Pengantar Pengolahan Citra Digital
Pengantar Pengolahan Citra Digital
Citra
Citra merupakan fungsi dari intensitas cahaya yang direpresentasikan
dalam bidang dua dimensi. Citra dibedakan menjadi dua yaitu, citra analog
dan citra digital.
Citra Analog
Citra analog adalah citra yang dibentuk dari sinyal analog yang bersifat
kontinyu. Citra analog dihasilkan dari alat akuisisi citra analog, contohnya
adalah mata manusia dan kamera analog.
Citra Digital
Citra digital adalah citra yang dibentuk dari sinyal digital yang bersifat diskrit.
Citra digital merupakan representasi dari fungsi intensitas cahaya dalam
bentuk diskrit pada bidang dua dimensi. Citra tersusun oleh sekumpulan
piksel (picture element) yang memiliki koordinat (x,y) dan amplitudo f(x,y).
Koordinat (x,y) menunjukkan letak/posisi piksel dalam suatu citra,
sedangkan amplitudo f(x,y) menunjukkan nilai intensitas warna citra.
Berdasarkan kombinasi warna dan pixel citra dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu:
1. Citra RGB
Citra RGB (Red, Green, Blue) merupakan citra yang
nilai intensitas pikselnya tersusun oleh tiga kanal
warna yaitu merah, hijau, dan biru.
2. Citra Grayscale
Citra grayscale merupakan citra yang nilai intensitas
pikselnya didasarkan pada derajat keabuan. Pada
citra grayscale 8-bit, derajat warna hitam sampai
dengan putih dibagi ke dalam 256 derajat keabuan
di mana warna hitam sempurna direpresentasikan
dengan nilai 0 dan putih sempurna dengan nilai 255
.
3. Citra Biner
Citra biner adalah citra yang pikselnya memiliki
kedalaman bit sebesar 1 bit sehingga hanya memiliki
Gambar 1. Citra dan piksel penyusunnya dua nilai intensitas warna yaitu 0 (hitam) dan 1
(putih).
Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra digital merupakan pemrosesan citra
menggunakan komputer, sehingga menghasilkan citra dengan
kualitas yang lebih baik dan menghasilkan informasi yang
lebih berarti. Pengolahan citra dilakukan karena Citra kadang
mengalami penurunan mutu (degradasi), misal mengandung
cacat atau noise, warnanya terlalu kontras, kurang tajam,
kabur (blurring).
Gambar 5. Contoh penajaman citra (Sharpening) Gambar 6. Contoh citra hasil penghilangan noise
Contoh Pemugaran citra (Image Restoration)
(a) (b)
Gambar 8. (a) citra cameraman.bmp (192 KB) sebelum dimampatkan, (b) citra
cameraman.jpg (11 KB) setelah dimampatkan
6. Analisis citra (Image Analysis)
Bertujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya.
Mengekstraksi ciri-ciri tertentu yg membantu dlm identifikasi objek. Proses segmentasi
kadang diperlukan utk melokalisasi objek yg diinginkan dari sekelilingnya.
(a) (b)
Gambar 9. (a) Citra Beras, (b) citra hasil pendeteksian seluruh tepi
Aplikasi pengolahan citra dan pengenalan pola:
1. Bidang perdagangan:
-Pembacaan bar code pd barang, misal di 5. Bidang biologi:
swalayan pengenalan jenis kromosom melalui gambar mikroskopik
-Mengenai huruf/angka pd formulir
6. Pemetaan
2. Bidang militer: Klasifikasi penggunaan tanah melalui foto udara/LANDSAT
- Mengenali sasaran peluru kendali melalui
sensor visual 7. Komunikasi
- Mengidentifikasi jenis pesawat musuh Pemampatan citra yg ditransmisi
8. Hukum
3. Bidang kedokteran:
- Pengenalan foto narapidana/sidik jari
- Mendeteksi kelainan tubuh dari foto sinar X
- Rekonstruksi foto janin hasil USG
9. Geologi
- Pengolahan citra sinar X untuk deteksi
mengenali jenis batuan melalui foto udara/LANDSAT
kanker
4. Bidang hiburan:
- Pemampatan video (MPEG)