukan Penyuluhan tentang penyakit hipertensi
2. Membuat poster tentang hipertensi
3. Membuat buku panduan pola hidup sehat
4. Pembentukan tim Home Visit (Dokter, Perawat, Gizi, dan Promkes)

3
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. Deskripsi Unit Kerja

Gambar 2.1 PUSKESMAS UN

Puskesmas Un didirikan pada tahun 1991, Seiring dengan perkembangan


puskesmas yang terus meningkat baik sarana maupun prasarana serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
senantiasa dikembangkan dari tahun ke tahun sejak didirikannya
puskesmas ini, dan pada tahun 2019 telah menjadi satu-satunya
puskesmas percontohan di Kota Tual.
Dalam perkembangannya sampai kini Puskesmas Un senantiasa
melakukan pengembangan pembangunan serta berupaya untuk
meningkatkan sarana dan prasarana di semua unit pelayanan maupun
peningkatan sumber daya manusia serta selalu berusaha mewujudkan

4
pelayanan prima yaitu pelayanan cepat, tepat, murah dan berkualitas
berdasarkan standar dan prosedur pelayanan yang ideal.

Puskesmas Un memilki dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :


➢ Sebelah timur : berbatasan dengan desa Ohoitel
➢ Sebelah selatan : berbatasan dengan desa Tual
➢ Sebelah barat : berbatasan dengan desa Taar
➢ Sebelah utara : berbatasan dengan desa Fiditan

Wilayah kerja Puskesmas Un terbagi atas 2 Kelurahan :


➢ Kelurahan Lodar El
➢ Kelurahan Ketsoblak

Dalam perkembangannya sampai kini Puksesmas Un senantiasa


melakukan pengembangan pembangunan serta berupaya untuk meningkatkan
sarana dan prasarana di semua unit pelayanan maupun peningkatan sumber
daya manusia serta selalu berusaha mewujudkan pelayanan prima yaitu
pelayanan cepat, tepat, murah dan berkualitas berdasarkan standar dan
prosedur pelayanan yang ideal.

B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


Visi adalah pandangan jauh kedepan kemana dan bagaimana
Puskesmas UN harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat
eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi merupakan suatu gambaran
yang menentang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang
ingin diwujudkan oleh Puskesmas Un.
Mengacu pada konsep visi diatas serta mengacu pada Visi Departemen
Kesehatan RI, Visi Kota Tual, maka Puskesmas Un mempunyai visi
“TERCAPAINYA UN SEHAT MENUJU TERWUJUDNYA INDONESIA
SEHAT”.

5
Misi adalah suatu tugas dan tanggung jawab yang diemban agar
dilaksanakan oleh Puskesmas Un, sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil guna.
Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan
pihak yang berkepentingan dapat mengenal Puskesmas Un dan mengetahui
program dan kegiatannya serta hasil yang akan diperoleh diwaktu yang akan
datang. Misi yang telah dirumuskan Puskesmas UN adalah :
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga & masyarakat
3. Memelihara & meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungannya.

Motto : ” Kami Siap Memberikan Pelayanan yang Terbaik Untuk Anda”

Nilai dasar organisasi:

Tata nilai dasar yang disepakati oleh Puskesmas UN sesuai pedoman tata
kelola adalah: “Professional, Ramah, dan Malu”.

1. Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan


pelayanan kesehatan yang baik
2. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santunkepada seluruh masyarakat dan
rekan sekerja.
3. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas

6
C. Struktur Organisasi

7
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERMENPAN No. 25 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat. Tugas pokok
Perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan, pengelolaan keperawatan dan pengabdian pada masyarakat.
Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.
Ners adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan sarjana
keperawatan ditambah dengan pendidikan profesi keperawatan.
Perawat Ahli Pertama, meliputi:

1) melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;


2) melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
3) melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
4) memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) melakukan upaya preventif pada individu dalam memberikan pendidikan;
6) melakukan upaya preventif pada keluarga dalam mengajarkan keluarga untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarganya;
7) melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
8) melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
9) memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam rangka tindakan
keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
10) memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
11) melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi (pre, intra,
post);
12) melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
13) memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
14) memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;
15) melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
16) melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
17) memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
18) melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;

8
19) melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
20) melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
21) menyusun rencana kegiatan individu perawat;
22) melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
23) melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;

9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU
Upaya peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas UN yang merupakan puskesmas
percontohan di Kota Tual, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi masalah-masalah
yang menjadi kendala dalam pelayanan masyarakat. Setelah saya bertugas Sebagai
CPNS yang baru melaksanakan tugas selama 10 bulan pada Unit Kerja Puskesmas
UN, saya melihat adanya beberapa isu yang terjadi di Unit Puskesmas UN tempat
saya bertugas. Permasalahan yang terjadi merupakan kendala yang dapat menghambat
kinerja tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas dan fungsi untuk melayani
masyarakat.

Isu –isu yang ditemukan di Puskesmas UN, antara lain :


1. Tingginya kasus penyakit Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Un.

2. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang Hipertensi di wilayah


Puskemas Un.
3. Kurangnya dukungan keluarga terhadap kepatuhan kontrol pasien Hipertensi
di wilayah Puskemas Un.

Tabel 3.1 MATRIKS ANALISIS USG

NO LIST ISSUE URGENCY SERIOUSNESS GROWTH ∑

1 Tingginya angka 5 5 5 15
penyakit Hipertensi
di wilayah kerja
puskesmas Un
2 Kurangnya 4 5 5 14
pengetahuan pasien
dan keluarga tentang
Hipertensi di wilayah
Puskemas Un

10
3 Kurangnya kepatuhan 4 4 5 13
kontrol pasien
Hipertensi di wilayah
Puskemas Un

Keterangan :Berdasarkan Skala Likert 1 – 5

5 :SangatBesar
4 :Besar
3 :Sedang
2 :Kecil
1 :Sangat Kecil

B. ISU PRIORITAS / ISU YANG DIANGAKAT


Berdasarkan identifikasi isu, setelah dianalisis maka diangkat satu permasalahan yang
paling penting dan perlu segera ditindak lanjuti yaitu Tingginya angka penyakit
Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Un.

C. GAGASAN PEMECAHAN MASALAH


Berdasarkan isu yang diangkat, gagasan pemecahannya adalah Upaya menurunkan
angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Un.

D. KEGIATAN INISIATIF
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
5. Melakukan Penyuluhan tentang penyakit hipertensi
6. Membuat poster tentang hipertensi
7. Membuat buku panduan pola hidup sehat
8. Pembentukan tim Home Visit (Dokter, Perawat, Gizi, dan Promkes)

11
Tabel 3.2 FORMULIR RANCANGAN AKTUALISASI
KONTRIBUSI
OUPUT/HASIL KETERKAITAN PENGUATAN
NO TAHAPAN TERHADAP
KEGIATAN YANG SUBTANTIF MATA NILAI
KEGIATAN VISI-MISI
DIPEROLEH PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyuluhan Melakukan Terlaksananya Dalam melakukan Terlaksananya Terlaksananya
tentang penyakit konsultasi dengan penyuluhan penyuluhan tentang penyakit penyuluhan penyuluhan
tentang penyakit
hipertensi Kepala Puskesmas tentang hipertensi, saya sebagai tentang penyakit
hipertensi
UN, dan pemegang penyakit seorang perawat terlebih hipertensi menguatkan nilai-
program PTM hipertensi dahulu melakukan konsultasi berkontribusi nilai organisasi
yaitu Profesional,
Mencari referensi (WOG)dengan Kepala terhadap visi
Ramah, dan
untuk pembuatan Puskesmas UN dan puskesmas un Malu.
materi penyluhan pemegang program PTM. yaitu
tentang HT Saya bertanggung jawab “Tercapainya
Membuat materi untuk melakukan penyuluhan UN sehat
SAP tentang ini (Akuntabilatas). Melalui menuju
penyakit HT sosialisasi ini saya terwujudnya
Penyuluhan tentang menunjukkan ke Indonesia sehat”
penyakit HT profesionalitas saya dan Misi yaitu
Evaluasi hasil (manajemen ASN) dan memelihara dan
12
kegiatan penyampaiannya meningkatkan
menggunakan bahasa kesehatan
Indonesia yang sopan dan perorangan,
santun(etika publik). keluarga,
Kemudian saya mencari masyarakat,
beberapa referensi secara beserta
mandiri (anti korupsi) untuk lingkunganya.
materi sosialisasi sehingga
dapat dimodifikasi menjadi
lebih kreatif dan inovatif
(komitmen mutu). Sosialisasi
ini bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan
publik dengan mengutamakan
kepentingan
umum(pelayanan publik).
2 Membuat poster Melakukan Tersedianya Dalam membuat poster Tersedianya data Dalam kegiatan
tentang hipertensi konsultasi dengan poster tentang tentang hipertensi, saya Hipertensi di ini, saya telah
Kepala Puskesmas Hipertensi sebagai seorang perawat puskesmas menerapkan nilai
UN dan pemegang menunjukkan integritas dan berkontribusi organisasi yaitu
program PTM konsisten (Akuntabilitas) terhadap visi Profesional,
13
Membuat desain saya dalam memberikan puskesmas un Ramah, dan
poster hipertensi pelayanan kepada publik yaitu Malu.
Membuat poster secara netralistas dan “Tercapainya
hipertensi transparan(manajemen UN sehat
Memajang poster ASN), guna mencapai menuju
pada tempat yang tujuan terwujudnya
ditentukan bersama(WOG).Terlebih Indonesia sehat
dahulu melakukan konsultasi dan Misi yaitu
dan bekerjasama dengan memelihara dan
Kepala Puskesmas UN meningkatkan
dengan menggunakan kesehatan
komunikasi yang sopan dan perorangan,
ramah(etika publik). keluarga,
Kemudian saya mendesain masyarakat,
poster secara inovatif dengan beserta
desain yang sederhana agar lingkunganya.
mudah dimengerti. Setelah
poster dicetak, saya
memajangnya di tempat yang
ditentukan. Pembuatan poster
ini bertujuan untuk
14
meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang
Hipertensi (pelayanan
publik).
3 Membuat buku Melakukan konsultasi Tersedianya Dalam membuat buku Tersedianya data Dalam kegiatan
panduan pola dan bekerja sama buku panduan panduan pola hidup sehat, Hipertensi di ini, saya telah
hidup sehat dengan Kepala pola hidup sehat saya sebagai seorang perawat puskesmas menerapkan nilai
Puskesmas dan (Daftar menu) terlebih dahulu melakukan berkontribusi organisasi yaitu
tenaga gizi tentang konsultasi dan bekerja sama terhadap visi Profesional,
rencana pembuatan (WOG) dengan Kepala puskesmas un Ramah, dan
buku panduan pola puskesmas dan tenaga gizi yaitu Malu.
hidup sehat daftar tentang pembuatan buku “Tercapainya
menu panduan pola hidup sehat. UN sehat
Mencari referensi Saya bertanggung jawab menuju
pembuatan buku pola (anti korupsi) untuk terwujudnya
hidup sehat pembuatan buku ini. Melalui Indonesia sehat
Membuat buku buku ini saya menunjukkan dan Misi yaitu
panduan pola hidup keprofesionalitas memelihara dan
sehat (manajemen ASN) saya dan meningkatkan
Membagikan buku penulisan bukunya kesehatan
panduan menggunakan Bahasa perorangan,
15
Indonesia yang baik dan keluarga,
benar (Nasionalisme) . masyarakat,
Kemudian saya mencari beserta
beberapa referensi secara lingkunganya.
mandiri (anti korupsi) untuk
membuat desain buku
panduan sehingga dapat
dimodifikasi menjadi lebih
kreatif (komitmen mutu).
Pembuatan buku ini bertujuan
untuk meningkatkan
pelayanan publik dengan
mengutamakan kepentingan
umum (pelayanan publik).

4 Membuat tim Melakukan Terbentuknya Untuk membuat tim home Tersedianya data Dalam kegiatan
home visit konsultasi dengan tim home visit visit, sebagai perawat terlebih Hipertensi di ini, saya telah
(Dokter,Perawat,G Kepala Puskesmas dahulu saya melakukan puskesmas menerapkan nilai
izi,Dan Promkes) UN konsultasi (WOG) dengan berkontribusi organisasi yaitu
Membuat SK tim kepala puskesmas secara terhadap visi Profesional,
home visit terbuka dan memberikan puskesmas un Ramah, dan

16
(dokter,perawat,gizi penjelasan (manajeman yaitu Malu.
,dan promkes) ASN) tentang tujuan “Tercapainya
Membuat jadwal pembuatan tim tersebut. UN sehat
home visit Setelah itu bekerja sama menuju
Melakukan home (WOG) dengan kepala terwujudnya
visit puskesmas untuk pembuatan Indonesia sehat
Laporan hasil SK tim. Dengan pembuatan dan Misi yaitu
pelaksanaan home tim ini akan mempermudah memelihara dan
visit (pelayana publik) tim dalam meningkatkan
bekerja. Tim yang dibentuk kesehatan
terdiri dari Dokter, Perawat, perorangan,
Gizi, dan Promkes. keluarga,
Pembuatan jadwal ini masyarakat,
dilakukan dengan teliti beserta
sehingga dapat lingkunganya.
mempertimbangkan situasi
dan kondisi tim secara adil
(Anti korupsi ) sehingga
dapat meningkatkan etos
kerja (manajemen ASN)
dalam tim. Selanjutnya tim
17
melakukan home visit kepada
masyarakat tanpa
diskriminatif (Nasionalisme)
untuk meningkatkan
pelayanan publik dengan
mengutamakan kepentingan
umum (pelayanan publik).

18
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi dilakukan selama kegiatan off campus dengan jadwal sebagai berikut :
1. Melakukan Penyuluhan tentang penyakit hipertensi
2. Membuat poster tentang hipertensi
3. Membuat buku panduan pola hidup sehat
4. Pembentukan tim Home Visit (Dokter, Perawat, Gizi, dan Promkes)

Maret
No. Kegiatan
Minggu ke-
1 2 3 4 5
Melakukan Penyuluhan tentang penyakit
1. hipertensi

Membuat poster tentang hipertensi


2.

Membuat buku panduan pola hidup sehat


3.

Pembentukan tim Home Visit (Dokter,


4. Perawat, Gizi, dan Promkes)

19
BAB IV
AKTUALISASI

A. DESKRIPSI CORE ISU


Sesuai UU No 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
penyelenggara pemerintahan dan pembangunan dalam tugas dan fungsi wajib
melaksanakan tiga fungsi ; (1) Sebagai pelaksana kebijakan publik (2) Pelayanan
publik (3) Perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan UUD 1945.
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah
kerjanya(Permenkes No75 tahun2014).
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit (UU No.36 Tahun 2009).
Sebagai seorang ASN yang menjalankan tugas kurang lebih selama 10 bulan
pada Unit Kerja Puskesmas UN, saya melihat adanya beberapa masalah yang terjadi
di Unit Puskesmas UN tempat saya bertugas. Tingginya kasus penyakit Hipertensi di
wilayah kerja puskesmas Un, Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
Hipertensi di wilayah Puskemas Un, Kurangnya dukungan keluarga terhadap
kepatuhan kontrol pasien Hipertensi di wilayah Puskemas Un. Berdasarkan data 10
penyakit terbesar bulan januari-desember tahun 2019, penyakit hipertensi ada pada
posisi 3 termasuk10 penyakit terbanyak tahun 2019, yaitu 1043 penderita, dan
berdasarkan data penyakit Hipertensi pada bulan februari berjumlah 116 orang yang
terdiri dari 91 pasien baru dan 21 pasien lama. Penyakit Hipertensi jika tidak
ditangani maka dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yaitu Stroke, gagal ginjal,
bahkan kematian. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat judul
“Upaya menurunkan angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Un”.

20
B. STRATEGI PEMECAHAN ISU
Strategi pemecahan isu “Tingginya angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Un”, yaitu dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan inisiatif dan kreatif
sebagai berikut:

1. Melakukan Penyuluhan tentang penyakit hipertensi


2. Membuat poster tentang hipertensi
3. Membuat buku panduan pola hidup sehat
4. Pembentukan tim Home Visit (Dokter,Perawat,Gizi, dan Promkes)

Semua kegiatan ini dilaksanakan dengan mengedepankan konsultasi dengan atasan


langsung untuk mendapatkan petunjuk dan dukungan terkait pelaksanaan kegiatan,
koordinasi dengan tenaga kesehatan lain. Strategi ini dianggap dapat memecahkan isu
yang ada, sehingga harapan menurunkan angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Un.

C. PROSES MENERAPKAN INISIATIF/KEGIATAN

Tabel 4.1Kegiatan I
Kegiatan 1 : Melakukan Penyuluhan tentang penyakit hipertensi

Tanggal : 23 Maret 2020


Pelaksanaan

Tahapan Melakukan konsultasi dengan Kepala


kegiatan yang Puskesmas UN, dan pemegang program PTM
telah Mencari referensi untuk pembuatan materi
dilaksanakan penyluhan tentang HT
Membuat materi SAP tentang penyakit HT
Penyuluhan tentang penyakit HT
Evaluasi hasil kegiatan
Keterangan : Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit
hipertensi

21
Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN, dan pemegang program


PTM

3. Mencari referensi untuk pembuatan materi penyluhan tentang HT

22
4. Membuat materi SAP tentang penyakit HT

5. Penyuluhan tentang penyakit HT dan Corona Virus (Covid 19)

6. Melaporkan hasil hasil kegiatan

Uraian Kegiatan :
Sebelum melakukan penyuluhan tentang penyakit hipertensi, saya sebagai seorang
perawat terlebih dahulu melakukan konsultasi (WOG) dengan Mentor, Kepala
Puskesmas UN dan pemegang program PTM.
Saya bertanggung jawab untuk melakukan penyuluhan ini (Akuntabilitas). Melalui
penyuluhan ini saya menunjukkan ke profesionalitas saya (manajemen ASN) dan
penyampaiannya menggunakan bahasa Indonesia yang sopan dan santun (etika
23
publik). Kemudian saya mencari beberapa referensi secara mandiri(anti korupsi)
untuk materi penyuluhan sehingga dapat dimodifikasi menjadi lebih kreatif dan
inovatif (komitmen mutu). Dalam memberikan penyuluhan tentang hipertensi dan
Corona Virus (Covid 19) tidak diskriminatif (Nasionalisme). Penyuluhan ini
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dengan mengutamakan kepentingan
umum.Setelah melakukan kegiatan penyuluhan, melaporkan hasil dari pelaksanaan
kepada kepala puskesmas dengan transparan (Pelayanan publik).

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Keterkaitan pelaksanaan kegiatan dengan subtansi mata pelatihan yaitu :
Akuntabilitas
Saya melakukan penyuluhan ini dengan bertanggung jawab sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kepada atasan
Nasionalisme
Dalam memberikan penyuluhan tidak diskriminatif atau membedakan-bedakan
Etika Publik
Dalam melakukan penyuluhan menggunakan bahasa Indonesia yang sopan dan
santun
Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan materi penyuluhan saya memodifikasi menjadi lebih kreatif
dan inovatif.
Anti Korupsi
saya mencari beberapa referensi secara mandiri untuk menyiapakan materi
penyuluhan
Manajemen ASN
saya melakukan setiap tahap penyuluhan secara profesional
Pelayanan Publik
Setelah melakukan kegiatan penyuluhan, melaporkan hasil dari pelaksanaan
kepada kepala puskesmas dengan transparan
Whole of Government (WOG)
Sebelum melakukan penyuluhan tentang penyakit hipertensi, saya terlebih dahulu
melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN dan pemegang program
PTM.
24
Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi
Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit hipertensi berkontribusi terhadap
visi puskesmas un yaitu “Tercapainya UN sehat menuju terwujudnya Indonesia
sehat”. Dan misi yaitu puskesmas un yaitu “memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta lingkunganya” dapat
tercapai. Nilai organisasi yang terimplementasi adalah Profesional, Ramah, dan
Malu.
4. Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang baik
5. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan
rekan sekerja.
6. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas.

Tabel 4.2 Kegiatan 2


Kegiatan 2 : Membuat poster tentang hipertensi

Tanggal : 17 Maret 2020


Pelaksanaan

Tahapan Melakukan konsultasi dengan mentor


kegiatan yang Melakukan konsultasi dengan Kepala
telah Puskesmas UN dan pemegang program PTM
dilaksanakan Membuat desain poster hipertensi
Membuat poster hipertensi
Memajang poster pada tempat yang ditentukan
Keterangan : Tersedianya poster tentang Hipertensi

25
Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN dan pemegang program


PTM

3. Membuat desain poster hipertensi

26
4. Membuat poster hipertensi

5. Memajang poster pada tempat yang ditentukan

Uraian Kegiatan :
Dalam membuat poster tentang hipertensi, saya sebagai seorang perawat
menunjukkan integritas dan konsisten (Akuntabilitas) saya dalam memberikan
pelayanan kepada publik secara netralistas (Nasionalisme)dan
transparan(manajemen ASN), guna mencapai tujuan bersama(WOG). Terlebih
dahulu melakukan konsultasi dan bekerjasama dengan Mentor, Kepala Puskesmas,
dan pemegang program PTM, dengan menggunakan komunikasi yang sopan dan
ramah(etika publik). Kemudian saya secara mandiri (Anti Korupsi )mendesain
poster secaralebih kreatif dan inovatif (Komitmen mutu)dengan desain yang
sederhana agar mudah dimengerti.
Setelah poster dicetak, saya memajangnya di tempat yang ditentukan. Pembuatan
poster ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Hipertensi
(pelayanan publik).

27
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Keterkaitan pelaksanaan kegiatan dengan subtansi mata pelatihan yaitu :
Akuntabilitas
Dalam membuat poster tentang hipertensi, saya sebagai seorang perawat
menunjukkan integritas dan konsisten sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kepada atasan.
Nasionalisme
Pembuatan poster merupakan salah satu bentuk pelayanan saya kepada publik
secara netralistas bukan saja kepada penderita hipertensi tetapi kepada semua
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.
Etika Publik
Melakukan konsultasi dan bekerjasama dengan Kepala Puskesmas UN dengan
menggunakan komunikasi yang sopan dan ramah
Komitmen Mutu
Dalam mendesain poster secaralebih kreatif daninovatif menarik agar mudah
dimengerti.
Anti Korupsi
saya secara mandiri mencari beberapa referens untuk mendesain poster hipertensi.
Manajemen ASN
Pembuatan dan pemajanghan poster secara transparansi bukan saja kepada
penderita hipertensi tetapi kepada semua masyarakat yang berkunjung ke
puskesmas .
Pelayanan Publik
Poster ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
Hipertensi.
Whole of Government (WOG)
Pembuatan poster merupakan salah satu bentuk pelayanan saya kepada publik
secara netralitas bukan saja kepada penderita hipertensi tetapi kepada semua
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas, guna mencapai tujuan bersama.

Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi


Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit hipertensi berkontribusi terhadap
visi puskesmas un yaitu “Tercapainya UN sehat menuju terwujudnya Indonesia
28
sehat”. Dan misi yaitu puskesmas un yaitu “memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta lingkunganya” dapat
tercapai. Nilai organisasi yang terimplementasi adalah Profesional, Ramah, dan
Malu.
1. Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang baik
2. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santunkepada seluruh masyarakat dan
rekan sekerja.
3. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas.

Tabel 4.3 Kegiatan 3


Kegiatan 3 : Membuat buku panduan pola hidup sehat

Tanggal : 12 Maret 2020


Pelaksanaan

Tahapan Melakukan konsultasi dengan mentor


kegiatan yang Melakukan konsultasi dengan Kepala
telah Puskesmas dan koordinasi tenaga gizi tentang
dilaksanakan rencana pembuatan buku panduan pola hidup
sehat daftar menu
Mencari referensi untuk pembuatan buku
panduan pola hidup sehat
Membuat buku panduan pola hidup sehat
Membagikan buku panduan
Keterangan : Tersedianya buku panduan pola hidup
sehat”Kendali Hipertensi”

29
Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan koordinasi tenaga gizi


tentang rencana pembuatan buku panduan pola hidup sehat daftar menu

3. Mencari referensi untuk pembuatan buku panduan pola hidup sehat

30
4. Membuat buku panduan pola hidup sehat

5. Membagikan buku panduan

Uraian Kegiatan :
Dalam membuat buku panduan pola hidup sehat, saya sebagai seorang perawat
terlebih dahulu melakukan konsultasi dan bekerja sama (WOG) dengan
Mentor,Kepala puskesmas dan koordinasi dengan tenaga gizi dengan bahasa yang
sopan,dan ramah (etika publik)tentang pembuatan buku panduan pola hidup sehat.
Saya bertanggung jawab (akuntantabilitas) untuk pembuatan buku ini. Melalui
buku ini saya menunjukkan keprofesionalitas (manajemen ASN) saya dan penulisan
bukunya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme) .
Kemudian saya mencari beberapa referensi secara mandiri (anti korupsi) untuk
membuat desain buku panduan sehingga dapat dimodifikasi menjadi lebih kreatif
(komitmen mutu).Setelah itu membagikan buku panduan kepada pasien hipertensi.
31
Pembuatan buku ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dengan
mengutamakan kepentingan umum (pelayanan publik) dan mendukung re-
akreditasi puskesmas.

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Keterkaitan pelaksanaan kegiatan dengan subtansi mata pelatihan yaitu :
Akuntabilitas
Saya bertanggung jawab untuk pembuatan buku ini sehingga dapat dipertanggung
jawabkan kepada atasan.
Nasionalisme
Penulisan buku ini menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Melakukan konsultasi dan bekerjasama dengan Kepala Puskesmas UN dengan
menggunakan komunikasi yang sopan dan ramah
Komitmen Mutu
Mendesain bukuPola Hidup Sehat “Kendali Hipertensi”secara lebih kreatif dan
inovatif menarikagar mudah dimengerti.
Anti Korupsi
saya secara mandiri mencari beberapa referensi untuk mendesain buku hipertensi.
Manajemen ASN
Melalui buku Pola Hidup Sehat “Kendali Hipertensi”saya menunjukkan
keprofesionalitas sebagai ASN.
Pelayanan Publik
Buku ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
Hipertensi.
Whole of Government (WOG)
Sebelum membuat buku Pola Hidup Sehat “Kendali Hipertensi”, saya sebagai
terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN dan
pemegang program PTM.

Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi


Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit hipertensi berkontribusi terhadap
visi puskesmas un yaitu “Tercapainya UN sehat menuju terwujudnya Indonesia
32
sehat”. Dan misi yaitu puskesmas un yaitu “memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta lingkunganya” dapat
tercapai. Nilai organisasi yang terimplementasi adalah Profesional, Ramah, dan
Malu.
1. Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang baik
2. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santunkepada seluruh masyarakat dan
rekan sekerja.
3. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas

Tabel 4.4 Kegiatan 4


Kegiatan 4 : Membuat tim home visit (Dokter,Perawat,Gizi,Dan
Promkes)
Tanggal : 14 Maret 2020
Pelaksanaan

Tahapan Melakukan konsultasi dengan mentor


kegiatan yang Melakukan konsultasi dengan Kepala
telah Puskesmas UN
dilaksanakan Membuat SK tim home visit
(dokter,perawat,gizi,dan promkes)
Membuat jadwal home visit
Melakukan home visit
Laporan hasil pelaksanaan home visit
Keterangan : Terbentuknya tim home visit

33
Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN

3. Membuat SK tim home visit (dokter,perawat,gizi,dan promkes)

4. Membuat jadwal home visit

34
5. Melakukan home visit bersama dokter,tenaga gizi,dan promkes

6. Melaporkan hasil pelaksanaan home visit

Uraian Kegiatan
Untuk membuat tim home visit, sebagai perawat terlebih dahulu saya melakukan
konsultasi dengan mentor dan kepala puskesmas dengan menggunakan komunikasi
yang sopan dan ramah (etika publik). Secara terbuka dan memberikan penjelasan

35
(manajeman ASN) tentang tujuan pembuatan tim tersebut. Pembentukan tim home
visit adalah salah satu kegiatan inovasi yang saya buat dan merupakan cerminan
tanggung jawab (akuntabilitas) sebagai seorang ASN. Setelah itu bekerja sama
dengan kepala puskesmas untuk pembuatan SK tim. Dengan pembuatan tim ini akan
mempermudah tim dalam bekerja sama(WOG). Tim yang dibentuk terdiri dari
Dokter, Perawat, Gizi, dan Promkes. Pembuatan jadwal ini dilakukan dengan teliti
sehingga dapat mempertimbangkan situasi dan kondisi tim agar pelaksanaanya efektif
dan efesien (komitemen Mutu) secara adil (Anti korupsi )sehingga dapat
meningkatkan etos kerja(manajemen ASN) dalam tim. Selanjutnya tim melakukan
home visit kepada masyarakat tanpa diskriminatif (Nasionalisme) untuk
meningkatkan pelayanan publik dengan mengutamakan kepentingan umum
(pelayanan publik).

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Keterkaitan pelaksanaan kegiatan dengan subtansi mata pelatihan yaitu :
Akuntabilitas
Pembentukan tim home visit adalah salah satu kegiatan inovasi yang saya buat dan
merupakan cerminan tanggung jawab sebagai seorang ASN.
Nasionalisme
Tim melakukan home visit kepada masyarakat tanpa diskriminatif.
Etika Publik
Melakukan konsultasi dan bekerjasama dengan mentor dan Kepala Puskesmas UN
dengan menggunakan komunikasi yang sopan dan ramah
Komitmen Mutu
Pembuatan jadwal ini dilakukan dengan teliti sehingga dapat mempertimbangkan
situasi dan kondisi tim agar pelaksanaanya efektif dan efesien
Anti Korupsi
Pembuatan jadwal ini dilakukan dengan teliti sehingga dapat mempertimbangkan
situasi dan kondisi tim agar pelaksanaanya efektif dan efesien dan Adil
Manajemen ASN
Tim home visit yang terdiri dari dokter, perawat, gizi,dan promkes dalam dapat
meningkatkan etos kerja

36
Pelayanan Publik
Tim melakukan home visit kepada masyarakat tanpa diskriminatif untuk
meningkatkan pelayanan publik dengan mengutamakan kepentingan umum.
Whole of Government (WOG)
Dengan pembuatan tim ini akan mempermudah tim dalam bekerja sama karena
terdiri dari dokter, perawat, gizi,dan promkes.

Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Penguatan Nilai Organisasi


Terlaksananya penyuluhan tentang penyakit hipertensi berkontribusi terhadap
visi puskesmas un yaitu “Tercapainya UN sehat menuju terwujudnya Indonesia
sehat”. Dan misi yaitu puskesmas un yaitu “memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta lingkunganya” dapat
tercapai. Nilai organisasi yang terimplementasi adalah Profesional, Ramah, dan
Malu.
1. Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang baik
2. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santunkepada seluruh masyarakat dan
rekan sekerja.
3. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas.

D. ANALISIS DAMPAK
Nilai Dasar : Akuntabilitas
Dampak : Jika nilai –nilai dasar akuntabilitas tidak dijalankan maka tidak ada
integritas dan konsisten dalam melakukan kegiatan inovasi terkait hipertensi kepada
masyarakat baik itu penderita/pasien hipertensi maupun keluarga dengan maka
bukannya memecahkan masalah melainkan membiarkan isu yang terjadi tetap ada,
tidak ada pemahaman masyarakat tentang hipertensi, tidak adanya dukungan keluarga
untuk pasien kontrol ke puskesamas atau fasilitas kesehatan lainnya .
Nilai Dasar : Nasionalisme
Dampak : Jika nilai dasar nasionalisme tidak dijalankan dalam melakukan
setiap kegiatan, maka akan menyebabkan diskriminasi atau membeda-bedakan pasien

37
berdasarkan penyakit hal ini sudah tidak sesuai dengan tugas dari seorang ASN.
Dampak lain adalah akan menimbulkan kekacauan di Puskesmas.
Nilai Dasar : Etika Publik
Dampak : Jika nilai dasar etika publik tidak dijalankan, yaitu tidak
menggunakan komunikasi yang sopan dan ramah dalam melakukan konsultasi dengan
Mentor, Kepala Puskemas, pemegang program PTM, maupun tenaga gizi maka
kegiatan yang saya lakukan tidak akan berjalan baik dan bisa saja kegiatan yang
dilakukan tidak akan disetujui oleh Kepala Puskemas dan pemegang program PTM,
maka nilai dasar saya sebagai seorang ASN sudah tidak ada.
Nilai Dasar : Komitmen Publik
Dampak : Jika nilai komitmen publik tidak dijalankan, yaitu tidak kreatif dan
inovatif dalam materi penyuluhan, media penyuluhan tidak menggunakan infokus,
poster, bahkan buku pola hidup sehat kendali hipertensi maka semua yang dilakukan
tidak efektif dan efesien, masyarakat tidak memahami materi penyuluhan dan bosan
dengan metode penyuluhan yang dilakukan, bahkan tidak memahami isi buku dan
poster. Dengan demikian tidak dapat memecahakan masalah melainkan membiarkan
isu yang terjadi tetap ada, tidak ada pemahaman masyarakat tentang hipertensi .
Nilai Dasar : Anti Korupsi
Dampak : Jika nilai anti korupsi tidak dijalankan, yaitu tidak mandiri dalam
mencari referensi materi penyuluhan hipertensi, poster,maupun home visit, tidak
menguasai materi penyuluhan, menghambat proses penyuluhan,sehingga tidak dapat
mecapai tujuan yang diinginkan yaitu pasien tidak dapat memahami tentang penyakit
hipertensi, tidak dapat mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan dan yang
harus dihindari.
Nilai Dasar : Manajemen ASN
Dampak : Jika nilai Manajemen ASN tidak dijalankan, yaitu tidak profesional
dalam melakukan penyuluhan hipertensi, tidak menguasai materi penyuluhan,
menghambat proses penyuluhan,sehingga tidak dapat mecapai tujuan yang diinginkan
yaitu pasien tidak dapat memahami tentang penyakit hipertensi, tidak dapat
mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan dan yang harus dihindari.

38
Nilai Dasar : Pelayanan Publik
Dampak : Jika nilai pelayanan publik tidak dijalankan, maka kegiatan –
kegiatan yang dilakukan tanpa mengefesienkan waktu yang ada maka isu yang
diangkat tidak dapat dipecahkan, bahkan masyarakat tidak paham terkait hipertensi.
Nilai Dasar : Whole of Government
Dampak : Jika nilai whole of government tidak dijalankan, maka tidak terjalin
kerja sama dalam melakukan konsultasi dengan Mentor, Kepala Puskemas, pemegang
program PTM, maupun tenaga gizi maka kegiatan yang saya lakukan tidak akan
berjalan baik dan bisa saja kegiatan yang dilakukan tidak akan disetujui oleh Kepala
Puskemas dan pemegang program PTM, tidak terjalin kerja sama tim yang baik dalam
home visit maka nilai dasar saya sebagai seorang ASN sudah tidak ada.

39
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelatihan Dasar CPNS yang dilakukan bertujuan untuk membentuk karakter dasar
PNS. Dengan Aktualiasai dan habituasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2020, akan
mendorong PNS untuk semakin meningkatkan kinerjanya selama masa Pelatihan
Dasar maupun pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga dapat menjadi pelayan publik
yang berkualitas.
Berdasarkan pembahasan pada BAB IV tentang Capaian Hasil Aktualisasi, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dengan adanya penyuluhan tentang penyakit hipertensi dan penyuluhan tambahan


tentang covid 19 maka dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait
hipertensi dan covid 19 sehingga dapat melakukan tindakan preventif ;
2. Dengan adanya poster tentang hipertensi maka dapat meningkatkan pemahaman
masyarakat terkait hipertensi sehingga dapat melakukan tindakan preventif,dan
memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang hipertensi ;
3. Dengan adanya buku panduan pola hidup sehat, menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar, dalam penulisannya serta desain yang menarik,berisi
penjelasan terkait hipertensi dan menu sehat setiap hari bagi penderita hipertensi,
sehingga mudah untuk dipahami ;
4. Dengan adanya pembentukan tim Home Visit yang terdiri dari Dokter, Perawat,
Gizi, dan Promkes, maka terjalin kerja sama yang baik kepada masyarakat tanpa
diskriminatif untuk meningkatkan pelayanan publik dengan mengutamakan
kepentingan umum.
Berdasarkan data bulan maret penyakit hipertensi mengalami penurunan namun tidak
terlalu signifikan yaitu menjadi 98 orang, dari 116 pada bulan februari.

40
B. SARAN
1. Bagi Puskemas UN Tempat Aktualisasi
a. Seorang PNS dalam bidang kesehatan harus benar-benar menerapkan nilai-
nilai dasar PNS, yaitu ANEKA dan nilai Peran dan Fungsi Seorang ASN
dalam melaksanaka tugas dan tanggung jawab serta memegang teguh kode
etik dan kode perilaku sehingga didapatkan hasil pelayanan yang baik dan
memuaskan publik.
b. Setiap kegiatan dan pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Un sesuai dengan
aturan dan standar pelayanan yang berlaku sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan sehingga masyarakat merasa puas atas jasa medis dan non medis
yang diberikan.

2. Bagi Penyelenggara
Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
secara berkesinambungan agar dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi
selama penyelengaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, sehingga
pelaksanaannya bisa lebih baik.
Selain itu, fasilitas untuk kegiatan pembelajaran dan tempat tinggal perlu
diperhatikan agar meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
yang dilakukan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Maluku.

41
Lampiran 1

DOKUMENTASI KEGIATAN I

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN, dan pemegang program


PTM

3. Mencari referensi untuk pembuatan materi penyluhan tentang HT


4. Membuat materi SAP tentang Penyakit Hipertensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : HIPERTENSI
Sub topik : Hipertensi, Pencegahan Dan Penanggulangannya
Sasaran : Masyarakat (Pasien, keluarga, dan lansia)
Tempat : Puskesmas Un dan Gereja Sion Tual
Hari/Tanggal : Sabtu, 14Maret 2020
Waktu : 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan ini pasien Dan keluarga mampu memahami tentang
penyakit hipertensi dan cara pencegahan serta penanggulangannya dengan benar.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan ini pasiendan Keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi dengan benar
2.Menjelaskan penyebab hipertensi dengan benar
3. Menyebutkan tanda & gejala hipertensi dengan benar
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi dengan benar
5. Menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit
hipertensi denganbenar.

III. KEGIATAN PENYULUHAN


No. Waktu Langkah Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 2 menit Pembukaan • Mengucapkan salam • Menjawab salam
• Menyampaikan tujuan • Memperhatikan
2. 15menit Penyampaian • Menjelaskan • Mendengarkan dan
pengertian hipertensi memperhatikan
• Menjelaskan • Bertanya
penyebab hipertensi
• Menjelaskan tanda
dangejala hipertensi
• Menjelaskan
komplikasi hipertensi
• Menjelaskan cara pencegahan
dan penanggulangan hipertensi
• Memberikankesempatanbertanya

3. 3 menit Penutup. • Menyimpulkan bersama • Membuat kesim


• Memberikan umpan balik • pulan tentang
materi yang telah
disampaikan
• Mendengarkan
• Memperhatikan
• Menjawab
pertanyaan dari
penyuluh

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. MEDIA
1. Poster hipertensi
2. LCD

VI. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media : poster, LCD
Pasien dan keluarga memperhatikan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluargadapat :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan Tindakan bila terkena hipertensi
e. Menjelaskan cara pencegahan dan penanggulangan hipertensi
MATERI PENYULUHAN

1. Definisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembunuh darah dan makin tinggi tekanan
darah, makin besar resikonya (Nanda, 2015).
2. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
a. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu :bertambahnya umur, strespsikologis, dan
hereditas (keturunan). Faktor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas,
merokok, alcohol.
Sekitar 90 persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk dalam kategori ini.
b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan yaitu :

No Kategori Sistolik Diastolic


(mmHg) (mmHg)
1 Optimal <120 <80
2 Normal 120-129 80-84
3 High normal 130-139 85-89
4 Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (berat) 180-209 100-119
Grade 4 (sangatberat) >210 >120
3. Tanda dan gejala
a. Mengeluh sakit kepala, Rasa berat ditengkuk
b. Pandangan menjadi kabur, Telinga berdengung
c. Mudah lelah, Keluar darah dari hidung
d. Jantung berdebar-debar
e. Kesadaran menurun
4. Komplikasi
a. Kelainan mata, ginjal dan otak
b. Penyakit pada pembuluh darah
c. Stroke
d. Gagal gnjal

5. Penatalaksanaan
a. Istirahat yang cukup
b. Cek rutin tekanan darah
c. Diet dan olahraga
1) Diet rendah garam
2) Penurunan berat badan
3) Olahraga teratur
d. Menghindarkan factor resiko
1) Rokok
2) Alkohol
3) Makanan berminyak dan berlemak
4) Stres
e. Penggunaan obat-obatan sesuai instruksi dokter Secara garis besar terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulkan intoleransi.
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
5. Penyuluhan tentang penyakit HT dan Corona Virus (Covid 19) di Puskesmas Un
dan Gereja Sion Tual

6. Melaporkan hasil kegiatan


Lampiran 2

DOKUMENTASI KEGIATAN II

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN dan pemegang program


PTM

3. Membuat desain poster hipertensi


4. Membuat poster hipertensi

5. Memajang poster pada tempat yang ditentukan


Lampiran 3

DOKUMENTASI KEGIATAN III

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan koordinasi tenaga gizi


tentang rencana pembuatan buku panduan pola hidup sehat daftar menu

3. Mencari referensi untuk pembuatan buku panduan pola hidup sehat


4. Membuat buku panduan pola hidup sehat

5. Membagikan buku panduan


Lampiran 4

DOKUMENTASI KEGIATAN IV

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas UN

3. Membuat SK tim home visit (dokter,perawat,gizi,dan promkes)


4. Membuat jadwal home visit
5. Melakukan home visit bersama dokter,tenaga gizi,dan promkes

6. Melaporkan hasil pelaksanaan home visit


KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
TAHAP HABITUASI (OFF CAMPUS)

Nama : CLAUDINNATA IYUT KARMOMYANAN, S.Kep.,Ns


NIP : 19930907 201903 2 013
Unit Kerja : Puskesmas Un
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Isu : Tingginya angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Un.
Gagasan : Upaya menurunkan angka penyakit Hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Un

Kegiatan 1 : Melakukan Penyuluhan tentang penyakit hipertensi di PuskesmasUn


dan Gereja Sion Tual
Penyelesaian Kegiatan Catatan coach Paraf Coach
• Tahapan Kegiatan Lakukan sesuai tahapan, lengkapi
bukti fisik, daftar hadir peserta
• Output kegiatan terhadap Isu Sesuai hasil yang dicapai

• Keterkaitan substansi mata Uraikan sesuai keterkaitan mata


pelatihan pelatihan

• Kontribusi terhadap Visi dan Kegiatan sesuai visi dan misi


Misi
organisasi
• Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan dilakukan sesuai nilai
organisasi

Kegiatan 2 : Membuat poster tentang hipertensi


PenyelesaianKegiatan Catatan coach Paraf Coach
• Tahapan Kegiatan Lakukan sesuai tahapan, lengkapi
bukti fisik
• Output kegiatan terhadap Isu Sesuai hasil yang dicapai
Uraikan sesuai keterkaitan mata
• Keterkaitan substansi mata pelatihan
pelatihan Kegiatan sesuai visi dan misi
• Kontribusi terhadap Visi dan organisasi
Misi
Kegiatan dilakukan sesuai nilai
• Penguatan Nilai Organisasi
organisasi
Kegiatan 3 : Membuat buku panduan pola hidup sehat

PenyelesaianKegiatan Catatan coach Paraf


COACH
• Tahapan Kegiatan Lakukan sesuai tahapan,
lengkapi bukti fisik
• Output kegiatan terhadap Sesuai hasil yang dicapai
Isu
Uraikan sesuai keterkaitan mata
• Keterkaitan substansi pelatihan
mata pelatihan Kegiatan sesuai visi dan misi
organisasi
• Kontribusi terhadap Visi
dan Misi
Kegiatan dilakukan sesuai nilai
• Penguatan Nilai organisasi
Organisasi

Kegiatan 4 : Pembentukan tim Home Visit (Dokter, Perawat, Gizi, dan Promkes)
PenyelesaianKegiatan Catatan coach Paraf coach
• Tahapan Kegiatan Lakukan sesuai tahapan,
lengkapi bukti fisik
• Output kegiatan terhadap Isu Sesuai hasil yang dicapai
Uraikan sesuai keterkaitan
• Keterkaitan substansi mata mata pelatihan
pelatihan
Kegiatan sesuai visi dan misi
• Kontribusi terhadap Visi dan organisasi
Misi
Kegiatan dilakukan sesuai
• Penguatan Nilai Organisasi
nilai organisasi

Anda mungkin juga menyukai