Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI BIAYA

“MANAJEMEN, KONTROLER, DAN

AKUNTANSI BIAYA”

RISMA AMELIA

NIM 201940024

Jurusan Akutansi

Jenjang Studi Strata Satu

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

BHAKTI PEMBANGUNAN

JAKARTA

2020

1
BAB 1
Manajemen, Kontroler, dan
Akuntansi Biaya

Manajemen

Manajemen terdiri atas tiga kelompok yaitu : (1) manajemen operasi, yang
terdiri atas penyelia ; (2) manajemen tingkat menengah, yang diwakili oleh kepala
departemen, manajer divisi, dan manajer cabang ; dan (3) manajemen eksekusif, yang
terdiri dari presiden, wakil presiden, eksekutif, dan eksekutif yang bertanggung jawab
atas pemasaran, pembelian, teknik, manufaktur, keuangan, dan akuntansi.

Manajemen terdiri atas banyak aktivitas, termasuk mengambil keputusan,


memberikan perintah, menetapkan kebijakan, menyediakan tugas dan imbalan, serta
memperkerjakan orang-orang untuk melaksanakan kebijakan. Manajemen
menetapkan tujuan yang akan dicapai yaitu dengan mengintregasikan pengetahuan
dan keterampilannya dengan kemampuan karyawan. Perencanaan dan pengendalian
mungkin merupakan pusat dari pendekatan organisasi atas manajemen. Perencanaan
dan pengendalian dibagi-bagi untuk tujuan teoretis, sebagaimana halnya waktu dibagi
menjadi periode-periode operasi yang berbeda.

Perencanaan

Perencanaan yaitu, kontruksi dari suatu program operasional terinci merupakan


proses merasakan kesempatan maupun ancaman eksternal, menentukan tujuan yang
diinginkan, dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan yang efektif didasarkan pada analisis atas fakta dan membutuhkan cara
berpikir yang reflektif, imajinasi, dan visi ke depan.
Contoh dari perencanaan rutin adalah estimasi saldo kas harian perusahaan
untuk 30 hari ke depan, dengan rencana untuk membeli atau menjual investasi jangka
pendek pada hari hari tertentu sehingga saldo kas berada pada rentang yang di
inginkan. Perencanan jenis ini, karyawan yang terlibat biasanya tidak menganggap
bahwa pekerjaan mereka melibatkan pengambilan keputusan dalam bentuk apapun
semua keputusannya sudah “terprogram”. Contoh lain dari perencanaan nonrutin
mencakup respons manajemen eksekusif terhadap munculnya pesaing utama yang
baru, aturan pemerintah yang baru atau yang baru diusulkan untuk industri tersebut,
atau teknologi yang baru revolusioner. Jenis perencanaan ini melibatkan begitu
banyak pengambilan keputusan yang unik dan rumit sehingga tidak mungkin untuk
mereduksi seluruh variable yang relevan dan hubungan antarvariabel tersebut ke
dalam suatu tugas yang “dapat diprogram”.

Perencanaan yang efektif membutuhkan partisipasi dan koordinasi dari semua


bagian dalamentitas tersebut. Perencanaan mencakup penentuan tujuan perusahaan,
yang merupakan target atau hasil yang terukur. Dalam menyatakan tujuan dari suatu
bisnis, banyak orang yang berpikir mengenai laba terlebih dahulu. meskipun laba
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu bisnis yang berhasil, laba
hanyalah satu cita-cita (goal) tetapi bukanlah satu-satunya tujuan (objective).
Perusahaan-perusahaan yang paling mampu memaksimalkan labanya adalah
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa dengan tingkat kualitas
dan nilai yang tinggi, dalam volume, waktu dan tempat, serta biaya, dan harga yang
akan menghasilkan kerja sama kayawan, memperoleh kesan baik pelanggan, dan
memenuhi tanggung jawab sosialnya.
Terdapat tiga jenis rencana yang dapat diidentifikasikan dalam entitas bisnis
yaitu:

1. Rencana strategik, diformulasikan di tingkat manajemen tertinggi yang


memerlukan pandangan luas atas perusahaan dan lingkungannya paling tidak
dapat diukur dan diformalasikan pada interval waktu yang tidak teratur melalui
proses yang pada dasarnya tidak sistematis, yang dimulai dengan
pengidentifikasikan kesempatan atau ancaman eksternal. Keputusan rencana
strategik membentuk karakteristik masa depan perusahaan seperti produk serta
pelangganya dan memiliki potensi untuk mengubah lingkungan eksternal.

2. Rencana jangka pendek, sering kali disebut anggaran yang cukup terinci
guna memungkinkan disusunnya laporan keuangan proforma bagi entitas
tersebut untuk suatu periode di masa depan (biasanya akhir periode anggaran).
Rencana ini disusun melalui proses yang sistematis, sangat terukur, dan
dinyatakan dalam ukuran finansial terutama focus pada perusahaan itu sendiri
dengan menganggap bahwa lingkungan eksternal seperti apa adanya dan
biasanya dipersiapkan untuk periode bulanan, kuartalan atau tahunan.

3. Rencana jangka panjang, atau anggaran jangka panjang. Biasanya


mecakup periode waktu tiga sampai lima tahun ke depan. Dalam hal tingkat
rincian dan keterukuran, rencana jangka panjang berada di antara rencana
jangka pendek dan rencana strategik.

Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah penetapan kerangka kerja dalam mana aktivitas-


aktivitas akan dilakukan. Istilah “mengorganisasikan” (organize) dan “organisasi”
(organization) mengacu pada sistematisasi dari berbagai bagian yang saling
bergantung satu sama lain ke dalam satu unit. Pengorganisasian membutuhkan
penyatuan banyak unit fungsional dari suatu perusahaan ke dalam suatu struktur yang
terkoordinasi dan pemberian wewenang serta tanggung jawab kepada individu.
Usaha-usaha pengorganisasian mencakup memotivasi orang-orang untuk bekerja
sama bagi kebaikan perusahaan. Organisasi biasanya melibatkan pembentukan divisi,
departemen, seksi, atau cabang fungsional. Unit-unit tersebut dibuat untuk
memungkinkan spesialisasi tenaga kerja.

Manajemen memberikan pekerjaan kepada setiap unit organisasi yang dibentuk.


Pembagian kerja yang efektif di antara para pekerja merupakan hal yang penting
dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal penting lainnya adalah hubungan
antarmanajer dan hubungan antara atasan dengan bawahan.

Pengendalian

Pengendalian adalah suatu usaha sistimatis manajemen untuk mencapai tujuan.


Konsep pengendalian dalam bisnis berbeda dengan konsep pengendalian yang
digunakan dalam teknik, dimana pengendalian didesain untuk bekerja secara kontinu
untuk menggunakan ukuran-ukuran fisik sebagai masukan informasi dan untuk
bekerja secara independent tanpa intervensi manusia, sebgai contoh sederhana dalam
pengendalian teknik yaitu thermostat dan sekring. Sebaliknya, dalam proses
pengendalian bisnis selalu melibatkan pengambilan keputusan oleh manusia. Selain
itu, informasi yang menjadi dasar dari tindakan pengendalian mencakup informasi
finansial dan aktivitas pengendalian dilakukan secara periodic dan bukan terus-
menerus.

Konsep pengendalian dalam bisnis juga berbeda dengan konsep yang digunakan
dibidang militer atau kepolisian, dimana kebutuhan akan kekuasaan yang bersifat
memaksa yang selalu dimungkinkan meskipun tidak diinginkan, guna mencapai
pengendalian.Dalam bisnis pengendalian dicapai melalui tindakan orang lain hanya
bila mereka bekerja sama. Berikut ini gambar yang mengilustrasikan proses
pengendalian, dengan menggunakan manajemen puncak sebagai contoh pada Gambar
1-1.

Menetapkan Tujuan & Membuat


Keputusan Mengenal Kebijakan Keputusan, Rencana, Perintah kepada

PRESIDEN DIREKTUR
atau
DEWAN ROMISARIS MANAJER
PEMASARAN MANUFAKTUR KEUANGAN
atau TEKNIK
KOMITE EKSEKUTIF

Membawa kepada
Keputrusan Baru/ Menerbitkan
Modifikasi Taktis Laporan
Data hasil dikumpulkan di DEPARTEMEN BIAYA

atau DEPARTEMEN ANGGARAN

Gambar 1-1 : Diagram Pengendalian

Wewenang, Tanggung Jawab, dan Akuntabilitas

Wewenang adalah kekuasaan untuk mengarahkan orang lain guna melakukan


atau tidak melakukan suatu aktivitas. Wewenang merupakan kunci bagi pekerjaan
manejerial dan dasar bagi tanggung jawab. Wewenang merupakan kekuatan yang
menyatukan organisasi. Wewenang berasal dari manajemen eksekusif, yang
mendelegasikan wewenang tersebut ketingkat yang lebih rendah. Delegasi adalah
penting bagi struktur organisasi dengan melalui delegasi area pengaruh manajer
diperluas, tetapi manajer tetap bertanggung jawab atas fungsi yang didelegasikan
tersebut karena delegasi tidak menghilangkan tanggung jawab.

Tanggung jawab atau kewajiban sangat berkaitan dengan wewenang. Tanggung


jawab pada prinsipnya berasal dari hubungan atasan-bawahan, di mana atasan
memiliki wewenang untuk meminyta orang lain melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Jika bawahan menerima kewajiban untuk melakukan pekerjaan tersebut, mereka
menciptakan tanggung jawab mereka sendiri, dan atasan tetap bertanggung jawab atas
kinerja bawahannya.

Salah satu bagian dari tanggung jawab adalah akuntabilitas (accountability)-


pelaporan hasil kepada wewenang yang lebih tinggi. Biasanya akuntabilitas
dikenakan pada individu dibandingkan kelompok. Prinsip akuntabilitas individual
sering ditemukan baik di organisasi yang mencari laba maupun organisasi nirlaba.

Bagan Organisasi

Suatu bagan organisasi menunjukkan posisi manajemen utama dari sautu entitas,
membantu untuk mendefinisikan weewenang, tanggung jawab, dan akuntabilitas serta
penting dalam mengembangkan suatu system akuntansi biaya yang dapat melaporkan
tanggung jawab para individu.

Kebanyakan bagan organisasi didasarkan pada konsep lini-staf. Asumsi yang


digunakan dalam konsep ini adalah bahwa semua posisi atau unif fungsional dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu : posisi lini (membuat keputusan) dan posisi staf
(memberikan saran dan melakukan fungsi-fungsi teknis). Berikut ini bagan organisasi
lini-staf diilustrasikan pada Gambar 1-2.

Jenis bagan organisasi yang lain didasarkan pada konsep manajemen kerja sama tim
fungsional yang menekankan pada fungsi terpenting dari suatu perusahaan yaitu :
sumber daya, proses, dan hubungan antarmanusia. Fungsi sumber daya melibatkan
akuisisi, disposisi, dan pengelolaan
PEMEGANG yang hati-hati atas beragam sumber daya
SAHAM
berwujud dan tidak berwujud (manusia maupun fisik). Fungsi proses berhubungan
dengan aktivitas seperti DEWAN
desain produk, riset, dan pengembangan, pembelian,
KOMISARIS
manufaktur, periklanan, pemasaran, dan penagihan. Fungsi hubungan antarmanusia
mengarahkan usaha perusahaan yang
PRESIDEN berkaitan dengan perilaku
DIREKTUR manusia di dalam
SEKRETARIS

W. PRESIDEN W. PRESIDEN W. PRESIDEN RESET BENDAHARA KONTIROLER


PEMASARAN MANUFAKTUR DAN
PENGEMBANGAN AKUNTANSI
AKUNTANSI BIAYA
UMUM
DIREKTUR HUBUNGAN
INDUSTRIAL
MANAJER MANAJER PAJAK AUDIT
PRODUKSI TEKNIK INTERNAL
dan di luar perusahaan. Berikut bagan organisasi berdasarkan kerja sama tim
fungsional diilustrasikan pada Gambar 1-3.

Gambar 1-2 : Bagan Organisasi Berdasarkan Konsep Lini-Staf


PEMEGANG
SAHAM

DEWAN
KOMISARIS DIREKTUR PERENCANAAN DAN
SEKRETARIS PENGENDALIAN KORPORAT
KEPALA
DAN
EKSEKUTIF
DIREKTUR
DARI JASA
HUKUM
MANAJER ARAH MANAJER PUSAT ASISTEN DIREKTUR
KEBIJAKAN PEMROSESAN DATA PERENCANAAN

DIREKTUR SUMBER DIREKTUR DIREKTUR HUBUNGAN


DAYA AKTIVITAS PROSES ANTARMANUSIA ASISTEN DIREKTUR
(HUMAN PENGENDALIAN
INTERRELATIONS) MANAJERIAL

ASISTEN ASISTEN ASISTEN


DIREKTUR : DIREKTUR : DIREKTUR :
HUBUNGAN DENGAN
PEMEGANG SAHAM &
SUMBER DAYA MANUSIA KOMUNITAS FINANSIAL
PRODUK & JASA
KEUANGAN HUBUNGAN DENGAN
MANUFAKTUR KARYAWAN & BURUH
AKTIVA FISIK HUBUNGAN DENGAN
PEMASARAN PELANGGAN
AKTIVA TAK BERWUJUD
HUBUNGAN DENGAN
PUBLIK & KOMUNITAS

HUBUNGAN DENGAN
PEMERINTAH

Gambar 1-3 : Bagan Organisasi Berdasarkan Konsep Kerja Sama Tim Fungsional

Partisipasi Kontroler dalam Perencanaan dan Pengendalian

Kontroler adalah manajer eksekusif yang bertanggung jawab atas fungsi


akuntansi. Kontroler mengoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan
dan pengendalian pencapain tujuan, dalam menentukan efektivitas dari kebijakan dan
dalam menciptakan struktur dan proses organisasi.
Pengendalian efektif bergantung pada pengomunikasian informasi kepada
manajemen. Dengan menerbitkan laporan kinerja kontroler memberikan saran kepada
manajer lainnya mengenai aktivitas yang membutuhkan tindakan korektif. Laporan-
laporan ini menekankan pada deviasi dari rencana awal sesuai dengan prinsip
manajemen berdasarkan pengecualian (management by exception). Prinsip dari
manajemen berdasarkan pengecualian adalah keyakinan bahwa para manajer
seharusnya diberikan informasi yang mengarahkan perhatian mereka pada aktivitas
yang membutuhkan tindakan korektif.

Dengan menggunakan sistem akuntansi dan system-sistem lainnya, kontroler


menyediakan informasi untuk merencanakan masa depan perusahaan dan
mengendalikan aktivita-aktivitasnya. Informasi ini jauh lebih luas dari pada laporan
keuangan dasar.

Departemen Biaya

Departemen biaya di bawah pimpinan kontroler, yang bertanggung jawab untuk


mengumpulkan, menyusun, dan mengomunikasikan informasi mengenai aktivitas-
aktivitas suatu perusahaan. Departemen tersebut menganalisis biaya dan menerbitkan
laporan kinerja serta data-data lainnya yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
bagi manajer untuk digunakan dalam mengendalikan dan memperbaiki operasi.
Departemen biaya juga berkoordinasi dengan departemen manufaktur, departemen
personalia, departemen keuangan, dapartemen pemasaran, departemen hubungan
masayarakat, departemen hokum, dan departemen lainnya.

Departemen manufaktur, di bawah pimpinan insinyur dan penyelia pabrik,


mendesain, dan mengendalikan produksi. Dalam riset dan desain, estimasi biaya
digunakan untuk memutuskan apakah akan menerima, memperbaiki, atau menolak
suatu desain.
Departemen personalia, melakukan wawancara dan memilih karyawan serta
memelihara catatan karyawan, termasuk tingkat upah.Informasi ini merupakan dasar
untuk menghitung biaya gaji dan biaya lain yang berkaitan dengan tenaga kerja dari
aktivitas, jasa, maupun produk yang dihasilkan.

Departemen keuangan, bertanggung jawab atas adaministrasi finansial dari


suatu perusahaan. Dalam menyusun skedul pengeluaran dan penerimaan kas,
departemen ini mengandalkan anggaran dan laporan terkait lainnya dari departemen
biaya.

Departemen pemasaran, membutuhkan produk bermutu dengan harga yang


kompetitif untuk menarik pelanggan.

Departemen hubungan masyarakat, memiliki fungsi untuk memelihara


hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakatnya, terutama pelanggan dan
pemegang saham perusahaan.

Departemen hukum menggunakan informasi biaya sebagai alat untuk


memastikan ketaatan terhadap kontrak dan hukum termasuk (Equal Pay Act), kontrak
dengan serikat kerja (Robinson Patman Act, Employee Retirement Security Act) tahun
1974, serta hukum pajak penghasilan, jaminan social, dan kompensasi untuk
pengangguran yang kesemuanya memengaruhi biaya.

Peranan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan nilai persediaan
yang dilaporkan di neraca dan angka harga pokok penjualan yang disajikan di laporan
laba rugi. Pandangan ini membatasi luasnya cakupan informasi yang dibutuhkan oleh
manajer untuk pengambilan keputusan menjadi sekedar data biaya produk yang
memenuhi aturan pelaporan eksternal. Akuntansi biaya memperlengkapi manajemen
dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan
kualitas dan efisiensi, serta pengambilan keputusan baik bersifat rutin maupun yang
bersifat strategik.

Suatu perusahaan dapat memproduksi lini produk yang sangat beragam di satu
fasilitas, di mana sumber daya yang sama digunakan secara berbeda dalam
menghasilkan produk yang berbeda. Beberapa kondisi memperlihatkan struktur biaya
yang rumit, dan kombinasi dari keduanya membuat prediksi atau identifikasi biaya
untuk menghasilkan satu unit produk tertentu menjadi sulit. Dalam kondisi ini,
tantangan bagi akuntansi biaya adalah untuk mengukur biaya dari semua hal yang
dikonsumsi dalam menghasilkan satu unit atau satu lot dari suatu produk.

Anggaran

Anggaran adalah pernyataan yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana


manajemen. Anggaran yang dapat dilaksanakan meningkatkan koordinasi dari
pekerja, klasifikasi kebijakan, dan kristalisasi rencana. Anggaran itu juga
menciptakan harmoni internal dan kebulatan suara yang lebih besar antara manajer
dan pekerja berkaitan dengan tujuan.

Anggaran memainkan peranan penting dalam memengaruhi perilaku individu


dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen, termasuk menetapkan cita-cita,
menginformasikan kepada individu mengenai apa yang harus mereka berikan untuk
pencapaian cita-cita tersebut, memotivasi kinerja yang diinginkan, mengevaluasi
kinerja, dan memberikan saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil.
Ringkasanya, akuntan tidak dapat mengabaikan ilmu perilaku (pisikologi, pisokologi
sosial, dan sosialogi) karena fungsi pengambilan keputusan dari akuntansi pada
intinya adalah suatu fungsi perilaku.
Pengendalian Biaya

Tanggung jawab atau pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu-


individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang
berada dibawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi
pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan
kinerja pada umumnya diukur dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan
aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk mencapai cita-cita tersebut
disebut sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system).

Aspek penting lainnya dari pengendalian biaya adalah identifikasi biaya dari
aktivitas yang berbeda dan bukannya identifikasi biaya dari departemen dan produk
yang berbeda. Dalam kondisi produksi yang kompleks, sering kali hanya sejumlah
kecil dari total aktivitas yang benar-benar menambah nilai pada output final.
Aktivitas- aktivitas lainnya disebut sebagai aktivitas tidak bernilai tambah (non-
value-added activities), pada umumnya satu produk atas jasa tertentu.

Penetapan Harga

Kebijakan penetapan harga manajemen sebaiknya memastikan pemulihan


(recovery) dalam jangka panjang atas semua biaya dan laba, bahkan dalam kondisi
yang sulit sekalipun. Meskipun penawaran dan permintaan biasanya merupakan
faktor penentu dalam penetapan harga, penetapan harga jual yang menguntungkan
memerlukan pertimbangan atas biaya. Tender kompetitif atas suatu pekerjaan
tertentu, misalnya merupakan keputusan penetapan harga yang sulit apabila hanya
terdapat sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada pengalaman di masa lampau denga
jenis produk atau jasa yang terlibat.
Penentuan Laba

Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya output yang dijual selama
satu periode, biaya ini dan biaya-biaya lain dikaitkan dengan pendapatan untuk
menghitung laba. Biaya dan laba dapat dilaporkan untuk segmen-segmen dalam
perusahaan atau untuk perusahaan secara keseluruhan, bergantun pada kebutuhan
manajemen dan pelaporan eksternal.

Proses pengaitan atau penandingan (matching) melibatkan identifikasi atas


biaya jangka pendek dan jangka panjang, serta biaya variable dan biaya (kapasitas)
tetap. Biaya manufaktur variable dibebankan terlebih dahulu ke unit yang diproduksi
kemudian dikaitkan dengan pendapatan ketika unit-unit tersebut di jual. Biaya non
manufaktur, baik tetap maupun variabel, biasanya dikaitkan dengan pendapatan di
periode tersebut. Biaya manufaktur tetap dikaitkan dengan pendapatan menggunakan
salah satu dari alternative berikut :

1. Mengaitkan total biaya tetap dari suatu periode dengan


pendapatan dari periode tersebut. Alternatif ini disebut dengan perhitungan
biaya langsung (direct costing) atau perhitungan biaya variabel (variable
costing).
2. Mengaitkan sebagian atau seluruh total biaya manufaktur
tetap ke unit-unit produk, biaya ini kemudian dibebankan sebagai bagian dari
nilai harga pokok penjualan di laporan laba rugi ketika unit yang bersangkutan
dijual. Alternatif ini disebut dengan perhitungan biaya absorpsi penuh (full
absorption costing) dan diharuskan untuk pelaporan menurut prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum (GAAP) dan pajak penghasilan.
Memilih di Antara Berbagai Alternatif

Akuntansi biaya menyediakan informasi mengenai pendapatan dan biaya yang


berbeda yang dapat dihasilkan oleh tindakan-tindakan alternatif. Berdasarkan
informasi ini , manajemen membuat keputusan jangka pendek dan jangka panjang
mengenai apakah perusahaan akan memasuki pasar baru, mengembangkan produk
baru, menghentikan produk individual atau seluruh lini produk, membeli atau
membuat sendiri komponen yang dibutuhkan oleh suatu produk, serta membeli atau
melakukan sewa guna usaha peralatan. Dengan cara ini, informasi biaya memainkan
peranan penting dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi bagi
organisasi.

Akuntansi Biaya dan Teknologi Manufaktur

Otomatisasi pabrik yang telah menyebar laus menghasilkan proses yang bersifat
intesif modal, sering kali dengan sistem terkomputerisasi yang menggunakan mesin
-mesin yang dikendalikan oleh robot. Memfokuskan pada area-area tersebut terlebih
dahulu, perusahaan dapat memetic keuntungan yang lebih besar dari otomatisasi.
Dalam otomatisasi atas suatu proses keterlibatan dan motivasi karyawan merupakan
langkah pertama, sedangkan penyederhanaan proses yang sudah ada saat ini adalah
langkak kedua.

Perubahan dalam teknologi manufaktur telah menciptakan suatu daftar panjang


dari istilah baru termasuk computer-aided design (CAD), computer-aided
engineering (CAE), computer-aided manufacturing (CAM), just-in-time production
(JIT), computer numerical control (CNC), optimized production technology (OPT),
theory of constraints (TOC), flexible manufacturing systems (FMS), dan computer-
integrated manufacturing (CIM).
Sertifikasi dan Kode Etik

Orang yang terlibat dalam akuntansi biaya atau fungsi akuntansi lainnya di
suatu organisasi disebut sebagai “akuntan manajemen” atau “manajer akuntan” bisa
juga disebut berdasarkan sertifikasi professional mereka yaitu Certified Management
Accountant (CMA) dan Certified Financial Manager (CFM), yang merupakan
pengakuan resmi atas kompetensi profesional dan pencapaian akademis dalam
bidang tersebut.

Pada tahun 1983, National Association of Accountant yang kemudian diganti


Namanya menjadi Institute of Management Accountant (IMA) menerbitkan suatu
kode etik. Meskipun para individu yang berpraktik sebagai akuntan publik
independent telah lama tunduk pada suatu kode etik tertentu, standar ini merupakan
yang pertama kali dikeluarkan untuk akuntan manajemen. Kode etik ini
dimodifikasikan pada tahun 1997, hasilnya Standards of Ethical Conduct for
Practitioners of Management Accounting and Financial Management. Diantara kode
etik dari berbagai kelompok profesional yang telah diterbitkan, Standards of Ethical
Conduct tersebut berbeda dalam hal standar itu memberikan langkah-langkah yang
sebaiknya diikuti saat menyelesaikan konflik yang berhubungan dengan kode etik.

Pengaruh dari Organisasi-Organisasi Swasta dan Pemerintah

Organisasi profesional memberikan kontribusi bagi pengembangan akuntansi


biaya. Organisasi- organisasi tersebut meliputi Financial Accounting Standard Board
(FASB), Governmental Accounting Standard Board (GASB), American Institute of
Certifed Public Accountant (AICPA), Institute of Management Accountants (IMA),
American Accounting Association (AAA), dan Financial Executives Institute (FEI).
Perkembangan yang pesat dari bisnis internasional telah menyebabkan beberapa

Organisasi internasional terlibat dalam akuntansi, termasuk biaya. Organisasi-


organisasi ini meliputi International Accounting Standards Committee (IASC) dan
Organization for Econimic Cooperation and Development (OECD).

Di sektor public terdapat peraturan pemerintah federal, peraturan pemerintah


negara bagian, dan peraturan pemerintah lokal yang diwujudkan dalam berbagai
sistem akuntansi. Di tingkat nasional Internal Revenue Service (IRS) dan Cost
Accounting Standards Board (CASB) memiliki pengaruh yang signifiktan pada
akuntansi biaya.

Perpajakan

Kewajiban pajak penghasilan federal ditentukan berdasarkan Internal Revenue


Code (Title 26 dari United States Code) sebagaimana telah ditetapkan dan
diamandemen oleh Kongres. Departemen Keuangan, bertindak berdasarkan
wewenang yang diberikan oleh Kongres. Internal Revenue Service, cabang dari
Departemen Keuangan menagih pajak dan menerbitkan aturan serta prosedur sebagai
pedoman Wajib Pajak, aturan prosedur tersebut diterbitkan secara mingguan dalam
Internal Revenue Bulletin dan semesteran dalam Cumulative Bulletin.

Dewan Standar Akuntansi Biaya

Dewan Standar Akuntansi Biaya (Cost Accounting Standards Board / CASB)


yang didirikan oleh Kongres pada tahun 1970, menetapkan standar akuntansi biaya
untuk perusahaan-perusahaan domestik yang memperoleh kontark atau subkontrak
besar dari pemerintah federal, baik yang berisifat sipil maupun militer. Pada tahun
1980, CASB dibubarkan karena Kongres yakin bahwa tujuan dewan tersebut sudah
tercapai. Kongres mendirikan kembali dewan ini pada tahun 1988.

CASB juga menerbitkan Standar Akuntansi Biaya (Cost Accounting Standards /


CAS) yang membahas semua aspek alokasi biaya yang memengaruhi biaya dari
kontrak dengan pemerintah federal, termasuk metode-alokasi, definisi dana dan
pengukuran biaya yang dapat dialokasikan, dan penentuan periode akuntansi di mana
biaya tersebut dapat dibebankan. Alokasi penuh dari total biaya suatu periode tertentu
termasuk beban administratif dan biaya tidak langsung lainnya, merupakan dasar
dalam menentukan biaya dari suatu kontrak.

Anda mungkin juga menyukai