Anda di halaman 1dari 6

INDAH TANPA ROKOK

UPTD PUSKESMAS SUMAJA MAKMUR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUARA ENIM
2018
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUMAJA MAKMUR
DESA SUMAJA MAKMUR KECAMATAN GUNUNG MEGANG KAB. MUARA ENIM 31352
Email : pkmsumajamakmur@gmail.com

KERANGKA ACUAN INDAH TANPA ROKOK

1. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan sangat
penting bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan
ketahanan, daya saing bangsa, dan pembangunan nasional. Pembangunan
kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
mencapai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Dalam kaitan pencapaian tujuan bidang kesehatan, konsumsi rokok
merupakan epidemi yang mengancam kelangsungan generasi di Indonesia.
Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun dan saat ini
Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah perokok tertinggi di
dunia setelah Cina dan India.
Perokok mempunyai risiko 2-4 kali lipat untuk terkena penyakit jantung
koroner dan risiko lebih tinggi untuk penyakit kanker paru, di samping
penyakit tidak menular lain yang sebenarnya dapat dicegah. Konsumsi rokok
membunuh satu orang setiap 10 detik (WHO, 2002). Penyebab kematian satu
dari dua orang perokok disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan
konsumsi rokok (Global Smoke Free Partnership, 2009). Konsumsi rokok di
Indonesia telah sampai pada situasi yang mengkhawatirkan. Dampak yang
ditimbulkan tidak hanya merugikan kesehatan perokok dan orang lain yang
terpapar asap rokok, tetapi mengancam ekonomi keluarga masyarakat miskin.
Oleh sebab itu, upaya pengendalian dampak konsumsi rokok di Indonesia
harus dilaksanakan secara komprehensif sebagai tanggung jawab bersama.

2. LATAR BELAKANG

Terbentuknya Aliansi Bupati/Walikota di bidang Pengendalian Masalah


Kesehatan Akibat Tembakau dan Penyakit Tidak Menular (PTM) sejak tahun
2011, jejaring pengendalian tembakau di Indonesia yang terdiri dari organisasi
profesi, akademisi, Lembaga Sosial Masyarakat, Lembaga Internasional, Tokoh
agama dan Tokoh Masyarakat dan adanya dukungan masyarakat terhadap
penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan peluang yang
dimiliki oleh pemerintah Indonesia dalam pengendalian dampak konsumsi
rokok bagi kesehatan. Peluang lainnya adalah adanya kebutuhan untuk
program berhenti merokok di antara populasi perokok aktif (GATS 2011).
Kawasan Tanpa Rokok atau KTR adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau. Tempat
khusus untuk merokok adalah ruangan yang diperuntukkan khusus untuk
kegiatan merokok yang berada di dalam KTR.
Berdasarkan capaian PHBS desa Pajar Indah tahun 2017 didapat 69, 59%
masyarakat yang masih merokok didalam rumah. Dan dari hasil Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) di desa Pajar Indah pada tanggal 20 Februari 2018
didapat suatu peluang inovasi untuk mengurangi dampak buruk rokok bagi
perokok pasif. Peluang inovasi tersebut merupakan rencana tindak lanjut dari
hasil SMD desa Pajar Indah yang didapat 17 % anggota keluarga merokok.
Peluang inovasi tersebut kemudian disepakati dengan lintas sektor terkait di
desa Pajar Indah.

3. PENGERTIAN INDAH TANPA ROKOK


Dari hasil pencapaian pengkajian PHBS dan hasil MMD di desa Pajar
Indah ditangkap peluang inovatif. Peluang inovatif tersebut kemudian ditidak
lanjuti dalam suatu kegiatan yang disebut dengan Indah Tanpa Rokok.
Dinamakan Indah Tanpa Rokok karena peluang inovasi dilaksanakan di desa
Pajar Indah. Dengan adanya inovasi ini diharapkan desa Pajar Indah bisa
terhindar dari rokok.

4. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum, khusus nya
desa Pajar Indah.
2. Tujuan Khusus
a. Mengurangi dampak buruk rokok bagi perokok aktif maupun pasif
b. Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di desa Pajar Indah

5. SASARAN DAN TATA NILAI PUSKESMAS SUMAJA MAKMUR

a. Sasaran
Sasaran dalam inovasi Indah Tanpa Rokok di desa Pajar Indah adalah
masyarakat yang ada di desa Pajar Indah.
b. Tata Nilai Puskesmas Sumaja Makmur
Tata Nilai Puskesmas Sumaja Makmur yang diterapkan dalam inovasi Indah
Tanpa Rokok adalah:
M : Mutu baik

I :Inovatif

T : Terpercaya

R : Ramah

A : Akuntabilitas

6. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

a. Lintas Program
Program Promkes dan PTM memberikan penyuluhan tentang bahaya
merokok dan kawasan bebas rokok. Bidan desa Pajar Indah membantu
memonitoring pelaksanaan Indah Tanpa Rokok.
b. Lintas Sektor
Peran lintas sektor yaitu mengadakan dan menyebarkan selebaran “ Indah
Tanpa Rokok”

7. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pertemuan lintas sektor terkait untuk menindak lanjuti peluang inovasi
kegiatan UKM.
2.Penandatangan perjanjian kerjasama dengan Kades Pajar Indah.
3.Penyebaran Selebaran "Indah Tanpa Rokok".
4.Penyuluhan bahaya rokok di desa Pajar Indah.
5.Evaluasi penerapan "Indah Tanpa Rokok".

8. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan:
 Melakukan pertemuan lintas sektor terkait di desa Pajar Indah yang
membahas kesepakatan bersama dalam memantapkan peluang inovasi.
 Kesepakatan tersebut kemudian dituangkan dalam perjanjian kerjasama
antara Puskesmas dengan Desa Pajar Indah.
 Setelah perjanjian kerjasama selasai dilaksanakan. Dilakukan
penyebaran selebaran "Indah Tanpa Rokok" oleh pihak desa.
 Penyuluhan tentang Bahaya Merokok dan Kawasan Tanpa Rokok yang
dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Puskesmas Sumaja Makmur
 Evaluasi penerapan "Indah Tanpa Rokok". Evaluasi dilakukan dengan
observasi di tempat Kawasan Tanpa Rokok.
9. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N
KEGIATAN PELAKSANA WAKTU OUTPUT METODE
O

Tim Pelaksana
Komunikasi dengan Kades Design
1 Puskesmas Sumaja Agt-18 Rapat Koordinasi
Pajar Indah Program
Makmur

Perjanjian
Penandatanganan kerjasama
Ka. UPTD dan Kades Penandatangana
2 perjanjian kerjasama Agt-18 / MOU
Pajar Indah n kerjasama
dengan Kades Pajar Indah dengan
TK/PAUD
Selebaran
Tim Pelaksana
Penyebaran Selebaran "Indah Menyebaran
3 Puskesmas dan Tim di Agt-18
"Indah Tanpa Rokok" Tanpa selebaran di desa
desa
Rokok"
Masyrakat
Tim Pelaksana Penyuluhan
Penyuluhan bahaya rokok memahami
4 Puskesmas dan Tim di Sep-18 menggunakan
di desa Pajar Indah bahaya
desa LCD
merokok

Penerapan
Evaluasi penerapan "Indah Tim Pelaksana Kawasan
5 Sep-18 Observasi
Tanpa Rokok" Puskesmas Bebas
Rokok

10. RENCANA ANGGARAN BIAYA


Biaya kegiatan inovasi ini berasal dari kesepakatan Puskesmas Sumaja
Makmur dan Lintas sektor terkait yaitu, Desa Pajar Indah.

11. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai


dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan terlaksana. Evaluasi
dilakukan dengan mamantau pelaksaanaan kawasan tanpa rokok.

12. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


 Pencatatan
Hasil kegiatan dicatat dibuku kegiatan.
 Pelaporan
Setelah dicatat dibuat laporannya yang lainnya meliputi:
1. Daftar hadir
2. Notulen
3. Foto kegiatan
 Evaluasi
Semua hasil kegiatan dievaluasi, kemudian dilaporkan ke Kepala
Puskesmas . Selain itu evaluasi juga dilakukan pada saat minilokasinya
lintas program dan lintas sektor.

13. PENUTUP
Dengan diadakannya inovasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak
buruk rokok bagi perokok aktif maupun pasif dan Menerapkan
Kawasan Tanpa Rokok di desa Pajar Indah.

Mengetahui, Sumaja Makmur, Agustus 2018


Ka. UPTD Puskesmas Sumaja Makmur Penanggung Jawab UKM

dr. Indra Sakti Eka Sulistyawati, AM.KG


NIP. 197809222010011009 NIP. 199208082014032001

Anda mungkin juga menyukai