PENDAHULUAN
1.3. Manfaat Penelitian
1.1. Latar Belakang 1. Implikasi teoritis, sebagai bahan
informasi dan perbandingan dalam
Kompleksitas lain adalah sehubungan
mengadakan penelitian mengenai hal-hal
dengan sumber daya manusia. Seperti kita
yang berkaitan dengan manajemen sumber
ketahui bahwa sehubungan dengan sumber
daya manusia serta memberikan masukan
daya manusia ini dapat diidentifikasi pula
kepada mahasiswa lainnya.
berbagai kompleksitas seperti kompleksitas
jabatan, kompleksitas tugas, kompleksitas 2. Implikasi praktis, diharapkan dari
kedudukan dan status, kompleksitas hak dan hasil penelitian ini dapat memberikan input
wewenang dan lain-lain. Kompleksitas ini kepada perusahaan dalam menyelesaikan
dapat merupakan sumber potensial untuk konflik di dalam suatu organisasi.
timbulnya konflik dalam organisasi,
terutama konflik yang berasal dari sumber
daya manusia, dimana dengan berbagai latar II. PEMBAHASAN
belakang yang berbeda tentu mempunyai
tujuan yang berbeda pula dalam tujuan dan 2.1. Pengertian Konflik
motivasi mereka dalam bekerja. Robbins (1996) dalam “Organization
Seorang pimpinan yang ingin memajukan Behavior” menjelaskan bahwa konflik
organisasinya, harus memahami factor- adalah suatu proses interaksi yang terjadi
faktor apa saja yang menyebabkan akibat adanya ketidaksesuaian antara dua
timbulnya konflik, baik konflik di dalam pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh
individu maupun konflik antar perorangan atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh
dan konflik di dalam kelompok dan konflik positif maupun pengaruh negatif.
antar kelompok. Sedang menurut Luthans (1981) konflik
Pemahaman faktor-faktor tersebut akan adalah kondisi yang ditimbulkan oleh
lebih memudahkan tugasnya dalam hal adanya kekuatan yang saling bertentengan.
menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada
dan menyalurkannya ke arah perkembangan keinginan manusia. Istilah konflik sendiri
yang positif. diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu
perbedaan pendapat, persaingan dan
permusuhan.
1.2. Tujuan Penelitian Perbedaan pendapat tidak selalu berarti
perbedaan keinginan. Oleh karena konflik
1. Untuk mengetahui apakah ada
bersumber pada keinginan, maka perbedaan
pengaruh konflik terhadap individu dan
pendapat tidak selalu berarti konflik.
organisasi.
Persaingan sangat erat hubungannya denga
2. Untuk mengetahui apa dampak positif konflik karena dalam persaingan beberapa
dan negatif dar perilaku terjadinya konflik di pihak menginginkan hal yang sama tetapi
suatu organisasi. hanya satu yang mungkin mendapatkannya.
Persaingan tidak sama dengan konflik tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
namun mudah menjurus ke aarah konflik, mempersepsikan bahwa di dalam organisasi
terutuma bila ada persaingan yang telah ada konflik maka konflik tersebut telah
menggunakan cara-cara yang bertentengan menjadi kenyataan.
dengan aturan yang disepakati. Permusuhan
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik
bukanlah konflik karena orang yang terlibat
merupakan bentuk minteraktif yang terjadi
konflik bisa saja tidak memiliki rasa
pada tingkatan individual, interpersonal,
permusuhan. Sebaliknya orang yang saling
kelompok atau pada tingkatan organisasi
bermusuhan bisa saja tidak berada dalam
(Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada
keadaan konflik.
tingkatan individual yang sangat dekat
Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari hubungannya dengan stres.
karena tidak selalu negatif akibatnya.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik
Berbagai konflik yang ringan dan dapat
organisasi merupakan interaksi antara dua
dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi)
atau lebih pihak yang satu sama lain
dapat berakibat positif bagi mereka yang
berhubungan dan saling tergantung, namun
terlibat maupun bagi organisasi.
terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
A. Konflik Menurut Para Ahli
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi
Ada beberapa pengertian konflik menurut tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang
beberapa ahli. sadar dan memberikan respon terhadap
konflik tersebut. Atau, satu pihak
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan
mempersepsikan adanya pihak lain yang
Davis (1977), konflik merupakan warisan
telah atau akan menyerang secara negatif
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam
(Robbins, 1993).
berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, 7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian
kontroversi dan pertentangan di antara dua antara individu dengan individu lain,
pihak atau lebih pihak secara berterusan. kelompok dengan kelompok lain karena
beberapa alasan. Dalam pandangan ini,
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437),
pertikaian menunjukkan adanya perbedaan
hubungan selain dapat menciptakan
antara dua atau lebih individu yang
kerjasama, hubungan saling tergantung
diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace &
dapat pula melahirkan konflik. Hal ini
Faules, 1994:249).
terjadi jika masing – masing komponen
organisasi memiliki kepentingan atau tujuan 8. Konflik dapat dirasakan, diketahui,
sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu diekspresikan melalui perilaku-perilaku
sama lain. komunikasi (Folger & Poole: 1984).
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan 9. Konflik senantisa berpusat pada
konflik dalam organisasi dalam organisasi beberapa penyebab utama, yakni tujuan
ditentukan oleh persepsi individu atau yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber
kelompok. Jika mereka tidak menyadari yang dibagikan, keputusan yang diambil,
adanya konflik di dalam organisasi maka maupun perilaku setiap pihak yang terlibat
secara umum konflik tersebut dianggap
(Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; 1. Dalam pandangan tradisional, konflik
Stewart, 1993:341). dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang
harus dihindari.
10. Interaksi yang disebut komunikasi
antara individu yang satu dengan yang 2. Pandangan kontemporer mengenai
lainnya, tak dapat disangkal akan konflik didasarkan pada anggapan bahwa
menimbulkan konflik dalam level yang konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat
berbeda – beda (Devito, 1995:381) dielakkan sebagai konsekuensi logis
interaksi manusia.
B. Konflik Menurut Robbin
E. Konflik Menurut Peneliti Lainnya
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik
dalam organisasi disebut sebagai The 1. Konflik terjadi karena adanya interaksi
Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa yang disebut komunikasi.
di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan
2. Konflik tidak selamanya berkonotasi
kinerja kelompok, tetapi di sisi lain
buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman
kebanyakan kelompok dan organisasi
positif (Stewart & Logan, 1993:342).
berusaha untuk meminimalisasikan konflik.
Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, 2.2. Jenis - Jenis Konflik
antara lain:
Menurut James A.F. Stoner dan Charles
1. Pandangan tradisional (The Traditional Wankel dikenal ada lima jenis konflik
View). yaitu konflik intrapersonal, konflik
interpersonal, konflik antar individu dan
2. Pandangan hubungan manusia (The
kelompok, konflik antar kelompok dan
Human Relation View).
konflik antar organisasi.
3. Pandangan interaksionis (The
1. Konflik Intrapersonal
Interactionist View).
a. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan
C. Konflik Menurut Stoner dan Freeman
peranan-peranan yang bersaing.
Stoner dan Freeman(1989:392) membagi
b. Beraneka macam cara yang berbeda
pandangan menjadi dua bagian, yaitu
yang mendorong peranan-peranan dan
pandangan tradisional (Old view) dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
pandangan modern (Current View):
c. Banyaknya bentuk halangan-
1. Pandangan tradisional.
halangan yang bisa terjadi di antara
2. Pandangan modern. dorongan dan tujuan.
D. Konflik Menurut Myers d. Terdapatnya baik aspek yang positif
maupun negatif yang menghalangi tujuan-
Selain pandangan menurut Robbin dan
tujuan yang diinginkan.
Stoner dan Freeman, konflik dipahami
berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: 2. Konflik Interpersonal
tradisional dan kontemporer (Myers,
3. Konflik antar individu-individu dan
1993:234)
kelompok-kelompok
4. Konflik antara kelompok dalam a. Nilai sikap dan Kepercayaan (Values,
organisasi yang sama Attitude, and Baliefs).
5. Konflik antara organisasi b. Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and
Personality).
2.3. Pengaruh Konflik terhadap Organisasi
dan Individu c. Perbedaan Persepsi (Perseptual
Differences).
Ada berbagai pandangan mengenai konflik
dalam organisasi. Pandangan tradisional 2. Faktor Situasi
mengatakan bahwa konflik hanyalah
a. Kesempatan dan Kebutuhan
merupakan gejala abnormal yang
Barinteraksi (Opportunity and Need to
mempunyai akibat-akibat negatif sehingga
Interact).
perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini
dapat diuraikan sebagai berikut : b. Ketergantungan satu pihak kepada
Pihak lain (Dependency of One Party to
1. Konflik hanya merugikan organisasi,
Another).
karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
c. Perbedaan Status (Status Differences).
2. Konflik ditimbulka karena perbedaan
kepribadian dan karena kegagalan dalam 2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
kepemimpinan. Konflik
3. Konflik diselesaikan melalui Dapat dikelompokkan ke dalam dua
pemisahan fisik atau dengan intervensi kelompok besar yaitu faktor intern dan
manajemen tingkat yang lebih tinggi. faktor ekstern.
Kesimpulannya konflik tidak selalu 1. Faktor Intern
merugikan organisasi selama bisa ditangani
dengan baik sehingga dapat : a. Kemantapan organisasi.
b. Median negatif.
c. Modus
2. Korelasi Parsial
2. Ukuran keragaman
a.Range Korelasi parsial adalah suatu metode
b. Quartiles Range pengukuran keeratan hubungan (korelasi)
3. Korelasi Ganda
Source : Journal of Management and Strategy Vol. 6, Data dengan kenaikan tertinggi
No. 2; 2015 ditunjukkan dengan nilai beta terbesar pada
data collective bargaining sebesar 0,48.
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa Data dengan nilai t-value terbesar terdapat
pengaruh manajemen konflik terhadap pada collective bargaining sebesar 5,575
kinerja organisasi sebesar 0,335. Sehingga serta data yang memiliki signifikansi
dapat disimpulkan kedua variabel memiliki tertinggi dapat dilihat pada nilai sig sebesar
hubungan yang lemah. 0 yaitu collective bargaining, compromise
dan accomodation. Jadi faktor yang paling
penting dalam manajemen konflik terdapat
4.4 Analisis Regresi
pada faktor collective bargaining.
5.1. Kesimpulan
Konflik merupakan hal yang tidak bisa
dihindari dalam sebuah organisasi,
disebabkan oleh banyak factor yang pada
intinya karena organisasi terbentuk dari
banyak individu dan kelompok yang
memiliki sifat dan tujuan yang berbeda satu
sama lain.
Kemampuan menangani konflik tentang
Source : Journal of Management and Strategy Vol. 6,
No. 2; 2015 terutama yang menduduki jabatan pimpinan.
Yang terpenting adalah mengembangkan
pengetahuan yang cukup dan sikap yang
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa
positif terhadap konflik, karena peran
data collective bargaining memiliki
persamaan regresi Y = a + 0,48X. Nilai t- konflik yang tidak selalu negative terhadap
value = 5,575 dengan signifikansi 0. Data organisasi.
compromise memiliki persamaan regresi Y Dengan pengembalian yang cukup senang,
= a + 0,445X. Nilai t-value = 5,302 dengan pimpinan dapat cepat mengenal,
signifikansi 0. Data accomodation memiliki
mengidentifikasi dan mengukur besarnya
persamaan regresi Y = a + 0,421X. Nilai t-
value = 5,102 dengan signifikansi 0. Data konflik serta akibatnya dengan sikap positif
confrontation memiliki persamaan regresi Y dan kemampuan kepemimpianannya,
= a + 0,216X. Nilai t-value = 2,198 dengan seorang pimpinan akan dapat
signifikansi 0,046. Data competition mengendalikan konflik yang akan selalu
ada, dan bila mungkin menggunakannya J. Winardi. 2003. Teori Organisasi &
untuk keterbukaan organisasi dan anggota Pengorganisasian. Rajawali Press
organisasi yang dipimpinnya. Tentu
Ariel Avgar, Eun Kyung Lee dan Won Joon
manfaatnya pun dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri. Chung. 2014, Conflict in context
Perceptions of conflict, employee outcomes
and the moderating role of discretion and
social capital. International Journal of
Conflict Management Vol. 25 No. 3,
DAFTAR PUSTAKA
2014
Carlos Montes, Da´maso Rodrı´guez and
Wahyudin, Manajemen Konflik Dalam
Gonzalo Serrano 2012. Affective choice of
Organisasi (Al Fabeta 2008)
conflict management styles. International
Muchlas M, 2008, Perilaku Journal of Conflict Management Vol. 23 No.
Organisasi, Gadjah Mada University, 1, 2012 Carmen Camelo-Ordaz. Joaquin
Jogjakarta Garc´ıa-Cruz and Elena Sousa-Ginel.2014.
Longe, Olukayode. 2015, Impact of Antecedents of relationship conflict in top
Workplace Conflict Management on management teams International Journal of
Organizational Conflict Management.Vol. 25 No. 2, 2014
Performance: A Case of Nigerian pp. 124-147 Dean J. Pluit dan Rubin
Manufacturing Firm, Journal of Jeffry.2004. Teory Konflik Sosial.
Management and Strategy, Vol. 6, No. 2; Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hannah-Hanh
2015.
D. Nguyen. 2012. Chinese employees’
Luthans F. Organizational Behavior, Mc
interpersonal conflict management
Graw Hill, Singapore, 1981
strategies. International Journal of Conflict
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Management Vol. 23 No. 4, 2012 Iordanides
Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, and Sotiria Mitsara, “Consequences of
Jakarta, 1993. Conflict in the George Functioning of
Munandar AS. Manajemen Konflik dalam Primary Schools in Greece”, jurnal
Organisasi , dalam Seminar Strategi internasional ISEA.Volume 42, Number 2,
Pengendalian Konflik dalam Organisasi, 2014.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
Issufiah Dwi Nuryati “Manajemen Konflik
Jakarta, 987
di SDN Cemara Dua No. 13
Robbins, SP. Organizational Behaviour, Surakarta”Jurnal Magister Manajemen
Prentice Hall, Siding, 1979. Pendidikan,Vol. 7, No. Juli 2012 Jia-Chi
Winardi. Manajemen Konflik (Konflik Huang.2010, Unbundling task conflict and
Perubhan dan Pengembangan), Mandar relationship conflict The moderating role of
Maju, 1994 team goal orientation and conflict
management International Journal of
Conflict Management Vol. 2 1 No. 3, 2010. Handbook of International
Jun Liu, Pingping Fu, Songbo Liu, (2009) Relation.London : SAGE Publications.
"Conflicts in top management teams and Carlsnaes, Walter., Risse, Thomas., dan
team/firm outcomes: The moderating effects Simmons, Beth A. 2013. Handbook of
of conflict‐handling approaches", International Relation (terj. Imam Baehaqie)
International Journal of Conflict Bandung : Nusa Media Dougherty, James E.
Management, Vol. 20 Iss: 3, pp.228 – 250 & Pfaltzgraff, Robert L. Jr., 2000.
92 Karen A. Jehn, Pirathat Contending Theories of International
Techakesari.2014, High reliability teams: Relations, A Comprehensive Survey, 5 th
new directions for disaster management and ed.,New York : Longman.
conflict.International Journal of Conflict
ManagementVol. 25 No. 4, 2014 Moleong,
Mises, Ludwig von. 2005. Human Action.
L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. United States : Ludwig von Mises Institute.
Bandung:Remaja Rasda Karya Panggabean, Pareira, Andre. 1999.Perubahan Global dan
Rizal,dkk.2015.Manajemen Konflik Perkmbangan Studi Hubungan Internasional.
Berbasis Sekolah Cetakan I.Jakarta:PT Bandung : Citra Aditya Bakti. Perwita, Anak
Pustaka Alvaber Peraturan Pemerintah
Agung Banyu dan Yani, Yanyan
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010.
Mochamad. 2005. Pengantar Ilmu
Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Hubungan Internasional. Cetakan Pertama
Pendidikan
Bandung : Rosdakarya.
Rusdiana, Dr.MM. 2015.Manajemen
Konflik.Bandung:Pustaka Setia. Robbins,
Stephen P.2006.Prilaku Organisasi,Edisi Shelton, Dinah. 2013. The Oxford
Kesepuluh,Jilid Kedua.Jakarta:Prenhallindo. Handbook of International Human Rights
Seyedeh Niloufar Shamoradi, Parisa Law. New York : Oxford University Press.
Jahangiri, Tahereh Chahardoli,
KhadijehTirafkan, dan Behnaz Mohajeran,
“Studying The Effect Of Emotional Hill, Hill, Gerald N and Kathleen T.
Intelligence On Conflict Management Copyright 2005.The People's Law
Styles”,Kuwait Bab Arabian Jurnal Bisnis Dictionary. All Right reserved.
dan Manajemen Vol Ulasan. 4, No.1; Bulan
September. 2014
Archer, Clive. 2001. International
Organization; Third Edition. London and
New York : Routledge. Carlsnaes, Walter.,
Risse, Thomas., dan Simmons, Beth A.
2004.