Anda di halaman 1dari 8

Kista radikuler

Gambaran histologi

Kista radikuler mempunyai kavitas sentral yang terisi cairan eosinophil atau material semisolid
dan dibatasi oleh epitel berlapis gepeng (skuamosa). Epitel itu dikelilingi oleh jaringan ikat yang
mengandung semua elemen seluler yang ditemukan pada granuloma periradikuler. Karenanya
suatu kista aplikasi adalah granuloma yang mengandung kavitas atau kavitas yang dibatasi oleh
epitel. Asal epitel adalah sisa-sisa dari dari sarung epitel Hertwig, sisa sel malassez. Sel sisa ini
berproliferasi dibawah stimulus inflamasi. Asal sebenarnya dari kista belum jelas benar.1

Gambar 1.1 Gambaran Histologi Kista Radikuler

Sumber: Walton RE. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Edisi ke 3 Jakarta: EGC; 2008
Gambar 1.2 Gambaran Histologi kista radikuler

Sumber: Walton RE. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Edisi ke 3 Jakarta: EGC; 2008

Etiologi

Kista radikular mensyaratkan injuri fisis, kimiawi, bacterial yang menyebabkan matinya pulpa,
diikuti oleh stimulasi sisa epitellial Malassez, yang biasanya dijumpai pada ligament
periodontal.1

Diagnosis

Pulpa gigi dengan kista radikular tidak bereaksi terhadap stimuli listrik atau termal dan hasil tes
klinis lainnya adalah negative, kecuali radiograf. Pasien mungkin mendapatkan suatu riwayat
sakit lainnya. Biasanya pada pemeriksaan radiograf, terlihat tidak adanya kontinuitas lamina
dura, dengan suatu daerah rarefraksi. Daerah radiolusen biasanya terlihat bulat dalam garis
berikutnya. Daerah radiolusen lebih besar daripada suatu granuloma dan dapat meliputi lebih
dari satu gigi.1

Diagnosis banding
Suatu kista biasanya lebih besar daripada granuloma dan dapat menyebabkan akar yang
berdekatan merenggang karena tekana yang terus menerus dari akumulasi cairan kista. Suatu
kavitas normal kelihatan terpisah dari apeks akar yang memperhatikan sudut pengambilan
radiograf, sedangkan suatu kista tetap terikat pada apeks akar tanpa memperhatikan sudut
pengambilan gambar.1

Prognosis
Prognosis tergantung pada gigi khususnya, perluasan tulang yang rusak dan mudah dicapainya
perawatan.1

Rencana perawatan
Pengambilan secara bedah seluruh kista radikular sehingga bersih tidak perlu dilakukan
pada semua kasus. Perawatan endodontik juga dapat menyembuhkan kista radikular. 1

Gambaran radiografi

Gambar 1.3 Gambaran Radiografi Kista Radikuler

Sumber: Danidiningrat. Kista odontogen dan nonodontogen. Surabaya: Airlangga University Press; 2005

Gambaran radiografi

Radiograf menunjukkan gambaran radiolusen yang terdefinisi dengan baik dengan batas
radioopak (sklerotik). Daerah radiolusen biasanya bulat.2

Abses Radikuler

Abses apikalis akut

Definisi
Suatu kumpulan nanah yang terbatas pada tulang alveolar pada apeks akar gigi setelah kematian
pulpa, dengan perluasan infeksi ke dalam jaringan periradikular melalui foramen apical. Diikuti
oleh suatu reaksi parah setempat dan kadang-kadang umum. Penyakit ini merupakan suatu
kelanjutan proses penyakit pulpa yang dimulai di pulpa dan berkembang ke jaringan
periradikular yang giliranya bereaksi tehadap infeksi.1

Etiologi

Abses apikalis akut adalah suatu lesi likuifaksi setempat atau difuse yang menghancurkan
jaringan periradikuler. Ini adalah respons inflamasi yang parah terhadap iritan mikroba dan non
bakteri dari pulpa nekrotik.3

Gejala
Gejala pertama mungkin adalah suatu sensitivitas gigi yang dapat berkurang dengan tekanan
ringan terus menerus pada gigi yang ekstruksi untuk menekannya kembali ke dalam alveolus.
Selanjutnya , pasien menderita rasa sakit berdenyut yang parah dengan disertai pembengkakan
jaringan lunak yang melapisinya. Jika infeksi berkembang, pembengkakan menjadi lebih nyata
dan meluas melebihi tempat semula. Gigi terasa lebih sakit, memanjang, dan goyah. Kadang rasa
sakit mereda atau hilang sama sekali sedangkan jaringan di dekatnya tetap membengkak. Bila
dibiarkan tanpa perawatan, infeksi mungkin berkembang menjadi osteoitis, perioitis, selulitis,
dan osteomilitis. Nanah yang terkandung dapat keluar membentuk fistula.1

Gambaran Histologi

Pemeriksaan histologi pada abses apikalis akut biasanya menunjukkan adanya lesi destruktif
setempat dari nekrosis likuifaksi yang mengandung banyak leukosit PMN yang rusak, debris,
dan sisa sel serta akumulasi eksudat purulent. Disekitar abses terdapat jaringan granulomatosa,
karenanya lesi ini lebih baik disebut sebagai abses di dalam suatu granuloma. Secara signifikan,
abses sering tidak berkomunikasi langsung dengan foramen apikalis sehingga drainasenya sering
tidak bisa dilakukan melalui akses pada gigi.3

Sebagian besar kasus abses apikalis akut akan dapat ditanggulangi dengan menghilangkan
penyebab (pulpa nekrotik) menghilangkan tekanan (drainase jika mungkin) dan merawat saluran
akarnya.3
Gambar 1.4 Gambaran Histologi Abses Alveolar Akut
Sumber: Walton RE. Prinsip dan praktik ilmu endodonsia. Edisi 3. Jakarta: EGC: 2008

Diagnosis

Pada tingkat awal sulit untuk menentukan giginya karena tidak adanya tanda-tanda klinis dan
adanya rasa sakit yang difus dan menjengkelkan. Suatu radiograf dapat menolong untuk
menentukan gigi yang terlibat dengan memperlihatkan suatu kavitas, suatu restorasi yang rusak,
ruang ligament periodontal yang menebal atau bukti kerusakan tulang pada daerah apeks gigi.
Karena lesi sudah ada untuk beberapa waktu dan dibatasi tulang medularis, suatu radiograf tidak
menunjukkan kerusakan tulang alveolar. Bila abses akut merupakan eksaserbasi abses alveolar
kronis yang sudah berjalan lama, suatu daerah rarefraksi periapikal terlihat jelas pada radiograf.
Gigi yang teribat adalah nekrotik dan tidak bereaksi terhadap arus listrik atau aplikasi dingin,
gigi sensitive terhadap perkusi atau pasien menyatakan bahwa gigi terasa sakit bila digunakan
mengunyah, mukosa apical terasa sensitif terhadap palpasi dan gigi mungkin goyah dan
ekstruksi.1

Diagnosis banding
Suatu abses periodontal merupakan suatu kumpulan nanha di sekitar permukaan akar gigi yang
berasal dari infeksi pada struktur penyangga gigi. Ini berhubungan dengan suatu poket
periodontal dan menunjukkan pembengkakan dan rasa sakit ringan. Pembengkakan biasanya
terletak berhadapan dengan daerah tengah akar dan tepi gingival., daripada berhadapan dengan
apeks gigi atau melebihinya. Suatu abses periodontal umumnya dihubungkan dengan gigi vital
daripada gigi tanpa pulpa, berlawanan dengan suatu abses alveolar akut yang pulpanya telah
mati. Tes vitalitas pulpa berguna untuk mendapatkan suatu diagnosa yang tepat.

Prognosis
Prognosis bagi gigi biasanya baik, tergantung pada tingkat keterlibatan lokal dan jumlah
kerusakan jaringan. Meskipun gejala abses alveolar akut dapat parah, rasa sakit dan
pembengkakan umumnya mereda bila dilakukan drainase yang memadai. Pada kebanyakan
kasus, gigi dapat diselamatkan oleh perawatan endodontik dan keparahan gejala tidak perlu
dihubungkan dengan mudah atau sukarnya perawatan.1

Rencana perawatan
Perawatan terdiri dari mengadakan drainase dan mengontrol reaksi sistemik. Bila gejala telah
mereda, gigi harus dirawat endodontic secara konservatif. Pada waktu kunjungan pertama, bila
gigi telah dibiarkan terbuka untuk drainase, harus seara hati-hati dan cermat dilakukan
debridment dengan irigasi dan instrumentasi sebelum mengobati dan menutup saluran akar.
Sekali saluran akar ditutup, perawatan endodontik diselesaikan.1

Gambaran Radiografi

Gambar 1.5 Gambaran Radiografi


Abses Alveolar Akut
Sumber: Danidiningrat. Kista
odontogen dan nonodontogen.
Surabaya: Airlangga University
Press; 2005

Gambaran radiografi

Hilangnya struktur radioopak lamina


dura pada apeks gigi.2

Abses Apikalis Kronik

Definisi
Suatu infeksi tulang alveolar periradikular yang berjalan lama dan bertingkat rendah. Sumber
infeksi terdapt di dalam saluran akar.1
Etiologi
Abses apikalis kronik mempunyai kesamaan pathogenesis dengan abses apikalis akut. Penyakit
ini juga merupakan akibat dari nekrosis pulpa dan biasanya diasosiasikan dengan periodontitis
apikalis kronik yang telah membentuk abses. Abses telah menyebar melalui tulang dan jaringan
lunak untuk membentuk stoma saluran sinus (sinus tract stoma) pada mukosa oral atau kadang-
kadang hingga ke kulit wajah. Temuan histologi pada lesi ini serupa dengan yang ditemukan
pada periodontitis apikalis kronik. Abses apikalis kronik dapat juga berdrainase melalui
periodonsium ke dalam sulkus dan dapat menyerupai abses periodonsium atau poket.3

Tanda dan Gejala

Karena adanya drainase, abses apikalis kronik biasanya asimtomatik kecuali jika alur sinusnya
tertutup sehingga mengakibatkan nyeri. Gambaran klinis, radiografis, dan histologi abses
apikalis kronik sama dengan periodontitis apikalis kronik tetapi ditambah dengan adanya
saluran sinus, yang mungkin dibatasi sebagai atau seluruhnya oleh epitel dan dikelilingi oleh
jaringan ikat yang terinflamasi.3

Diagnosis

Mungkin tidak memberikan rasa sakit atau hanya rasa sakit ringan. Kadang tanda pertama
kerusakan oseus nyata terlihat secara radiografik pada waktu pemeriksaan rutin atau terdapat
perubahan warna pada mahkota gigi. Radiograf sering menunjukkan suatu rasa sakit menusuk
yang tiba-tiba yang menjadi reda dan tidak timbul lagi, atau dia menceritakan suatu peristiwa
injuri traumatic. Pemeriksaan klinis menunjukkan suatu kavitas, suatu restorasi komposit, akrilik
atau metalik. Pulpa mungkin mati tanpa menyebabkan gejala. Pada kasus lainnya, pasien
mengeluh tentang rasa sakit ringan pada gigi, terutama pasa waktu mengunyah, gigi tidak
bereaksi terhadap tes termal atau tes pulpa listrik.1

Diagnosis banding
Suatu abses kronis juga harus dibedakan dari osteofiriosis periapikal, dikenal juga sebagai
sementosa atau fibroma menulang, yang dihubungkan dengan suatu gigi vital dan tidak
memerlukan perawatan endodontic.1

Prognosis

Prognosis bagi gigi tergantung pada pembersihan yang tepat., pemberian bentuk dan obturasi
saluran akar. Disamping itu, faktor-faktor lain seperti status periodontal, keperluan restoratif, dan
potensi fungsional, membantu untuk menentuka prognosis.1

Rencana perawatan

Perawatan terdiri dari pengambilan infeksi pada saluran akar. Begitu bagian akhir ini
diselesaikan dan saluran akar diisi, perbaikan jaringan periradikular umumnya terjadi.1

Gambaran radiografi
Radiografi menunjukkan suatu daerah difus rarefraksi tulang, ligamen periodontal menebal.
Tampak gambaran radiolusen yang besar dengan tepi difus yang tidak teratur.2

Gambar 1.6 Gambaran Radiografi abses periapikal kronis

Sumber: Ingle JI. Endodontics. 5th ed. 2002

1. Grossman LI, Oliet S, Rio CE. Ilmu endodontik dalam praktik. Ed.11. Jakarta: EGC;
1995
2. Danidiningrat. Kista odontogen dan nonodontogen. Surabaya: Airlangga University
Press; 2005
3. Walton RE. Prinsip dan praktik ilmu endodonsia. Edisi 3. Jakarta: EGC: 2008

Anda mungkin juga menyukai