DISUSUN OLEH :
Witrian Nurangga
C.0105.20.149
Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi kkeperawatan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dimasa pandemi seperti sekarang,dimana angka kejadian covid 19 semakin
meningkat,sangatlah penting untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yaitu mencuci
tangan,memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi
mobilisasi. Penularan covid 19 adalah melalui dorplet,airbone, yang saat efektif salah
pencegahannya yaitu dengan penggunaan masker.Apalagi dengan adanya varian baru
covid 19 yaitu varian delta yang sangat lebih mudah penularannya.
Dengan ini kebutuhan masker sangatlah diperlukan,dan masker kain menjadi
salah satu alternatif bagi masyarakat daripada keluar rumah tanpa menggunakan
masker sama sekali. Dan salah satu manfaat lain dari masker kain yaitu dimana
masker medis lebih dibutuhkan bagi tenaga kesehatan yang sedang menangani pasien-
pasien covid 19.
Maka dari itu ini sebagai salah satu peluang usaha untuk memproduksi masker
kain karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat indonesia. Adapun kelebihan dari
penggunaan masker kain ini adalah dapat digunakan untuk menahan droplet, harga
lebih terjangkau, bisa dicuci dan dipakai kembali, mengurangi sampah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Agar tenaga medis dapat menggunakan masker medis yang sesuai standart dan
masyarakat juga tetap bisa menggunakan perlindungan gengan memakai
masker kain.
b. Menerapkan kemampuan untuk berwirausaha
c. Membuka peluang kerja
d. Mendapatkan penghasilan
e. Belajar untuk menganalisa biaya produksi
BAB II
ASPEK PRODUKSI
1. Alat
a. Mesin jahit
b. Pengaris
c. Gunting
d. Pensil
e. Meteran
2. Bahan
a. Kain katun
b. Karet elastis
c. Benang
d. Plastik packing + label merk
B. Proses Produksi
Cara membuat masker :
a. Langkah pertama dalam pembuatan masker kain yaitu menentukan ukuran
terlebih dahulu. Buat pola sesuai keinginan , masing-masing dengan ukuran
sebagai berikut: 12cmx6cm dan 11cmx5cm.
b. Setelah kain ditandai untuk diberikan ukuran, langkah selanjutnya ialah jahit
lapisan-lapisan kain menjadi satu, kemudian jahit tepi bawah kain.
c. Langkah ketiga yaitu lipat lebih dari satu sisi, kalian dapat memulai menjahit
kain. Pastikan, karet elastis sudah berada di dalam lipatan kain.
d. Langkah keempat, Tarik bagian karet elastis dan jahit sisa lipatan. Lakukan hal
yang sama di sisi lain.
e. Kalian dapat mengulangi jahitan kalian. Hal ini dimaksudkan agar karet elastis
tersebut tidak mudah lepas.
f. Setelah itu, kalian dapat membuat lubang di bagian belakang masker yang
digunakan untuk memasukkan tisu.
Setelah itu, masker sudah siap untuk digunakan.
C. Cara Pemakaian dan Perawatan Masker Kain
Cara memperlakukan masker kain berbeda dengan masker medis. Masker kain dapat
digunakan berulang, hanya saja perlu memperhatikan cara memakainya. Adapun cara
memakai masker kain non medis dengan aman, yaitu:
a. Bersihkan tangan Anda sebelum menyentuh masker
b. Periksa masker dari kerusakan atau jika kotor
c. Sesuaikan topeng ke wajah Anda tanpa meninggalkan celah di samping
d. Tutupi mulut, hidung dan dagu Anda
e. Hindari menyentuh topeng
f. Bersihkan tangan Anda sebelum melepas masker
g. Perbaiki topeng dengan tali di belakang telinga atau kepala
h. Tarik masker dari wajah Anda
i. Simpan masker dalam plastik bersih, kantong yang dapat ditutup kembali jika
tidak kotor atau basah dan Anda berencana untuk menggunakannya kembali
j. Lepaskan masker dengan tali saat mengeluarkannya dari tas Cuci masker dengan
sabun atau deterjen, sebaiknya dengan air panas, setidaknya sekali sehari
k. Bersihkan tangan Anda setelah melepas masker
2. Biaya Variabel
3. Total Cost
Total cost = Biaya Tetap + Biaya variable
= Rp 2.050.000,- + Rp 4.300.000,-
= Rp 6.150.000,-
4. Laporan Biaya Produksi
a. Modal ( Start Up Fee ) = Rp 6.150.000,-
b. Pengeluaran Modal ( Modal Expenditure )
Biaya investasi Rp 2.050.000,-
Pengeluaran untuk bahan baku Rp 4.300.000,-
Perkiraan depresiasi peralatan dan perlengkapan = 10% pertahun
c. Pendapatan
Perkiraan rugi
Laba yang diinginkan 25%
= Laba x HPP
= 25% x Rp 2.500,-
= Rp 625,-
Harga jual
= total lab + HPP
= Rp 2.500 + Rp 625
= Rp 3.125,-
Perkiraan Pendapatan
Perkiraan pendapatan perbulan
= Rp 3.125 x 2500 buah
= Rp 7.812.500,-
Hal ini berarti usaha masker “ Double D collection” ini harus berhasil
menjual sebanyak 2000 masker untuk menutupi biaya produksi sebesar Rp
6.250.000,-
e. Benefit Cost Rasio
Adalah suatu ukuran perbandingan antar pendapatan dan total biaya
produksi
= total penjualan : biaya produksi
= Rp 7.812.500 : Rp 6.250.000
= 1,25
Dikarenakan B/C ratio > 1 maka usaha ini layak dijalankan
E. Kesimpulan
Dalam analisa keuangan didapatkan bahwa proyek pembuatan masker “ Double D
Collection “ ini layak untuk dilaksanakan dengan BEP 1600 masker dan Benefit Cost
Ratio 1,25
BAB III
PENUTUP
Dari usaha pembuatan masker kain ini dalam rangka pencegahan penularan virus corona
(covid-19) serta untuk mengoptimalkan pendapatan di tengah-tengah masa pandemi ini
dapat disimpulkan bahwa:
1. Masker kain adalah masker alternatif untuk pencegahan penularan virus yang dapat
tertular melalui hidung atau mulut
2. Adapun kelebihan dari penggunaan masker kain ini adalah:
a. Dapat digunakan untuk menahan droplet
b. Harga lebih terjangkau
c. Bisa dicuci dan dipakai kembali
d. Mengurangi sampah
Dalam merintis usaha harus dengan menggunakan analisa keuangan yang tepat agar
untuk menghitung modal awal,laba,rugi agar usaha kita menjadi lancar dan dapat
memperkirakan BEP dan BCR untuk menentukan layak atau tidak usaha ini dijalankan.
Usaha layak dijalankan jika nilai BCR 1,25