Studi Literature
1. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, sebesar
81 penderita asam urat di Indonesia hanya 24% yang pergi ke
dokter, sedangkan 71% cenderung mengkonsumsi obat-obatan
pereda nyeri yang dijual bebas (Rondonuwu, dkk 2020).
2. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia semakin mengalami
peningkatan. Menurut Riskesdas 2018, penyakit asam urat
berdasarkan diagnose tenaga kesehatan sebesar 11,9% dan
berdasarkan gejala sebanya 24,7% jika dilihat dari karakteristik
umur, prevalensi tinggi pada umur >_ 75 tahun (Febriyanti dkk,
2020).
3. Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam
urat adalah usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi
alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik,
hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama
diuretika) dan gangguan fungsi ginjal (Jaliana dkk, 2018).
4. Konsumsi air minum yang banyak (> 8 gelas per hari) dapat
membantu pengeluaran asam urat sehingga dapat menurunkan
kadar asam urat dalam darah . Asam urat diekresikan di ginjal
dan dikeluarkan lewat urin, melalui 3 tahapan yaitu; filtrasi,
reasorbsi, dan augmentasi selanjutnya selanjutnya urin yang
dihasilkan akan dikeluarkan dari tubuh (Anisha dkk, 2019)
5. Konsumsi makanan tinggi purin memicu tingginya kadar asam
urat didalam serum, contoh makanan kaya purin yaitu makanan
laut, jeoran, dan kacang-kacangan. Pada penelitian ini,
menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi makanan
kaya purin memiliki kadar asam urat yang tinggi, tetapi kebiasaan
tersebut tidak diukur berapa jumlah (gram) dalam sehari dan
frekuensi konsumsi dalam satu minggu sudah dispesifikasikan
menjadi < 3 kali atau > 3 kali dalam satu minggu (Ridhoputrie,
dkk, 2019)
6. Pemberian kompres hangat saat nyeri pada penderita asam urat
akan membuat pembuluh-pembuluh darah melebar sehingga
memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Dengan
cara ini penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel-sel
diperbesar dan pembuangan dari zat-zat yang dibuang akan
diperbaiki. Aktivitas sel meningkat akan mengurangi rasa nyeri
dan akan menunjang proses penyembuhan (Zahroh dkk, 2018).
7. Terdapat efektifitas kompres serei hangat terhadap penurunan
skala nyeri gout arthritis pada lansia karena kompres serei hangat
bersifat vasodilatasi, meredakan nyeri dengan merelaksasi otot,
menigkatkan aliran darah, dan meredakan nyeri dengan
menghilangkan sumber peradangan yang menimbulkan nyeri
(Hidayat,2020)
ANALISA DATA