Anda di halaman 1dari 1

Dewasa ini, ditengah pandemi Covid-19, kebosanan menjadi belati tajam yang siap

menikam perlahan. Masyarakat beramai-ramai mencari pengalihan untuk merasa sehat dibanding
menguras perhatiannya terhadap massifnya pemberitaan kengerian Covid-19. Ada yang
mengoleksi tanaman, memelihara cupang, atau cupang yang dipelihara di leher pasangan (pasutri
ya…). Saya rasa anda senyum-senyum sendiri setalah membaca kalimat tadi. Tak terkecuali ada
juga yang meluangkan waktunya untuk menonton film.

Film adalah sebuah kompleksitas gabungan antara pesan yang ingin disampaikan dengan
suara, gambar, dan gerakan. Dalam pembahasan kali ini saya akan sedikit mengupas singkat
tentang film Serial TV Loki. Berawal dari film Thor pada tahun 2011, Tom Hiddleston telah
memerankan karakter Loki dalam enam film MCU, dan menjadi karakter yang begitu populer di
kalangan penggemar film-film Marvel. Serial TV Loki merupakan fase keempat dari Marvel
Cinematic Univers(MCU) setelah tayangan Wanda Vision dan Falcon and The Winter Souldier.

Serial Loki sudah berjalan satu season dengan total enam episode yang disutradarai oleh
Kate Herron, yang juga telah menyutradarai Serial Sex Education. Dalam serial ini Loki tidak
akan dihidupkan kembali dalam versi karakter yang sudah mati di film Avenger Infinity War,
namun akan beralih ke versi realitas alternatif ketika scene Loki kabur dalam tahanan di film
Avenger Endgame.

Pada versi realitas alternatif Loki melarikan diri di New York pada tahun 2012 dengan
menggunakan tesseract, ia ditangkap oleh petugas Time Variance Authority di gurun gobi,
Mongolia. Pada scene Loki dibawa oleh Mobius ke dalam ruangan Teater Waktu, dimana
Mobius memperlihatkan kejahatan Loki di masa lalu dan mempertanyakan apa motivasi Loki
membunuh? kenapa ia dengan senyum seksismenya melihat penderitaan orang lain? Ketika Loki
dihadapkan tentang kebenaran hidupnya, Mobius mengambarkan bahwasanya Loki adalah orang
yang ingin menjadi superior dengan menyakiti orang lain, membuat orang lain merasa kecil,
membunuh, menyebarkan ketakutan

Anda mungkin juga menyukai