Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskanlah perbedaan sifat, fungsi, dan komposisi getah perncernaan: saliva, cairan lambung,
dan getah pankreas?
Fungsi utama organ gastrointestinal pada
Saliva untuk memproduksi cairan dan enzim pencernaan untuk homogeny, melubrikasi dan
digesti dari karbohidrat dan lipid, komposisi dari cairan saliva disekresi 1-1,5 liter dengan pH 7
dan terdiri atas air, garam, mucus, antibody, amylase, lisozim
Cairan lambung untuk mensekresi Hcl dan protease untuk menghidrolisis protein, disekresi 2-3
liter per hari dan pH 1 serta terdiri dari air, garam, HCL,mucus, pepsin, chymosin, triacylgliserol
lipase, dan faktor intrinsik
Pankreas untuk mensekresi HCO3-,Protease,lipase, dan amylase untuk digesti dari protein,lipid
dan karbohidrat, disekresi per hari 0,7-2,5 liter Ph 7,7 dan terdiri atas Air, HCO3-,Trypsin,
kemotripsin, elastase, karboksipeptidase, amylase, triasilgliserol lipase, co-lipase, fosfolipase A2,
sterol esterase, ribonuclease, deoxyribonuclease
2. Jelaskanlah proses pencernaan dan absorbsi karbohidrat di mulai dari mulut hingga usus besar!
Pencernaan KH di mulut:
1. kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang mengandung enzim ptyalin (amilase). Perannya
untuk mengubah amilum menjadi sakarida sederhana.
2. Pencernaan KH di lambung: Karbohidrat dalam makanan ditampung, disimpan, dan dicampur
dengan asam lambung, lendir dan pepsin.
3. Pencernaan KH di Usus halus: di dalam duodenum terdapat amylase untuk memecah amilum
menjadi monosakarida. Maltosa ⎯⎯⎯→ glukosa + glukosa maltase Sukrosa ⎯⎯⎯→ fruktosa +
glukosa sukrase Laktosa ⎯⎯⎯→ galaktosa + glukosa laktase
4. Proses penyerapan (absorpsi) KH melalui mekanisme difusi fasilitasi oleh hormon insulin,
terutama di duodenum dan jejunum.
3. Jelaskanlah proses pencernaan dan absorbsi protein di mulai dari mulut hingga usus besar?

1. Rongga Mulut dan Kerongkongan

Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi dalam hal ini
berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah berguna dalam mempermudah
lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati kerongkongan. Baik di rongga mulut, maupun
dalam kerongkongan, protein secara khusus belum mengalami proses pencernaan yang
sebenarnya.

2. Lambung

Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal dari getah
lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan
protein dan  melakukan penguraian rangkaiannya. Penguraian rangkaian protein dalam lambung
secara biokimia akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin aktif.

Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan
proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat diabsorpsi
oleh jonjot usus.

3. Usus Halus

Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein kemudian akan
bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas
yang disalurkan ke usus halus melalui dinding membran. Protease mengandung beberapa
prekursor yang antara lain prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan
collagenase. Masing-masing prekursor protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi
jenis asam amino yang berbeda-beda.
 Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
 Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino methionine,
tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine.
 Tripsinogen  menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino arginine dan lysine.
 Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi tripeptida dan polipeptida
yang lebih kecil.

Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada
dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di tubuh kita.

4. Usus Besar dan Anus

Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein memiliki jumlah yang berlebih,
asam amino tersebut kemudian akan dirombak menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak
(NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang
melalui saluran kencing atau bersama dengan feses.

Anda mungkin juga menyukai