HALUSINASI (KLIEN)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn.J tampak berbicara sendiri seperti sedang berinteraksi dengan orang lain. Klien
mengatakan melihat, mengajak bercakap-cakap dengan temannya Charles, Marcee dan
William Parcher serta merasakan terdapat chip pada tubuh Tn.J. Tn. J dipengaruhi oleh
halusinasinya dalam memutuskan suatu tindakan atau kehidupannya.
2. Diagnosa Keperawatan: Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkkan rasa senang
Klien bersedia diajak berjabat tangan
Klien bersedia menyebutkan nama
Ada kontak mata
Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
Klien bersedia mengutarakan permasalahan yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasi (isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon saat terjadinya halusinasi)
c. Jelaskan cara mengontrol halusinasi (hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan).
d. Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
Tahapan tindakannya meliputi :
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
2. Tn.J tampak berbicara sendiri seperti sedang berinteraksi dengan orang lain. Klien
mengatakan melihat, mengajak bercakap-cakap dengan temannya Charles, Marcee dan
William Parcher serta merasakan terdapat chip pada tubuh Tn.J. Tn. J dipengaruhi oleh
halusinasinya dalam memutuskan suatu tindakan atau kehidupannya.
Hari pertama sudah dilakukan PHBS dan diajarkan cara menghardik, saat ini klien sudah
lebih akrab dengan perawat, dan beberapa kali mempraktikkan menghardik tetapi masih
menunjukkan tanda dan gejala halusinasi
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
4. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkkan rasa senang
Klien bersedia diajak berjabat tangan
Klien bersedia menyebutkan nama
Ada kontak mata
Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan minum obat (8 benar)
5. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian.
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 8 benar minum obat yaitu :
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara, benar manfaat, benar
kadaluwarsa, dan benar dokumentasi)
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tahapan SPTK SPTK
2. Orientasi 5. Salam terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi, pak John. Apakah bapak
masih mengingat saya? Iya benar, saya Wardah yang kemarin
sudah berlatih menghardik bersama bapak”
6. Evalluasi validasi
“Bagamaina perasaan pak John pada hari ini ? apakah ada
keluhan? apakah lebih baik daripada kemarin? syukurlah kalau
begitu, jadi bagaimana pak, apakah bapak melakukan latihan
sesuai jadwal yang kita susun? apakah bapak melakukan
menghardik saat halusinasi muncul? baik bagus pak kalau seperti
itu, tetapi saya lihat bapak masih menunjukkan tanda-gejala
halusinasi ya? baik pak saya akan mengajarkan cara lain agar
halusinasi dapat lebih berkurang/hilang dari sebelumnya”
7. Kontrak topik, waktu dan tempat
c. Kontrak topik
"sesuai perjanjian kemarin saya akan mengajak bapak untuk
latihan lain selain menghardik, nah pada hari ini saya akan
mengajarkan cara menghilangkan halusinasi dengan cara
minum obat dengan teknik 8 benar, apakah bapak bersedia?”
d. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john kita mau mengobrol dimana pak ? tetap
disini ya, untuk waktunya berapa menit? Bagaimana jika 20
menit? Baik kita mulai ya pak.”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn.J tampak berbicara sendiri seperti sedang berinteraksi dengan orang lain. Klien
mengatakan melihat, mengajak bercakap-cakap dengan temannya Charles, Marcee dan
William Parcher serta merasakan terdapat chip pada tubuh Tn.J. Tn. J dipengaruhi oleh
halusinasinya dalam memutuskan suatu tindakan atau kehidupannya.
Hari pertama dan kedua sudah dilakukan PHBS dan diajarkan cara menghardik, dan
minum obat saat ini klien sudah lebih akrab dengan perawat, dan beberapa kali
mempraktikkan menghardik.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensorik: Halusinasi
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkkan rasa senang
Klien bersedia diajak berjabat tangan
Klien bersedia menyebutkan nama
Ada kontak mata
Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan bercakap cakap
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat. Beri pujian.
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi.
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan bercakap-
cakap.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tahapan SPTK SPTK
1. Orientasi 1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi, pak John. Apakah bapak
masih mengingat saya? Iya benar, saya Shinta yang kemarin
mengajari bapak menghardik dan minum obat”
2. Evalluasi validasi
“Bagamaina perasaan pak John pada hari ini? apakah ada
keluhan? apakah lebih baik daripada kemarin? syukurlah kalau
seperti itu, jadi bagaimana pak, apakah bapak melakukan latihan
sesuai jadwal yang sudah kita susun? apakah bapak melakukan
menghardik saat halusinasi muncul? baik bagus pak kalau begitu,
untuk obatnya rutin ya pak ? boleh saya lihat lembarannya ? wah
bagus pak, baik pak saya akan mengajarkan cara lain agar
halusinasi dapat lebih berkurang/hilang dari sebelumnya”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"sesuai perjanjian kita kemarin saya akan mengajak bapak
untuk latihan lain selain menghardik dan minum obat, nah pada
hari ini saya akan mengajarkan cara menghilangkan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap, apakah bapak bersedia ?”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john ingin mengobrol diman? tetap disini ya,
untuk waktunya berapa menit ? Bagaimana jika 20 menit
apakah cukup ? Baik kita mulai ya pak.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
Jadi pak cara yang ketiga dalam menghilangkan halusinasi
adalah dengan cara bercakap-cakap. Bercakap-cakap seperti
saat ini bapak dengan saya bercakap-cakap/mengobrol, Kalau
boleh tahu biasanya bapak kalau dirumah senang bercakap-
cakap dengan siapa? Oh sama istrinya ya, pak john biasa
melakukan aktivitas bercakap-cakap ini dengan istri bapak, nah
kalau disini bapak bisa bercakap-cakap dengan teman mungkin
kalau sudah ada teman disini, bisa juga dengan saya, bisa juga
dengan perawat lainnya sehingga bapak bisa kapanpun
bercakap-cakap agar halusinasi bapak tidak muncul selain itu
bapak jadi mempunyai banyak teman dari bercakap-cakap.
Bagaimana pak apakah bapak sudah mengerti untuk
mengurangi halusinasi dengan bercakap-cakap?”
Terminasi 4. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tadi pak?”
Evaluasi objektif
“Apa yang telah bapak pelajari tadi pak? coba dijelaskan kembali
pak (beri pujian)”
1. Tindak lanjut
“ baik pak john, sekarang kan pak john sudah bisa
mengontrol halusinasi dengan menghardik, dengan minum
obat, dan yang baru kita latih adalah dengan bercakap-cakap
nah sekarang kita memasukkan jadwal latihan bercakap-
cakap ya pak tetapi diluar jam latihan bercakap-cakap bisa
juga dilakukan dan bapak tetap harus latihan menghardik dan
minum obat secara rutin
2. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, topik, tempat)
“Baik pak john, saya rasa latihan hari ini cukup, kemudian
bagaimana kalau kita besok bertemu lagi? Besok akan saya
ajari cara yang lainya selain mengharidik dan obat,
bagaimana? Bapak ingin dimana? di ruang tengah ya? untuk
waktunya pukul berapa pak? Baik pak besok kita akan
bertemu di ruang tengah pada pukul 10.00 untuk latihan cara
keempat yaitu melakukan kegiatan harian pak. Sampai jumpa
pak john, selamat pagi.”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) 4
HALUSINASI (KLIEN)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tn.J tampak berbicara sendiri seperti sedang berinteraksi dengan orang lain. Klien
mengatakan melihat, mengajak bercakap-cakap dengan temannya Charles, Marcee dan
William Parcher serta merasakan terdapat chip pada tubuh Tn.J. Tn. J dipengaruhi oleh
halusinasinya dalam memutuskan suatu tindakan atau kehidupannya.
Hari pertama,kedua dan ketiga sudah dilakukan PHBS dan diajarkan cara
menghardik,minum obat, bercakap-cakap, sekarang px sudah lebih akrab dengan perawat,
dan beberapa kali mempraktikkan menghardik.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensorik : Halusinasi
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukkkan rasa senang
Klien bersedia diajak berjabat tangan
Klien bersedia menyebutkan nama
Ada kontak mata
Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
Klien bersedia mengutarakan Ibualah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan melakukan kegiatan sehari-hari
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan prinsip terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat dan bercakap-cakap. Beri pujian.
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan).
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-
cakap dan kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tahapan SPTK SPTK
1. Orientasi 1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi, pak John. Apakah bapak
masih mengingat saya? Iya benar, saya Wardah yang kemarin
mengajari bapak menghardik, minum obat dan bercakap-cakap”
2. Evalluasi validasi
“Bagamaina perasaan pak John pada hari ini ? apakah ada
keluhan? apakah lebih baik daripada kemarin pak? syukurlah
kalau seperti itu, jadi bagaimana pak, apakah bapak melakukan
latihan sesuai jadwal yang telah kita susun? apakah bapak
melakukan menghardik saat halusinasi muncul? bakk bagus pak
kalau seperti itu, untuk obatnya rutin ya pak? boleh saya lihat
lembarannya? wah bagus pak, untuk bercakap-cakap apakah
bapak juga melakukan sesuai yang ada pada jadwal? wah bagus,
baik pak saya akan mengajarkan cara lain agar halusinasi dapat
lebih berkurang/hilang dari sebelumnya”
3. Kontrak topik, waktu dan tempat
a. Kontrak topik
"sesuai perjanjian kemarin saya akan mengajak bapak untuk
latihan lain selain menghardik, minum obat, dan bercakap-
cakap, nah pada hari ini saya akan mengajarkan cara
menghilangkan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
sehari-hari, apakah bapak bersedia ?”
b. Kontrak tempat dan waktu
“Baik pak, pak john mau kita mengobrol dimana pak ? tetap
disini ya, untuk waktunya berapa menit ? Bagaimana jika 20
menit apakah cukup ? Baik kita mulai ya pak.”
Kerja Langkah-langkah tindakan keperawatan
“hari ini kan kita akan berlatih tentang beraktivitas pak,
sebelumnya saya tanya apa hobi pak john? Oh hobi pk john
membaca buku rumus ya, selain itu pak? Oh membantu istri pak
john untuk membereskan rumah, baik pak bagaimana kalau kita
membuat membersihkan rumah itu sebagai aktivitas harian
bapak? Jadi jika nanti halusinasi bapak datang bapak bisa
menyibukkan diri dengan membantu istri membersihkan rumah
juga. Tujuan membersihkan rumah akan menjadi salah satu cara
bapak agar bapak tidak terfokus pada halusinasi bapak. Apakah
bapak setuju? Baik, biasanya bapak membantu membersihkan
rumah pada bagian apa pak? Oh membereskan kamar dan
membuang sampah ya? Baik bisa kita praktikkan pak bagaimana
bapak membuang sampah dan membersihkan kamar? Pintar
sekali pak John. Baik kita akan membuat kedua aktivitas tersebut
menjadi aktivitas harian bapak ya?”
Terminasi 3. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tadi pak ?”
Evaluasi objektif
“Apa yang telah bapak pelajari tadi pak ? coba dijelaskan dan
dipraktikkan kembali pak (beri pujian)”
4. Tindak lanjut
“ baik pak john, sekarang pak john sudah bisa mengontrol
halusinasi dengan menghardik, dengan minum obat, dengan
bercakap-cakap dan yang baru kita latih adalah dengan
melakukan kegiatan sehari-hari nah sekarang kita
memaskukkan jadwal latihan kegiatan sehari-hari ya pak tetapi
diluar jam latihan kegiatan sehari-hari bisa juga dilakukan dan
bapak tetap untuk latihan menghardik, minum obat secara
rutin dan latihan bercakap-cakap
5. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, topik, tempat)
“Baik pak john, saya rasa latihan hari ini cukup, kemudian
besok saya akan kesini lagi untuk mengecek kondisi bapak
dan melihat apakah bapak sudah melakukan kegiatan sesuai
jadwal, apakah halusinasi bapak sudah terkontrol dengan baik
atau belum. Tapi untuk besok tidak ada kontrak ya pak,
terimakasih pak selamat pagi.”
NO Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1 18/03/2021 SP 1 Halusinasi Pasien S:
Pukul: 1. Identifikasi halusinasi: isi, - Klien mengatakan dapat
08.00 frekuensi, waktu terjadi, situasi berkomunikasi dengan
pencetus, perasaan, respon. halusinasinya (teman
2. Jelaskan cara mengontrol sekamarnya, sepupu temannya
halusinasi: hardik, obat, dan agen rahasia)
bercakap-cakap, melakukan - Klien mengatakan bila temannya
kegiatan. selalu muncul apalagi ketika
3. Latih cara mengontrol klien sendirian
halusinasi dengan menghardik. - Klien mengatakan sering melihat
4. Masukkan pada jadwal dan mendengar temannya
kegiatan untuk latihan tersebut
menghardik. - Klien mengucapkan “pergi.. pergi
kamu palsu kamu tidak nyata”
saat mencoba menghardik
- Klien mengatakan terserah
perawat apabila mau
dimasukkan ke jadwal kegiatan
O:
- Klien kontak mata dengan
perawat
- Klien menjawab pertanyaan
perawat tidak ketus
- kondisi umum: tenang
- Ekspresi wajah kadang-kadang
tersenyum
- Klien tidak mau terbuka dengan
perawat jika memiliki halusinasi,
harus divalidasi oleh perawat
berdasarkan rekap medis
A:
- Klien mampu menjawab salam
dan menyetujui untuk
berbincang-bincang hari
- Klien dapat menyebutkan
kegiatan yang dipelajari kemarin
dan hari ini
- Klien masih kurang berminat
untuk terbuka dengan perawat
mengenai halusinasi yang
didengar
- Klien tampak sedikit terpaksa
saat diajak bicara mengenai
halusinasi dikamarnya
- Kebutuhan ADL klien perlu
dalam bantuan (Partial)
P:
Pasien
- Pasien melakukan SP 1 pasien
halusinasi, yaitu menghardik saat
suara muncul
Perawat
- Evaluasi SP 1 sp halusinasi
pendengaran
- Lanjutkan strategi pelaksanaan SP
2 (kontrol halusinasi dengan obat)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
NO Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1 19/03/2021 SP 2 Halusinasi Pasien S:
Pukul: 1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri - Klien mengatakan melakukan
09.00 pujian. kegiatan menghardik ketika
1. Latih cara mengontrol suara muncul
halusinasi dengan obat (jelaskan 8 - Klien mengatakan bila temannya
benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, selalu muncul apalagi ketika klien
cara, kontinuitas minum obat). sendirian
2. Masukkan pada jadual kegiatan - Klien mengatakan sering melihat
untuk latihan menghardik dan minum dan mendengar temannya
obat. tersebut
- Klien membaca catatan yang
diberikan perawat terkait 8 benar
obat
- Klien mengatakan terserah
perawat apabila mau
dimasukkan ke jadwal kegiatan
O:
- Klien kontak mata dengan
perawat
- Klien saat menjawab pertanyaan
perawat tidak terlalu ketus
- kondisi umum: tenang
- Ekspresi wajah kadang-kadang
tersenyum
- Klien kooperatik saat diajarkan
memahami dan menghafalkan 8
benar obat
A:
- Klien mampu menjawab salam
dan menyetujui untuk
berbincang-bincang hari
- Klien dapat menyebutkan
kegiatan yang dipelajari kemarin
dan hari ini
- Klien tampak tertarik saat belajar
menghafalkan 8 benar obat
- Kebutuhan ADL klien perlu
dalam bantuan (Partial)
P:
Pasien
- Pasien melakukan SP 2 pasien
halusinasi, yaitu belajar minum dan
mengenal obat yang dikonsumsi
Perawat
- Evaluasi SP 2 sp halusinasi
pendengaran
- Lanjutkan strategi pelaksanaan SP
3 (kontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
NO Tanggal &
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx Jam
1 20/03/2021 SP 3 Halusinasi Pasien S:
Pukul: 3. Evaluasi kegiatan latihan - Klien mengatakan melakukan
menghardik dan minum obat. Beri
10.00 kegiatan menghardik dan
pujian.
4. Latih cara mengontrol halusinasi meminum obat rutin
dengan bercakap-cakap saat
- Klien mengatakan sering
terjadi halusinasi.
5. Masukkan pada jadual kegiatan mengobrol dengan istrinya di
untuk latihan menghardik, minum rumah
obat dan bercakap-cakap. - Klien mengatakan terserah
perawat apabila mau
dimasukkan ke jadwal kegiatan
O:
- Klien kontak mata dengan
perawat
- Klien saat menjawab pertanyaan
perawat tidak terlalu ketus
- kondisi umum: tenang
- Ekspresi wajah kadang-kadang
tersenyum
A:
- Klien mampu menjawab salam
dan menyetujui untuk
berbincang-bincang hari
- Klien dapat menyebutkan
kegiatan yang dipelajari kemarin
dan hari ini
- Klien dapat melakukan kegiatan
bercakap-cakap dengan istrinya
dan perawat atau temannya di
ruangan
- Kebutuhan ADL klien perlu
dalam bantuan (Partial)
P:
Pasien
- Pasien melakukan SP 3 pasien
halusinasi, yaitu bercakap-cakap
Perawat
- Evaluasi SP 3 sp halusinasi
pendengaran
- Lanjutkan strategi pelaksanaan SP
4 (kontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
O:
- Klien kontak mata dengan
perawat
- Klien saat menjawab pertanyaan
perawat tidak terlalu ketus
- kondisi umum: tenang
- Ekspresi wajah kadang-kadang
tersenyum
A:
- Klien mampu menjawab salam
dan menyetujui untuk
berbincang-bincang hari
- Klien dapat menyebutkan
kegiatan yang dipelajari kemarin
dan hari ini
- Klien dapat melakukan kegiatan
harian dengan membereskan
kamar dan membuang sampah
- Kebutuhan ADL klien perlu
dalam bantuan (Partial)
P:
Pasien
- Pasien melakukan SP 4 pasien
halusinasi, yaitu melakukan
kegiatan harian
Perawat
- Evaluasi SP 4 sp halusinasi
pendengaran
- Evaluasi kegiatan latihan
menghardik, obat, bercakap-cakap
dan kegiatan harian. Beri pujian.
- Latih kegiatan harian.
- Nilai kemampuan yang telah
mandiri.
- Nilai apakah halusinasi terkontrol