Kelompok III
Marhama p. H031191022
Wahidah H031191023
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
“Tranformasi DNA Rekombinan ke dalam Sel” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Dasar-dasar Rekayasa Genetik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Dr. Abdul Karim, M.Si yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup. Pada abad ke-21,
satu Teknik bioteknologi modern yang sering didengar antara lainteknik kultur
jaringan dan rekayasa genetic atau yang biasa dikenal dengan Teknik DNA
yang berisi gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen baru atau dapat
hewan dan makhluk hidup lain. Teknik DNA Rekombinan melibatkan upaya
perbanyakan gen tertentu didalam suatu sel yang bukan sel alaminya
transformasi adalah proses masuknya molekul DNA asing dalam protoplas atau
sel inang yang mengakibatkan perubahan materi genetika (Gillian dkk., 2010).
perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
spesies yang berbeda sehingga akan diperoleh organisme baru dengan sifat-sifat
gen mana yang akan dipindahkan dan jenis organisme mana yang akan menerima
DNA ke dalam sel bakteri. Metode transformasi saat ini dipakai secara luas untuk
Secara alami plasmid dapat dipindahkan ke sel inang baru melalui proses
konjugasi atau dengan cara lain, yaitu plasmid dimasukkan ke dalam bakteri yang
dibuat kompeten, sehingga untuk sementara dinding sel bersifat permiabel dan
dapat dilewati molekul DNA kecil, proses itulah yang disebut dengan proses
DNA ke dalam sel disebut transformasi dan sel yang dihasilkan disebut
transforman. Agar suatu DNA dapat diperbanyak di dalam sel, maka DNA
mengandung plasmid rekombinan yang sama disebut sebagai suatu klon. Pada
kloning gen, suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan di klon
yang akan di kloning (disebut juga DNA sisipan), DNA vektor (bisa plasmid,
bakteriofaga atau cosmid), enzim restriksi, enzim ligase dan sel inang (bakteri
DNA sisipan
organisme dalam suatu sel inang. Namun tujuan akhirnya bisa bermacam-
deteksi patogen atau sel abnormal. Menurut (Muthiadin, 2014) DNA sisipan
1. Produk PCR.
DNA Vektor
wadah untuk membawa DNA sisipan masuk ke dalam sel inang dan
dalam sistem kloning DNA. Secara garis besar ada 4 vektor yang sering
digunakan dalam proses pengklonan gen (sebagai vektor kloning), yaitu
suatu situs kloning ganda atau dikenal multiple cloning site (MCS),
kloning adalah: (1) stabil dalam sel inang, (2) mengandung gen
titik ori (sebagai titik awal replikasi), sehingga bisa bereplikasi atau
eukariot dengan hasil yang tinggi dan berfungsi seperti protein natif
Plasmid
Plasmid merupakan DNA rantai ganda yang berbentuk sirkular dan terdapat
bebas di dalam sel. Plasmid dapat bereplikasi sendiri di dalam sel inang
karena mempunyai suatu urutan DNA spesifik yang disebut ori (origin of
atau lebih yang menyebabkan ciri-ciri penting yang ditunjukkan oleh bakteri
beberapa enzim restriksi agar dapat disisipi dengan DNA asing. Plasmid
juga telah diberi dua gen marker, satu gen diperlukan untuk mendeteksi
dengan mudah adanya plasmid di dalam sel, dan gen yang kedua diperlukan
alami maka plasmid dapat dibagi dua, yaitu: (1) plasmid stringent, yaitu
plasmid tiap genom bakteri, (2) plasmid relaxed, yaitu plasmid dengan
kontrol replikasi yang tidak begitu ketat, sehingga dalam satu sel dapat
dijumpai 1-20 kopi plasmid (Artama, 1991 dalam Noviendri, 2007). Tipe
jumlah kopi yang banyak (high copy number). Plasmid ini bereplikasi tidak
tergantung pada replikasi DNA kromosom sel inang (Nicholl, 1994 dalam
selnya, dan terdapat hanya dalam satu atau beberapa kopi plasmid per sel.
ditemukan dalam satu sel bakteri (Brown, 1991 dalam Noviendri, 2007).
Bakteriofag
mempunyai struktur yang sangat sederhana, hanya terdiri dari satu molekul
DNA atau RNA yang membawa sejumlah gen, dan dikelilingi oleh selubung
atau kapsid yang disusun oleh molekul protein. Pada proses infeksi bakteri
oleh faga, partikel fage melekat pada bagian luar bakteri dan memasukkan
dari bakteri. Sama seperti plasmid, DNA fage yang digunakan dalam
Kosmid
Fasmid
antara plasmid dan fag l. Vektor yang dinamakan fasmid ini membawa
segmen DNA l yang berisi tempat att. Tempat att digunakan oleh DNA l
(Muthiadin, 2014).
Vektor YACs
khamir yang digunakan terdiri atas sekuens telomir, sentromir, dan titik
lebih dari 1 Mb. Oleh karena itu, YACs dapat digunakan untuk mengklon
gen utuh manusia, misalnya gen penyandi cystic fibrosis yang panjangnya
250 kb. Dengan kemampuannya itu YACs sangat berguna dalam pemetaan
(Muthiadin, 2014).
Enzim Restriksi
Digunakan untuk memotong DNA. Pada tahun 1960, Werner Arber &
DNA utas ganda. Enzim tersebut dikenal dengan nama enzim restriksi atau
dalam Noviendri, 2007), bahwa ada tiga jenis endonuklease restriksi yang
telah dikenal. Ketiga enzim tersebut masing-masing dibedakan oleh cara
kerjanya yang agak berbeda satu sama lain. Endonuklease tipe I dan III agak
kompleks dan hanya mempunyai peran yang sangat terbatas dalam rekayasa
enzim restriksi pertama yang diisolasi dari bakteri Escherichia coli strain R,
dan enzim HindIII artinya, enzim restriksi ketiga yang diisolasi dari bakteri
300 jenis enzim restriksi telah ditemukan (Prentis, 1990). Enzim restriksi ini
adalah kekhususannya. Dalam hal ini tiap enzim mengenal dan memotong
hanya urutan nukleotida tertentu pada DNA. Sifat kedua adalah kemampuan
yang tepat untuk aktivitas enzim adalah penting misalnya konsentrasi NaCl
atau Mg2+, apabila tidak tepat maka kondisi tersebut dapat menyebabkan
Enzim Ligase
Robert Simon, dan Paul Berg melaporkan bahwa mereka berhasil membuat
fragmen DNA dengan cara memasangkan (anneal) ujung sticky ends dari
rekombinan ini terjadi tidak lama setelah enzim restriksi ditemukan dan
diisolasi pertama kali dari E.coli oleh Hertbert Boyes yaitu pada tahun 1969
(Tjaholeksono, 2016).
sebagai berikut :
diisolasi terlebih dulu. Selain itu DNA sisipan juga dapat diperoleh dari
produk PCR.
spesifik pada molekul DNA dan memotong pada urutan yang spesifik
molekul DNA tersebut. Reaksi enzimatik ini memerlukan energi dari ATP.
plasmid ini tidak terjadi secara alami, melainkan harus diinduksi oleh zat-
zat tertentu. Sel bakteri yang telah mengalami suatu perlakuan fisik
adalah sel kompeten (Brown, 2010). Selain itu, sel kompeten ini juga
dapat mengambil DNA plasmid sirkuler. Sel biasa hanya dapat melakukan
cara merendam sel bakteri ke dalam larutan garam dalam kondisi dingin,
bermuatan negatif, sehinga DNA terikat dengan dinding sel bakteri. Selain
itu, larutan lain yang dapat digunakan untuk pembuatan sel kompeten
(Casali dan Preston, 2003), dan coldshock atau kejutan dingin (Ng, 2009).
kejutan suhu, yaitu 42℃, selama 90 detik (Hanahan dkk., 1983) atau 120
detik sehingga dinding sel bakteri terbuka dan plasmid dapat masuk dalam
sel (Sambrook dan Russel, 2001). Proses transformasi kejutan panas yang
terjadi pada sel bakteri pada dilihat pada Gambar 7. (Brown, 2010).
dingin 4℃, sehingga terjadi kejutan suhu pada sel kompeten ketika
ditempatkan pada suhu 42℃. Sel kompeten dibuat dengan cara merendam
sel dalam larutan garam klorida, seperti CaCl2, MnCl2, dan MgCl2, untuk
ke dalam sel (Brown, 2010). Sel kompeten yang diberikan kejutan panas
heat-shock proteins (HSPs). Protein ini akan diekspresikan oleh sel apabila
sel dalam kondisi stress suhu (Arsene dkk., 2000). Secara umum, protein
(Ritcher dkk., 2010). Ekspresi respon kejutan panas Escherichia coli diatur
oleh faktor sigma-32 yang dikode oleh gen rpoH. Faktor ini akan berikatan
dengan promoter kejutan panas pada lokasi upstream dari gen kejutan
meningkat sehingga ekspresi gen ini juga semakin banyak (Strauss dkk.,
1987). Gen rpoH dalam kondisi normal dieskpresikan oleh satu promoter,
sedangkan dalam kondisi stress suhu, gen ini akan diaktifkan oleh tiga
dalam sel, sehingga protein sel tidak rusak ketika terkena paparan panas
(Arsene dkk., 2000). Sel Escherichia coli memiliki sistem chaperon yang
berperan penting dalam kelangsungan hidup sel, yaitu hsPs70 (Singh dan
Gupta, 2009). Protein ini diekspresikan pada seluruh bagian sel, termasuk
Cara memasukkan DNA ke dalam sel jamur, hewan dan tanaman juga
diperlukan jika organisme tersebut akan digunakan sebagai tuan rumah untuk
kloning gena. Secara umum, memasukkan sel ke dalam larutan garam biasanya
hanya efektif pada beberapa spesies bakteri, tetapi tidak pada organisme tingkat
tinggi, walaupun perlakuan dengan litium klorid atau litium asetat meningkatkan
pengambilan DNA oleh sel ragi, dan sekarang ini digunakan secara teratur dalam
Penghalang utama pengambilan DNA adalah dinding sel. Sel hewam yang
dikultur, yang biasanya tidak mempunyai dinding sel mengabil DNA dengan
cepat, terutama jika DNA dipresipitasikan pada permukaan sel dengan kalsium
fosfat. Untuk jenis-jenis sel yang lain menghilangkan dinding sel. Enzim-enzim
yang dapat merusak dinding jamur atau tanaman telah tersedia dan protoplas yang
utuh dapat peroleh dalam kondisi yang tepat. Protoplas biasanya mengaambil
DNA dengan cepat; dengan cara lain transformasi dapat dimulai dengan teknik
membelah dan akhirnya mengalami regenerasi men- jadi organisme yang telah
dan hal ini telah dicapai hanya ada seiumlah terbatas spesies jamur dan tanaman.
Sel mengandung dua asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. Berkembangnya
beberapa peran dan manfaat teknologi DNA rekombinan dalam berbagai bidang,
yaitu:
bakan sebelum lahir. Contohnya ialah dengan pemanfaatan PCR dan probe
urutan DNA yang unik (kecuali kembar identik). Analisa RFLP Southern
perbedaan sampel DNA dan hanya membutuhkan darah atau jaringan lain
dalam daging ternak. Contoh lain pada tumbuhan yaitu kapas transgenik.
Salah satu kapas transgenik yaitu kapas-bt yang mengandung gen penyandi
toksin yang berasa dari bakteri Bacillus turnigiensis (Bt). Toksin tersebut
Kelompok yang pro GMO beralasan bahwa ada potensi tak terbatas dalam
produk pangan dan obat-obatan GMO belum diyakini aman untuk dikonsumsi
lingkungan. Dampk negatif lainnya bagi para petani khususnya adalah sangat
KESIMPULAN
spesies yang berbeda sehingga akan diperoleh organisme baru dengan sifat-
utama, yaitu : fragmen DNA (gen) yang akan di kloning (disebut juga DNA
Arsene, F., Tomoyasu, T., dan Bukau, B. 2000. The heat shock response of
Escherichia coli. International journal of food microbiology. 55(1-3): 3-9.
Rasyid, H., 2003, Teknologi DNA antar Bioetika, Kepentingan dan Keselamatan
Umat Manusia, Jurnal Ilmiah Bestari, 16(35), 155-167.
Ritcher, K., Haslbeck, M., dan Buchner, J. 2010. The heat shock response : life on
the verge of death. Molecular cell 40 (1): 253 – 266.
Sambrook, J., dan Russel, D. W. 2001. Molecular cloning, third edition. Cold
Spring Harbor Laboratory Press, New York.
Singh, B. dan Gupta, R. S. 2009. Conserved inserts in the Hsp60 (GroEL) and
Hsp70 (DnaK) proteins are essential for cellular growth. Molecular genetic
genomic.s 281(1): 361-373.
Straus, D. B., Walter, W. A., dan Gross, C. A. 1987. The heat shock response of
E. coli is regulated by changes in the concentration of σ32. Nature
329(1): 348-351.
Thomas J. G. dan Baneyx, F. 1998. Roles of the Escherichia coli small heat shock
proteins IbpA and IbpB in thermal stress management: Comparison with
ClpA, ClpB, and HtpG in vivo. Journal of Bacteriology.
180(19): 5165- 5172.
Yoo, L. 2010. The effect of rpoH for heat shock gene expression on plasmid
transformation. Journal of experimental microbiology and immunology.
14 (1): 108-111.