Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI

PREOMOSI KESEHATAN PADA RUMAH TANGGA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

DI SUSUN OLEH :

Nama : Seprianus Woda Kabba

NIM : KP2001448

MAKUL : Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu : Nasyatul Aisyah Syalim SKM.,M.PH

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRAHUSADA
YOGYAKARTA
2021
TAHAP 1
KUESIONER
IDENTIFIKASI KONDISI AWAL KELUARGA

Alamat Keluarga : jln. Babarsari TB. 8 no 14, Kab. Sleman, Kec. Depok

A. Identitas Suami (Kepala Keluarga)


Nama : Warno
Umur : 45 tahun
Pendidikan Terakhir : SD sederajat
Pekerjaan : Buruh
Pendapatan per bulan : Rp. 1.000.000
Jumlah Anak : 2 orang
Status Kepemilikan Rumah : a. Kontrak/Sewa

Apakah Anda merokok ? : a. Ya

Bila Ya, apakah Anda merokok :


di dalam rumah ? a. Tidak

B. Identitas Istri (Istri dari Kepala Keluarga)


Nama : Tiyim
Umur : 41 tahun
Pendidikan Terakhir : SD sederajat
Pekerjaan : Buruh
Pendapatan per bulan : Rp. 1.000.000
Apakah setiap hari : a. Ya
terhidang sayur untuk
keluarga ?
Apakah setiap hari : a. Ya
tersedia buah untuk
keluarga ?
C. Balita (Jika Ada)
Nama : Icha Adelia
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Berat Badan saat ini : 16 Kg
Tinggi Badan saat ini : 93 cm

Berat badan saat lahir? : a. 2500-3999 gram


Apakah Balita diberikan : a. Ya
ASI Eksklusif hingga 6
bulan ?
Apakah Balita diberikan : a. Ya
ASI Eksklusif hingga 2
tahun ?
Apakah Balita pernah : a. Tidak
mengalami Pneumonia ?
Apakah Balita pernah :
mengalami diare ? a. Tidak

D. Identitas Anak (Jika Ada, salah satu saja)


Nama : -
Umur : -
Jenis Kelamin : -
Berat Badan : - Kg
Tinggi Badan : - cm

Apakah Anak suka : a. Ya


makan sayur ? b. Tidak
Apakah Anak suka : a. Ya
makan buah ? b. Tidak
Apakah Anak pernah : a. Ya
mengalami diare ? b. Tidak
Apakah Anak pernah : a. Ya
mengalami sakit gigi ? b. Tidak

E. Identitas Ibu Hamil (Jika Ada)


Nama : --
Pendidikan : -
Umur : -
Umur kehamilan : -
Dimana melakukan : 1. Rumah Sakit
pemeriksaan kehamilan ? 2. Puskesmas
3. Klinik / Praktek Dokter

F. Identitas Lansia (Jika Ada)


Nama : Wario
Umur : 67 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Tani
Apakah memiliki :
penyakit hipertensi ? a. Tidak
Apakah memiliki :
penyakit diabetes a. Tidak
Mellitus ?
Apakah memiliki a.:
penyakit Stroke ? b. a. Tidak
Apakah memiliki :
penyakit jantung ? a. Tidak
Apakah setiap hari : a. Ya
melakukan olahraga ?

G. Penyakit yang di Derita Keluarga

Apakah keluarga Anda ada yang mengalami :


TB paru ? a. Tidak
Apakah keluarga Anda ada yang mengalami : a. Ya
Asma ?
Apakah keluarga Anda ada yang mengalami :
Diabetes Melitus ? a. Tidak
Apakah keluarga Anda ada yang mengalami :
Hipertensi ? a. Tidak
Apakah keluarga Anda ada yang mengalami :
Penyakit Ginjal ? a. Tidak
Apakah keluarga Anda ada yang mengalami : a. Ya
Penyakit Sendi/Rematik/Encok ?
Apakah keluarga Anda ada yang mengalami : a. Ya
Penyakit Asam Urat ?
H. Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit Pemerintah : Rumah Sakit Gunung Kidul


yang biasa keluarga Anda
kunjungi ?
Rumah Sakit Swasta : Belum pernah
yang biasa keluarga Anda
kunjungi ?
Puskesmas yang sering : Puskesmas Gunung Kidul
keluarga Anda kunjungi ?

I. Kepemilikan Jaminan Kesehatan


Apakah Anda memiliki : a. Ya
kartu BPJS Kesehatan ?
Bila Ya, apakah Anda :
membayar iuran tiap a. Tidak
bulan ?
Bila Ya, berapa iuran :
yang Anda bayarkan tiap -
bulan ?
Apakah Anda memiliki :
asuransi kesehatan selain a. Tidak
BPJS Kesehatan ?

OBSERVASI

No Keterangan Ya Tidak
1 Keberadaan Jamban 
2 Keberadaan Tempat pembuangan sampah di rumah 
3 Jika Ada, tempat pembuangan sampah tertutup 
hingga tidak terjamah oleh lalat
4 Keberadaan penutup makanan 
5 kuku responden dalam keadaan bersih dan pendek 
6 Keadaan lantainya kering dan bersih 
7 Kebersihan di dalam Rumah 
8 Kebersihan di luar Rumah 
9 Kebersihan kandang Hewan Keluarga
tidak
mempunyai
kandang
hewan

1. Jenis Lantai ?
a. Dikeraskan
2. Jenis Dinding ?
a. Tembok
3. Jenis atap rumah
a. Seng
4. Ventilasi rumah
a. Memadai
5. Penerangan
a. Cukup

Dokumentasi :
TAHAP 2
PRIORITAS MASALAH

1. Identifikasi Masalah
No Penyakit/Masalah Ya Tidak
1 Merokok pada suami 
2 Terhidang Sayur 
3 Tersedia Buah 

4 Pemberian ASI Eksklusif 6 bulan 


5 Pneumonia 
6 Diare 
7 Sakit Gigi 
8 Hipertensi lansia 
9 DM pada lansia 
10 Stroke pada lansia 
11 Jantung pada lansia 
12 Olahraga setiap hari pada lansia? 
13 TB Paru pada keluarga 
14 Asma pada keluarga 
15 DM pada keluarga 
16 Hipertensi pada keluarga 
17 Ginjal 
18 Sendi/Rematik/Encok 
19 Asam Urat 
Silakan centang (v) pada Ya dan Tidak sesuai data yang telah diambil.

2. Prioritas Masalah
Silakan list 5 masalah di atas (dari nomor 1-19) yang akan diangkat dilihat
dari yang menjawab YA. Bila jawaban YA lebih dari 5, maka cukup pilih 5
masalah saja yang akan diangkat.
1. Merokok pada suami
2. Sakit gigi
3. Asma pada keluarga
4. Sendi/rematik/encok
5. Asam urat
Dari 5 masalah yang telah diambil, maka dilakukan penentuan prioritas
masalah yang dilihat besarnya masalah, kegawatan dan kecepatan penyebaran
masalah. Silakan ambil 1 masalah dari 5 masalah yang telah diambil.
1. Asma
Alasan : karena asama merupakan penyakit yang dapat menyerang saluran
pernapasan dengan cara meradang, menyempit dan membengkak, dan
menghasilkan lendir berlebihan sehingga menyulitkan bernafas dan juga
dapat menyebabkan serangan yang mengancam jiwa.

TAHAP 3
KUESIONER
PENYEBAB MASALAH PENYAKIT ASMA

Tanggal pengambilan data : Rabu, 19 mei 2021


Inisial Nama : Nyonya N
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar

A. PENGETAHUAN TENTANG ASMA


No Pertanyaan Benar Salah
1 Asma merupakan penyempitan jalan napas 
yang mengakibatkan batuk, dada terasa
berat, adanya bunyi napas dan sesak
napas.
2 Gejala-gejala terjadinya asma ditandai 
dengan adanya sesak napas, adanya bunyi
napas, dada terasa berat, dan batuk-batuk.
3 Asma tidak membahayakan nyawa 
4 Asma termasuk penyakit kronis 
5 Asma adalah penyakit tidak meular 

B. SIKAP MENGONTROL KEKAMBUHAN ASMA


No Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
1 Ketika gejala asma saya 
kambuh saya segera kontrol
ke dokter
2 Asma saya masih ringan dan 
tidak membahayakan saya
3 Untuk mencegah 
kekambuhan asma, saya
menghindari faktor-faktor
penyebab asma.
4 Ketika gejala asma saya 
menurun saya tidak lagi
melakukan pengontrolan
asma.
5 Saya melakukan kontrol asma 
dengan kesadaran sendiri
tanpa paksaan dari keluarga.
6 Jika asma saya kambuh, saya 
cukup istirahat tanpa harus ke
dokter

C. TINDKAN DALAM MENGONTROL KEKAMBUHAN ASMA


No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak
pernah
1 Saya berusaha menghindari 
penyebab asma saya
2 Saya segera ke dokter ketika 
asma saya kambuh
3 Saya mengkonsumsi makanan 
yang menjadi pantangan asma
saya
4 Saya mengalami gangguan 
aktivitas ketika asma saya
kambuh
5 Saya membawa obat asma jika 
saya keluar rumah
6 Saya mengalami kekambuhan 
asma tiap minggu
7 Saya mengalami kekambuhan 
asma tiap bulan

TAHAP 4
SATUAN ANGKA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Penatalaksanaan dan pencegahan ASMA


Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah Warga, kel. caturtunggal
Hari /tanggal : Rabu, 19 Mei 2021
Waktu : 5-10 menit

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan, Lansia mampu memahami tentang
penyakit asma, baik penatalaksanaan maupun pencegahannya.

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 5-10 menit diharapkan sasaran dapat
:
1. Menyebutkan pengertian dari asma
2. Menyebutkan penyebab terjadinya asma
3. Menyebutkan tanda dan gejala asma
4. Menyebutkan komplikasi asma
5. Menjelaskan cara penatalaksanaan atau penanganan asma
6. Menyebutkan cara pencegahan dari asma

III. Materi Penyuluhan (terlampir)


1. Pengertian dari asma
2. Penyebab terjadinya penyakit asma
3. Perjalanan penyakit (patofisiologi) asma
4. Tanda dan gejala asma
5. Komplikasi dari asma
6. Penatalaksanaan atau penanganan dari asma
7. Pencegahan dari asma

IV. Metode

 Ceramah

 Tanya jawab

V. Media
- Poster
- leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. Pembukaan 2 menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam.
dengan mengucapkan
salam.
2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan dan
mendengarkan.
3. Menjelaskan latar 3. Memperhatikan dan
belakang dan tujuan mendengarkan.
dari penyuluhan.

4. Menanyakan kepada
4. Menjawab
audiens mengenai
pertanyaan.
pemahaman mereka
seputar asma
5. Menerima
5. Memberikan
reinforcement positif
reinforcement positif
yang diberikan.
dari jawaban peserta
penyuluhan.
6. Membagikan leflet 6. Menerima
2. Tahap 8 menit 1. Menyebutkan 1. Memperhatikan dan
pelaksanaan pengertian asma mendengarkan.
2. Menyebutkan faktor 2. Idem (sama yang di
penyebab dari asma sebutkan sebelumnya)
3. Menyebutkan tanda
dan gejala asma 3. Idem
4. Menyebutkan
komplikasi penyakit 4. Idem
asma
5. Menjelaskan
perjalanan penyakit 5. Idem
asma
6. Menjelaskan
penanganan asma 6. Idem
7. Menjelaskan cara
pencegahan penyakit 7. Idem
asma.
8. Peserta kesempatan
untuk bertanya. 8. Peserta aktif untuk
9. Memberikan bertanya
reinforcement positif 9. Menerima
atas pertanyaan yang reinforcement positif
diajukan dan yang diberikan.
menjawab pertanyaan
peserta.
3. Tahap 5 menit 1. Menanyakan kembali 1. Menjawab
evaluasi pada peserta tentang pertanyaan.
materi yang telah
diberikan,
2. Berikan 2. Menerima
reinforcement kepada reinforcement
peserta penyuluhan positif yang
yang dapat menjawab diberikan.
pertanyaan. 3. Memberikan
3. Meminta salah satu simpulan.
peserta untuk
menyimpulkan hasil
penyuluhan yang
telah disampaikan.
4. Mengucapkan terima 4. Menjawab salam.
kasih dan memberi
salam.
VII. Evaluasi

1 Evaluasi Struktur.
- Semua Anggota keluarga sasaran hadir di tempat
penyuluhan.
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan dirumah kader
dusun pengodongan

2 Evaluasi Proses.
- Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
- Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar.

3 Evaluasi Hasil.
- Anggota keluarga memahami tentang materi yang telah
diberikan dan mengetahui tentang penyakit asma
- Anggota keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian
asma dengan benar.
- Keluarga mampu menyebutkan trias gejala dari asma
dengan benar
- Bp.A dan keluarga mampu menyebutkan 2 faktor utama
dan 5 dari 6 penyebab utama dari asma dengan benar.
- Bp.A dan keluarga mampu menyebutkan komplikasi
penyakit asma dengan benar.
- keluarga mampu menjelaskan penatalaksanaan atau
penanganan asma dengan benar.
- keluarga mampu menyebutkan 8 dari 12 cara pencegahan
dari asma dengan benar.
LAMPIRAN MATERI

Masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system pernapasan


(respiratori) yang menuntut asuhan keperawatan dapat dialami oleh orang
pada berbagai tingkat usia. Salah satu masalah kesehatan tersebut adalah
asma.
Asma merupakan suatu masalah kesehatan terhadap system
pernapasan, dimana factor yang berhubungan dengan hal tersebut, antara
lain: lingkungan (misalnya merokok, menghirup asap rokok, dan infeksi),
fisiologis (misalnya asma, alergi jalan napas), serta obstruksi jalan napas
(misalnya sekresi tertahan ataupun spasme jalan napas). Masalah yang
sering muncul pada klien yang mengalami asmatikus ini biasanya yaitu
bersihan jalan napasnya yang tidak efektif, adanya gangguan pertukaran
gas, dan terjadinya kebutuhan akan nutrisi yang kurang dari kebutuhan
tubuh.
Kita ketahui bahwa peran perawat yang paling utama adalah
melakukan promosi dan pencegahan terjadinya gangguan pada system
pernapasan, sehingga dalam hal ini masyarakat perlu diberikan pendidikan
kesehatan yang efektif guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, penyuluhan tentang asma ini merupakan cara yang tepat
untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat. Disamping sebagai
upaya promotif dan preventif bagi masyarakat yang terkena maupun yang
belum.

A. Pengertian
1. Pengertian
Asma adalah suatu inflamasi kronis saluran nafas yang
melibatkan sel eosinofil, sel mast, sel netrofil, limfosit dan makrofag
yang ditandai dengan wheezing, sesak nafas kumat-kumatan, batuk,
dada terasa tertekan dapat pulih kembali dengan atau tanpa
pengobatan. (Cris Sinclair, 1990 : 94)
Asma Bronchial adalah suatu gangguan pada saluran bronchial
dengan ciri bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran
nafas). Asma merupakan penyakit kompleks yang diakibatkan oleh
faktor biokimia, endokrin, infeksi, otonomik dan psikologi. (Irman
Somantri, 2008 : 43)
Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas yaitu Asma
Bronchial adalah gangguan atau kerusakan pada saluran bronkus yang
merupakan inflamasi kronis saluran nafas dengan ciri bronkospasme
periodik yang reversible (dapat kembali), adanya wheezing, sesak
nafas dan batuk dengan atau tanpa adanya sekret.

2. Penyebab (Etiologi)
Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui dengan pasti,
suatu hal yang menonjol pada semua penderita asma adalah fenomena
hiperaktivitas bronkus. Bronkus penderita asma sangat peka terhadap
rangsangan imunologi maupun non imunologi. Karena sifat inilah
maka serangan asma mudah terjadi akibat berbagai rangsangan baik
fisis, metabolik, kimia, alergen, infeksi.
a. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
- Reaksi antigen-antibodi
- Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
b. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
- Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
- Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
- Iritan : kimia
- Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
- Emosional : takut, cemas dan tegang
- Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
Rangsangan atau pencetus yang sering menimbulkan asma
perlu diketahui dan sedapat mungkin dihindarkan. Faktor-faktor
tersebut adalah:
a. Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sari
rerumputan. Karena tubuh sangat responsive terhadap allergen
ini sehingga terjadi pembengkakkan pada membran yang
melapisi bronkus yang menyebabkan sesak nafas. Sama halnya
dengan iritan seperti asap, bau-bauan, polutan yang mengiritasi
membran bronkus sehingga terjadi produksi sekret yang
berlebih oleh reaksi imunitas yang memfagosit bakteri-bakteri
atau virus yang masuk kedalam saluran pernafasan (Cris
Sinclair, 1990 : 94)
b. Perubahan cuaca yang ekstrim seperti udara yang dingin, emosi
dan olahraga yang berlebihan memicu terlepasnya histamine
dan leukotrien sehingga terjadi kontraksi otot polos yang
menyebabkan penyempitan saluran udara.
c. Lingkungan kerja mempunyai hubungan langsung dengan
sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan
dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu
lintas karena bulu binatang, serat kain, serbuk dan debu jalanan
merupakan faktor pencetus serangan asma

3. Manifestasi Klinik
 TRIAS gejala asma terdiri atas :
a. Dispnea (sesak nafas), terjadi karena pelepasan histamine dan
leukotrien yang menyebabkan kontraksi otot polos sehingga
saluran nafas menjadi sempit.
b. Batuk, adalah reaksi tubuh untuk mengeluarkan hasil dari inflamasi
atau benda asing yang masuk ke saluran nafas.
c. Mengi (bengek), suara nafas tambahan yang terjadi akibat
penyempitan bronkus.
 Gambaran klinis pasien yang menderita asma :
Gambaran objektif.
a. Sesak nafas parah dengan ekspirasi
memanjang disertai wheezing.
b. Dapat disertai dengan sputum kental dan sulit
dikeluarkan.
c. Bernafas dengan menggunakan otot-otot
nafas tambahan.
d. Sianosis, takikardia, gelisah dan pulsus
paradoksus.
e. Fase ekspirasi memanjang dengan disertai
wheezing (di afek dan hilus)
Gambaran subjektif adalah pasien mengeluhkan sukar bernafas,
sesak dan anoreksia.
Gambaran psikososial adalah cemas, takut, mudah tersinggung dan
kurang pengetahuan pasien terhadap situasi penyakitnya.

4. Patofisiologi
Proses perjalanan penyakit asma dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu alergi dan psikologis, kedua faktor tersebut dapat meningkatkan
terjadinya kontraksi otot-otot polos, meningkatnya sekret abnormal
mukus pada bronkiolus dan adanya kontraksi pada trakea serta
meningkatnya produksi mukus jalan nafas, sehingga terjadi
penyempitan pada jalan nafas dan penumpukan udara di terminal oleh
berbagai macam sebab maka akan menimbulkan gangguan seperti
gangguan ventilasi (hipoventilasi), distribusi ventilasi yang tidak
merata dengan sirkulasi darah paru, gangguan difusi gas di tingkat
alveoli.
Tiga kategori asma alergi (asma ekstrinsik) ditemukan pada
klien dewasa yaitu yang disebabkan alergi tertentu, selain itu terdapat
pula adanya riwayat penyakit atopik seperti eksim, dermatitis, demam
tinggi dan klien dengan riwayat asma. Sebaliknya pada klien dengan
asma intrinsik (idiopatik) sering ditemukan adanya faktor-faktor
pencetus yang tidak jelas, faktor yang spesifik seperti flu, latihan fisik,
dan emosi (stress) dapat memacu serangan asma.

5. Penatalaksanaan
Pengobatan asma secara garis besar dibagi dalam pengobatan
non farmakologik dan pengobatan farmakologik.
 Pengobatan non farmakologik
a. Penyuluhan
Penyuluhan ini ditujukan pada peningkatan
pengetahuan klien tentang penyakit asma sehinggan klien
secara sadar menghindari faktor-faktor pencetus, serta
menggunakan obat secara benar dan berkonsultasi pada tim
kesehatan.
b. Menghindari faktor pencetus
Klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus
serangan asma yang ada pada lingkungannya, serta
diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor
pencetus, termasuk pemasukan cairan yang cukup bagi
klien.
c. Fisioterapi
Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah
pengeluaran mukus. Ini dapat dilakukan dengan drainage
postural, perkusi dan fibrasi dada.
 Pengobatan farmakologik
a. Agonis beta
Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan 3-4
kali semprot dan jarak antara semprotan pertama dan kedua
adalan 10 menit. Yang termasuk obat ini adalah
metaproterenol ( Alupent, metrapel ).
b. Metil Xantin
Golongan metil xantin adalan aminophilin dan
teopilin, obat ini diberikan bila golongan beta agonis tidak
memberikan hasil yang memuaskan. Pada orang dewasa
diberikan 4 x 125-200 mg sehari.
c. Kortikosteroid
Jika agonis beta dan metil xantin tidak memberikan
respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid. Steroid
dalam bentuk aerosol ( beclometason dipropinate ) dengan
dosis 4 x 800 mg semprot tiap hari. Karena pemberian
steroid yang lama mempunyai efek samping maka yang
mendapat steroid jangka lama harus diawasi dengan ketat.
d. Kromolin
Kromolin merupakan obat pencegah asma,
khususnya anak-anak . Dosisnya berkisar 4 x 1-2 kapsul
sehari.
e. Ketotifen
Efek kerja sama dengan kromolin dengan dosis 2 x
1 mg perhari. Keuntungannya dapat diberikan secara oral.
f. Iprutropioum bromide (Atroven)
Atroven adalah antikolenergik, diberikan dalam
bentuk aerosol dan bersifat bronkodilator. (Evelin dan joyce
L. kee, 1994 ; Karnen baratawijaja, 1994 ).

6. Pencegahan
a. Menghindari faktor pencetus atau allergen.
b. Tidak beraktivitas terlalu berat
c. Minum air hangat untuk melancarkan dahak atau mucus
d. Latihan napsa dalam
e. Kurangi konsumsi makanan berminyak yang dapat merangsang
dahak
f. Hindari stress berlebihan
g. Menghindari makanan yang diketahui menjadi penyebab
serangan (bersifat individual).
h. Menghindari minum es atau makanan yang dicampur dengan es.
i. Berhenti merokok dan penggunaan narkoba atau napza.
j. Berusaha menghindari polusi udara (memakai masker, udara
dingin dan lembab).
k. Segera berobat bila sakit panas (infeksi), apabila disertai dengan
batuk dan pilek.
l. Fisioterapi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran
mukus atau dahak.
7. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan asma adalah
pneumotoraks, atelektasis, gagal nafas, bronkhitis dan fraktur iga.

8. Pemeriksaan Penunjang

a) Spirometri
b) Uji provokasi bronkus
c) Pemeriksaan sputum
d) Pemeriksaan cosinofit total
e) Uji kulit
f) Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
g) Foto dada
h) Analisis gas darah

VIII. Daftar Pustaka

Mansjoer, Arif m. 20011. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media


Aesculapius
Smeltzer, Suzanne C dan Bare , Brenda. G.2010. Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi 8. Vol.2. Jakarta :EGC
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Tahap 5 poster
Tahap 6 Leaflet

Anda mungkin juga menyukai