Anda di halaman 1dari 13

I.

PENDAHULUAN
1.3.  Manfaat Penelitian
1.1.  Latar Belakang 1.        Implikasi teoritis, sebagai bahan
informasi dan perbandingan dalam
Kompleksitas lain adalah sehubungan
mengadakan penelitian mengenai hal-hal
dengan sumber daya manusia. Seperti kita
yang berkaitan dengan manajemen sumber
ketahui bahwa sehubungan dengan sumber
daya manusia serta memberikan masukan
daya manusia ini dapat diidentifikasi pula
kepada mahasiswa lainnya.
berbagai kompleksitas seperti kompleksitas
jabatan, kompleksitas tugas, kompleksitas 2.        Implikasi praktis, diharapkan dari
kedudukan dan status, kompleksitas hak dan hasil penelitian ini dapat memberikan input
wewenang dan lain-lain. Kompleksitas ini kepada perusahaan dalam menyelesaikan
dapat merupakan sumber potensial untuk konflik di dalam suatu organisasi.
timbulnya konflik dalam organisasi,
terutama konflik yang berasal dari sumber
daya manusia, dimana dengan berbagai latar II. PEMBAHASAN
belakang yang berbeda tentu mempunyai
tujuan yang berbeda pula dalam tujuan dan 2.1.  Pengertian Konflik
motivasi mereka dalam bekerja. Robbins (1996) dalam “Organization
Seorang pimpinan yang ingin memajukan Behavior” menjelaskan bahwa konflik
organisasinya, harus memahami factor- adalah suatu proses interaksi yang terjadi
faktor apa saja yang menyebabkan akibat adanya ketidaksesuaian antara dua
timbulnya konflik, baik konflik di dalam pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh
individu maupun konflik antar perorangan atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh
dan konflik di dalam kelompok dan konflik positif maupun pengaruh negatif.
antar kelompok. Sedang menurut Luthans (1981) konflik
Pemahaman faktor-faktor tersebut akan adalah kondisi yang ditimbulkan oleh
lebih memudahkan tugasnya dalam hal adanya kekuatan yang saling bertentengan.
menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada
dan menyalurkannya ke arah perkembangan keinginan manusia. Istilah konflik sendiri
yang positif. diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu
perbedaan pendapat, persaingan dan
permusuhan.
1.2.  Tujuan Penelitian Perbedaan pendapat tidak selalu berarti
perbedaan keinginan. Oleh karena konflik
1.      Untuk mengetahui apakah ada
bersumber pada keinginan, maka perbedaan
pengaruh konflik terhadap individu dan
pendapat tidak selalu berarti konflik.
organisasi.
Persaingan sangat erat hubungannya denga
2.      Untuk mengetahui apa dampak positif konflik karena dalam persaingan beberapa
dan negatif dar perilaku terjadinya konflik di pihak menginginkan hal yang sama tetapi
suatu organisasi. hanya satu yang mungkin mendapatkannya.
Persaingan tidak sama dengan konflik tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
namun mudah menjurus ke aarah konflik, mempersepsikan bahwa di dalam organisasi
terutuma bila ada persaingan yang telah ada konflik maka konflik tersebut telah
menggunakan cara-cara yang bertentengan menjadi kenyataan.
dengan aturan yang disepakati. Permusuhan
4.      Dipandang sebagai perilaku, konflik
bukanlah konflik karena orang yang terlibat
merupakan bentuk minteraktif yang terjadi
konflik bisa saja tidak memiliki rasa
pada tingkatan individual, interpersonal,
permusuhan. Sebaliknya orang yang saling
kelompok atau pada tingkatan organisasi
bermusuhan bisa saja tidak berada dalam
(Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada
keadaan konflik.
tingkatan individual yang sangat dekat
Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari hubungannya dengan stres.
karena tidak selalu negatif akibatnya.
5.      Menurut Minnery (1985), Konflik
Berbagai konflik yang ringan dan dapat
organisasi merupakan interaksi antara dua
dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi)
atau lebih pihak yang satu sama lain
dapat berakibat positif bagi mereka yang
berhubungan dan saling tergantung, namun
terlibat maupun bagi organisasi.
terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
A.      Konflik Menurut Para Ahli
6.      Konflik dalam organisasi sering terjadi
Ada beberapa pengertian konflik menurut tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang
beberapa ahli. sadar dan memberikan respon terhadap
konflik tersebut. Atau, satu pihak
1.      Menurut Taquiri dalam Newstorm dan
mempersepsikan adanya pihak lain yang
Davis (1977), konflik merupakan warisan
telah atau akan menyerang secara negatif
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam
(Robbins, 1993).
berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, 7.      Konflik merupakan ekspresi pertikaian
kontroversi dan pertentangan di antara dua antara individu dengan individu lain,
pihak atau lebih pihak secara berterusan. kelompok dengan kelompok lain karena
beberapa alasan. Dalam pandangan ini,
2.      Menurut Gibson, et al (1997: 437),
pertikaian menunjukkan adanya perbedaan
hubungan selain dapat menciptakan
antara dua atau lebih individu yang
kerjasama, hubungan saling tergantung
diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace &
dapat pula melahirkan konflik. Hal ini
Faules, 1994:249).
terjadi jika masing – masing komponen
organisasi memiliki kepentingan atau tujuan 8.      Konflik dapat dirasakan, diketahui,
sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu diekspresikan melalui perilaku-perilaku
sama lain. komunikasi (Folger & Poole: 1984).
3.      Menurut Robbin (1996), keberadaan 9.      Konflik senantisa berpusat pada
konflik dalam organisasi dalam organisasi beberapa penyebab utama, yakni tujuan
ditentukan oleh persepsi individu atau yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber
kelompok. Jika mereka tidak menyadari yang dibagikan, keputusan yang diambil,
adanya konflik di dalam organisasi maka maupun perilaku setiap pihak yang terlibat
secara umum konflik tersebut dianggap
(Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; 1.      Dalam pandangan tradisional, konflik
Stewart, 1993:341). dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang
harus dihindari.
10.  Interaksi yang disebut komunikasi
antara individu yang satu dengan yang 2.      Pandangan kontemporer mengenai
lainnya, tak dapat disangkal akan konflik didasarkan pada anggapan bahwa
menimbulkan konflik dalam level yang konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat
berbeda – beda (Devito, 1995:381) dielakkan sebagai konsekuensi logis
interaksi manusia.
B.       Konflik Menurut Robbin
E.       Konflik Menurut Peneliti Lainnya
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik
dalam organisasi disebut sebagai The 1.      Konflik terjadi karena adanya interaksi
Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa yang disebut komunikasi.
di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan
2.      Konflik tidak selamanya berkonotasi
kinerja kelompok, tetapi di sisi lain
buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman
kebanyakan kelompok dan organisasi
positif (Stewart & Logan, 1993:342).
berusaha untuk meminimalisasikan konflik.
Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, 2.2.  Jenis - Jenis Konflik
antara lain:
Menurut James A.F. Stoner dan Charles
1.      Pandangan tradisional (The Traditional Wankel dikenal ada lima jenis konflik
View). yaitu konflik intrapersonal, konflik
interpersonal, konflik antar individu dan
2.      Pandangan hubungan manusia (The
kelompok, konflik antar kelompok dan
Human Relation View).
konflik antar organisasi.
3.      Pandangan interaksionis (The
1.      Konflik Intrapersonal
Interactionist View).
a.         Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan
C.      Konflik Menurut Stoner dan Freeman
peranan-peranan yang bersaing.
Stoner dan Freeman(1989:392) membagi
b.         Beraneka macam cara yang berbeda
pandangan menjadi dua bagian, yaitu
yang mendorong peranan-peranan dan
pandangan tradisional (Old view) dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
pandangan modern (Current View):
c.         Banyaknya bentuk halangan-
1.      Pandangan tradisional.
halangan yang bisa terjadi di antara
2.      Pandangan modern. dorongan dan tujuan.
D.      Konflik Menurut Myers d.        Terdapatnya baik aspek yang positif
maupun negatif yang menghalangi tujuan-
Selain pandangan menurut Robbin dan
tujuan yang diinginkan.
Stoner dan Freeman, konflik dipahami
berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: 2.      Konflik Interpersonal
tradisional dan kontemporer (Myers,
3.      Konflik antar individu-individu dan
1993:234)
kelompok-kelompok
4.      Konflik antara kelompok dalam a.    Nilai sikap dan Kepercayaan (Values,
organisasi yang sama Attitude, and Baliefs).
5.      Konflik antara organisasi b.    Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and
Personality).
2.3.  Pengaruh Konflik terhadap Organisasi
dan Individu c.    Perbedaan Persepsi (Perseptual
Differences).
Ada berbagai pandangan mengenai konflik
dalam organisasi. Pandangan tradisional 2.        Faktor Situasi
mengatakan bahwa konflik hanyalah
a.    Kesempatan dan Kebutuhan
merupakan gejala abnormal yang
Barinteraksi (Opportunity and Need to
mempunyai akibat-akibat negatif sehingga
Interact).
perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini
dapat diuraikan sebagai berikut : b.    Ketergantungan satu pihak kepada
Pihak lain (Dependency of One Party to
1.      Konflik hanya merugikan organisasi,
Another).
karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
c.    Perbedaan Status (Status Differences).
2.      Konflik ditimbulka karena perbedaan
kepribadian dan karena kegagalan dalam 2.5.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
kepemimpinan. Konflik
3.      Konflik diselesaikan melalui Dapat dikelompokkan ke dalam dua
pemisahan fisik atau dengan intervensi kelompok besar yaitu faktor intern dan
manajemen tingkat yang lebih tinggi. faktor ekstern.
Kesimpulannya konflik tidak selalu 1.        Faktor Intern
merugikan organisasi selama bisa ditangani
dengan baik sehingga dapat : a.       Kemantapan organisasi.

1.      Mengarah ke inovasi dan perubahan b.      Sistem nilai.

2.      Memberi tenaga kepada orang c.       Tujuan.


bertindak d.      Sistem lain dalam organisasi.
3.      Menyumbangkan perlindungan untuk 2.        Faktor ekstern
hal-hal dalam organisasi
a.       Keterbatasan sumber daya.
4.      Merupakan unsur penting dalam Kelangkaan suatu hal yang dapat
analisis sistem organisasi menumbuhkan persaingan dan seterusnya
2.4.  Sumber Konflik dapat berakhir menjadi konflik.

Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan b.      Kekaburan aturan/norma di


dalam dua kategori besar: masyarakat.

1.        Karakteristik Individual c.       Derajat ketergantungan dengan pihak


lain.
d.      Pola interaksi dengan pihak lain. 4.      Tiada pengertian untuk kedua belah
pihak akan menghasilkan percobaan untuk
2.6.  Akibat Konflik
menghindari konflik.
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai
2.7.  Dampak - Dampak Adanya Konflik
berikut :
1.      Akibat negatif dari adanya konflik.
1.      Meningkatkan solidaritas sesama
anggota kelompok (ingroup) yang a.       Retaknya persatuan kelompok. Hal ini
mengalami konflik dengan kelompok lain. terjadi apabila terjadi pertentangan
antaranggota dalam satu kelompok.
2.      Keretakan hubungan antar kelompok
yang bertikai. b.      Perubahan kepribadian individu.
Pertentangan di dalam kelompok atau
3.      Perubahan kepribadian pada individu,
antarkelompok dapat menyebabkan
misalnya timbulnya rasa dendam, benci,
individu-individu tertentu merasa tertekan
saling curiga dll.
sehingga mentalnya tersiksa.
4.      Kerusakan harta benda dan hilangnya
c.       Dominasi dan takluknya salah satu
jiwa manusia.
pihak. Hal ini terjadi jika kekuatan pihak-
5.      Dominasi bahkan penaklukan salah pihak yang bertikai tidak seimbang, akan
satu pihak yang terlibat dalam konflik. terjadi dominasi oleh satu pihak terhadap
pihak lainnya. Pihak yang kalah menjadi
Para pakar teori telah mengklaim bahwa takluk secara terpaksa, bahkan terkadang
pihak-pihak yang berkonflik dapat menimbulkan kekuasaan yang otoriter
memghasilkan respon terhadap konflik (dalam politik) atau monopoli (dalam
menurut sebuah skema dua-dimensi; ekonomi).
pengertian terhadap hasil tujuan kita dan
pengertian terhadap hasil tujuan pihak d.      Banyaknya kerugian, baik harta benda
lainnya. Skema ini akan menghasilkan maupun jiwa, akibat kekerasan yang
hipotesa sebagai berikut: ditonjolkan dalam penyelesaian suatu
konflik.
1.      Pengertian yang tinggi untuk hasil
kedua belah pihak akan menghasilkan 2.      Akibat positif dari adanya konflik.
percobaan untuk mencari jalan keluar yang
a.       Konflik dapat meningkatkan
terbaik.
solidaritas di antara anggota kelompok,
2.      Pengertian yang tinggi untuk hasil kita misalnya apabila terjadi pertikaian antar-
sendiri hanya akan menghasilkan percobaan kelompok, anggota-anggota dari setiap
untuk "memenangkan" konflik. kelompok tersebut akan bersatu untuk
menghadapi lawan kelompoknya.
3.      Pengertian yang tinggi untuk hasil
pihak lain hanya akan menghasilkan b.      Konflik berfungsi sebagai alat
percobaan yang memberikan "kemenangan" perubahan sosial, misalnya anggota-anggota
konflik bagi pihak tersebut. kelompok atau masyarakat yang berseteru
akan menilai dirinya sendiri dan   mungkin
akan terjadi perubahan dalam dirinya.
c.       Munculnya pribadi-pribadi atau Penjelasan Singkat :
mental-mental masyarakat yang tahan uji
Konflik antar kelompok masyarakat
dalam menghadapi segala tantangan dan
merupakan konflik yang terjadi antar
permasalahan yang dihadapi sehingga dapat
kelompok masyarakat satu dengan
lebih men-dewasakan masyarakat.
kelompok yang lain. Contohnya tawuran
d.      Dalam diskusi ilmiah, biasanya atau bentrok antar masyarakat dikarenakan
perbedaan pendapat justru diharapkan untuk pertentangan pendapat dan perbedaan
melihat kelemahan-kelemahan suatu keyakinan.
pendapat sehingga dapat ditemukan
Dampak (+) : Bertambahnya solidaritas
pendapat atau pilihan-pilihan yang lebih
antara anggota kelompok dan Munculnya
kuat sebagai jalan keluar atau pemecahan
kompromi antara pihak-pihak yang
suatu masalah.
berkonflik
2.8.  Contoh Konflik Sosial
Dampak (-) : Hancurnya dan retaknya
1.      Konflik Antar Siswa persatuan dan kesatuan antar kelompok
masyarakat.
Penjelasan Singkat :
3.      Konflik Antar Budaya
Konflik antar siswa adalah konflik yang
terjadi antara seseorang dengan yang satu Penjelasan Singkat :
lainya, sifatnya subtansi, konflik ini
Konflik budaya merupakan konflik yang
menyangkut perbedaan pendapat , ide,
terjadi akibat adanya perbedaan budaya dari
gagasan, kepentingan, bahkan emosional.
pihak yang berkonflik
Contohnya Tawuran antar pelajar yang
dikarnakan masalah pribadi dan emosional Contoh : Beberapa waktu lalu terjadi
perdebatan tentang batasan pornografi dalam
Dampak (+) : dampak positif dari adanya
UU Antipornografi. Ini disebabkn oleh
tawuran yaitu terjadinya persatuan antar
perbedaan kebudayaan dalam memandang
pelajar di sekolah tersebut. Menurut saya
suatu hasil kesenian
solusi untuk mengatasi masalah tawuran
antar pelajar adalah sebaiknya pihak sekolah Dampak (+) : dapat meningkatkan
merangkul semua siswa/i nya sehingga tidak solidaritas di antara anggota kelompok,
terjadi kesenjangan sosial yang membuat misalnya apabila terjadi pertikaian
mereka membuat geng-geng agar mereka antarkelompok, angota-angota dari setiap
diakui di sekolah, serta sarana dan prasarana kelompok tersebut akan bersatu untuk
yang menunjang untuk menyalurkan aspirasi menghadapi lawan kelompoknya.
mereka.
Dampak (-) : Dampak negatif yang terjadi
dengan adanya tawuran antar pelajar adalah
rusaknya fasilitas umum yang menjadi
tempat untuk tawuran dan memungkinkan
timbulnya korban jiwa,
2.      Konflik Antar Masyarakat
Dampak (-) : dominasi dan takluknya salah b.      Munculnya pribadi yang kuat dan
satu pihak. hal ini terjadi jika kekuatan tahan uji menghadapi berbagai situasi
pihak-pihak yang bertikai tidak seimbang, konflik.
akan terjadi dominasi oleh satu pihak
c.       Membantu menghidupkan norma lama
terhadap pihak lainnya. pihak yang kalah
dan menciptakan norma yang baru.
menjadi takluk secara terpaksa, bahkan
terkadang menimbulkan kekuasaan yang d.      Munculnya kompromi antara pihak-
otoriter. pihak yang berkonflik.
4.      Konflik Agama Dampak (-) :
Penjelasan Singkat : a.       Hancurnya persatuan dan kesatuan
Konflik agama adalah konflik yang b.      Adanya perubahan kepribadian
dilatarbelakangi oleh agama .contohnya seorang individu secara negative
perbedaan tata cara beribadah, pandangan
dan lainya bisa menyebabkan konflik c.       Rusaknya tatanan kehidupan
bahkandalam antar agama sekalipun masyarakat

Dampak (+) : d.      Kekerasan dan cara mengatasi konflik

a.       Bertambahnya solidaritas antara 6.      Konflik Sosial Akibat Kemajuan


anggota kelompok. Teknologi

b.      Munculnya pribadi yang kuat dan Penjelasan Singkat :


tahan uji menghadapi berbagai situasi Konflik lebih cepat terjadi karena faktor
konflik. kemajuan teknologi, contohnya konflik
c.       Membantu menghidupkan norma yang akibat menyebarkan pesan singkat (SMS)
lama dan menciptakan norma yang baru. sehingga dua daerah saling
menyerang. "Jadi teknologi juga
d.      Munculnya kompromi antara pihak- mempercepat konflik.
pihak yang berkonflik.
Dampak (+) :   
Dampak (-) : perubahan kepribadian pada
individu, misalnya timbulnya rasa dendam, a.       Memberikan saluran baru untuk
benci, saling curiga dan lain-lain. komunikasi.

5.      Konflik Politik b.      Menumbuhkan semangat baru pada


staf.
Penjelasan Singkat :
c.       Memberikan kesempatan untuk
Konflik politik merupakan konflik yang menyalurkan emosi.
terjadi kaerena adanya perbedaan
d.      Menghasilkan distribusi sumber
Dampak (+) : tenaga  yang lebih merata  dalam organisasi.
a.       Bertambahnya solidaritas antara Dampak (-) :
sesama anggota kelompok.
a.       Penyalahgunaan pengetahuan bagi e.         Kompromi.
orang-orang tertentu untuk melakukan
5.      Pemecahan Masalah Integratif.
tindak criminal, Adanya penyalahgunaan
system pengolah data yang menggunakan KONSENSUS, sengaja dipertemukan untuk
Teknologi. mencapai solusi terbaik, bukan hanya
menyelesaikan masalah dengan cepat.
b.      Hancurnya dan retaknya persatuan dan
KONFRONTASI, tiap fihak mengemukakan
kesatuan.
pandangan masing-masing secara langsung
c.       Adanya perubahan kepribadian & terbuka. PENENTU TUJUAN,
seorang individu yang negatif. menentukan tujuan akhir kedepan yang lebih
tinggi dengan kesepakatan bersama.
d.      Rusaknya tatanan kehidupan
masyarakat. 6.      Berkolaborasi
e.       Keretakan hubungan antar Menciptakan situasi menang-menang
kelompokyang bertikai dengan saling bekerja sama. Pilihan
tindakan ada pada diri kita sendiri dengan
2.9.  Metode Penyelesaian dan Penanganan
konsekuensi dari masing-masing tindakan.
Konflik
Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja,
Untuk menangani konflik dengan efektif, kepentingan dan hubungan antar pribadi
kita harus mengetahui kemampuan diri menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.
sendiri dan juga pihak-pihak yang
III. METODE PENELITIAN
mempunyai konflik. Ada beberapa cara
untuk menangani konflik antara lain : 3.1 Statistika Deskriptif
1.      Introspeksi diri. Statistik deskriptif merupakan proses
analisis statistik yang fokus kepada
2.      Mengevaluasi pihak-pihak yang
manejemen, penyajian, dan klasifikasi data.
terlibat.
Dengan proses ini, data yang disajikan akan
3.      Identifikasi sumber konflik. menjadi lebih menarik lebih mudah
dipahami, dan mampu memberikan makna
4.      Mengetahui pilihan penyelesaian atau lebih bagi pengguna data.
penanganan konflik yang ada dan memilih
yang tepat. Bisa dikatakan, ini adalah analisis dasar
yang wajib dikuasai oleh setiap orang yang
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima bekerja dengan data.
tindakan yang dapat kita lakukan dalam
penanganan konflik : a. Penyajian numerik

a.         Berkompetisi. Penyajian numerik merupakan statistika


deskriptif yang bertujuan untuk membuat
b.         Menghindari konflik. data lebih sederhana dalam bentuk ukuran
c.         Akomodasi. numerik. Dalam hal ini, terdapat berbagai
pengukuran seperti mean, median, modus,
d.        Dominasi dan Penekanan. variance, dll.
b. Visualisasi data f. Standar deviasi
Visualisasi data bertujuan merupakan g. Skewness
statistika deskriptif yang bertujuan untuk
h. Kurtosis
menyajikan data dalam bentuk visual atau
grafik sehingga lebih menarik dan lebih 3.2 Korelasi
mudah dipahami.
Korelasi merupakan salah satu teknik analisis
Dalam visualisasi ini, kita bisa dalam statistik yang digunakan untuk mencari
menggambarkan data dalam beragam bentuk hubungan antara dua variabel yang bersifat
seperti menggunakan tabel, diagram batang kuantitatif.
(bar chart), diagram garis (line chart), 3.2.1 Macam – macam korelasi
diagram kue (pie chart), pemetaan wilayah,
dll yang tentunya semakin berkembang a. Korelasi Sederhana
sesuai dengan kemajuan teknologi.
3.1.1 Manfaat dari statistik deskriptif Korelasi Sederhana merupakan suatu teknik
Statistik deskriptif sangatlah bermanfaat statistik yang dipergunakan untuk mengukur
dalam penyajian sebuah data. kekuatan hubungan antara 2 variabel dan
1. Memberikan gambaran dan deskripsi juga untuk dapat mengetahui bentuk
bagaimana informasi yang dimiliki data
tersebut hubungan keduanya dengan hasil yang

2. Menjelaskan karakteristik sebuah data bersifat kuantitatif. Kekuatan hubungan


antara 2 variabel yang dimaksud adalah
Ukuran statistik deskriptif
apakah hubungan tersebut erat, lemah, 
Secara umum, ada 2 jenis pengukuran
statistik deskriptif. ataupun tidak erat. Sedangkan bentuk

1. Ukuran pemusatan hubungannya adalah apakah bentuk

a. Mean korelasinya linear positifataupun linear

b. Median negatif. 

c. Modus
2. Korelasi Parsial
2. Ukuran keragaman
a.Range Korelasi parsial adalah suatu metode
b. Quartiles Range pengukuran keeratan hubungan (korelasi)

c. Persentil antara variabel bebas dan variabel tak bebas

d. Desil dengan mengontrol salah satu variabel bebas

e. Varians untuk melihat korelasi natural antara


dua buat titik yang berbeda
variabel yang tidak terkontrol. Analisis koordinatnya/tidak berimpit.
korelasi parsial (partial correlation)
melibatkan dua variabel. Satu buah variabel IV. Hasil dan Pembahasan

yang dianggap berpengaruh akan


4.1 Data penelitian
dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai
variabel kontrol).  Tabel 4.1 Data sekunder

3. Korelasi Ganda

Korelasi ganda adalah bentuk korelasi yang


digunakan untuk melihat hubungan antara
tiga atau lebih variabel (dua atau lebih
variabel independen dan satu variabel
dependent. Korelasi ganda berkaitan dengan Source : Journal of Management and Strategy Vol. 6,
No. 2; 2015
interkorelasi variabel-variabel independen
sebagaimana korelasi mereka dengan 4.2 Pembahasan
variabel dependen. 
Data penelitian memiliki sampel yang sama
yaitu 250 buah. Dengan nilai minimum yang
3.3 Persamaan Regresi sama sebesar 1 serta nilai maksimum
sebanyak 5. Data conciousness of workers
Dalam bentuk yang paling sederhana yaitu memiliki rata-rata 4,5 dan deviasi 1,18. Data
satu peubah bebas (X) dengan satu peubah inequality treatment memiliki rata-rata 4,3
tak bebas (Y) mempunyai persamaan: dan deviasi 1,20. Data non consultation
memiliki rata-rata 3,75 dan deviasi 1,21.
Data cumbersome memiliki rata-rata 3,35
      Y =a +bx
dan deviasi 1,35. Data nature of work
memiliki rata-rata 3,24 dan deviasi 1,36.
Disini a disebut intersep dan b adalah Data difference in perception memiliki rata-
koefisien arah atau koefisien beta. rata 3,05 dan deviasi 1,38.

Dalam pengertian fungsi persamaan garis Y 4.3 Analisis Korelasi


+ a + bx hanya ada satu yang dapat dibentuk
dari dua buah titik dengan koordinat yang
Tabel 4.2 Output Data Uji Korelasi
berbeda yaitu ( X1, Y1) dan X2,Y2). Hal ini
berarti kita bisa membuat banyak sekali
persamaan garis dalam bentuk lain melalui
memiliki persamaan regresi Y = a + 0,214X.
Nilai t-value = 2,393 dengan signifikansi
0,111. Data avoidance memiliki persamaan
regresi Y = a + 0,48X. Nilai t-value = 2,186
dengan signifikansi 0,223.

Source : Journal of Management and Strategy Vol. 6, Data dengan kenaikan tertinggi
No. 2; 2015 ditunjukkan dengan nilai beta terbesar pada
data collective bargaining sebesar 0,48.
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa Data dengan nilai t-value terbesar terdapat
pengaruh manajemen konflik terhadap pada collective bargaining sebesar 5,575
kinerja organisasi sebesar 0,335. Sehingga serta data yang memiliki signifikansi
dapat disimpulkan kedua variabel memiliki tertinggi dapat dilihat pada nilai sig sebesar
hubungan yang lemah. 0 yaitu collective bargaining, compromise
dan accomodation. Jadi faktor yang paling
penting dalam manajemen konflik terdapat
4.4 Analisis Regresi
pada faktor collective bargaining.

Tabel 4.3 Data Output Uji Regresi


V. Kesimpulan dan Saran

5.1.  Kesimpulan
Konflik merupakan hal yang tidak bisa
dihindari dalam sebuah organisasi,
disebabkan oleh banyak factor yang pada
intinya karena organisasi terbentuk dari
banyak individu dan kelompok yang
memiliki sifat dan tujuan yang berbeda satu
sama lain.
Kemampuan menangani konflik tentang
Source : Journal of Management and Strategy Vol. 6,
No. 2; 2015 terutama yang menduduki jabatan pimpinan.
Yang terpenting adalah mengembangkan
pengetahuan yang cukup dan sikap yang
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa
positif terhadap konflik, karena peran
data collective bargaining memiliki
persamaan regresi Y = a + 0,48X. Nilai t- konflik yang tidak selalu negative terhadap
value = 5,575 dengan signifikansi 0. Data organisasi.
compromise memiliki persamaan regresi Y Dengan pengembalian yang cukup senang,
= a + 0,445X. Nilai t-value = 5,302 dengan pimpinan dapat cepat mengenal,
signifikansi 0. Data accomodation memiliki
mengidentifikasi dan mengukur besarnya
persamaan regresi Y = a + 0,421X. Nilai t-
value = 5,102 dengan signifikansi 0. Data konflik serta akibatnya dengan sikap positif
confrontation memiliki persamaan regresi Y dan kemampuan kepemimpianannya,
= a + 0,216X. Nilai t-value = 2,198 dengan seorang pimpinan akan dapat
signifikansi 0,046. Data competition mengendalikan konflik yang akan selalu
ada, dan bila mungkin menggunakannya J. Winardi. 2003. Teori Organisasi &
untuk keterbukaan organisasi dan anggota Pengorganisasian. Rajawali Press
organisasi yang dipimpinnya. Tentu
Ariel Avgar, Eun Kyung Lee dan Won Joon
manfaatnya pun dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri. Chung. 2014, Conflict in context
Perceptions of conflict, employee outcomes
and the moderating role of discretion and
social capital. International Journal of
Conflict Management Vol. 25 No. 3,
DAFTAR PUSTAKA
2014
Carlos Montes, Da´maso Rodrı´guez and
Wahyudin, Manajemen Konflik Dalam
Gonzalo Serrano 2012. Affective choice of
Organisasi (Al Fabeta 2008)
conflict management styles. International
Muchlas M, 2008,  Perilaku Journal of Conflict Management Vol. 23 No.
Organisasi, Gadjah Mada University, 1, 2012 Carmen Camelo-Ordaz. Joaquin
Jogjakarta Garc´ıa-Cruz and Elena Sousa-Ginel.2014.
Longe, Olukayode. 2015, Impact of Antecedents of relationship conflict in top
Workplace Conflict Management on management teams International Journal of
Organizational Conflict Management.Vol. 25 No. 2, 2014
Performance: A Case of Nigerian pp. 124-147 Dean J. Pluit dan Rubin
Manufacturing Firm, Journal of Jeffry.2004. Teory Konflik Sosial.
Management and Strategy, Vol. 6, No. 2; Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hannah-Hanh
2015.
D. Nguyen. 2012. Chinese employees’
Luthans F. Organizational Behavior, Mc
interpersonal conflict management
Graw Hill, Singapore, 1981
strategies. International Journal of Conflict
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Management Vol. 23 No. 4, 2012 Iordanides
Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, and Sotiria Mitsara, “Consequences of
Jakarta, 1993. Conflict in the George Functioning of
Munandar AS. Manajemen Konflik dalam Primary Schools in Greece”, jurnal
Organisasi , dalam Seminar Strategi internasional ISEA.Volume 42, Number 2,
Pengendalian Konflik dalam Organisasi, 2014.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
Issufiah Dwi Nuryati “Manajemen Konflik
Jakarta, 987
di SDN Cemara Dua No. 13
Robbins, SP. Organizational Behaviour, Surakarta”Jurnal Magister Manajemen
Prentice Hall, Siding, 1979. Pendidikan,Vol. 7, No. Juli 2012 Jia-Chi
Winardi. Manajemen Konflik (Konflik Huang.2010, Unbundling task conflict and
Perubhan dan Pengembangan), Mandar relationship conflict The moderating role of
Maju, 1994 team goal orientation and conflict
management International Journal of
Conflict Management Vol. 2 1 No. 3, 2010. Handbook of International
Jun Liu, Pingping Fu, Songbo Liu, (2009) Relation.London : SAGE Publications.
"Conflicts in top management teams and Carlsnaes, Walter., Risse, Thomas., dan
team/firm outcomes: The moderating effects Simmons, Beth A. 2013. Handbook of
of conflict‐handling approaches", International Relation (terj. Imam Baehaqie)
International Journal of Conflict Bandung : Nusa Media Dougherty, James E.
Management, Vol. 20 Iss: 3, pp.228 – 250 & Pfaltzgraff, Robert L. Jr., 2000.
92 Karen A. Jehn, Pirathat Contending Theories of International
Techakesari.2014, High reliability teams: Relations, A Comprehensive Survey, 5 th
new directions for disaster management and ed.,New York : Longman.
conflict.International Journal of Conflict
ManagementVol. 25 No. 4, 2014 Moleong,
Mises, Ludwig von. 2005. Human Action.
L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. United States : Ludwig von Mises Institute.
Bandung:Remaja Rasda Karya Panggabean, Pareira, Andre. 1999.Perubahan Global dan
Rizal,dkk.2015.Manajemen Konflik Perkmbangan Studi Hubungan Internasional.
Berbasis Sekolah Cetakan I.Jakarta:PT Bandung : Citra Aditya Bakti. Perwita, Anak
Pustaka Alvaber Peraturan Pemerintah
Agung Banyu dan Yani, Yanyan
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010.
Mochamad. 2005. Pengantar Ilmu
Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Hubungan Internasional. Cetakan Pertama
Pendidikan
Bandung : Rosdakarya.
Rusdiana, Dr.MM. 2015.Manajemen
Konflik.Bandung:Pustaka Setia. Robbins,
Stephen P.2006.Prilaku Organisasi,Edisi Shelton, Dinah. 2013. The Oxford
Kesepuluh,Jilid Kedua.Jakarta:Prenhallindo. Handbook of International Human Rights
Seyedeh Niloufar Shamoradi, Parisa Law. New York : Oxford University Press.
Jahangiri, Tahereh Chahardoli,
KhadijehTirafkan, dan Behnaz Mohajeran,
“Studying The Effect Of Emotional Hill, Hill, Gerald N and Kathleen T.
Intelligence On Conflict Management Copyright 2005.The People's Law
Styles”,Kuwait Bab Arabian Jurnal Bisnis Dictionary. All Right reserved.
dan Manajemen Vol Ulasan. 4, No.1; Bulan
September. 2014
Archer, Clive. 2001. International
Organization; Third Edition. London and
New York : Routledge. Carlsnaes, Walter.,
Risse, Thomas., dan Simmons, Beth A.
2004.

Anda mungkin juga menyukai