Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN INDIVIDU

KASUS 1 TRAUMA FRAKTUR FEMUR SINSITRA

ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN GADAR

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners


Departemen Keperawatan Gawat Darurat

Disusun Oleh :
Wardah Agustin Iriani
200070300011018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A
DENGAN FRAKTUR FEMUR SINSTRA

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Usia : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kemuning, Pamekasan
No. Reg : 134xxx
Diagnosa medis : Close Fraktur Femur
Tanggal MRS : 10 juni 2019
Jam MRS : 12.00 WIB
Tanggal pengkajian : 10 juni 2019
Jam pengkajian : 12.00 WIB

II. Data Subyektif


 Keluhan utama :
Nyeri bagian kiri dari paha ke bawah
 Provocative
kejadian kecelakaan sepeda motor vs mobil
 Quality
Terasa seperti tertusuk-tusuk
 Regio/Radiation
Nyeri pada paha sebelah kiri dan tidak menyebar
 Severe-severity /Skala
Skala nyeri 7 (sedang)
 Time
Setelah kejadian kecelakaan dan bertambah nyeri saat di gerakkan
 Mekanisme Kejadian
Klien mengalami kecelakaan pada sore hari selasa tanggal 10 juni 2019 11.40 WIB.
Pasien mengatakan mengendarai motor dengan kecepatan sedang untuk menuju
pulang kerumah dan klien tidak memakai helm. Tiba-tiba mobil melaju dengan
kecepatan sedang ingin menyalip sepeda motor klien dari arah belakang namun kondisi
sepeda motor terlalu dekat sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari. Klien terjatuh

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 2


kearah samping membentur aspal dengan posisi kaki kiri terlebih dahulu terjatuh.
Beberapa menit kemudian warga setempat datang membantu mengevakuasi para
korban kejadian dan membawa klien dan korban langsung ke IGD dengan mengendarai
mobil.
S : Terdapat jejas pada kaki kiri, lecet pada jari-jari kaki kiri, nyeri pada paha sebelah kiri
dan bertambah saat bergerak
A : Tidak terkaji
M : Tidak terkaji
P : Tidak terkaji
L : Tidak terkaji
E : Tidak terkaji
 Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit DM, TB, Hipertensi, Stroke, dll

III. Data Obyektif


 Airway
Jalan nafas paten
 Breathing
Spontan, tidak ada tanda-tanda susah nafas, sesak (-)
 Circulation
Nadi teraba kuat di radialis, akral dingin, nadi teraba, CRT <2 detik, dan tidak pucat
 Disability
 Kesadaran kualitatif : compos mentis
 Kesadaran kuantitatif : GCS 456
 Respon cahaya (+)
 Sensorik (+)
 Motorik (+)
 Exposure : -
 Full Vital Signs
Nadi 87x/mnt, Tekanan darah : 120/80 mmHg, Suhu 37,20C, RR : 20x/menit
 Give Comfort :
Nyeri diakibatkan kecelakaan sepeda motor dengan mobil, nyeri yang dirasakan pada
paha sebelah kiri dan memasangkan bidai pada pasien
 Head to Toe examination

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 3


 Keadaan Umum
KU cukup
GCS 456 (composmentis)
 Kepala dan wajah
- Kepala
Inspeksi : bentuk kepala normal, distribusi rambut merata, warna
hitam, kulit kepala tidak ada luka, wajah simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kepala dan wajah, tidak ada massa /
benjolan
- Mata
Fungsi penglihatan normal, mata dan kelopak mata simetris, pupil reaksi
terhadap cahaya, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
penggunaan alat bantu
- Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada otorhoroe, tidak ada luka, fungsi
pendengaran baik
Palpasi : tidak ada nyeri dibelakang telinga, tidak ada massa/benjolan
- Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada rinorhea, tidak ada epistaksis, tidak
ada sekret, tidak ada deviasi sputum
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada hidung, tidak ada massa /benjolan
- Mulut
Warna bibir pink keclokatan, mukosa bibir tidak kering/lembab, tidak terdapat
ulkus, tidak terdapat lesi, warna lidah pink segar
- Leher
Tidak ada deviasi trakhea, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada kaku
kuduk, tidak ada nyeri tekan
 Dada
- Jantung
Inspeks : pulsasi ictus cordis di dada tidak nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : dullness dari ICS 2 – ICS 1V, V parasternal

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 4


Auskultasi : S1 tunggal terdengar di parasternal sinistra ICS 4 dan
ICS 5 midclavicula, S2 tunggal terdengar di ICS 2 parasternal sinistra,
tidak ada gallop dan murmur
- Paru – paru
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak ada luka
Palpasi : taktil fremitus normal
Perkusi : resonan / sonor
Auskultasi : vesikuler +/+
Ronki - - Wheezing - -
- -
- - - -
 Punggung dan Tulang Belakang
Inspeksi : tidak dilakukan pengkajian
Palpasi : tidak dilakukan pengkajian
 Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
Palpasi : tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, tidak
massa/benjolan
Perkusi : timpani
Auskultasi : bissing usus 8x/menit
 Pelvis dan perineum
tidak dilakukan pengkajian
 Ekstremitas
- Atas : tidak ada deformitas, tidak ada edema dan tidak ada
masa/benjolan, tidak terdapat luka lecet, akral dingin, CRT <2 detik
- Bawah : terdapat jejas dikaki kiri, ada deformitas di paha kaki kiri, tidak
ada edema, terdapat lecet di jari-jari kaki kiri, akral dingin, CRT <2 detik
- Sensorik : neurovaskuler
- Kekuatan Otot
5 5
5 3

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 5


IV. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 10 juni 2019 Pukul 12.20 WIB dilakukan:
- Cek laboratorium :
Elektrolit
K+ 5.06 (3,4-5,3 mmol/L)
Na+ 127.0 (135-150 mmol/L)
Clorida 98.0 (98-107 / 96-114)
Faal Ginjal
Ureum 32 (20-45 mg/dl)
Creatine 1,2 (0,5-1,5 mg/dl)
Faal Hati
SGOT 24 (L<37 / P<31 U/L)
SGPT 12 (L<41 / P<31 U/L)
Hematologi
Hb : 11,0 g/dL (L : 13.5-17.5 g/dL ; P : 12-15 g/dL)
Leukosit : 9.180 (L : 4.000-11.000 ; P : 5.000-10.000 (/ul))
Trombosit : 160.000 (L : 150.000-440.000 ; P : 150.000-400.000 (/ul))
- Radiologi : Femur Anterior Posterior/ Lateral Sinistra, CXR (Chest X Ray )
Didapatkan hasil CF Middle Third L Femur yaitu luka tetutup pada 1/3 medial femur
bagian kiri

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 6


- Tidak dilakukan EKG

V. Terapi :
Terapi yang diberikan pada tanggal 10 juni 2019 pukul 12.15 WIB yaitu:
- Pasien dipasang IV plug
- Injeksi ketorolac 3x30 mg
Ketorolac adalah obat dengan fungsi mengatasi nyeri sedang hingga nyeri berat untuk
sementara. Biasanya obat ini digunakan sebelum atau sesudah prosedur medis, atau
setelah operasi. Ketorolac adalah golongan obat nonsteroidal anti-inflammatory drug
(NSAID) yang bekerja dengan memblok produksi substansi alami tubuh yang
menyebabkan inflamasi. Efek ini membantu mengurangi bengkak, nyeri, atau demam.
- Injeksi ranitidine 3x50 mg
Ranitidin adalah obat maag yang termasuk dalam golongan antihistamin, lebih
tepatnya disebut H2-antagonis. Ranitidin digunakan untuk mengurangi produksi asam
lambung sehingga dapat mengurangi rasa nyeri uluhati akibat ulkus atau
tukak lambung, dan masalah asam lambung tinggi lainnya.
- Pasien dipasang bidai
Tujuan dilakukan pemasangan bidai :
1. Mencegah pergerakan tulang yang patah (mempertahankan posisi patah tulang)
2. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
3. Mengurangi rasa sakit/nyeri
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang (immobilisasi)

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 7


VI. Tindakan Resusitasi

No Tgl/Jam Tindakan Resusitasi Keterangan


1. 10 juni 2019 1. IV plug Monitoring TTV
Pukul 12.15 WIB 2. Injeksi katerolac 3x 30 mg Monitoring skala nyeri
3. Injeksi Ranitidin 3x50 mg Edukasi bedrest
4. Pasang Bidai Edukasi mengenai manajemen
nyeri dan mengajarkan menangani
nyeri dengan teknik relaksasi (tarik
nafas dalam)
Kolaborasi dengan pemberian obat
analgesic

VII. Analisa Data


Tgl/ jam No Tanda Etiologi Problem
10 juni 1 DS Kecelakaan lalu lintas Nyeri Akut
2019/ - Provocative (sepeda motor vs mobil)
12.00 WIB - Kejadian kecelakaan ↓
sepeda motor vs mobil Terjatuh dari motor
- Quality ↓

- Terasa seperti Kaki kiri terbentur aspal

tertusuk-tusuk ↓

- Regio/Radiation Muncul luka jejas di jari-


jari kaki kiri dan nyeri di
- Nyeri pada paha
area paha kaki kiri
sebelah kiri dan tidak
(deformitas +)
menyebar

- Skala
Terasa nyeri dengan
- Skala nyeri 7 (sedang)
skala nyeri 7 (sedang)
- Time

- Setelah kejadian
Terbentur
kecelakaan dan
Terjadi diskontinuitas
bertambah nyeri saat

di gerakkan

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 8


DO Pergeseran fragmen
- Nadi 87x/mnt tulang
- Tekanan darah : ↓
120/80 mmHg Nyeri akut
- RR : 20x/menit
- Akral dingin
- CRT <2 detik
- Px tampak gelisah
- Px memegangi kaki
bagian kiri
- Px tampak meringis
menahan nyeri
- Hasil foto rontgen:
Terdapat close
fraktur femur sinistra
1/3 medial femur
10 juni 2. DS: Kecelakaan lalu lintas Gangguan
2019/12.00 - Ny. A mengendarai (sepeda motor vs mobil) integritas jaringan
WIB sepeda motor dari ↓
belakang tiba-tiba Terjatuh dari motor
mobil menyalip ↓
sepeda motor klien Permukaan kulit
karena posisi terlalu mengenai aspal
dekat sehingga ↓
kecelakaan tidak Terputusnya kontinuitas
dapat dihindari jaringan kulit
(terserempet) ↓
Muncul luka lecet/ jejas
DO: di kaki kiri pada jari-jari

- Terdapat jejas di kaki kaki

kiri pada jari-jari kaki ↓

- Terdapat luka lecet Jaringan kulit mengalami

atau jejas di jari-jari kerusakan

kaki kiri ↓

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 9


- Nadi 87x/mnt Gangguan integritas
- Tekanan darah : jaringan
120/80 mmHg
- Suhu 37,20C
- Akral dingin
- CRT <2 detik

VIII. Prioritas Dx Keperawatan


No Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik d.d nadi 87x/mnt, TD : 120/80 mmHg, RR :
20x/menit, akral dingin, CRT <2 detik, Px tampak gelisah, Px memegangi kaki
bagian kiri, px tampak meringis menahan nyeri, hasil foto rontgen: terdapat close
fraktur femur sinistra 1/3 medial femur
2. Gangguan integritas jaringan b.d agen cedera fisik d.d terdapat jejas di kaki kiri
pada jari-jari kaki, Nadi 87x/mnt, TD : 120/80 mmHg, suhu 37,20C, akral dingin,
CRT <2 detik

FORM ASKEP EMERGENCY NON-TRAUMA 10


IX. Intervensi Keperawatan
Dx Tgl/ Tujuan Intervensi Keperawatan & Ttd
Kep Jam Rasional
1 10/6/19 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen nyeri (I.08238)
pukul 1x8 jam nyeri yang dirasakan berkurang dengan Observasi
12.00 kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
WIB frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Tingkat nyeri 2. Identifikasi nyeri

No Indikator 1 2 3 4 5 3. Identifikasi nyeri non verbal


1. Keluhan nyeri 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan

2. meringis memperingan nyeri

3. gelisah 5. Monitor efek samping penggunaan


analgesik

Kontrol nyeri Teraupetik


1. Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
No Indikator 1 2 3 4 5
mengurangi nyeri
1. Melaporkan nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
terkontrol
2. Kemampuan nyeri
mengenali penyebab 3. Fasilitasi istirahat tidur
nyeri Edukasi
3. Kemampuan 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
mengenali onset nyeri
nyeri 2. Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri

FORM ASKEP EMERGENCY TRAUMA


Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesik
2 10/6/19 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Perawatan luka (I.14564)
/ 12.00 1x8 jam kerusakan jaringan membaik dengan Observasi
WIB kriteria hasil : 1. Monitor karakteristik luka
2. Monitor tanda-tanda infeksi
Integritas kulit dan jaringan (L.14125) Teraupetik

No Indikator 1 2 3 4 5 1. Lepaskan balutan dan plester secara


1. Kerusakan jaringan perlahan

2. Kerusakan lapisan 2. Bersihkan dengan cairan Nacl atau

kulit pembersih nontoksik


3. Perfusi jaringan 3. Pasang balutan sesuai jenis luka
4. Pertahankan tehnik steril saat melakukan
Penyembuhan luka (L.14130) dan perawatan luka

No Indikator 1 2 3 4 5 Edukasi
1. Edema pada sisi 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
luka Kolaborasi
2. Peradangan luka 1. Kolaborasi pemberian antibiotik
3. Nyeri

FORM ASKEP EMERGENCY TRAUMA

Anda mungkin juga menyukai