mengalami hambatan pada granula pati karena komponen amilosa dan amilopektin
tersusun dalam bentuk kristal. Menurut Park et al. (1998) struktur granula pati
mentah yang tersusun rapi dan berbentuk kristal menyebabkan hasil dan laju reaksi
substrat dapat terjadi secara simultan. Menurut Tankova (l998) CGTase dapat
1. Metode
dengan beberapa taraf derajat hidrolisis (DH) yang telah diminimalkan kandungan
71
aseptornya menggunakan air dan etanol (Bab V). Pada tahap produksi
6,0 (0,2 M) (Tomita et al., l993; Lee dan Kim l991). Substrat lalu dipanaskan
sampai mencapai suhu 80 oC. Setelah dingin ditambahkan etanol hingga mencapai
konsentrasi 10 % (v/v) dalam medium (Lee dan Kim, l991). Kemudian diinkubasi
dalam inkubator goyang pada suhu 60 oC (Tomita et al., l993; Mattsson et al., l991)
dengan kecepatan 200 rpm (Park et al., 1998) selama 260 menit.
Parameter yang diukur meliputi: (a) nilai DE produk dan (b) perolehan
pola faktorial. Faktor A (derajat hidrolisis) terdiri atas 5 taraf perlakuan dan faktor B
dari semua perlakuan berkisar antara 20,78 - 33,69 % (Lampiran 4.6). Perlakuan
tertinggi diperoleh pada kontrol (29,10 %), kemudian pada perlakuan pemisahan
fraksi (27,30 %) dan terendah pada perlakuan tanpa pemisahan fraksi (25,47 %).
aseptor (kontrol).
selama reaksi. Penggunaan substrat dengan nilai DE yang kecil, juga akan
gula pereduksi substrat yang cukup tinggi (7,83 g/l). Menurut Tankova (l998)
polimerisasi lebih rendah dari delapan unit glukosa, maka reaksi awal yang terjadi
Menurut Okada et al. (l994) dan Park et al. (l998) glukosa dan maltosa merupakan
Fenomena tersebut terjadi melalui dua tahap reaksi, yakni reaksi transglikosilasi
samping dari reaksi siklisasi (intramolekuler). Pada reaksi siklisasi rantai lurus
menjadi siklodekstrin akan tersisa fragmen rantai lurus yang tidak dapat dibentuk
dari delapan unit glukosa tidak dapat tersiklisasi menjadi siklodekstrin (Tankova,
l998). Fragmentasi rantai lurus tersebut selain meningkatkan gula pereduksi dan
antara taraf DH-5 dengan lainnya, kecuali DH-15 dan DH-10 tidak berbeda nyata
dengan DH-15, DH-15 dengan DH-20, dan DH-20 dengan DH-25 tidak berbeda
dengan taraf derajat hidrolisis lebih tinggi, selain karena rata-rata rantai molekul
hasil hidrolisis lebih pendek, juga karena gula pereduksi awal yang tersedia lebih
74
besar. Panjang rata-rata rantai molekul dalam substrat yang lebih pendek,
menyebabkan jumlah satuan molekul per satuan bobot dalam substrat lebih besar.
Akibatnya jumlah ujung rantai molekul dalam substrat semakin banyak. Kondisi
tersebut pada tahap awal reaksi menyebabkan aktivitas reaksi siklisasi berlangsung
secara optimal.
jumlah satuan molekul yang terdapat dalam substrat. Bila molekul rantai pendek
75
menjadi terpacu, sehingga produk reaksi dalam bentuk gula pereduksi semakin
banyak. Menurut Kitahata (l988) jika di dalam medium reaksi terdapat G2 (maltosa)
etanol dari semua perlakuan berkisar antara 22,99 - 32,75 g/l (Lampiran 4.7). Pada
antara 26,22 - 34,40 g/l (Lampiran 5.7). Siklodekstrin terendah (17,26 g/l)
sebesar 32,75 g/l. Pada proses minimalisasi aseptor menggunakan air dengan
perlakuan pemisahan fraksi dan tanpa pemisahan fraksi tidak berbeda nyata
(27,49 g/l) dari penggunaan hidrolisat tanpa minimalisasi aseptor (20,46 g/l).
sederhana dalam substrat yang rendah. Menurut Kitahata (l988) apabila di dalam
medium reaksi hanya terdapat amilosa atau amilopektin, maka CGTase hanya
pembentukan siklodekstrin.
siklodekstrin, tidak berbeda nyata antara metode pemisahan fraksi (30,08 g/l)
dengan tanpa pemisahan fraksi (30,02 g/l). Hal ini menyebabkan metode
pemisahan fraksi sebagai pilihan yang lebih baik, karena dengan metode tersebut
penggunaan pelarut lebih efisien dan wadah pemisahan yang digunakan lebih
kecil.
siklodekstrin sebesar 46,87 %, yakni dari 20,46 g/l (tanpa minimalisasi aseptor)
menjadi siklodekstrin. Hal ini terkait dengan aktivitas siklisasi pada awal reaksi
yang berlangsung efektif, tetapi adanya sejumlah fragmen molekul rantai pendek
pemisahan fraksi encer dengan fraksi endapan diperoleh fraksi encer antara 60 -
kecuali pada DH-15 dengan DH-20, dan DH-20 dengan DH-25 tidak berpengaruh
78
substrat yang umumnya berantai pendek, mempunyai peranan yang besar untuk
perlakuan DH-10 dengan DH-15, dan DH-15 dengan DH-20 (Lampiran 5.7c).
79
(Gambar 19). Siklodekstrin tertinggi (34,40 g/l dengan nilai konversi 68,80 %)
perolehan siklodekstrin (33,93 g/l) pada perlakuan pemisahan fraksi pada tingkat
DH-5.
konversi tertinggi yang diperoleh melampaui nilai konversi tertinggi (66 %) yang
diperoleh Blackwood dan Bucke (2000) pada produksi siklodekstrin dari substrat
pati kentang 5 % (b/v) dan penambahan etanol 10 % (v/v) dengan lama inkubasi 24
jam.
4. Kesimpulan
dan 24,97 ± 0,95 g/l (DH-25), sedangkan pada penggunaan air sebesar
5) Substrat pada tingkat DH-5 dan pemisahan fraksi encer sebelum penam-