Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alief Alfiqhi Sam

NIM : L011191008
Mata Kuliah : Planktonologi Laut Kelas B

Meroplankton

A. Definisi
Meroplankton merupakan plankton yang hanya sebagian dari daur hidupnya
dijalani sebagai plankton (terutama pada stadia larva). Nontji (2008) menyatakan
bahwa plankton dari kelompok ini hanya menjalani kehidupan sebagai plankton pada
tahap awal dari daur hidupnya yaitu tahap telur dan larva saja. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa ketika beranjak dewasa akan berubah menjadi nekton yang aktif berenang
maupun menjalani kehidupannya sebagai bentos yang hidup menetap di dasar laut.
Meroplankton terdiri dari bivalvia, polychaetes, krustasea, dan larva cnidarian.
Hampir semua atau sebagian besar biota laut (ikan, udang, kepiting, kerang, rajungan)
memulai tahap awal dari daur hidupnya sebagai plankton. Sehingga kompoisi
meroplankton sangat beragam, dan pada umumnya memiliki bentuk yang berbeda
dari bentuk dewasanya.
B. Sebaran Geografis (Distribusi)
Keberadaan ​meroplankton banyak dijumpai di perairan pesisir (Romimohtarto
& Juwana, 2004; Nontji, 2008). Asriyana & Yuliana (2012) menjelaskan bahwa
larva-larva ikan laut pada fase awal akan bergerak masuk ke estuari untuk mencari
tempat berlindung dan ketersediaan makanan yang lebih banyak. Beberapa kajian
dinamika plankton dari berbagai belahan bumi telah dilakukan secara kontinyu
(Reid,2000 ; Lindley & Batten, 2002 ; Quieroga et al., 2005 ; Hays at al., 2005 ;
Marques et al., 2008 ; Primo et al., 2009 ; Mackas & Beugrand, 2010) termasuk
meroplankton (Belgrano et al., 1995, ; Lindley & Kirby, 2007). Dinamika
kelimpahan dan distribusi meroplankton terkait faktor biologi seperti ketersediaan
makanan (plankton), penggerombolan, penyebaran dan pemangsaan. Romimohtarto &
Juwana (2004) menjelaskan bahwa kelimpahan biota laut, termasuk meroplankton
akan melimpah di suatu lingkungan atau habitat yang ketersediaan makanan alaminya
melimpah.Lindley et al.,(1995) melaporkan terjadinya peningkatan terhadap
kelimpahan relatif dan kelimpahan total larva echinodermata di Laut Utara. Pada
beberapa lokasi larva echinodermata menjadi meroplankton yang paling dominan
(Lindley and Batten, 2002; Lindley, 2005; Lindley & Kirby, 2007). Menurut Kirby et
al., (2007), larva echinodermata mempunyai kelimpahan yang lebih tinggi dibanding
kelimpahan copepoda selama periode tahun 1998- 2002, perubahan kelimpahan
diduga berkaitan dengan kenaikan suhu jangka panjang yang dimulai pada tahun
1987, dan adanya peningkatan kelimpahan echinodermata terutama terjadi pada
bulan-bulan awal tahun yaitu bulan Januari sampai Mei. Larva bivalvia, larva
cirripedia dan decapoda lain tidak ditemukan selama musim timur 2007, sedangkan

1
larva brachyura, dan larva ikan hanya di temukan dalam jumlah yang sedikit pada
beberapa lokasi .

C. Perkembangan Meroplankton
Dalam perkembangannya, larva-larva (​meroplankton​) tersebut sejak
ditetaskan dengan persediaan makanan telur banyak (lecithotropic) sampai persedian
kuning telur yang mulai sedikit (planktotropic) akan berupaya mencari makanan di
alam ketika persediaan kuning telur mulai habis. Adanya proses ruaya yang dilakukan
oleh plankton termasuk larva (meroplankton) merupakan salah satu upaya untuk
menghindari predator. Pada kondisi alam, banyak faktor saling terkait sehingga dalam
mengkaji peranan masing-masing faktor dalam mempengaruhi biota laut pada
umumnya dan kehidupan larva pada khususnya sangat perlu untuk memperhatikan
faktor lain yang terkait seperti kondisi oseanografis perairan.

Meroplankton adalah hewan yang hidup sebagai plankton untuk sementara


saja, yang merupakan fase awal dari daur (siklus) hidupnya. Meroplankton umumnya
berupa telur hingga berupa telur hingga larva yang hidup melayang atau mengambang
dilaut. Memasuki tahap dewasa ia berubah secara bertahap menjadi nekton yang bisa
berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menancap, melekat, atau menetap di
dasar laut. Sebagian besar hewan laut yang kita kenal seperti ikan, udang, kepiting,
kerang, cumi-cumi, teripang, karang batu, memulai daur hidupnya sebagai
meroplankton. Karena itu meroplankton ini sangat tinggi keanekaragamannya. Bidang
ilmu perihal larva ini disebut larvalogi, kini makin berkembang karena mempunyai
makna yang penting untuk mendukung kegiatan ekonomi perikanan.
Gambar 9.1 menunjukkan berbagai bentuk larva dari berbagai filum hewan
yang hidup di laut. Larva dapat mengalami perubahan bentuk secara gradual yang
bisa berbeda sama sekali dari bentuk dewasanya.
Dalam kehidupan alami banyak dari meroplankton ini yang mati karena
sebab-sebab alami misalnya karena pemangsaan atau karena sebab-sebab lain. Hanya
sebagian kecil yang dapat survive hingga dewasa. Oleh sebab itu, kehidupan selama
menjadi meroplankton ini merupakan saat-saat yang kritis. Dalam upaya budidaya
ikan, udang, atau kepiting, keberhasilannya sangat tergantung akan keberhasilan
memelihara larva. Pada tahap ini, tingkat kematian (mortalitas) bisa cukup tinggi.
Banyak upaya yang dilakukan untuk pengembangan teknologi budi daya
meroplankton ini misalnya dengan teknologi pembenihan. Usaha pembenihan udang
dan ikan kini merupakan kegiatan ekonomi sendiri yang sangat menjanjikan.
Kajian tentang meroplankton juga mempunyai nilai strategis dan ekonomis,
karena boleh dikatakan hampir semua komoditas perikanan laut kita pada hakikatnya
berawal dari meroplankton.

2
Meroplankton hanya menghabiskan waktunya sebagai larva atau tahap awal
hidupnya sebagai bagian dari plankton dan menghabiskan masa dewasanya di
terumbu karang. Beberapa contoh seperti cacing polychaete, kemudian akan kembali
menjadi plankton selama tahap reproduksinya. Banyak dari hewan umum dan
terkenal yang ditemukan di Great Barrier Reef menghabiskan waktu sebagai
meroplankton yang berenang bebas, sedikit atau tidak memiliki kemiripan dengan
perkembangan dewasa mereka nantinya. Perbedaan antara penampilan tahap larva dan
dewasa menyebabkan banyak kebingungan di masa lalu ketika bentuk larva sering
diyakini sebagai spesies yang sama sekali berbeda dari dewasa.

Saat tinggal di plankton, meroplankton memakan anggota plankton lainnya,


atau mereka hidup dari kuning telur yang mereka simpan dari telur tempat mereka
menetas. Larva menghabiskan banyak waktu di dalam plankton, dari menit hingga
lebih dari setahun. Namun, berapa lama hewan kecil ini dapat dianggap benar-benar
planktonik masih diperdebatkan. Para ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir telah
menemukan bahwa banyak dari hewan kecil di plankton ini (khususnya ikan larva dan
krustasea) dengan cepat menjadi perenang yang sangat baik yang mampu melakukan
kecepatan dan daya tahan yang luar biasa.

3
Yang termasuk meroplankton yaitu bulu babi, bintang laut, squirt laut,
sebagian besar siput dan siput laut, kepiting, lobster, gurita, cacing laut, dan sebagian
besar ikan karang.

Daftar Pustaka

https://australian.museum/learn/animals/plankton/meroplankton/

https://books.google.co.id/books?id=gtGYKtH8MowC&pg=PA157&lpg=PA1
57&dq=meroplankton&source=bl&ots=UJRRR6qOAU&sig=ACfU3U10Z7XO_Ts_
S6b8eqitGU07QuV_uA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjj29G59tTsAhWVXCsKHfqF
Ct4Q6AEwBHoECAEQAg#v=onepage&q=meroplankton&f=false

https://www.researchgate.net/publication/286456439_Komposisi_Kelimpahan
_Meroplankton_Di_Perairan_Pesisir_Kabupaten_Pemalang_Provinsi_Jawa_Tengah/li
nk/566aebaa08ae430ab4f934a0/download

https://www.researchgate.net/publication/278671157_MEROPLANKTON_DI
_TELUK_AMBON_BAGIAN_DALAM_SELAMA_MUSIM_PERALIHAN_I_DA
N_MUSIM_TIMUR_STUDI_KOMPOSISI_DAN_KELIMPAHAN_Meroplankton_i
n_Inner_of_Ambon_Bay_During_Transitional_Season_I_and_Rainy_Season_Study_

Anda mungkin juga menyukai