NIM : 7101420035
2. Azas Kreativitas
Azas Kreativitas di PT. Perekebunan Nusantara salah satu contohnya telah diterapkan
ketika adanya proses perencanaan barang logistik. Dimana perusahaan ini telah
membagi menjadi 2 perencanaan yaitu perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk perencanaan jangka pendek misalnya perencanaan pembelian barang fast
moving yaitu solar, oli, mur, baut, dan lan-lain. Sedangkan untuk perencanaan jangka
panjang digunakan ketika melakukan pembelian barang slow moving, seperti mesin
disel, pompa, dan lain-lain. Alasan mengapa perusahaan memberlakukan 2
perencanaan tersebut yaitu karena untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
terjadi berkaitan dengan pelaksanaan logistik. Selain itu, dengan perencanaan yang
kreatif dan tepat maka bisa mengurangi uang berhenti atau idle money , sehingga
kebutuhan barang fast moving dapat dipenuhi dan kebutuahan barang slow moving
dapat dihindari serta mempermudah dalam memprediksi besar anggaran yang harus
dikeluarkan.
3. Azaz Ketelitian
Azas ketelittian sangat diperlukan dalam proses manajemen logistik di Perusahaan ini
terutama oleh Kepala Bagian Gudang dan Mandor ketika melaksanakan fungsi
pengendalian. Kepala Bagian Gudang dan Mandor dituntut untuk bisa bertanggung
jawab dan teliti dalam mengawasi keluar masuknya barang, mengecek, dan
mengkrosek stok barang. Sedangkan untuk mandor bertugas untuk pembuatan laporan
yang dapat dipertanggung jawabkan. Misalnya saja ketika ada ada barang yang rusak
atau hilang, maka kepala bagian harus segera melaporkannya ke bagian pengadaan.
Selain itu dalam melakukan kroscek barang untuk melihat kulaitas dan kuantitasnya itu
harus dilakukan dari pojok ke pojok. Sehingga, dalam hal ini kepala bagian harus
memiliki ketelitian yang tinggi terhadap barang-barang yang ada.
Kemudian, untuk mandor selain harus teliti, bertanggung jawab, ia harus jujur. Karena
mandor memiliki tugas membuat laporan stock opname yang dilakukan 1 tahun sekali
serta pengontrolannya 1 minggu sekali. Laporan tersebut nantinya akan dijadikan dasar
oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
7. Azas Efektivitas
Untuk mencapai efektifitas atau pencapaian tujuan, pengadaan barang dan jasa pabrik
gula ini didasarkan pada memprioritaskan 6 tepat, yaitu tepat kualitas, tepat jumlah,
tepat harga, tepat waktu, tepat tempat dan tepat prosedur. Kedua, mendukung
operasional perusahaan dengan pengadaan barang terus-menerus secara bertahap sesuai
kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Ketiga, mencegah
kerugian yang timbul akibat terjadi persediaan barang yang tidak dapat dimanfaatkan
(slow moving stock), dan yang terakhir mengembangkan kebijakan cara pengadaan
barang dan jasa, sehingga biaya operasional secara efisien mungkin.
8. Azas Efsiensi
PT. Perkebunan Efisiensi dalam pengadaan barang dilakukan dengan metode
pembelian, penyewaan, penukaran, pembuatan, dan perbaikan. Pengadaan itu
dilakukan berdasarkan dari anggaran yang sudah ditetapkan. Misalnya saja dalam
pengadaan tebu selain menanam sendiri juga diperoleh dari para petani. Penukaran
misalnya kepada para petani yang menyedikan bahan baku tebu untuk nantinya
perusahaan tukar dengan gula. Kemudian untuk peralatan lain seperti mesin yang rusak
dan sepertinya masih bisa diperbaiki, maka akan dimodifikasi, sehingga dapat berfungsi
kembali.
“”
DAFTAR PUSTAKA